Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 149 Kesalahan yang Terjadi Ditengah Kemabukan (3)

Christy Mu mengusap matanya, dengan dingin berkata, “Teman baikku sudah mati, jadi menangis bukannya memang sudah seharusya ya?”

Ericko Ye mengerutkan dahinya, “Carina itu teman baikmu?”

“Bukan, maksudku Hugo.”

Ericko Ye belum sepenuhnya mencerna kata-katanya, tapi Christy Mu sudah menghilang dari tempatnya.

Sepertinya, mengenai Hugo, dalam beberapa waktu ini dia masih belum bisa menerimanya.

Gosok gigi, mandi, ganti baju, Ericko Ye melihat di dadanya kecuali tinjuan dari Gilbert Nan, masih ada beberapa bekas biru yang terang, ini...apa yang telah terjadi?

Di meja makan, Christy Mu dengan wajah muram dan eskrepsi wajah yang tidak bisa diganggu makan.

Ericko Ye memakan buburnya, lalu bertanya pada Yonathan Ye, “Kamu kemarin di taman melihatku...mabuk?”

Yonathan Ye tanpa suara tertawa, mengeluarkan hp menunjukan foto di hpnya padanya, “Kamu lihatlah sendiri.”

Ericko Ye hanya melihatnya sekilas, segera meletakan sendok buburnya, ekspresinya begitu dingin menghapus semua foto itu.

“Eh, eh, kenapa di hapus semua, sisain satu untuk kenang-kenangan dong.” Yonathan Ye merebut hpnya, setelah melihatnya, semua telah terlambat.

“Kamu menyimpan kenang-kenangan seperti ini untuk apa?” Ini bagi Ericko Ye, bukan kenang-kenangan, tapi sejarah hitam.

Yonathan Ye tertawa usil, “Ya tidak untuk apa-apa, cuma kalau mood tidak senang melihatnya, pasti bisa langsung terhibur.”

“Hey, kamu anak kecil sepertinya gatal minta dipukul ya?”

Saat ini, Christy Mu sudah selesai makan, meletakan sumpitnya berkata, “Kalian berdua selamat menikmati makanan, aku pergi kerja dulu.”

“Stop, Christy, kamu hari ini makan obat darah tinggi ya?” Ericko Ye melihat sikapnya amarah dalam dirinya ikut bergejolak.

Christy Mu melihatnya dingin, “Yang aku makan tadi bubur sama sayur asin, kamu bukannya tadi juga melihatnya?”

Ericko Ye tersedak, menghirup napas dalam-dalam berusaha menekan amarahnya, “Kamu tunggu sebentar, kita pergi sama-sama ke kantor.”

“Tidak perlu, aku naik bus umum saja.”

Ericko Ye melihat kepergiannya, hatinya tidak tahu seperti tertimpa sebuah batu besar.

“Kakak ipar sepertinya marah? Kenapa ya.” Yonathan Ye melirik wajah Ericko Ye yang saat ini tidak begitu baik, bertanya padanya mencoba mencari tahu.

“Tidak tahu.”

Yonathan Ye langsung menundukan kepala makan, dalam hati mulai memiliki rencana.

Udara di pagi hari sangatlah bagus, sepertinya karena telah lama tidak pergi ke kantor, Christy Mu merasa agak excited, dan kekesalannya pada Ericko Ye pagi ini tanpa terasa juga mulai berkurang.

Setelah kemarin malam menangis, dia sekarang mengerti dan memberi tahu dirinya, di dunia ini tidak ada Hugo, hanya ada Ericko Ye, jadi, jangan berkhayal dan mengharapkan sesuatu dari Hugo, karena dia dengan Carina Qiao sama, kemarin sudah mati di puncak gunung barat itu, dan di dunia ini sudah tidak ada mereka lagi.

Hanya dengan begini, saat dia menghadapi Ericko Ye bisa tanpa membawa perasaannya sendiri.

Hampir sampai di halte bus, tiba tiba sebuah Cayenne muncul dari sisi belakangnya.

“Naik.” Ericko Ye membuka kaca mobil, dengan wajah dingin berkata.

Christy Mu seolah tidak mendengar perkataannya, langkah kakinya tidak berhenti sama sekali.

“Aku menyuruhmu naik, kamu dengar tidak.”

Christy Mu pura-pura kalau dirinya orang tuli.

Ericko Ye sontak emosi, “Pak” turun dari mobil, dan menggendongnya membawanya masuk ke dalam mobil, duduk disebelah kursi penumpang.

“Dengar kataku, jangan melawan.” Ericko Ye menatap tajam matanya, “Ceklek” dia memasangkan sabuk pengaman padanya.

Christy Mu menatapnya dingin yang tengah memutari mobil, lalu duduk di sebelahnya, dengan suara menyindir berkata, “Ericko, kamu memang suka memaksa orang ya? Aku dengan senang hati naik bus umum, ini kamu juga mau mengurusinya?”

Ericko Ye memandang jalan di depan, menutup bibirnya tidak bersuara, seperti sedang berusaha keras menahan amarahnya, sampai di jalan besar baru bersuara, “Christy, aku akui, aku salah karena menggunakan status Hugo untuk membohongimu, tapi kamu juga tidak bisa terus membahas ini dan kesal dengan semua ini?”

“Ericko, jangan membahas Hugo di depanku, karena dia di dalam hatiku sudah mati.”

Kata-kata Christy Mu seperti sebuah pisau tajam yang menghunus ke jantungnya.

“Christy, kamu benar-benar tega ya.” Ericko Ye menggertakan giginya, karena baginya, Hugo adalah bagian dari dirinya, dan selama Hugo bersama Christy Mu, baginya itu adalah masa kenangan yang begitu indah.

Christy Mu membalas satu kalimat, “Ya biasa saja, di depanmu mengatakan ini tentu masih belum sesadis kamu lah.”

Ericko Ye memukul keras setirnya, seolah sedang melampiaskan kemarahannya.

Tidak tahu mengapa, dia semakin lama semakin memperdulikan sikapnya, setiap perkataannya, dan segala moodnya, lalu, akal sehatnya memberi tahunya, ini bukanlah sesuatu yang baik.

Perusahaan Internasional Star Ye.

Kehadiran Christy Mu yang tiba-tiba membuat semua rekannya terkejut senang.

“Christy, dengar-dengar kamu pergi ke luar negeri liburan ya? Pergi kemana?” Laura datang mendekat dengan wajah takjub.

Christy Mu terkejut, “Liburan? Siapa yang bilang?”

Laura menggandeng lengannya, berkata, “Aduh, jangan sembunyikan dari kami lagi lah, kamu selama ini tidak datang, kalau bukan pergi liburan, pergi kemana?”

“Iya iya, sekretaris direktur utama juga sudah ngomong, kamu dan direktur Ye semenjak menikah belum pernah pergi liburan, dan kali ini pergi liburan bulam madu...”

Eh...Liburan bulan madu?

Pergi ke pintu maut berkeliling disana juga termasuk pergi libura bulan madu?

Ericko Ye memang hebat berdalih.

“Aku...Aku pergi jalan jalan ke Eropa, itu...Paris baru-baru ini bukannya ada pekan mode kan? Aku pergi kesana untuk melihatnya, dan mencari ide.” Christy Mu teringat dia ada melihat di sebuah berita tentang ini, sembarang mencari alasan.

Kedua tangan kecil Lina berada di depan dada, berkata, “Aku juga ingin pergi ke Paris, disanakan pusat modenya, ada banyak cowok ganteng dan cewek cantik, dan juga ada banyak barang mewah yang tak terhitung.”

“Seberapa banyak barang mewahnya pun kamu juga tidak akan kebeli,” Laura menyautnya, dengan tersenyum bertanya pada Christy Mu, “Kamu jalan-jalan selama ini, memangnya tidak membawa oleh-oleh pulang ya?”

“Ini...” Christy Mu merasa agak canggung.

Dan di saat ini, sekretaris direktur masuk, dan memberikan satu kotak cokelat pada Christy Mu, berkata, “Christy, ini direktur Ye yang menyuruhku untuk memberikannya padamu, dia bilang kamu lupa mengambilnya tadi.”

“Oh...Terima kasih, terima kasih.” Christy Mu merasa otaknya tak berjalan baik, hanya bisa mengikuti permainan ini.

Setelah kepergian sekretaris Liu, Christy Mu membuka kotak cokelatnya dan melihat di dalamnya ada banyak cokelat.

“Wah-- Aku baru ngomongin oleh-oleh, eh oleh-olehnya benaran datang, ini untuk kami ya?”

“Iya, iya ini dari Eropa, Laura bagikan pada yang lainnya.”

“Siap.”

Setelah kehebohan itu, ruang kerja akhirnya kembali menjadi tenang, Christy Mu duduk di kursinya, saat melihat ke samping, posisi di sampingnya sudah kosong.

Matanya tak terasa kembali perih.

Carina Qiao yang selalu menyindirnya dan mengganggunya, Christy Mu berharap semoga di kehidupannya selanjutnya dia bisa hidup dengan baik.

Pukul 10 lewat, satu karyawan wanita dari bidang sosial, tanpa mengatakan apa-apa datang dan membereskan semua barang Carina Qiao.

Ada beberapa rekan kerja yang memanjangkan leher melihatnya, ada orang yang bertanya, “Carina tidak datang lagi?”

Karyawan wanita itu hanya menjawab “Oh”, lalu diam, dia sepertinya juga tidak tahu dengan segala yang terjadi.

“Dia 2 hari yang lalu bukannya masih ada ya, kenapa?” Ada orang yang bertanya lagi.

Wanita itu menggelengkan kepala, “Tidak tahu.”

Kantor tiba-tiba menyalakan gosip api. Asal tahu saja, Carina Qiao orang yang mengatakan bahwa dia ingin merebut posisi istri direktur Ye, dan dia pergi begitu saja tanpa suara, pasti ada sesuatu yang terjadi di dalamnya.

Benar saja, Christy Mu tahu bahwa dia tidak bisa lepas dari pertanyaan orang banyak. Begitu karyawan itu pergi, beberapa rekan kerjanya mengelilinginya.

“Christy, Carina pergi kemana?”

“Iya, bukannya dia satu sekolahan denganmu, dan hubungan kalian juga sangat baik, dia pergi kemana?”

Novel Terkait

1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu