Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 239 Kemampuan Bayi Pertama Kali Terlihat (2)

Christy Mu tahu Alisa sangat benci terhadap dia, tetapi sekarang juga adalah tidak ada cara, lalu memohon lagi berkata, “Alisa, lihat kita semua adalah sama-sama wanita, kamu membantu aku sekali baik tidak?”

Berhenti sebentar, kamar berbunyi beberapa langkah kaki, Christy Mu senang sebentar, segera berkata, “baju ada didalam tas ransel aku, sembarangan ambil dua helai sudah bisa, masih ada, dalam kantong kecil paling bawah ada celana dalam, merepotkan kamu bantu aku juga mengambil kemari. Terima kasih ya.”

Dua menit kemudian, suara langkah kaki datang sampai kamar mandi, Christy Mu membuka pintu dengan sebuah lubang kecil, mengulurkan lengan yang halus, “kasih aku saja.”

Baju dengan kasar dimasukin kedalam tangan dia, kemudian membalikkan badan pergi meninggalkan. Christy Mu tidak perhitungan sikap dia, Alisa bisa membantu dia mengambil baju kemari sudah sangat baik hati.

Christy Mu setelah selesai memakai baju, mengambil handuk sambil melap rambut sambil keluar, “terima kasih……” itu kata “kamu” masih belum keluar mulut, Christy Mu langsung kaku ditempat semula, yang duduk didalam kamar mana adalah Alisa, adalah Gavin yang tidak pernah mau memakai wajah asli melihat orang.

“Kamu, kamu mengapa disini?” Christy Mu berpura-pura tenang bertanya, meskipun dalam hati dia sudah sangat kesal.

Pandangan mata Gavin dengan tenang memandang dia, memakai dagu menekan anak yang diatas ranjang berkata, “dia sudah tidur, aku mengantar dia kemari.”

Christy Mu melihat anak sekilas, ternyata benaran sudah tidur.

“Jika begitu kamu menaruh dia sudah cukup, mengapa masih tinggal disini?” Christy Mu bertanya berkata, kepikiran barusan mengantar celana dalam dan baju dia adalah dia, wajah wanita langsung panas sangat hebat.

“Dia jatuh kebawah bagaimana?” Nada Gavin tetap sangat tenang, anak sekarang sangat sering membalikkan badan, tidak ada orang melihat dia benar-benar sangat bahaya, tetapi, ini juga bukan asalan dia masuk tanpa mengetuk pintu.

“Jika begitu kamu mengapa tidak mengetuk pintu?”

Gavin dari atas sampai bawah melihat dia sekilas, tidak ada perubahan apapun, “Christy, wanita tawar seperti kamu ini, aku sedikit pun juga tidak tertarik.”

Christy Mu menundukkan kepala melihat diri sendiri sebentar, dibawah sadar menutup dada sendiri, karena baru selesai mandi, tidak ada memakai baju dalam.

“Aku adalah lumayan tawar, silakan tuan Gavin segera keluar saja.”

Gavin mengangkat alis, kaki panjang menarik bangun dari atas ranjang, saat melewati dia berhenti langkah kaki.

Christy Mu ketakutan mundur satu langkah, dengan bermaksud menatap mata dia, seperti adalah seluruh badan dicegah landak kecil.

“Christy, kamu tumbuh begini jelek, Ericko Ye kenapa bisa suka?” Dalam perkataan Gavin adalah sangat menyindir.

“Apa hubungan apa dengan kamu?”

Gavin tidak ada marah, malah mendekat beberapa langkah, bola mata yang dalam ada perasaan yang tidak dapat dia lihat, “juga adalah kulit lebih bagus sedikit, yang lain tidak ada kelebihan sama sekali.”

“Jika begitu memang bagaimana? Ericko Ye suka sudah cukup.” Christy Mu tidak menunjukkan lemah membantah berkata.

“He, cukup percaya diri.” Gavin tidak bermaksud baik ketawa berkata, nafas dia semprot diatas wajah Christy Mu, membuat dia merasa ada sedikit tidak nyaman.

Kebalikan, jika adalah Ericko Ye, jantung Christy Mu akan berdetak lebih cepat lagi.

“Gavin, kamu sudah bisa pergi meinggalkan.” Christy Mu langsung memerintah.

“Buru-buru apa? Aku……”

Perkataan masih belum selesai bicara, pintu “wah” terbuka, Alisa berdiri didepan pintu, dalam tangan masih membawa nasi kotak, melihat postur tubuh dua orang, bengong dua detik dulu, kemudian dengan buru-buru menutup pintu.

Christy Mu tidak tahu harus berkata apa mengelus kening, Alisa sudah salah paham terhadap diri sendiri, kelihatan hidup diri sendiri kelak akan bertambah sulit lagi.

“Gavin, aku tidak mengerti, kamu jelas-jelas tidak suka wanita, kenapa masih mau menunjukkan postur tubuh seperti ini? Apakah tidak merasa menjijikan?” Christy Mu tidak ada sedikit menutup bertanya.

Perasaan Gavin sangat jelas berubah, tubuhnya berdiri tegak menjauhkan jarak dengan Christy Mu, mengerutkan alis bertanya, “siapa bilang aku tidak suka wanita? Apakah mau mencoba?”

Christy Mu tidak bisa mundur lagi, sepasang tangan menutup didepan dada, menerobos lapisan kertas terakhir berkata, “apakah kamu dengan Evan Chu bukan sepasang kekasih?”

Mendengar nama ini, mata Gavin lihat kebawah, nada suara dingin, “Christy Mu, kamu sudah tanya terlalu banyak.”

“Jangan-jangan adalah Evan Chu yang berpikir begitu sendiri?” Christy Mu melanjutkan mengejar bertanya.

“Pertanyaan kamu benar-benar banyak.” Gavin sangat jelas tidak ada suasana hati menjawab dia, mengangkat kaki langsung mau pergi, Christy Mu malah tidak melepaskan dia, “hei, Gavin, kamu tidak boleh memperlakukan begini terhadap Kak Evan Chu, dia demi kamu berkorban begitu banyak, kamu tidak boleh bilang tidak mau langsung tidak mau.”

Gavin sudah sangat tidak senang, menarik pintu dengan buru-buru pergi meninggalkan.

Christy Mu lalu “pong” menutup pintu, atas wajah muncul senyuman yang licik, setiap orang selalu ada kelemahan, Gavin yang licik juga tidak terkecuali, mengambil Evan Chu menjadi perisai benar-benar adalah tidak senang.

Berlari seharian dijalan gunung, mentalnya juga menghabiskan begitu banyak, saat ini Christy Mu sangat kelaparan, benar-benar sudah tidak tahan lagi, bertiarap didepan pintu kamar berteriak terhadap depan tangga, “Alisa, Alisa.”

Tidak ada orang menjawab dia.

“Alisa, Alisa, Alisa——” Christy Mu seperti memanggil roh satu kali satu kali berteriak memanggil, pintu kamar yang tidak jauh tiba-tiba terbuka, wajah Alisa penuh dengan kemarahan melihat dia, “teriak apa teriak? Memanggil roh?”

“He, aku sedang berpikir, jika kamu masih tidak muncul, aku langsung menggendong anak kabur.” Christy Mu bersandar disamping pintu bercanda, tunggu Alisa tidak begitu marah berjalan kemari, dia membungkukkan pinggang mengambil kantong plastik ditangan dia, didepan dia berjalan kesana kemari berkata, dengan bersenyum berkata, “terima kasih banyak.”

Alisa melihat wajah dia itu, hampir menonjok dia.

Dua wanita berjalan masuk kamar, satu sangat kelaparan, satu lagi sangat dingin melihatnya, akhirnya tetap adalah Alisa tidak tahan, dengan marah bertanya, “bos mengapa bisa ada disini?”

Sumpit didalam tangan Christy Mu berhenti beberapa detik, mengangkat kepala ketawa berkata, “aku kenapa harus memberitahu kamu.”

Alisa seperti mau muntah darah tetapi menahan didalam hati, ambil nafas dalam-dalam beberapa kali baru menekannya, dengan ketawa dingin berkata, “Christy Mu, jika kamu besok tidak ingin makan makanan basi, lebih baik aku tanya kamu apa kamu langsung bilang apa.”

Christy Mu menundukkan kepala berputar mata, tidak ada cara, sepanjang jalan ini semua makanan dia adalah tanggung jawab Alisa.

“Sangat gampang, dia mengantar anak kemari untuk aku.” Christy Mu berkata.

Alisa terhadap alasan ini tidak ada curiga, karena anak benar-benar diatas ranjang, tetapi, “jika begitu kalian barusan sedang melakukan apa?”

“Tidak melakukan apa-apa,” Christy Mu dengan wajah polos.

“Ha! Sudah begitu masih tidak ada apa-apa?” Alisa tidak percaya perkataan dia.

Christy Mu melihat wajah dia yang sangat marah, sangat bermaksud melihat dia, “Alisa, kamu suka bos kalian kan.”

Isi hati Alisa dibongkar, pandangan mata ada sedikit gelisah, “kamu sedang sembarangan bicara apa? Aku bagaimana bisa suka bos kami?”

“Jika begitu kamu begini gairah untuk apa?”

“Aku adalah takut kamu memakai cara tidak benar merayu bos kami, agar membuat dia lembut hati melepaskan kalian.” Alisa menemukan sebuah alasan yang kelihatan sangat masuk akal.

Christy Mu ketawa licik, hentikan sumpit didalam tangan, memindahkan pandangan melihat dia, “Alisa, kamu terhadap diri sendiri juga terlalu tidak percaya diri. Meskipun adalah dari rupa wajah atau tubuh, kamu semuanya lebih baik berkali lipat dibandingkan aku, aku memakai apa untuk merayu bos kalian?”

Semua wanita suka mendengar perkataan baik, terutama adalah pujian dari sesama wanita, kemarahan diatas wajah Alisa menghilang sangat banyak.

Christy Mu menangkap ekspresi dia yang berubah, dalam hati ketawa diam-diam, atas wajah malah sangat tenang bertanya, “lagi pula, bos kalian bukannya suka lelaki, bagaimana bisa suka terhadap aku?”

Alisa mendengar perkataan ini sikapnya ada sedikit rumit, dengan dingin berkata, “ini adalah masalah pribadi bos kami, tidak perlu kamu yang mengurus.”

Christy Mu ketawa menyindir, “cis, bicaranya seperti siapa yang bersedia.”

Alisa melotot dia sekilas, membuka tv menonton berita. Dia hanya bawahan Gavin, menghormati dia menyukai dia juga hanya bisa menaruh didalam hati dengan diam-diam, tidak pernah berani menunjukkan rasa suka, bagi bos apakah ada perasaan terhadap Evan Chu, dia tidak berani memastikan, tetapi seperti yang dia lihat, bos setidaknya berbeda terhadap Evan Chu.

Novel Terkait

Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu