Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 429 Cemburu (1)

Ani Xie melihat pria yang memakai baju olahraga di depannya. Pria itu berambut pendek, berwajah tampan. Satu-satunya pikiran Ani Xie adalah pria ini tampan sekali.

"Memanggangnya tidak seperti ini, ada tekniknya."

Teknik? Memanggang butuh teknik? Ani Xie berpikir sejenak, lalu muncul sebuah gambaran dari dalam otaknya.

Di dalam drama, sang juru masak mengambil bahan makanan lalu meletakkannya di atas panggangan, setelahnya membolak-balikkan makanan tersebut, terakhir juru masak akan menaburkan sedikit garam atau bumbu lainnya dan langsung bisa dimakan.

Dan Ani Xie pikir itu tidak membutuhkan teknik.

"Tapi, bukankah harus begini memanggangnya?" Ani Xie ragu, yang dia kerjakan sudah benar, sama persis seperti akting yang ditayangkan di drama.

Tidak ada perubahan besar pada Zico Dong. Melihat wajah polos Ani Xie, setelah mendengar Ani Xie berucap, Zico Dong tertawa, "Kamu lihat, bukankah makanan yang kamu panggang semuanya gosong?"

Makanan yang diletakkan Ani Xie tidak berbentuk seperti makanan. Ani Xie melihatnya, melihat ke Zico Dong yang berada di depannya tersenyum sangat cerah.

"Benar. Kenapa bisa gosong semua?" Ani Xie mengernyit bingung.

"Karena kamu lupa memberi minyak." Zico Dong tertawa pelan. Gadis di depannya menggemaskan sekali.

Ani Xie masih berkutat dengan pikirannya kenapa sayurannya bisa gosong, Ani Xie menunduk, berpikir cukup lama. Zico Dong berpikir, kalau di samping wanita ini tidak ada banyak orang, tidak ada dirinya, akankah Ani Xie meremas ujung baju atau menggigit jari di sini?

Mendengar ucapan Zico Dong, Ani Xie terkejut lalu memukul kepalanya.

"Ternyata aku lupa memberi minyak. Bodoh sekali." Jarang sekali pipi Ani Xie memerah. Ani Xie menghadap ke Zico Dong sambil menjulurkan lidah dengan gemas.

"Hehe, tidak apa. Tidak perlu malu. Orang yang biasanya tidak pernah memanggang memang selalu melakukan kesalahan." Nada suara pria itu lembut, seperti sorot sinar matahari, dengan lembut bersinar di depan Ani Xie.

"Hei hei... milikmu sudah selesai dipanggang?" Ani Xie melihat ke sayuran yang sudah dipanggang Zico Dong, tiba-tiba muncul ucapan seperti itu.

Ketika Ani Xie berucap, dalam hati Ani Xie memaki dirinya sendiri. Ani Xie, apa kamu seekor babi? Kenapa selalu ingin makan?

Zico Dong bingung, lalu berkata, "Sudah. Apa kamu mau mencoba hasil pangganganku?" Zico Dong mengambil beberapa tusuk sayuran yang selesai dipanggang lalu memberinya ke Ani Xie.

Ah, tidak hanya tampan, pria ini juga mengerti orang lain. Dirinya tadi bertanya apakah makanan milik pria itu sudah selesai dipanggang dan pria itu mempersilahkan dirinya untuk mencoba. Ani Xie menerima makanan itu dengan gembira.

Zico Dong sungguh lupa tatapan kelaparannya melihat makanan barusan, dirinya sungguh dibuat terkejut oleh Ani Xie.

Awalnya Zico Dong berpikir Ani Xie akan meminta diajarkan cara memanggang, tapi dia tak menyangka wanita ini malah bertanya apakah makanan miliknya sudah selesai dipanggang atau belum.

Gadis ini sungguh menarik. Zico Dong ingat, gadis di depannya datang bersama Yonardo Xiao.

Sebelumnya, yang datang selalu awal adalah Yonardo Xiao, tapi hari ini yang datang terlambat adalah Yonardo Xiao dan juga pria ini membawa seorang gadis. Melihat Yonardo Xiao mulai gugup, sepertinya gadis ini bagi Yonardo Xiao tidak mudah.

Zico Dong teringat sikap Yonardo Xiao saat marah, sudah lama sekali tidak pernah melihat tatapan marah di mata Yonardo Xiao.

Menarik....

Melihat Ani Xie makan dengan cepat, Zico Dong semakin memanggang banyak dan semakin cepat memanggang. Tapi Ani Xie tampak belum kenyang, selesai makan, dirinya sama sekali tidak melihat ada tatapan kenyang dari mata Ani Xie.

Zico Dong juga tahu bahwa kemampuan memanggangnya sangat bagus, tapi baru kali ini dia menemukan orang yang seperti Ani Xie dan baru pertama kali juga dia menemukan gadis yang makan banyak sekali.

Tangan Ani Xie mengambil sayap ayam yang sudah dipanggang Zico Dong, mata gadis itu melihat ke makanan di atas panggangan yang belum matang. Zico Dong melihat Ani Xie, tanpa sengaja sudut bibirnya melengkung. Dia ini... gadis, kan? Bagaimana bisa makan sebanyak itu?

Setelah menyadari ekspresi Zico Dong, Ani Xie melihat ke Zico Dong dengan canggung, "Aku agak lapar. Bagaimana kalau sayap ayam ini untukmu?" Ani Xie mengangkat sayap ayam itu, bertanya pada Zico Dong dengan ekspresi tidak rela.

"Kamu makan saja. Nanti aku baru makan." Zico Dong tersenyum.

Ani Xie merasa pria ceria di depannya ini orang yang sangat baik, "Namaku Ani Xie."

Zico Dong tertawa, "Kamu... panggil saja aku Zico. Mereka memanggilku begitu."

Zico Dong? Nama ini agak aneh dan juga pria ini adalah teman si brengsek Yonardo Xiao. Ani Xie tidak menduga Yonardo Xiao memiliki teman sebaik ini.

Sepertinya anak orang kaya tidak semuanya seperti Yonardo Xiao, juga ada yang begitu baik seperti Zico Dong.

"Ani!" Dengan berwajah gelap, Yonardo Xiao melihat ke Ani Xie yang sedang berbicara dan tertawa dengan Zico Dong, tanpa sadar tangannya terkepal.

Bukankah Ani Xie lapar dan pergi memanggang makanan? Bagaimana bisa dia bersama Zico Dong sambil tertawa dan mengobrol? Tidak disangka gadis ini belajar bohong juga.

"Ah?" Mendengar ada yang memanggil namanya, Ani Xie memutar badannya lalu melihat Yonardo Xiao dengan wajah yang sangat muram.

"Kamu mau makan ini? Zico memanggangnya dengan baik." Ani Xie tertawa senang sambil menggoyangkan makanan yang ada di tangannya, bertanya pada Yonardo Xiao yang berwajah muram.

Yonardo Xiao yang berwajah muram, setelah mendengar ucapan Ani Xie, kemuraman di wajahnya memudar sedikit. Gadis ini masih ingat menawarkannya makan, yah gadis itu masih baik, tidak sia-sia membawanya kemari.

"Kemarikan." Yonardo Xiao mengulurkan tangan. Melihat Yonardo Xiao tidak kemari, Ani Xie tidak marah, gadis itu hanya merasa sayang memberikan sayap ayam ini pada Yonardo Xiao.

Tapi Ani Xie masih berjalan menghampiri Yonardo Xiao, memberikan sayap ayam itu ke tangan Yonardo Xiao lalu membalikkan kepalanya dan langsung pergi.

Yonardo Xiao tercekat. Gadis bodoh ini memasukkan sayap ayam ke tangannya lalu tersenyum padanya, lalu dengan riang berlari ke arah si sialan Zico Dong.

Zico Dong tersenyum penuh misteri. Melihat wajah Yonardo Xiao yang aneh, Zico Dong melengkungkan sudut bibirnya.

……

"Yolanda, nanti kita berjalan-jalan keluar, ya. Aku merasa sudah lama sekali tidak keluar." Evardo Ye menunduk mencuci peralatan makan di dapur.

Dalam hati Yolanda Duan berpikir, demi dirinya membaik, Evardo Ye melakukan segala cara untuk membuat dirinya senang, Evardo Ye juga pasti sangat lelah, "Baiklah, nanti kita keluar jalan-jalan."

Yolanda Duan berpikir, 'benar, mereka sudah lama sekali tidak pergi keluar.'

"Dok dok dok"

"Kak Evardo, kak. Cepat buka pintu. Ini aku Bianca."

Ketika sedang memikirkan sesuatu, tiba-tiba Yolanda Duan  mendengar ada orang yang mengetuk pintu dari luar.

Evardo Ye mendengar dengan teliti, ternyata Bianca Ye yang pulang.

Yolanda Duan berdiri dari sofa, lalu membukakan pintu untuk Yolanda Duan, "Wah, kak Yolanda. Aku sangat merindukan kalian."

Begitu membuka pintu, Bianca Ye memeluk tubuh Yolanda Duan seperti gurita, "Kak Yolanda huhuhu... aku merindukanmu."

"Eh? Kak Yolanda, kakak... mau pergi keluar?" Bianca Ye heran melihat Yolanda Duan berdandan. Biasanya di rumah Yolanda Duan tidak akan memakai pakaian ini.

Tampilannya sekarang jelas sekali ingin pergi keluar.

Bianca Ye tertawa, "Kak Yolanda, kakakku di mana? Dia tidak di rumah?" Bianca Ye masuk ke dalam melihat-lihat dan tidak melihat Evardo Ye, lalu bertanya penasaran.

"Kakakmu di atas, sedang ganti baju." Yolanda Duan tersenyum tipis lalu melihat ke Bianca Ye yang selalu bahagia tanpa beban.

"Wah benar ternyata kalian mau keluar, ya kan? Kak bawa aku. Bawa aku...." Bianca Ye mengedipkan mata, menggoyangkan lengan Yolanda Duan dengan manja.

"Ya ya?" Melihat Yolanda Duan tidak menjawab, Bianca Ye kembali berucap dengan nada manja.

Mana bisa Yolanda Duan tahan dari Bianca Ye, "Baik baik, aku bawa kamu pergi."

Bianca Ye gembira sekali, "Aku juga ingin ikut hahaha...  bersama-sama pergi dengan kalian..."

Novel Terkait

His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu