Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 313 Melihatnya Bermain Wanita (1)

Evardo Ye tersenyum dan berkata, "Dia sangat cantik, tapi kamu seharusnya tidak kenal. Aku sudah selesai makan, sampai jumpa."

Selesai berkata, Evardo Ye membersihkan bibirnya, lalu pergi ke resepsionis untuk membayar makanan.

Wanita cantik menatap punggung Evardo Ye dan keiirian dalam hatinya tumbuh. Dia tidak hentinya menghibur diri dalam hati, tidak apa-apa, tidak apa-apa. Yang jelas tujuannya juga sudah mau tercapai. Tapi dia masih tidak tahan untuk merasa iri. Sebenarnya wanita seperti apa baru bisa memiliki pria sesempurna ini.

Beberapa waktu ini, rekan Perusahaan Star Ye dari Amerika datang ke Perusahaan Star Ye untuk membahas tentang perkembangan dari proyek baru. Setelah semuanya makan dengan senang, Evardo Ye mengantar mereka ke hotel terbaik di Kota A untuk istirahat.

Tapi dia tidak tahu, baru saja dia masuk, sebuah mobil Nanny van berhenti di depan hotel. Seorang wanita bertubuh seksi turun pelan-pelan dari dalam mobil, lalu dengan cepat masuk ke dalam hotel.

Beberapa rekan kerjasamanya lumayan banyak, dan memaksanya untuk pergi bernyanyi di karaoke hotel. Apa daya, Evardo Ye hanya bisa menemani. Karena itu, saat meninggalkan hotel sudah tengah malam.

Dia sama sekali tidak terpikir, tindakan yang sangat wajar itu, malah dimanfaatkan oleh orang jahat.

Keesokan harinya, saat Evardo Ye masih tertidur lelap, pintunya diketuk kencang membuat dia langsung tersadar.

"Siapa sih." Evardo Ye berdiri dan bertanya setengah sadar.

"Kakak, ini aku, cepat buka pintu." Bianca Ye memanggil dengan panik.

Evardo Ye membuka pintu. Bianca Ye mengenakan baju tidur kartun, mengambil ponsel dan berlari masuk dengan buru-buru. Dia langsung menepuk punggung Evardo Ye, "Kakak, jangan tidur lagi. Cepat bangun, ada gosip tentangmu."

"Sembarangan, Yolanda belum pulang, darimana muncul gosip?" mata Evardo Ye tidak terbuka, hanya berkata setengah sadar saja.

Bianca Ye menggoyangkan bahu kakaknya dengan kencang, "Beneran, sudah jadi trending. Katanya kamu memelihara artis wanita."

Evardo Ye langsung terduduk, "Apa katamu? Aku ngapain?"

"Memelihara seorang artis wanita. Berita itu sudah menyebar luas di internet. Kamu lihat saja sendiri." Bianca Ye menyodorkan ponsel ke hadapan kakaknya.

Evardo Ye mengambil ponsel dan melihat judul besar yang tertera di layar ponsel. Krystal Yang, artis wanita bersama dengan direktur baru Perusahaan Star Ye. Dibawahnya tertulis berita panjang yang menjelaskan hubungan keduanya.

Bahkan terdapat beberapa foto. Evardo Ye memeluk wanita itu di depan toko, menari mesra dengan wanita itu, makan siang bersama, dan foto yang terakhir yang paling parah,

foto mereka satu per satu masuk ke dalam hotel.

Kalimat-kalimat dalam artikel asal dibuat tapi dapat membuat orang membayangkan apa yang terlah terjadi. Tertulis di dalam suatu bar, Evardo Ye menolak semua tawaran wanita untuk berdansa, hanya berdansa bersama Krystal Yang saja, karena Evardo Ye sudah lama suka pada Krystal Yang.

Juga tertulis setelah Evardo Ye dan Krystal Yang bersama di dalam hotel selama tiga jam, Evardo Ye pergi dengan terburu-buru, sedangkan Krystal Yang tetap berada di hotel sampai keesokan harinya. Mereka berdua sedang berada dalam hubungan yang hangat.

Evardo Ye dengan cepat membaca berita itu sampai habis lalu tertawa hina dan berkata, "Sial, wartawan ini terlalu pintar membuat cerita. Krystal Yang ini nagapain sih? Aku hanya pernah bertemu beberapa kali saja."

"Dia pemeran sampingan di historical drama yang beberapa waktu lalu ditayangkan."

Evardo Ye mengembalikan ponsel kepada Krystal Yang, "Wanita itu sengaja menghitung waktu yang pas untuk membuat rumor denganku."

"Benar, aku tahu ini rumor, tapi orang lain tidak tahu."

"Yang tidak bersalah akan terbukti tidak bersalah. Untuk apa aku mempedulikan orang lain?" Evardo Ye mengerutkan dahi.

"Kakak, apakah kamu bodoh. Kalau masalah ini sampai dilihat oleh kakak kecil, aku ingin lihat apakah kamu masih bisa berkata seperti itu."

Perkataan Bianca Ye membuat Evardo Ye tersadar. Benar juga. Yolanda Duan kebanyakan waktu berada di dalam pasukan militer dan pasti tidak mengerti terhadap konspirasi seperti ini. Kalau sampai dilihat oleh wanita itu, maka mau dia melompat ke dalam sungai juga sudah tidak bisa dipercaya lagi.

"Keluar, keluar, keluar, aku mau berganti pakaian."

Bianca Ye langsung pergi dari kamar Ericko Ye. Kakaknya ini ya, sekarang hanya bisa ditenangkan dengan kakak kecil.

Saat sarapan, Christy Mu bertanya pada putranya yang kelihatan kesal, "Ada apa denganmu dan artis itu?"

Evardo Ye kesal, hanya makan dua suap lalu meletakkan kembali sendoknya, "Ibu, aku tidak ada apa-apa dengannya. Aku saja baru tahu apa namanya tadi saat membaca berita."

Ericko Ye juga pernah mengalami hal yang sama, jadi dia berkata sebagai orang yang berpengalaman, "Artis papan bawah seperti itu hanya ingin memanfaatkanmu untuk menjadi topik hangat saja. Sebenarnya selama tidak membuat kerugian bari perusahaan, tidak perlu menjelaskan pada publik. Karena semakin kamu menjelaskan, masalah ini akan semakin besar. Selain itu kamu tidak mempunyai bukti jelas kalau kalian tidak kenal. Jangan pedulikan, setelah lewat beberapa hari, masalah ini akan berlalu dengan sendirinya."

Evardo Ye mengerutkan dahi, "Ayah, aku bisa tidak menjelaskan pada publik, tapi aku ingin menjelaskan pada Yolanda. Dia tidak tahu apapun, aku takut dia akan percaya dengan mudah terhadap rumor-rumor ini."

"Apa kamu dapat menemukannya sekarang?" Ericko Ye bertanya balik.

Evardo Ye seketika diam, "Justru aku panik karena tidak mendengar kabar darinya. Tidak bisa, aku harus membiarkan perusahaan mengungkapkan tidak bersalahku."

Setelah selesai berkata, Evardo Ye menelepon Sekretaris Wang.

Christy Mu sangat setuju dengan cara kerja putaranya dan berkata dengan datar pada Ericko Ye, "Kamu hanya tahu keuntungan perusahaan. Sebenarnya wanita sangat sensitif terhadap masalah seperti ini. lebih baik percaya terjadi daripada tidak terjadi."

Ericko Ye segera tersenyum meminta maaf, "Benar, benar, benar, yang istriku katakan benar."

"Huh!"

Pagi hari jam sembilan, sebuah postingan dipost di internet, yang menuliskan direktur Perusahaan Star Ye, Evardo Ye tidak ada hubungan apapun dengan Krystal Yang. Semua isi dalam artikel hanya dibuat-buat. Foto juga hanya kebetulan saja. Evardo Ye sama sekali tidak kenal dengan Krystal Yang.

Hal itu langsung menimbulkan reaksi besar dari orang-orang.

Hal itu langsung disebarkan oleh berbagai media. Dari pihak Krystal Yang belum ada perkataan apa-apa, tapi ada orang di internet yang memprovokasi katanya Keluarga Ye tidak suka dengan status Krystal Yang, ingin membuangnya dan dianggap sebagai perilaku pria brengsek.

Evardo Ye benar-benar kesal tapi juga merasa lucu. Sebenarnya dia tidak peduli bagaimanapun komentar orang-orang terhadapnya. Yang penting adalah Yolanda Duan harus percaya padanya.

Sedangkan yang dia tidak tahu adalah, sekarang wanita yang dia pikirkan, sedang bertarung dengan dua pelanggar hukum terakhir di dalam gunung es.

"Berhenti, kalau tidak aku akan menembak kalian." Yolanda Duan berteriak.

Dua orang itu mana mungkin mematuhi apa yang Yolanda Duan katakan, masih terus berlari.

Tidak bisa menunggu lagi, Yolanda Duan langsung menembakkan peluru, dan peluru itu masuk ke dada salah satu orang, orang itu pun jatuh ke tanah.

Rekan orang yang meninggal menghentikan langkah, lalu berbalik dan berkata kejam, "Kalian berhenti di sana. Kalau tidak aku akan membuat kalian mati bersama-sama."

Yolanda Duan berhenti, karena dia melihat tangan orang itu memegang botol kaca yang didalamnya terdapat gas berwarna biru.

"Lempar pistol kalian." orang itu berkata dengan bahasa Mandarin yang lancar.

"Kamu letakkan barang itu, kami akan membiarkanmu pergi." mata Yolanda Duan memancarkan aura membunuh.

Orang itu tertawa dingin, "Kamu sedang membohongi anak berumur 3 tahun? Kalau tidak ingin mati, letakkan semua pistol kalian."

"Aku yang ingin berkata seperti itu padamu." Yolanda Duan menggenggam pistol dengan kencang.

Ekspresi orang itu sedikit gila, "Ok, kalau begitu kita mati bersama-sama saja. Ada begitu banyak orang yang menemani aku mati, maka matiku ini layak." selesai berkata, tangannya sudah mau membuka tutup dari botol.

Yolanda Duan bergerak cepat dan langsung menekan pelatuk pistol, peluru menembus pergelangan tangan sang pria yang langsung berteriak kesakitan, dan botol menjadi terlempar.

"Tangkap botol itu." Yolanda Duan berteriak.

Beberapa rekan Yolanda Duan menghambur untuk menangkap dan sebelum botol itu terjatuh, sudah berhasil tertangkap. Orang yang tangannya tertembak memanfaatkan kondisi mereka sedang tidak berjaga-jaga, mengeluarkan tangan lain dan bersiap untuk menembak ke arah botol, tapi untungnya disadari oleh Yolanda Duan dulu. Yolanda Duan langsung menembak dada pria itu. Tapi siapa sangka pria itu sebelum napas terakhir, berhasil menekan pelatuk.

Tentu saja peluru itu tidak mengenai apapun, tapi bunyi peluru yang nyaring menggema dalam rangkaian pegunungan.

Linardi mengecek apakah pada tubuh orang itu ada barang berharga atau tidak. Sebuah bola es datang ke sebelah kaki Linardi. Begitu melihat itu, Linardi terkejut, "Sial, ketua, terjadi longsor."

Begitu Yolanda Duan mendengar suara 'krak, krak' dalam hati dia mengumpat, lalu berteriak pada rekan-rekannya, "Bereskan botol itu, ayo turun gunung."

Bola-bola salju besar berguling turun ke arah mereka. Yolanda Duan menggunakan kecepatan lari tercepatnya sepanjang hidupnya, karena kematian sedang mengejar di belakang. Siapapun tidak ada yang berani pelan-pelan.

Tiba-tiba, di depan muncul sebuah mobil Jeep. Yolanda Duan langsung senang, mobil yang menjemput mereka.

Orang dalam Jeep berteriak pada mereka, "Cepat naik mobil."

Belasan orang naik ke dalam mobil Jeep. Ada yang masuk ke dalam mobil, ada yang bergantung di samping pintu. Setelah menunggu semua orang naik, mobil langsung melaju cepat.

Dewa kematian pelan-pelan tertinggal di belakang dan semua orang akhirmya menghela napas lega.

Novel Terkait

The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu