Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 135 Kemunculan Javier Mu (3)

Ericko Ye membiarkan mereka senang sesaat, sebagai atasan dia sangat mengerti perasaan mereka, juga senang melihat mereka berkompetisi.

“Manajer He, semangat tim kamu sudah menang.” Ericko Ye menyalami tangan Cadice He, dengan segera melepaskannya, “Manajer Li, kamu jangan patah semangat, tahun depan masih ada kesempatan.”

Rendy Li tersenyum aneh.

Saat ini juga tidak tahu siapa yang teriak, “direktur Ye, jangan lupa traktir.”

Situasi menjadi aneh, siapa yang tahu, saat Christy Mu pertama kali datang ke kantor, Ericko Ye sudah berpesan tidak usah menjaganya dengan khusus, sedangkan sekarang ada yang mengajukan ide untuk mentraktir makan, hanya ingin mengetahui, apakah Ericko Ye akan memberikan Christy Mu muka.

Siapa? Bukankah ini sama dengan mencari masalah dengannya? Christy Mu diam – diam marah dalam hatinya! Wajahnya justru diam – diam memanas.

Ericko Ye di keramaian langsung melihat seorang, lalu melihat ke arah asisten Liu, “telepon ke Fairyland Pavilion, pesan ruangan terbesar. ” setelah itu dia berkata ke depan semua orang, “selama ini kalian sudah berusaha, selesai kerja aku akan traktir kalian.”

“wahhh”

“direktur Ye paling tampan!”

Ruangan rapat seketika menjadi ricuh, harus diketahui kalau Fairyland pavilion di kota A adalah restoran seafood yang paling terkenal, bukan hanya sayurannya yang enak, harganya juga mahal.

Mengundang banyak orang ke tempat mewah seperti itu, kelihatannya Ericko Ye terhadap Christy Mu sangat sayang bukan.

Christy Mu justru tidak merasa terharu sedikit pun, dia hanya tahu Ericko Ye suka berpura – pura.

Setelah kembali ke ruangan, waktu pulang kerja hanya tinggal dua jam, Christy Mu duduk di kursi merasa dia sedang bermimpi, dia ternyata berhasil, sedangkan Beberapa waktu kemudian dia sudah bisa ada di halaman depan majalah fashion, semua ini datangnya terlalu cepat.

“Christy, kali ini kamu benar – benar hebat, kamu lihat Rendy Li, bahkan wajahnya sudah tidak enak.” Kali ini tiba – tiba teman kantornya membawa secangkir kopi, berkata dengan nada senang.

“benar benar, tim kami selalu di tekan oleh mereka, akhirnya kali ini kita bisa membalasnya, Christy, kamu adalah keberuntungan tim kami.”

Christy Mu menjadi tidak enak hati, dengan segera berkata, “aku tidak sebaik yang kalian ucapkan, hari ini aku bisa menang karena bantuan kali, setiap kali rapat kalian akan memberikan saran yang tulus, baru ada karya hari ini, aku masih harus berterima kasih kepada kalian.”

Beberapa karyawan yang mendengarnya terasa nyaman, lalu meledeknya, “ingin berterima kasih kepada kita, maka nanti saat kita menuangkan arak untuk direktur Ye, kamu jangan menahannya ya.”

“tidak akan! tidak akan! Sesuka kalian saja.” Christy Mu berkata dengan sesuka hati, sebaiknya biarkan dia minum sangat banyak, sampai tidak bisa bangun!

“kalau begitu kita sudah tenang.”

Carina Qiao mendengar ucapan mereka, merasa hatinya tidak enak, juga tidak ingin ke perkumpulan tadi, dapat di lihat, nanti lihat semua orang akan memuji Christy Mu, untuk apa dia pergi? Pergi melihat kedua orang itu saling mencintai?

Tapi dia juga tidak bisa tidak pergi, skandal baru saja berakhir, tidak bisa membuat Ericko Ye merasa kesal dengannya lagi.

Beberapa orang bercanda, hingga tiba waktu pulang kerja, Christy Mu beserta teman kantornya pergi ke Fairyland Pavilion.

“Christy, kamu tidak pergi menggunakan mobil direktur Ye?”

“tidak, dia…. Dia masih ada urusan, entah kapan baru bisa tiba.” Christy Mu mencari alasan.

“oh, benar juga, kalau begitu kamu naik mobilku saja.”

“terima kasih.”

Christy Mu berterima kasih dengan sungkan, tetapi saat dia turun ke lantai bawah, dia melihat mobil Ericko Ye sudah ada di bawah, menunggu di parkiran depan.

Christy Mu menghentikan langkah kakinya, dia benar – benar tidak ada kerjaan.

“Christy, masih tidak segera pergi, jangan membuat direktur Ye menunggu lama.” Teman kantornya mendorongnya sambil tertawa, Christy Mu yang mendengar ucapannya merasa seperti yang ada di naskah drama.

Di dalam mobil, Ericko Ye masih melihat dokumen, Christy Mu masuk ke dalam, melihatnya sekilas, “kamu begitu sibuk bisa nanti agak telat baru ke sana.”

“tokoh utamanya tidak ada, bagaimana kalian akan memesan sayur?” Ericko Ye berbicara.

“em, kamu nanti saat mau bayar saja baru datang, siapa juga yang mau melihatmu.”

Mobilnya mulai bergerak, Christy Mu melihat ke luar jendela dengan bosan, menyadari Carina Qiao dengan wajah kesal. Susana hatinya sedikit sedih.

Masih enak jaman sekolah, terlihat bodoh, juga tidak peduli apakah Carina Qiao sedang memanfaatkan dirinya, setiap hari belajar dengan gembira.

Sedangkan sekarang, sepasang sahabat menjadi musuh, musuhmu masih menusukmu dari belakang, perasaan seperti ini sangat lelah.

“bagaimana menurutmu?” Ericko Ye bertanya.

“Carina Qiao,” Christy Mu langsung berkata, lalu berhenti sejenak, “bagaimana pun juga dia pernah tinggal bersama mu Beberapa saat, kamu begitu saja membuangnya, bukankah terlihat tidak berperasaan?”

Ericko Ye menaruh dokumen yang ada di tangannya, membalikkan kepala dan melihat perempuan itu, “Christy Mu, jangan mengungkit lagi, percaya atau tidak aku akan menurunkanmu.”

Christy Mu mengangkat kedua tangannya, “aku salah aku salah, tidak akan mengungkitnya lagi.”

Mulutnya benar – benar banyak berbicara, untuk apa berbicara sebanyak itu? ujung – ujungnya mencari masalah sendiri.

Hanya saja, lelaki ini benar – benar tak berperasaan, dulu setiap apa yang di katakan Carina Qiao selalu benar, sekarang keduanya Bertemu, Carina Qiao justru hanya menatapnya, tetapi lelaki ini seperti tidak melihatnya, hanya lewat saja.

Situasi di dalam mobil terasa sedikit tertekan, Christy Mu melihat pemandangan luar dengan diam, tiba – tiba terpikirkan dua hari kemudian adalah hari Ulang tahunya.

Dulu saat dia ulang tahun, kakaknya Javier Mu entah ada di mana pun, pasti akan mengantarnya hadiah, sejak lahir hingga tahun lalu selalu seperti itu.

Sedangkan tahun ini, dia ada di mana, hidup atau mati, Christy Mu tidak tahu, juga tidak punya semangat untuk melewati Ulang tahunya.

……

Di ruangan Fairyland Pavilion, saat Ericko Ye dan Christy Mu sampai, karyawan bagian design sudah duduk semua, hanya menyisakan dua tempat duduk, Ericko Ye dengan tidak sungkan langsung duduk, Christy Mu hanya bisa duduk di sebelahnya, begitu mengangkat kepala, melihat Carina Qiao duduk di seberangnya.

Perempuan ini… pasti sengaja.

Ericko Ye memesan semua sayuran yang terkenal, semuanya mendengar dia memesan, menelan air ludah, tunggu hingga semua sayuran sudah lengkap, mata mereka langsung membelalak.

“belakangan kalian sudah bekerja keras, hari ini kalian makan saja, tidak usah terlalu sungkan.” Ericko Ye mengangkat gelasnya, “aku bersulang kepada kalian, semoga kelak kalian dapat bekerja lebih keras.”

“terima kasih direktur Ye.”

“terima kasih direktur Ye.”

Christy Mu meminum anggurnya, em, lumayan. Hanya saja kepiting yang ada di depannya lebih menggoda, menaruh gelas, Christy Mu mulai mengangkat sumpit dan mengambil kepiting….

Semuanya mulai mengambil, hanya saja baru makan Beberapa saat, sudah ada yang bersulang kepada Ericko Ye, “direktur Ye, Beberapa tahun ini terima kasih atas bimbinganmu, aku bersulang Kepadamu dan nyonya Ye.”

Christy Mu yang sedang mengambil sayuran, tiba – tiba di panggil, langsung mengelap bibir dan mengambil gelas.

Dia bisa tidak memberikan muka kepada Ericko Ye di vila, tapi di situasi seperti ini, dia masih paham.

Meminum Beberapa teguk anggur, wajah Christy Mu memerah, matanya bersinar, Ericko Ye yang tiba – tiba teringat sebelumnya perempuan ini mabuk, benar – benar….

“anggur yang nanti, kamu gantikan aku minum.” Ericko Ye berbisik di sebelahnya, sekalian mengambil Beberapa sayuran ke piringnya, seperti sedang memberinya tugas.

Christy Mu tiba – tiba memalingkan wajah, melihatnya, bibirnya mengenai wajahnya, lalu mundur saat menyadari jarak mereka berdua, melihatnya dengan tidak puas, “demi apa? Aku tidak mau!”

“mau tidak mau!” Ericko Ye tidak mengganti gayanya, tetapi suaranya justru terdengar lebih dalam, pandangannya tertuju kepada bibir perempuan ini, “jika kamu masih tidak mau, maka sekarang aku akan menciummu.”

“kamu… Ericko Ye, apakah tidak tahu malu.”

“Christy Mu, menciummu di depan banyak orang, bukankah kamu merasa sangat hebat?”

“lepaskan…” Christy Mu menutup mulutnya, melihat teman kerjanya, jika menciumnya di sini, maka di kantor nanti akan sulit. Lalu menyetujuinya, “baik, aku meminumnya, tapi jika nanti aku mabuk, lalu melakukan sesuatu, kamu jangan membuangku di jalanan.”

Ericko Ye mengerutkan dahinya, apakah di hati perempuan ini dia begitu jahat?

“setuju.”

Kedua orang ini berbicara dengan normal, Carina Qiao yang ada di seberangnya justru menjadi kesal, rasa cemburu sudah memenuhi hatinya, dia tidak bisa memisahkan mereka berdua, hanya bisa meminum alkohol menenangkan dirinya.

Cadice He membawa segelas angkur kemari, dengan sungkan berkata, “direktur Ye, terima kasih atas dukunganmu terhadap bagian kami, aku bersulang padamu.”

Ericko Ye terdiam hanya melihat ke arah Christy Mu, Christy Mu bangkit berdiri dengan kesal, lalu tersenyum, dan mencari alasan, “direktur Ye, belakangan ususnya tidak bagus, dokter berpesan tidak boleh minum terlalu banyak anggur, bagaimana jika aku yang menggantikannya?”

Novel Terkait

After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu