Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 508 Aku Ingin Bersamamu (1)

Vanny meremas kepalanya, tersenyum, berkata, "Masih lumayanlah, aku ini seperti burung bodoh yang terbang terlebih dahulu, aku tidak terlalu pintar, masih harus lebih banyak belajar."

Vanny tersenyum lepas, membuat orang yang melihat merasa nyaman, seperti angin musim semi yang terpancar di hatinya.

Bianca Ye tampak tersenyum dalam, berkata, "Aku merasa kamu adalah orang yang bijaksana dan berhati-hati. Tenang, pasti tidak ada masalah."

"Haha, mendengar ucapan kamu, aku merasa tambah senang, kepercayaan diriku pun meningkat."

Melihat senyum Vanny yang penuh perasaan, Bianca Ye juga tidak bisa menahan tawa, berkata, "Gadis bodoh, cepat baca buku."

"Ng, baik."

Bianca Ye duduk di dekat jendela, mengeluarkan komputer, tidak tahu sedang mengerjakan apa.

Vanny duduk di konter, lanjut membaca buku.

Alunan musik yang lembut di toko membuat orang tenang, tenang, akhirnya mengantuk dan tidur.

Ketika kelopak mata Vanny hampir tertutup rapat, pintu toko pun terbuka.

Vanny segera bangkit, tetapi setelah ia melihat siapa yang datang, ia terkejut.

Yunardi Mu mengenakan setelan jas, dengan senyum sinis di bibirnya, memiliki bau tak sedap di seluruh tubuhnya, yang akan membuat wanita menikmatinya.

Tetapi Bianca Ye tidak menyambutnya.

Menutup komputernya, Bianca Ye bertanya, "Mengapa kamu datang kemari?"

"Setelah selesai meeting, kebetulan lewat kesini, "Duduk di seberang Bianca Ye, Yunardi Mu tersenyum melihat dia, "Apa kabar? Kamu sepertinya tidak menyambutku?"

"Bukan sepertinya, tapi tidak menyambutmu."

"Mengapa, aku belakangan sangat merindukanmu."

"Huh, kamu kemari hanya untuk mampir saja, juga tidak membeli barang, aku harus repot untuk menyambutmu?"

"Aku, Yunardi Mu bukan orang seperti itu, "Yunardi Mu melambaikan tangannya ke meja kasir, berkata, "Pelayan, pesan....."

Yunardi Mu belum selesai bicara, ia melihat mata Vanny yang melihat ke arahnya.

Eh, bukankah itu Vanny si perempuan itu?

Yunardi Mu tersenyum bersahabat pada Vanny, tetapi Vanny mencoba menemukan lubang untuk bersembunyi.

Awalnya setuju untuk mentraktir orang, tetapi pada akhirnya membiarkan orang lain membayar. Awalnya berjanji untuk meneleponnya, tetapi akhirnya menghilangkan nomor telepon.

Di sisi lain, ini terlihat seperti sedang berhutang.

Melihat Vanny menundukkan kepala, seperti menggunakan batok kelapa dan menutupi diri sendiri, Yunardi Mu sambil tertawa dan bertanya, "Hei, kamu memikirkan apa?"

"Ah, tidak memikirkan apa-apa, aku tidak memikirkan apa-apa."

Vanny menjawab dengan suara tak biasa, membuat orang merasa aneh.

Dan reaksi dia yang seperti itu, membuat Bianca Ye tampak heran, yang membuat dia semakin penasaran.

Dengan ragu-ragu, Vanny masih berpikir bagaimana untuk menjelaskan.

"Itu, hari itu aku ingin menelepon mu, tetapi aku tidak sengaja menghilangkan nomor telepon, hanya.....hanya....."

Di tengah perkataan Vanny, dia melihat ke atas, melihat mata Yunardi Mu yang semakin penasaran.

Matanya yang tampak lembut, membuat Vanny seakan masuk ke dalam, bingung, dan ia lupa mau berkata apa.

Terakhir, Yunardi Mu berkata, mengambil telepon yang ada di depan meja Vanny, membuka dan berkata, "Sekarang bukankah kita bertemu, kita bertukar nomor telepon saja. Ini nomor telepon aku, simpan saja."

Sembari berkata, Yunardi Mu mengembalikan telepon kepada Vanny.

Vanny menundukkan kepala, melihat teleponnya bertambah satu nomor , yaitu Yunardi Mu.

Ketika sudut mulut terangkat, perasaan gelisah tiba-tiba menghilang. Dia tersenyum pada Yunardi Mu dan berkata, "Terima kasih."

Dia mengangkat tangannya dan menjentikkan dahinya. Yunardi Mu berkata, "Gadis bodoh, tidak usah sungkan."

Langkah yang aneh membuat muka Vanny memerah. Dia segera menunduk dan tidak berani memandang Yunardi Mu lagi.

Yunardi Mu duduk berseberangan dengan Bianca Ye. Begitu dia melihat, dia melihat Bianca Ye menatap dia dengan tidak baik.

Melihat dia seperti itu, Yunardi Mu mengangkat alisnya dan bertanya, "Mengapa kamu melihat aku seperti itu?"

Bianca Ye dengan tidak sungkan mengingatkan, "Yunardi, dengarkan aku. dia adalah wanita baik. Jangan mencemari pikirannya,"

"Lihat apa yang kamu ucapkan, Aku masih pria baik. Aku baru mengenal seorang teman baru, tidak lebih dari itu."

Bianca Ye berkata dengan dingin, "Jika seseorang berkata seperti ini, itu masih bisa dipercaya. Kalau kamu....."

"Maksudnya, meremehkanku?"

"Iya"

Bianca Ye menjawab tanpa ragu, yang membuat Yunardi Mu tidak puas.

"Baik, aku akan membuatmu kagum dengan perbuatanku".

Setelah itu, Yunardi Mu datang kehadapan Vanny kembali dan duduk di sebelahnya dengan senyum yang menawan.

"Belajar itu membuat otak lelah, aku libur, Kita pergi makan bersama."

Vanny tidak berpikir banyak, mengangguk dan berkata, "Baik, terkahir kali aku pernah mengatakan, akan mengundangmu untuk makan bersama."

Dengan persetujuan Vanny, Yunardi Mu melihat ke belakang dan berkedip ke arah Bianca Ye.

Ini Yunardi Mu, sedang membuktikan dirinya sendri, atau menantang dirinya sendiri!

Bianca Ye dengan wajah tak suka, datang ke sebelah Vanny dan berkata, "Vanny, pulang kerja cepat kembali kesekolah. Diluar sana banyak orang jahat."

Ketika berbicara, Bianca Ye juga melihat ke arah Yunardi Mu, dimana berarti ini sangat jelas.

Tapi Vanny tidak melihat signal yang diberikan Bianca Ye, mengangguk dan berkata, "Baik, aku akan kembali setelah makan malam."

Ah, Gadis bodoh, yang harus membuat kamu waspada adalah pria didepanmu!

Bianca Ye terburu-buru dan berkata, "Kamu belajar bukankah sangat sibuk? Jangan pergi jalan-jalan, cepat kembali untuk belajar."

"Belajar begitu sibuk juga harus makan, setelah kenyang, baru otak akan bekerja dengan cepat."

Yunardi Mu berkata di sebelahnya, dengan nada natural.

Melihat ke arah Vanny, melihat ke arah Yunardi Mu lagi, Bianca Ye tampak marah.

Kedua orang ini menjawab dengan serempak, dan membuat omongan Bianca Ye seperti layaknya penjahat.

Bianca Ye sedang terburu-buru. Dia menatap Vanny dan berkata, "Satu kata, kamu harus berhati-hati, jangan sampai dicelakakan oleh orang jahat!"

"Baik, aku paham"

Vanny tampak bodoh, membuat Bianca Ye ingin muntah darah.

Bianca Ye tidak mau bicara lagi. Dia menoleh dan menatap Yunardi Mu lagi. Dia memberinya peringatan dan kemudian meninggalkan toko makanan penutup.

Melihat Bianca Ye pergi, Vanny memandang Yunardi Mu dengan curiga dan bertanya, "Apakah Bianca marah?"

Yunardi Mu mengangkat bahu dan berkata, "Siapa tahu."

Vanny membuka mulutnya dan sebelum berkata, seorang pengunjung masuk.

"Ada pembeli, aku pergi kerja dulu."

"Baik."

Pembeli makin lama makin banyak. Vanny sibuk dan tidak memperhatikan Yunardi Mu.

Yunardi Mu duduk di sudut. Ketika para tamu wanita yang berlalu lalang mendekatinya, wajah mereka semua memerah dan jantung berdebar, juga saling berbisik.

Ketika akan menutup toko, masih ada pembeli yang belum pergi. Mereka semua melihat rambut Yunardi Mu.

Vanny sangat lapar, tapi dia malu mengusir para tamu, hatinya tak berdaya.

Yunardi Mu yang melihat waktu pada saat itu. Ia datang ke beberapa tamu wanita, dan tersenyum sopan.

Senyumnya, sama seperti ribuan pohon dan bunga yang bermekaran, membuat orang berteriak kagum.

Bahkan jika, Dia hanya melihat ke arah orang dengan lembut, membuat orang tidak tahu harus berkata apa.

"Pengunjung, mohon maaf, disini sudah mau tutup."

"Oh ya, maaf, kami lupa waktu."

"Tidak masalah."

"Maaf, apakah kamu pemilik toko?'

"Bukan, tapi pemilik toko adalah adikku, kalian setelah ini harus sering mampir."

"Tentu saja."

Novel Terkait

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu