Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 484 Yang Membuat Aku Sedih, Adalah Kamu! (1)

Ditimpa seperti ini oleh Yonardo Xiao, Ani Xie benar-benar merasa tidak nyaman.

Dia mendorong Yonardo Xiao dengan sekuat tenaga, tapi sama sekali tidak bergerak sedikitpun.

Kenapa pria ini begitu berat ....

Ani Xie tidak berdaya dan berkata, "Uhuk, uhuk, lepaskan aku!"

Yonardo Xiao bukan hanya tidak melepaskan tangan, malah memeluk semakin erat.

Yonardo Xiao seperti anak kecil yang kehilangan mainan, berkata dengan penuh omelan, "Atas dasar apa kamu begitu hati-hati, tidak bersedia memberikan hatimu padaku? Memangnya aku sebegitu tidak layaknya kamu percayai?"

Perkataan Yonardo Xiao membuat Ani Xie terdiam.

Yonardo Xiao berkata di samping telinga Ani Xie, "Kamu meninggalkan jalan keluar bagi dirimu sendiri, apakah karena kamu tidak cukup mencintaiku? Apakah kamu baru puas setelah aku mengeluarkan hatiku dan menunjukannya padamu? Ani, kamu benar-benar brengsek!"

Ani Xie mengalihkan kepala ke samping dengan malu dan berkata, "Yonardo, kamu sudah mabuk."

"Iya, mabuk baru bisa membiarkanmu merendahkanku seperti ini, dan malah tidak bisa berbuat apa-apa."

"Tidak mau bicara lagi, pergi mandilah dulu. Kita bicarakan besok pagi."

Ani Xie bergeser dan mau berdiri.

Tapi Yonardo Xiao malah menahan tubuhnya seperti anak kecil yang nakal dan berkata, "Aku tidak mandi, aku juga tidak mau tidur!"

"Tapi kalau kamu begini sangat bau."

"Ani, kamu bisa-bisanya bilang aku bau! Kalau begitu aku terus biarkan kamu cium saja!"

Selesai berkata, Yonardo Xiao seperti menangkap ikan, memeluk Ani Xie erat-erat.

Ani Xie benar-benar tidak berdaya.

"Tolong, kamu boleh tidak begitu kekanak-kanakan tidak!"

Yang menjawab Ani Xie adalah napas teratur.

Ya Tuhan——

Ani Xie menatap langit-langit kamar dan sangat pasrah.

Keesokan paginya——

Yonardo Xiao kemarin malam tidur sangat nyenyak, merasa ranjang sangat empuk dan harum.

Ketika dia membalikkan badan, dia malah terjatuh ke bawah.

Perasaan itu membuat Yonardo Xiao terkejut. Dia menoleh ke sekitar dengan bingung.

"Yonardo, selamat pagi!"

Suara wanita yang lembut terdengar. Yonardo Xiao langsung menolehkan kepala, melihat wanita di samping.

Ani Xie?!

Saat ini Ani Xie berbaring di atas ranjang dengan wajah tidak berdaya dan memiliki kantong mata yang sangat hitam.

Yonardo Xiao menunjuk mata Ani Xie dan bertanya, "Kenapa kantong matamu begitu hitam?"

Ani Xie menepuk tangan Yonardo Xiao dan mengomel, "Kamu berani bertanya lagi! Semua ini salahmu!!"

"Aku? Ada apa denganku?"

Melihat Yonardo Xiao tidak ingat apa-apa lagi, Ani Xie ingin muntah darah rasanya.

"Yonardo, jangan katakan padaku kamu melupakan masalah kemarin."

"Benar-benar tidak ingat lagi. Apa yang aku lakukan?"

"Mabuk di klub, bahkan bertengkar dengan orang lain. Kamu tidak pulang ke rumah, malah menetap di tempatku. Selain itu kamu bahkan tidak mau mandi, benar-benar sangat bau!!"

Semakin bicara, Ani Xie semakin emosi dan langsung terduduk.

Kalau bukan karena tubuhnya ditahan, tidak dapat bergerak, dia pasti sudah memukul Yonardo Xiao!

Yonardo Xiao pelan-pelan mengingat kejadian kemarin malam. Marah dan juga tidak berdaya.

"Ani, perhatianmu agak aneh. Bukankah seharusnya kamu bertanya kenapa aku mabuk?"

"Kenapa?"

"Pikirkan saja sendiri!"

Selesai berkata, Yonardo Xiao berdiri dengan angkuh dan masuk ke dalam toilet.

Melihat pintu toilet yang tertutup rapat, Ani Xie dibuat tertawa sangking kesalnya.

"Haha, bocah ini. Sudah melakukan kesalahan, masih saja begitu angkuh. Benar-benar menyebalkan!"

Vanny tidur semalaman. Setelah mandi dan keluar kamar, dia melihat wajah Yonardo Xiao yang kaku, sama sekali tidak ada niat tersenyum, seperti seorang tuan besar duduk di atas sofa.

Sedangkan Ani Xie mengerut pergelangan tangannya, lalu menggerakan pinggang, kelihatan seperti sangat lelah.

Dua orang itu, kemarin malam tidak berperang lagi bukan .....

Memikirkan ini, Vanny merinding dan merasa dia seharusnya segera meninggalkan tempat ini.

"Ehm, aku nanti masih harus kembali ke sekolah. Kira-kira akan pulang sangat malam. Kalau kalian ada masalah, boleh diselesaikan pelan-pelan."

Selesai berkata, Vanny memberikan pandangan silakan menikmati waktu kepada Ani Xie lalu segera pergi.

"Vanny, kamu masih belum sarapan!"

"Aku tidak lapar kok!"

Selesai berkata, Vanny keluar rumah dan hanya tersisa Ani Xie serta Yonardo Xiao dalam ruangan.

Suasana, berbuah menjadi aneh .....

Ani Xie menarik napas dalam lalu menatap Yonardo Xiao dan bertanya dengan marah, "Katakan, sebenarnya apa maumu."

Yonardo Xiao melipat kedua tangan di depan bahu dan memerintah, "Bukannya apa mauku, tapi kamu harus minta maaf padaku."

"Bercanda kali. Orang yang mabuk adalah kamu, yang berantem adalah kamu, yang membuat aku tidak bisa tidur semalaman, juga adalah kamu. Kenapa aku yang harus minta maaf padamu!"

"Tapi yang membuat aku sedih adalah kamu!"

Ehm ....

Bocah ini, sebenarnya sedang bertengkar atau sedang bermanja?

Karena beberapa kata sederhana dari Yonardo Xiao, Ani Xie menjadi lebih lembut, "Siapa yang membuatmu sedih, jelas-jelas kamu yang terlalu kecil hati."

Melihat Ani Xie terus tidak bersedia mengalah, Yonardo Xiao juga menjadi kesal, "Sangat bagus. Sampai sekarang kamu masih tidak menyadari kesalahanmu. Ani, aku sudah memberikan kesempatan padamu. Kamu sendiri yang tidak mengerti menghargai!"

Selesai berkata, Yonardo Xiao berbalik dan pergi.

"Yonardo."

Ani Xie tiba-tiba memanggil Yonardo Xiao, membuat hati Yonardo Xiao bergetar.

Sebenarnya dia bukan ingin bertengkar dengan Ani Xie, hanya ingin mendengar Ani Xie mengatakan perkataan yang lebih enak didengar, menghiburnya, dan dia bisa menganggap tidak ada yang terjadi.

Menoleh menatap Ani Xie, Yonardo Xiao tanpa sadar melembutkan suara, "Kenapa?"

Ani Xie berkata dengan ekspresi datar dan dengan sikap tulus, "Meskipun marah juga jangan pergi minum bir, jangan mendatangkan kerepotan bagi orang lain lagi."

Bibir Yonardo Xiao bergetar sedikit, pada akhirnya mengatakan beberapa kata.

"Ani, kamu sangat baik!"

Setelah mengatakan itu, Yonardo Xiao tidak ragu lagi dan langsung meninggalkan apartemen.

Brak——

Yonardo Xiao menutup pintu dengan kencang dan Ani Xie duduk ke atas kursi dengan tidak berdaya.

Dia tahu apa yang Yonardo Xiao ingin dengar. Tapi perkataan enak didengar sudah sampai di mulut, tetap bagaimana pun tidak bisa dia katakan.

Ani Xie tahu statusnya lebih rendah dari Yonardo Xiao.

Tapi apa ini alasan dia harus sengaja berkata manis pada orang lain?

Dia tidak ingin bergantung pada orang lain, juga tidak ingin berkata manis pada orang lain, ingin berada di sisi Yonardo Xiao dengan bangga. Memangnya itu merupakan suatu mimpi?

Memikirkan ini, Ani Xie menutup mata dengan lelah.

Beberapa hari berikutnya, Yonardo Xiao menghilang.

Pria itu tidak menghubungi Ani Xie lagi. Seperti mereka sama sekali tidak kenal satu sama lain.

Kalau bukan ponsel Ani Xie masih menyimpan nomor Yonardo Xiao, dia akan merasa beberapa waktu lalu, hanyalah imajinasinya saja.

Sedangkan pekerjaan Ani Xie semakin banyak, sangat sibuk sampai tidak ada waktu untuk makan. Dia hanya berpikir, ingin memanfaatkan waktu ini agar mereka berdua bisa menenangkan diri, memikirkan bagaimana menjalani jalan di depan.

Dua orang itu tidak panik, tapi orang-orang di sekitar malah satu demi satu merasa greget.

Tidak perlu mengungkit Vanny, melihat Ani Xie diam saja, dia greget sampai mulutnya sudah berbusa.

Tapi sampai bibir Vanny robek pun, Ani Xie hanya mengatakan empat kata ini: Biarkan secara natural saja.

Haih, kalau benar-benar menyuruh dua orang itu berjalan secara natural, bukankah akan bahaya?

Sedangkan itu di pihak Yonardo Xiao sana, juga tidak terlalu baik.

Yonardo Xiao kelihatannya baik-baik saja, pekerjaan normal, juga bisa bercanda, pergi ke klub.

Tapi orang yang berpengalaman dapat melihatnya, hati pria itu menyimpan api.

Novel Terkait

King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu