Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 207 Skandal Ericko Ye (3)

Rumah keluarga Nan.

“Prang--” Sebuah botol kaca yang cantik jatuh ke lantai, tapi jatuhnya itu tidak turut membuat emosi tuan besar Nan mereda, dia berteriak pada pengurus rumahmya, “Anak sialan itu mana? Pergi kemana? Kenapa masih belum pulang?”

Pengurus rumah ikut cemas dan tidak berani berbohong, “Orang yang bersamanya bilang, sepertinya pergi ke bar.”

“Prang--” Satu gelas kaca dipecahkan lagi, “Sepertinya, memang seperti itu. Cepat suruh orang bawa dia pulang, aku hari ini akan membunuhnya, daripada nantinya dia semakin membuat malu keluarga Nan.”

Betty Chen yang disebelahnya dengan lembut menenangkannya, “Sudah tahan emosi, nanti darah kamu naik lagi.”

“Semua karena kamu,” Tuan besar Nan memutar semuanya pada istrinya, “Kamu yang selalu melindungi anak sialan ini, kalau kemarin bukan karena kamu melindunginya, aku kemarin pasti sudah membunuhnya, masih bisa dia buat malu keluarga Nan seperti hari ini hah?”

Yang dikatakan tuan Nan kemarin itu adalah saat Gilbert Nan menghilangkan Christy Mu.

Betty Chen tak berani menyahut.

Saat ini, Gilbert Nan tiba di depan pintu, melihat keadaan di dalam yang kacau, memutar badan ingin berlari, tapi di cegat oleh tuan besar Nan, “Cepat tangkap dia.”

Kedua pengawal yang menjaga di depan pintu langsung bergerak menangkap Gilbert Nan.

Gilbert Nan tahu kalau dia tidak bisa lari, dengan sangat sadar berkata pada pengawalnya, “Lepaskan aku, aku masuk sendiri.”

Tapi pengawal itu hanya mendengarkan perintah ayahnya, dengan keras menariknya membawanya ke hadapan tuannya baru akhirnya melepaskan tangannya dan pergi.

Tuan besar Nan melihatnya, emosinya langsung sampai di ubun ubun, mengambil kursi di sebelahnya dan menghajarnya ke Gilbert Nan, Gilbert Nan tidak berani mengelak, hanya bisa pasrah menerimanya, saat kaki kursi dan tulangnya saling bersentuhan, rasa sakitnya begitu tak terkira membuatnya menggertakan gigi menahan rasa sakit.

Dia mengerti ayahnya, semakin dia mengelak, maka ayahnya akan memukulnya semakin keras.

“Berlutut!” Teriak ayahnya.

Gilbert Nan langsung berlutut, untungnya di bagian sana tidak ada remahan kaca pecah.

“Aku beri kamu kesempatan, katakan, apakah yang di katalan di internet itu benar?”

Gilbert Nan dengan yakin menggelengkan kepala, “Tentu saja tidak, aku hanya menyukai wanita.”

Ayahnya adalah orang yang beradat, emosinya begitu besar membuat wajahnya memerah, “Tapi mengapa bisa ada foto kamu berangkulan dengan laki laki di internet?”

“Ayah, aku saat itu mabuk, dan lagipula mereka semua temanku, teman biasa.” Gilbert Nan menekankan di bagian kata terakhir.

“Baik, nah aku tanya padamu, kamu pergi ke Thailand ngapain?”

Gilbert Nan semakin polos menjawab, “Aku cuma pergi liburan, tidak pergi ke pestanya, semua yang di internet itu hanya hoax.”

“Nah mengapa banyak berita di internet yang mengatakan kamu...” Ayahnya sungguh tidak bis mengucapkan kata itu, akhirnya melompati kata itu dan melanjutkan amarahnya, “Kamu tahu tidak, barusan paman pamanmu telepon aku dan bertanya padaku tentang keaslian berita itu, muka keluarga Nan ini sudah tidak ada lagi akibat ulahmu.”

“Ayah, aku bersumpah, aku hanya menyukai wanita.” Gilbert Nan berkata dengan sangat serius. “Kali ini ada orang yang sengaja ingin menghancurkanku.”

Ayahnya memicingkan mata, “Siapa yang mau menghancurnmu?”

Gilbert Nan melihat ayahnya, dengan emosi menjawab, “Ericko.”

Tuan besar Nan terkejut, “Ericko? Dia bagaimana bisa...” Dia hanya berbicara setengah, tiba tiba teringat skandal tentang Ericko Ye yang heboh kemarin, dan melihat kedua mata anaknya, dia seketika mengerti akan semuanya.

“Berita tentang Ericko 2 hari ini, kamu yang melakukannya?” Tanyanya dengan suara dingin.

Gilbert Nan tidak berani menatap mata ayahnya, mengangguk menjawab “Ya” satu kata.

Emosi tuan besar Nan yang telah hilang setengah kembali datang, satu kakinya menginjak bahu anaknya, dan berteriak murka, “Kamu pergi memancingnya untuk apa? Aku sudah memperingatkanmu, untuk menjauhinya, kalau kamu tidak di belakangnya melakukan ini semua, dia bagaimana mungkin menyiram air kotor ini padamu?”

Gilbert Nan tidak terima, dengan kepala yang mendongak berkata, “Kalau bukan karenanya, kalung yang aku berikan pada ibu pasti harganya tidak sampai ratusan milyar.”

“Hanya karena uang? Memangnya kita kekurangan uang? Kamu menghilangkan istrinya, dan kamu masih tidak membiarkannya melepaskan emosi? Aku benar benar ya, rasanya emosi setengah mati padamu, anak yang tak berguna.” Setelah itu, tuan besar Nan bersiap mengambil kursi lagi dan mau menghentakannya pada Gilbert Nan, tapi lengannya langsung ditahan oleh istrinya.

“Sudah sudah, tahan emosi, sekarang kan sudah jelas, anak kita tidak seperti yang dikatakan di internet, kamu seharusnya senang, dan tidak harus emosi seperti ini.” Suara Betty Chen begitu lembut menenangkan emosi suaminya, setelah itu dia berbalik menatap tajam anaknya, “Masih tidak minta maaf sama ayahmu.”

“Maaf.” Jawab Gilbert Nan cepat.

“Kamu minta maaf sama aku untuk apa? Kamu itu harusnya meminta maaf pada leluhur keluarga Nan,” Hembusan nafas tuan besar Nan begitu berat, “Beberapa wanita yang waktu itu aku dan ibumu suruh kamu pilih, cepat pilih salah satu, dan segera menikah.”

Gilbert Nan baru mau melawan, tapi melihat ibunya yang menggelengkan kepala melihatnya, Gilbert Nan menggertakan gigi, menundukan kepala

……

Dua skandal bak guntur dan hujan lebat masih belum berakhir, gempa bumi yang tak terduga di kota A seketika menghancurkan kehidupan yang nyaman.

Ketika gempa datang, waktu itu menunjukan pukul 11:30 siang.

Christy Mu merasa haus, pergi ke ruang istirahat untuk mengambil air, saat dia mengambil air, dia melihat air di ember mulai bergoyang ke kiri dan ke kanan, dia awalnya mengira kalau dia sedang pusing, tetapi tak lama lantai di bawah kakinya mulai bergetar hebat.

“Gempa.” Tidak tahu siapa yang berteriak dari dalam ruangan itu, dan kemudian satu kantor penuh teriakan, semuanya menjadi kacau.

Christy Mu ingin berlari keluar, tetapi dia tidak bisa menyimbangkan dirinya sama sekali. Tanah berguncang keras, dan tumitnya tidak stabil. Dia langsung jatuh ke tanah dan menyaksikan berbagai peralatan gelas di lemari semua jatuh ke sampingnya.

Tubuh didorong ke sudut oleh kekuatan besar, lampu gantung di langit-langit hancur, pecahan kaca memercik, dan dispenser air dengan cepat jatuh, dan rak penyimpanan yang tinggi juga jatuh.

Christy Mu berteriak melihat rak penyimpanan yang jatuh.

“Boom——”Bagian atas rak penyimpanan tersangkut di ambang jendela, air mata Christy Mu jatuh, dia takut rak kayu solid yang berjarak kurang dari satu meter darinya akan mengenainya. Dia tidak ingin mati, dia masih ada anak yang harus diselamatkan.

Tanah berguncang lagi, “Cittt”, rak penyimpanan menjauh dari ambang jendela dan menggosok dinding turun ke bawah, Christy Mu tidak bisa terus menangis dan berusaha merangkak ke zona segitiga yang ada di depannya, tapi tanpa disangka sebuah kotak barang-barang pribadi jatuh mengenai kepalanya, kedua matanya langsung berputar, sebelum pingsan gambaran yang dia lihat adalah senyum anaknya yang begitu indah seperti malaikat.

Bencana yang belum pernah terjadi sebelumnya berlangsung dua menit, tetapi hanya dua menit saja sudah cukup membuat kota kacau balau.

Kecuali karyawan perusahaan Star Ye di lantai pertama dan kedua yang bisa berlari keluar dari gedung, sisa karyawan lainnya terperangkap di dalam gedung.Saat gempa bumi datang, lift dinonaktifkan, ditambah dengan guncangan yang parah, tidak mungkin bisa lari dari lantai sepuluh.

Dua menit kemudian, gempa berhenti.

Setiap ruangan kacau balau, dan perlengkapan kantor seperti kursi dan komputer jatuh ke tanah.

Jeritan ikut berhenti, dan ada orang yang bertanya dengan suara kecil, “Apakah gempanya sudah berhenti?”

Begitu suara itu keluar, tanah mulai bergetar lagi, tetapi getarannya jauh lebih kecil dari yang sebelumnya.

“Ahh--”

Setelah guncangannya berhenti, salah satu orang berkata, “Semuanya jangan panik, gedung kita ini bisa menahan gempa dengan level 8, jadi tidak akan bisa runtuh.”

Setelah kata katanya keluar, di pintu ruang desain muncul bayangan Ericko Ye, dia dengan suara besar berteriak, “Edelyn--”

“Direktur Ye.” Cadice He dari bawah meja keluar, penampilan rambutnya yang biasa rapi disanggul sudah berantakan.

Ericko Ye bertanya sebagai bentuk perhatian, “Tidak apa apa kan.”

Cadice He menggelengkan kepala, “Iya tidak apa apa.”

Semuanya melihat Ericko Ye turun, orang orang yang berada di sudut mulai berdiri, tatapannya begitu panik melihat atasan mereka.

Ericko Ye menahan rasa gugupnya, ada banyak orang yang melihatnya, dia tidak bisa panik, lalu menarik nafas dalam dalam, dia berkata, “Gempa saat ini berhenti, tapi di belakangnya nanti masih akan ada sisa gempa, manajer He, kamu cepat evakuasi yang lainnya pergi lewat tangga darurat, yang laki laki bantu wanita, cepat pergi.”

“Baik.” Cadice He melihat para bawahannya, “Semuanya cepat lari, harta benda semuanya letakan saja, tunggu gempanya berhenti total baru ambil.”

Saat ini penyelamatan diri paling penting, siapa yang masih memperdulikan uang.

Ericko Ye melihat sekeliling, tidak melihat tubuh Christy Mu, langsung bertanya pada Cadice He, “Mana Edelyn?”

“Aku tidak melihatnya,” Cadice He juga melihat keseliling, lalu dengan suara besar bertanya, “Siapa yang ada melihat Edelyn?”

Make up di wajah Laura begitu berantakan, dia tiba tiba teringat dan berkata, “Aku tadi melihatnya di ruang istirahat.”

Ericko Ye langsung bergegas ke ruang istirahat, melewati komputer yang berjatuhan, mendorong kursi, dan di pintu ruang istirahat, dia menemukan seorang wanita yang telah jatuh pingsan.

Novel Terkait

Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu