Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 180 Kebenaran Terbongkar, Kenangan Begitu Memilukan (2)

Saat ini, semua kebenaran telah bulat.

Christy Mu duduk diam di ruang vip, angin segar bertiup masuk ke dalam jendela, tapi angin itu tidak serta merta meniup kebencian dalam hatinya.

Karena Carina Qiao dan Gilbert Nan lah yang membuatnya merasakan perlakuan tidak berkeperi manusiaan dari Ericko Ye.

Dan Ericko Ye, kalau suatu hari kamu tahu wanita yang di hotel itu adalah dia, bagaimanakah perasaanmu? Terkejut? Marah? Atau menyesal setengah mati?

Tapi apa gunanya semua itu?

Semuanya tak bisa kembali lagi.

Tapi, karena naluri manusia, Christy Mu masih ingin melihat hari itu dan melihat bagaimana dia menyesal. Pada saat itu, suasana hatinya seharusnya akan sangat baik.

……

Ericko Ye baru keluar dari ruang rapat, dan menerima telepon dari bawahannya, dia diberi tahu kalau Carina Qiao hari ini pergi mencari Edelyn Chu, dan mengobrol hingga lama. Dan setelah beberapa waktu Carina Qiao baru keluar dari ruangan itu, dan tidak ada yang terluka dari tubuhnya.

Mendengar berita ini, Ericko Ye tidak terkejut, dengan pemahamannya pada Carina Qiao, dia tidak mencari Edelyn Chu itu baru aneh.

Tapi yang membuatnya khawatir adalah, akan apa yang dikatakan Carina Qiao pada Edelyn Chu. Dia jalan mondar-mandir di dalam ruangannya, dan menelepon Edelyn Chu untuk mencoba melihat responnya, tapi dia takut Edelyn Chu tahu kalau dia telah menyuruh orang mengikutinya, jadi dia harus mencari alasan yang bagaimana?

“Tok tok tok--” Bunyi suara ketukan pintu, Ericko Ye menghentikan langkah kakinya, “Masuk.”

Seorang wakil manajer umum perusahaan masuk, dengan wajah kusut, “Direktur Ye, ada masalah.”

Ericko Ye mengerutkan alis, “Terjadi masalah apa?”

“2 hari yang lalu bukannya hujan deras kan? semua bekas air hujan di lapangan kerja di masukan ke dalam kolam, dan airnya sudah melebihi batas peringatan, tadi ada pekerja yang lewat disana, tidak hati-hati terpeleset jatuh ke dalam...”

Hati Ericko Ye berdegup kencang, “Tenggelam hingga matikah?”

Wakil manajer umum itu cepat meluruskan, “Tidak tidak, sudah di selamatkan oleh pekerja lainnya, sekarang sudah di antar ke rumah sakit.”

Ericko Ye menghela napas lega, proyek masih dalam pekerjaan dan sudah ada korban jiwa, ini merupakan tanda tidak baik pada perusahaan, dan juga akan menjadi perbincangan negatif disekitar mayarakat.

“Kamu wakilkan perusahaan pergi jenguk dia si rumah sakit, biaya rumah sakit dan obat semua biar perusahaan yang menanggungnya,” Perintah Ericko Ye, tapi melihat wakil manajer umum yang alisnya masih mengkerut, dia bertanya, “Masih ada apa lagi?”

Wakil manajer umum memandangnya dan berkata, “Masalah medis adalaah masalah sepele, tapi masalahnya ada pada pekerja, dia memiliki status khusus.”

“Khusus?” Ericko Ye memandangnya bingung, dengan suara dingin menegurnya, “Jangan putus-putus bicaranya, coba bicara yang jelas.”

Wakil manajer umumt itu melihatnya, “Dia mempunyai 2 kakak sepupu yang bergabung dalam masyarakat, dan namanya terkenal diantara masyarakat, dia saat ini juga membawa orang lainnya ribut di lapangan.”

Ericko Ye tidak senang berkata, “Anggota permasyarakatan? Memangnya mereka tidak tahu lapangan kerja itu milikku?”

Wakil manajer umum diam tidak bersuara, dia tahu kalau latar belakang Ericko Ye juga ada dalam anggota permasyarakatan yang dominan lebih gelap, tapi dia tidak berani bertanya lebih, karena bukan semua hal yang bisa dia tanyakan dan ikut campur di dalamnya.

“Sekarang siapa yang sedang ada di lapangan?”

“Ada Marcel.” Jawab wakil manajer itu, Marcel Chen adalah manajer teknik perusahaan dan salah satu pemimpin utama proyek ini.

Ericko Ye melihat jam di tangannya, “Kamu pergi siapkan mobil, aku akan pergi kesana melihatnya.”

“Baik-baik.” Wakil manajer umum melihat Ericko Ye yang mau turun tangan, dengan cepat berlari menyiapkan mobil.

Ericko Ye kembali mondar mandir di tempat, menggigit bibirnya, dan menelepon nomor itu.

Telepon hanya berdering beberapa saat akhirnya tersambung terdengar suara yang selalu menghantui pikirannya, “Ericko, ada apa?”

Kerutan di dahi Ericko Ye menghilang, dia masih memanggilnya Ericko, sepertinya dia tidak terpengaruh sedikitpun dari Carina Qiao.

“Jadi begini, di lapangan sedang ada masalah, aku mau pergi kesana melihatnya, kamu sebagai utusan dari perusahaan Hongkong, mau ikut pergi tidak?”

“Ya boleh, kamu jemput aku lah, aku tunggu di depan gerbang gang kecil.” Christy Mu tidak ragu, waktunya tidak banyak, dan dia harus secepat mungkin memenangkan kepercayaannya.

Ericko Ye tersenyum, “Baik, kamu turunlah, mobil 5 menit lagi sampai, ingat pakai sepatu flat saja.”

“Iya, iya, aku juga bukannya bodoh.” Christy Mu mendengus lalu menutup telepon.

Ericko Ye dalam hati terasa hangat, Christy Mu dulu juga suka berbicara seperti itu.

Mobil berhenti di gerbang setengah menit, Ericko Ye melihat Edelyn Chu keluar dari dalam, rambut panjang diikat ke belakang, mengenakan kaus putih, celana jeans ringan, sepasang sepatu kets, dan ransel hitam kecil di punggungnya.

Kalau tidak mengenalnya, dia pasti akan mengira kalau dia anak sekolahan.

Ericko Ye turun dari mobil, membukakan pintu belakang untuknya.

“Apa yang terjadi di lapangan?”

“Naik dulu baru dibicarakan.”

Mobil itu melaju cepat ke lokasi, Ericko Ye dengan singkat menjelaskan apa yang terjadi di lokasi konstruksi dan akhirnya berkata, “Kamu nanti sampai disana berdiri di belakangku saja dan jangan bicara.”

“Lalu kamu menyuruhku pergi untuk apa?” Christy Mu tidak habis pikir.

Ericko Ye berpikir, tersenyum ringan, “Ya anggap saja untuk mengetahui keadaan saat ini, kamu kan juga bagian dari penanggung jawab, jadi anggap saja untuk mengetahui pekerjaan kami yang tidak mudah ini, jadi nanti bisa meminimalisir kekurangan dari kami.”

“Ha, ternyata benar tipuan yang sangat dalam.” Christy Mu tertawa.

Ericko Ye begitu rileks, “Dibandingkan ayahmu yang datang, aku akan merasa lebih malu.”

Christy Mu tertawa, teringat dengan Carina Qiao yang datang mencarinya, setelah memikirkannya dia akhirnya memutuskan untuk mengeluarkan suara, “Yang waktu ada ketemu temanmu di restoran itu, dia hari ini datang mencariku.”

Ekspresi wajah Ericko Ye langsung berubah, berpura-pura bertanya padanya, “Carina, maksudmu?”

“Iya, dia.”

Ericko Ye tertawa dingin, “Aku tahu dia pasti tidak akan menuruti kataku, dia mencarimu ada apa?”

Christy Mu menoleh dan menatapnya dengan licik dan bertanya, “Kamu ingin tahu?”

“Tidak boleh?” Ericko Ye balik bertanya.

“Bukan, aku takutnya kamu mendengarnya nanti akan emosi.”

Ericko Ye semakin penasaran, “Bilanglah, aku juga tidak selemah itu.”

Christy Mu memutar bola matanya, tersenyum dan berkata, “Dia menceritakan cerita cinta kalian, dan bilang, kamu itu playboy kelas kakap, dia menyuruhku untuk menjauhimu, intinya, image kamu di hatinya itu seperti seorang bajingan.”

Ericko Ye mendengarnya melongo 2 detik, tidak marah, sebaliknya tersenyum pahit, dia menghela napas, “Baguslah kalo dia berpikir seperti itu, jadi tidak usah terus mengejarku lagi.”

Dengan perkataan Carina Qiao ini, Ericko Ye merasa sedikit terkejut, dia kira, dia mencari Edelyn Chu untuk merusak hubungannya dengannya, tidak disangka dia malah pergi untuk menghancurkan imagenya.

Sepertinya dia benar-benar telah membencinya.

“Kamu tidak marah?”

“Hehe, image aku di hatinya aku tidak peduli sedikitpun, karena dia tidak berarti sama sekali di hatiku.” Ericko Ye melihat ke matanya, “Bagaimana denganmu? Kamu percaya dengan kata-katanya?”

Christy Mu ragu-ragu sejenak, dan melihat ke atas dan ke bawah Ericko Ye dan berkata, “Menurutku, kamu orang baik, tidak seburuk yang dia katakan. Selain itu, kita adalah partner kerja, terserah dan aku tidak peduli dengan kehidupan pribadimu, asalkan kita bisa membangun taman hiburan ini dengan sempurna, kamu di hatiku adalah...partner kerja terbaik.”

“Bisa mendapatkan komentar seperti ini sudah lebih dari baik,” Ericko Ye tersenyum tipis, kalau kamu Christy Mu, dan ini kata-kata dari hatimu, maka tidak apa, biarkan semua berjalan secara perlahan.

Mereka mengobrol di sepanjang jalan, hingga mobil akhirnya sampai di lokasi.

Setelah diguyur hujan lebat, lokasi kontruksi masih berlumpur, untungnya ada jalan semen yang diperbaiki sebelumnya, Christy Mu jadi bisa menghindari dan tidak menginjak lubang lumpur itu.

Kerumunan berkumpul untuk melihat masalahnya, Ericko Ye menoleh padanya dan berkata, “Ingat apa yang aku katakan?”

“Tentu saja, aku tidak akan merepotkanmu. Ayo pergi.”

Melihat bos datang, kerumunan yang bising segera tenang, Marcel Chen selaku manajer departemen teknik berlari dan berkata dengan hormat, “Direktur Ye selamat datang, Direktur Chu selamat sore."

Di luar tidak enak memanggilnya dengan sebutan nona Chu ataupun Edelyn Chu, jadi semuanya memanggilnya dengan sebutan direktur Chu.

“Apa yang terjadi disini?” Ericko Ye bertanya, sambil berjalan menghampiri kerumunan orang.

“Pembuat onar menginginkan kompensasi besar.”

Ericko Ye mendengus, “Nah kalau begitu aku butuh alasan.”

Novel Terkait

My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu