Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 286 Kehidupan Biasa, Cinta Pertamanya (2)

Yonathan Ye mendongak lalu melihat seorang wanita memakai mantel bulu berwarna putih, celana kulot, kaki wanita itu dibalut sendal kelinci berwarna merah muda, wajahnya memerah, sepasang mata itu berair, terlihat lebih gemuk dari sebelumnya, tetapi aura feminim wanita itu semakin terasa.

"Christy." Yonathan Ye memanggil, ada lonjakan di hati pria itu.

"Kenapa kamu tidak menelpon kalau akan kembali? Kami bisa menjemputmu." Ada rasa senang pada suara protes Christy Mu.

Yonathan Ye tersenyum, "Aku tahu jalan pulang dan juga aku ingin memberikan kalian kejutan."

"Aku terkejut sekali." Melihat wanita asing yang berada di belakang Yonathan Ye, mata Christy Mu menjadi terang lalu bertanya, "Gadis ini..."

"Ini Hani, temanku." Yonathan Ye memperkenalkan singkat.

"Halo, selamat datang di rumah kami." Christy Mu menyapa ramah.

Hani tersenyum tipis, "Halo, maaf mengganggu."

"Tidak, sedikitpun tidak mengganggu." Christy Mu berpikir gadis itu adalah kekasih Yonathan Ye, Christy Mu dengan semangat berkata pada paman Wang, "Cepat berikan satu kamar untuk Hani, kamar yang berada di sebelah selatan saja, cahaya mataharinya cukup bagus."

"Ya, nyonya."

"Jangan berdiri di sini, di luar sangat dingin, kita masuk dulu lalu bicara lagi." Ucap Christy Mu.

Begitu Yonathan Ye masuk ke rumah, matanya menyadari perubahan villa, "Direnovasi ulang?"

Ericko Ye berjalan di sebelahnya, "Hm. Dulu terjadi sesuatu, jadi aku merenovasinya sekali."

Yonathan Ye agak terkejut, sepertinya terjadi insiden yang besar, kalau tidak untuk apa melakukan renovasi saat villa ini dalam kondisi baik, bahkan jendelanya juga baru.

"Bagus. Ini baru rumah." Yonathan Ye berucap senang.

"Baguslah kamu suka."

Yonathan Ye berbalik melihat kakaknya lalu menarik bibir menyunggingkan senyum.

Villa ini adalah tempat mereka dari kecil hingga tumbuh besar, tentu saja Ericko Ye juga berharap adiknya suka.

Sore hari, di bagian dalam dan luar villa milik keluarga Ye diisi dengan lentera berwarna merah yang digantung tinggi,  memperlihatkan kegembiraan dan kedamaian.

Ericko Ye dan Yonathan Ye berjalan-jalan santai di sekitar villa.

"Siapa Hani?"

Yonathan Ye tahu kakaknya akan bertanya, dengan jujur Yonathan Ye menjawab, "Dia sungguh bukan kekasihku. Hani adalah teman sekolahku, dia keturunan etnis tionghoa yang tumbuh besar di luar negeri, dia selalu ingin tahu bagaimana rasanya merayakan imlek dan memintaku memberitahunya kalau akan pulang, dia ingin sekali ikut denganku, yah begitu."

"Oh.." terdapat arti yang dalam dari nada suara Ericko Ye. Sekarang mereka hanya teman sekolah, setelah perayaan imlek mungkin akan berubah.

Malam hari, seluruh orang berkumpul di restoran. Paman Wang, bibi Qian, Brin Zhang, Herry Ye dan lainnya juga berkumpul.

Dua tahun yang lalu, Ericko Ye melalui acara tahun baru sendiri. Tahun lalu, Christy Mu dan Yonathan Ye melalui acara tahun baru bersama dan tahun ini, semua orang berkumpul. Ini adalah perayaan tahun baru terhangat dan termanis di keluarga Ye.

"Selama setahun ini, semuanya sudah bekerja keras. Selamat tahun baru." Ericko Ye duduk di kursi utama mengangkat gelasnya untuk bersulang.

"Selamat tahun baru, selamat tahun baru..."

Di dalam televisi, di acara perayaan malam tahun baru sedang menyanyikan lagu dengan riang, di luar televisi, kebahagiaan sederhana baru dimulai.

Tepat jam dua belas malam, kembang api yang indah meletus dengan bagusnya di atas langit. Edo berlari ke sana kemari dengan antusias, Christy Mu bersandar pada Ericko Ye dan Acha tertidur pulas di pelukan ayahnya.

"Bagus sekali." Christy Mu berkata pelan. Wanita itu meminum wine, wajahnya memerah, sangat menggemaskan.

"Apa?" Suara kembang api sangat keras, Ericko Ye tidak mendengar ucapan Christy Mu.

Christy Mu berjinjit lalu bicara di samping telinga Ericko Ye, "Aku bilang, begini sangat bagus."

Ericko Ye menunduk lalu tersenyum tipis, memutar kepala lalu mencium Christy Mu dalam.

Ya, kebahagiaan seperti ini sangat bagus.

Sepanjang perjalanan mereka, mereka mengalami begitu banyak cobaan, terlalu banyak perpisahan, terlalu banyak hidup dan mati, untungnya mereka tidak pernah menyerah satu sama lain, dari awal sampai akhir mereka selalu percaya dengan cinta. Mereka telah mengatasi banyak rintangan dan memanen kebahagiaan mereka sendiri.

Setelah ciuman berakhir, mata Christy Mu bersinar, tiba-tiba wanita itu teringat perkenalan pertama mereka. Christy Mu memanggil Ericko Ye dengan jarinya lalu berkata, "Kemari, aku beritahu satu rahasia."

"Rahasia apa?" Ericko Ye mendekatkan telinganya.

Christy Mu berkata dengan pelan, "Sebenarnya, wanita yang berada di hotel CK internasional saat itu bukan Carina, tapi aku."

Ericko Ye terkejut sebentar, tapi itu bukanlah rasa terkejut yang dibayangkan oleh Christy Mu.

Ericko Ye memutar tubuhnya lalu menatap Christy Mu, dengan senyum licik berkata, "Aku tahu."

Christy Mu mematung, "Bagaimana kamu tahu?"

Ericko Ye memutar kepalanya kembali melihat kembang api, sengaja mengabaikan Christy Mu.

"Ah, bagaimana kamu tahu? Kapan kamu tahu?" Christy Mu sangat penasaran sambil menarik lengan Ericko Ye terus menerus bertanya.

Tiba-tiba lengan Ericko Ye yang satunya lagi memeluk bahu Christy Mu, membawa wanita itu masuk ke dalam villa, menghembuskan napas di samping telinga Christy Mu, "Malam ini kamu jangan berteriak kesakitan, jangan berteriak kelelahan, maka aku akan memberitahumu."

Wajah Christy Mu langsung memerah, menghentakkan kaki lalu berlari ke atas.

"Kenapa buru-buru? Tunggu aku..." Ericko Ye mengejar.

Di luar, kembang api masih menyala, tapi Ericko Ye percaya, kehidupan mereka baru dimulai dan kehidupan Edo dan Acha baru saja dimulai.

……

Di taman kanak-kanak terbagus di kota.

Hari pertama masuk sekolah, warna mata Evardo Ye yang berbeda menjadi perhatian di sekolah, banyak anak-anak yang belum pernah melihat hal tersebut, selepas sekolah anak-anak langsung datang melihat ke kelas Evardo Ye.

Baru pertama mulai, Evardo Ye sangat tidak terbiasa, tapi anak itu tidak bicara apa-apa, hanya diam-diam menerima. Karena ayah dan ibu memberitahunya, ini adalah jalan yang harus dia ambil.

Evardo Ye berpikir, anak yang belum pernah melihat dunia dia tebak setelah beberapa kali melihat matanya tidak akan melihat lagi. Tapi siapa yang tahu, orang yang datang semakin keterlaluan, bahkan orang-orang tersebut datang ke depannya dan bertanya.

"Hei, kenapa warna matamu tidak sama?" Seorang anak laki-laki bertubuh besar dan lebih tinggi dari Evardo Ye muncul, sepertinya anak itu penguasa kelas.

Evardo Ye yang duduk di kursi menatapnya dengan dingin dan bertanya, "Kenapa warna matamu sama?"

Novel Terkait

Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu