Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 426 Yang Pertama Adalah Kamu (2)

Yonardo Xiao mengkerutkan alis tidak senang dan tidak menjawab ucapan Ani xie.

"Aa...aku pergi dulu!" Melihat Yonardo Xiao tidak menjawab, Ani Xie berpikir Yonardo Xiao melakukannya terpaksa, lalu Ani Xie membuka pintu mobil. Siapa yang tahu ketika Ani Xie membuka pintu, Yonardo Xiao memegang lengan Ani Xie.

Ani Xie terkejut, menoleh dan melihat wajah tidak senang Yonardo Xiao.

"Kamu kenapa? Lepaskan aku." Ani Xie melotot ke arah Yonardo Xiao. Dari mana kekuatan besar pria ini datang? Pria ini selalu saja menyakitinya.

Apakah kekuatan pria sangat besar? Apakah ketika memegang seorang wanita juga harus menggunakan kekuatan besar? Aneh sekali.

"Bukankah pria yang tidur bersamamu bukan hanya aku?" Sepasang mata Yonardo Xiao menyipit, ada tatapan berbahaya di mata itu, menatap Ani Xie dengan dalam. Yonardo Xiao tidak ingin kehilangan satu ekspresi pun dari wajah Ani Xie.

Apa? Pria ini bilang apa.... Kemarin malam adalah yang pertama untuknya. Bagaimana bisa pria ini seperti ini padanya?

Ani Xie semakin lama semakin kesal, dia kecewa, air matanya menumpuk penuh di pelupuk mata.

"Bicaralah."

"Bukankah sebelum denganku, kamu pernah tidur dengan pria lain?"

Yonardo Xiao kembali bertanya tanpa mendengar penjelasan, seperti kalau Ani Xie berkata 'iya', Yonardo Xiao akan langsung mematahkan lengan wanita ini.

"Ti...tidak..." Ani Xie tidak tahu kenapa dia menangis, apakah karena Yonardo Xiao mengenggam lengannya terlalu kencang atau karena ucapan Yonardo Xiao.

Ani Xie hanya tahu kalau saat ini dia sedih sekali. Entah kenapa dia begitu sedih dan merasa sakit, lalu air matanya mengalir begitu saja.

Jelas-jelas... Ani Xie sedang berusaha menahan...

"Apa?" Melihat air mata Ani Xie, Yonardo Xiao sadar mungkin dirinya memegang Ani Xie terlalu keras, Yonardo Xiao langsung menarik tangan dan melepaskan lengan Ani Xie.

Yonardo Xiao masih menatap tajam Ani Xie, menunggu dengan keras kepala jawaban Ani Xie.

"Belum, kamu yang pertama." Sepasang mata Ani Xie memerah, menjawab dengan wajah kasihan.

Belum! Belum!

Dirinya adalah pria pertama Ani Xie. Mendengar jawaban Ani Xie, perasaan yang awalnya tidak senang, dalam sekejap menghilang tanpa sisa.

Yonardo Xiao merasa perasaannya sangat baik, ekspresi suram di wajah pria itu juga menghilang, digantikan dengan senyum brengsek.

"Apa aku... sudah bisa pergi?" Ani Xie tidak ingin tinggal lebih lama lagi, bahkan sedetik pun tidak mau. Dirinya harus menjauh dari orang ini.

Menjauh dari pria kasar dan keras kepala ini. Pria ini dan dirinya bukan berada di dunia yang sama.

"Boleh." Yonardo Xiao bersandar pada punggung kursi, menahan senyum.

Mendapatkan jawaban dari Yonardo Xiao, Ani Xie membuka pintu mobil, secepat mungkin pergi.

Melihat Ani Xie yang pergi dengan cepat, Yonardo Xiao menahan senyum di bibirnya. Ada sedikit kelembutan muncul dari wajahnya.

Sampai bayangan tubuh Ani Xie menghilang, baru Yonardo Xiao menyalakan mesin dan mengendarai ferarri nya pergi.

Setelah Yonardo Xiao mengendarai ferarri nya pergi, tiga orang berjalan keluar dari sebuah toko di sebelah kiri. Wanita yang memimpin melihat sisa asap dari mobil ferarri kuning itu, diam-diam tersenyum.

Orang yang barusan turun dari dalam mobil, sepertinya... hehehe teman lamanya.

"Kebetulan sekali. Wanita barusan sepertinya Ani!"

"Tidak salah lagi, itu dia. Tidak ku sangka dia berani menggoda direktur."

Wanita yang bicara tadi melihat ke dua orang yang lain lalu berkata, "Jangan bicara sembarangan, ayo pergi, kita kembali ke sekolah!"

……

"Kak Yolanda, lihat ini, bukankah bagus?" Bianca Ye me gambil ponsel, menunjuk sebuah baju sambil tersenyum riang, bertanya pada Yolanda Duan.

Eeng... itu... baju itu kenapa... "Ini... apa ini bagus..." Yolanda Duan sungguh tidak tahu harus bereaksi seperti apa pada baju tersebut.

Bianca Ye menyuruh Yolanda Duan melihat sebuah baju terbaru yang keluar di tahun ini. Desain baju tersebut berani, warnanya mencolok.

"Bukankah sangat bagus? Kak Yolanda, kita masing-masing beli satu, ya." Bianca Ye mengedipkan matanya, menunggu jawaban Yolanda Duan.

"Ha? Tidak bisa tidak bisa. Baju ini tidak cocok denganku." Yolanda Duan melambaikan kedua tangannya sambil menggelengkan kepala, menunjukkan bahwa dirinya sungguh tidak mau membeli baju itu.

Dan ada apa dengan baju itu? Kerahnya bermodel V, bagian bawahnya bermodel fishtail skirt. Tapi kenapa kedua sisinya tidak sama?

Dan juga...

Kenapa baju ini disambung? Baiklah, biar saja kalau baju itu baju sambungan, tapi kenapa warnanya mencolok sekali.

Yolanda Duan merasa baju sejenis ini kalau dipakai pergi pasti akan dilihat banyak orang dan pasti banyak orang yang mengomentarinya. Walaupun dirinya bisa menahan hal tersebut, tapi Yolanda Duan sungguh tidak menyukai baju ini.

Melihat penolakan Yolanda Duan, Bianca Ye memanyunkan bibirnya, masih berusaha, "Kak Yolanda, kita beli bersama ya? Ya ya?" Bianca Ye bergaya imut.

"Aduh, aku sungguh tidak suka baju seperti itu. Bianca, kalau kamu suka, kamu beli saja. Jangan pedulikan aku." Sungguh, jangan pedulikan aku. Aku tidak suka... tidak ingin membelinya.

Tentu saja, ucapan setelahnya tidak diucapkan oleh Yolanda Duan, hanya diucapkannya dalam hati.

"Kak Yolanda..." Bianca Ye memeluk Yolanda Duan, bermanja-manja padanya.

Yolanda Duan tidak bisa menahannya, tatapan Yolanda Duan jatuh pada Evardo Ye yang sedang duduk membaca majalah.

Sebenarnya sedari awal Evardo Ye sudah memperhatikan keduanya, tapi Evardo Ye tidak berinisiatif bertanya atau melihat mereka.

Ketika menunggu Yolanda Duan mencari bantuan padanya, baru saat ini tatapan Evardo Ye jatuh pada mereka.

Evardo Ye melihat ke sana, perlahan-lahan menghampiri, berdiri di sisi Bianca Ye dan Yolanda Duan.

"Bianca, apa yang kamu lakukan?" Evardo Ye bertanya dengan ekspresi dan suara datar.

"Ti..tidak ada. Aku hanya ingin mengajak kak Yolanda membeli baju yang sama denganku." Bianca Ye membela dirinya dengan suara pelan.

Kali ini dirinya sungguh tidak membuat masalah. Desain baju ini adalah desain terbaru, baju ini pasti akan terkenal.

"Oh? Membeli baju? Coba aku lihat baju apa." Evardo Ye menyipitkan mata, mengambil ponsel Bianca Ye, lalu melihat baju di ponsel. Ekpresi wajah Evardo Ye perlahan-lahan menggelap.

Haha, kakak pasti juga merasa bagus, kan? Aku sudah tahu itu. "Bukankah bagus? Aku rasa, jika aku dan kak Yolanda memakai baju ini untuk berjalan-jalan, pasti sangat bagus."

Begitu memikirkan mereka berdua memakai baju yang sama untuk berjalan-jalan, Bianca Ye langsung merasa antusias, pasti akan menarik banyak tatapan orang.

Bianca Ye berkata bahwa dia ingin menyuruh wanitanya memakai baju 'sial' ini untuk berjalan-jalan bersama? Berjalan-jalan?

Dan berkata bahwa baju ini pasti akan sangat bagus kalau dipakai? Bianca Ye tidak bisa membiarkan Yolanda Duan tinggal di rumah? Menyebalkan sekali!

"Bianca, kamu bawa uang berapa ketika kemari?" Masih tidak ada ekspresi di wajah Evardo Ye, pria itu bertanya dengan datar.

Berapa banyak uang yang dia bawa? Sejujurnya Bianca Ye juga tidak tahu ada berapa banyak, dirinya hanya tahu bahwa uang itu cukup untuk dirinya makan dan minum enak dalam waktu yang sangat lama.

"Aku juga tidak menghitungnya, pasti sangat banyak. Cukup untuk aku membeli gaun ini." Bianca Ye berpikir kalau Evardo Ye tidak rela memberikan Yolanda Duan uang untuk membeli gaun ini, lalu kembali menambahkan: "Nanti aku yang akan belikan Kak Yolanda. Kamu tidak perlu mengeluarkan orang. Kamu jangan pelit begitu tidak memberikan uang untuk kak Yolanda."

Apakah wanita ini adik kandungnya? Sungguh?

Novel Terkait

Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu