Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 155 Membuat Namanya Hancur (3)

Christy Mu menyender di dinding memegang hatinya, telinganya tidak bermasalahkan, dia tidak menyangka Ericko Ye bisa mengatakan itu.

Sebenarnya siapa yang membuat Yonathan Ye terluka? Hingga bisa membuat Ericko Ye melakukan perubahan seperti itu?

Setelah berdiri di depan pintu dalam beberapa waktu, dan menetralkan perasaannya, Christy Mu baru akhirnya mendorong pintu masuk ke dalam.

Ericko Ye mengangkat wajahnya melihatnya, lalu mengalihkan pandangannya pada Yonathan Ye lagi.

Christy Mu berjalan dan duduk di sofa, tanpa mengatakan apa-apa melihat tetes demi tetes infus yang dipasang di tangan Yonathan Ye.

Kamar itu begitu tenang, tidak ada satupun yang berbicara.

Christy Mu duduk tenang disana selama satu jam lebih, melihat air infusnya yang akan habis, berdiri dan pergi mencari dokter Han.

Satu malam ini, Ericko Ye tidur di sofa, asal Yonathan Ye berteriak kesakitan dia pasti akan segera berdiri melihatnya.

Pagi hari, Yonathan Ye membuka mata, dan orang yang pertama dilihatnya adalah Ericko Ye.

Baju yang digunakannya masih baju kemarin, tubuhnya yang tinggi besar meringkuk di sofa yang kecil, terlihat kalau itu sangat tidak nyaman.

Dia semalaman menemaninya disinikah?

Yonathan Ye sontak merasa hatinya begitu hangat, bahkan rasa sakit ditubuhnya terasa berkurang.

“Kak--” Yonathan Ye membangunkannya dengan suara pelan, suaranya terdengar agak serak.

Ericko Ye yang memang tidurnya tidak nyenyak, karena takut Yonathan Ye kenapa-napa, jadi saat mendengar suara Yonathan Ye, dia langsung tersadar.

“Bagaimana keadaanmu? Ada yang tidak nyamankah?” Tanya Ericko Ye dengan sangat perhatian.

Yonathan Ye dengan serius mencoba merasakan tubuhnya, lalu tersenyum lembut, “Hanya merasa dadaku sedikit sakit, yang lainnya tidak masalah.”

“Kamu tunggu dulu ya, aku segera panggil dokter Han untuk memeriksamu.”

Ericko Ye berlari seperti angin, Yonathan Ye bahkan tidak bisa menariknya.

Setelah memeriksanya, dokter Han berkata, “Tidak ada masalah lagi, jangan khawatir.”

Yonathan Ye melihat Ericko Ye yang mulai lega berkata, “Kak, kamu istirahat lah, matamu sudah merah tuh.”

“Aku tidak apa-apa.”

Hingga di dalam kamar tinggal tersisa mereka berdua, Yonathan Ye baru berkata, “Kak, kamu duduk dulu, ada sesuatu yang ingin aku katakan padamu.”

Ericko Ye tahu akan apa yang ingin dikatakan adiknya, berkata, “Tunggu tubuhmu membaik baru kita bicarakan.”

“Tidak, kak, masalah ini harus dikatakan lebih awal biar jelas, dan hatiku akan merasa lebih baik.” Sikap Yonathan Ye begitu kukuh.

Ericko Ye pasrah, hanya bisa mengikuti katanya untuk duduk.

Yonathan Ye menyandar di kepala ranjang, wajahnya masih terlihat agak pucat, “Hm masalah ini harus dimulai darimana ya? Sebenarnya kalau dipikir-pikir aku telah melakukan banyak hal jahat.”

Yonathan Ye menghela napas tersenyum pahit, “Sebenarnya beberapa tahun ini selama diluar aku sangat ingin pulang, tapi tidak tahu harus bagaimana menghadapimu, jadi aku selalu mengundurnya, hingga tahun ini baru memutuskannya, setelah pulang aku baru tahu kalau kamu sudah menikah, dan hatiku merasa tidak terima, karena aku merasa aku diluar menerima banyak kepahitan, tapi kamu disini malah hidup bahagia, ini tidak adil...”

Ericko Ye dengan tenang mendengar penjelasannya, tidak memotong kata-katanya.

“Lalu aku dalam hati bertekad, dan ingin membuatmu tidak bahagia juga. Jadi melakukan banyak hal buruk. Kamu masih ingat waktu aku dan Christy hampir ditabrak mobil waktu itu?”

Ericko Ye mengangguk, “Ingat, kalian waktu itu masuk rumah sakit, untungnya tidak apa-apa.”

“Sebenarnya waktu itu, Carina yang sengaja mendorong Christy ke tengah jalan, dan membuat rencana menyuruh mobil untuk menabraknya, dan aku kebetulan ada disana melihatnya jadi aku menyelamatkannya.”

Ericko Ye terkejut melihatnya, “Tapi bukannya kamu bilang...”

“Iya aku melindungi Carina.” Jawab Yonathan Ye jujur, “Karena kalau kamu tahu yang sebenarnya, pasti akan mengusirnya dari rumah, dan kalau seperti itu setelahnya pasti akan lebih bahagia dan damai, aku kan tadi bilang, aku tidak ingin melihat kamu bahagia.”

“Yonathan...” Ericko Ye melihat wajah sedih adiknya, dalam hatinya tidak ada amarah, hanya ada rasa penyesalan.

“Permasalahan seperti ini masih banyak lagi, selanjutnya saat kamu mau mengusir Carina, aku membantunya untuk tetap disini itu juga karena ini, dan aku sengaja membuat kamu salah paham dengan aku dan Christy...” Saat mengatakan itu dia berhenti, lalu wajahnya terlihat sedih, “Walaupun aku sangat menyukainya, tapi dia selama ini tidak tahu, dan saat aku menyatakan cinta, dia dengan sangat jelas menolakku, lalu aku berpura-pura memberinya perhatian, tapi semua itu hanya untuk membuatmu marah. Kak, maafkan aku.”

Hidung Ericko Ye terasa masam, seperti melihat masa kecil yang saat melakukan kesalahan akan menundukan kepala mengakui kesalahan.

Berjalan ke sisi ranjang, memegang tangan kanannya, bertanya, “Sekarang cuma tangan yang ada rasa?”

Yonathan Ye tidak mengerti apa maksudnya, lalu menganggukan kepala.

“Apa rasanya?”

“Panas, rasanya seperti waktu kecil saat memegang tangan ayah.” Jawabnya pelan.

Ericko Ye tersenyum lembut, “Benar kalau begitu, ayah dan ibu sudah tidak ada, di dunia ini hanya tersisa kita berdua, kamu itu adikku satu-satunya, tidak usah mengatakan kata maaf padaku. Apa lagi tanganmu ini karenaku bisa menjadi seperti ini, jadi tidak peduli apa yang telah kamu lakukan padaku, aku kakakmu akan bisa memaafkanmu, dan juga akan selalu mendukungmu.”

“Kak, kamu jangan merasa bersalah lagi, sekarang bukannya sudah baikan kan? Tidak lama lagi, tangan kananku ini akan aktif dan normal seperti tangan kiriku ini kok.” Yonathan Ye gantian untuk menghiburnya.

Ericko Ye menggengga erat tangannya tidak melepaskannya, setelah diam beberapa saat berkata, “Yonathan, kalau kamu menyukai...”

“Kak,” Yonathan Ye memotong katanya, karena melihat ekspresinya, Yonathan Ye sudah bisa menebak apa yang akan dikatakannya, “Kak, setelah aku sembuh nanti aku mau pergi sekolah di Eropa.”

Ericko Ye termangu sesaat, tidak mengerti dengan maksudnya, “Sekolah diluar?”

Yonathan Ye dengan sangat serius mengangguk, “Iya, aku selama diluar, setiap melihat murid sekolah selalu merasa iri, dan selalu memikirkan suatu hari ingin dengan tentram sekolah dan belajar mata pelajaran yang aku suka, dan aku rasa sekarang adalah waktu yang tepat.”

“Tapi...Kamu bukannya...” Ericko Ye sedikit tidak bisa menerima, dia baru meyakinkan diri untuk melepaskan Christy Mu.

“Kak, aku jujur aku masih menyukainya, tapi dia tidak menyukaiku.” Yonathan Ye menghela napas, “Manusia hidup di dunia juga hanya beberapa waktu, aku ingin mencari orang yang aku sukai, dan dia juga menyukaiku, dengan begini kami baru bisa memikmati hidup. Kak, benar tidak kataku?”

Batu di dalam hati Ericko Ye akhirnya bisa terbebas, “Tentu saja, adikku sehebat ini, pasti akan menemukan gadisnya sendiri.”

“Aduh, akhirnya mengatakan kata-kata dalam hati yang telah lama tertekan, sekarang aku merasa jauh lebih tenang ” Perasaan Yonathan Ye sekarang menjadi lebih lega.

“Lain kali kalau ada apa-apa langsung cerita padaku, mengerti tidak?” Ekspresi wajahnya begitu tulus, “Satu lagi, lain kali jangan sampai mabuk lagi.”

“Iya, tahu, tahu.”

Ericko Ye melepaskan tangannya, berdiri dan berkata, “Kamu istirahatlah, aku pergi mandi dulu.”

“Iya.”

Ericko Ye hampir sampai di depan pintu, Yonathan Ye memanggilnya lagi, “Kak, masih ada satu hal...”

“Apa, katakanlah.” Ericko Ye dengan tubuh yang lelah bersender di dinding, kedua tangannya menyilang di depan dada.

Mata Yonathan Ye memancarkan cahaya, dan dengan serius berkata, “Christy adalah wanita yang baik, dia menikah denganmu, aku harap kamu bisa memperlakukannya dengan baik, dan tidak seperti yang dulu, lagi pula kamu memangnya tidak merasa kalau kamu itu sudah menyukainya kah?”

Seluruh tubuh Ericko Ye mematunng, seperti mendengar tumbuhan di dalam hatinya sedang tumbuh di dalam sana.

“Kamu tidak membiarkan laki-laki lain mendekatinya, tidak membolehkannya bersikap baik pada laki-laki lain, apakah itu hanya semata karena sikap diktakturmu yang mendominasi? Kalau kamu tidak menyukainya, saat dia di dorong jatuh oleh Carina, kamu mengapa bisa tidak peduli dengan rahasiamu selama ini akan terbongkar dan tetap menyelamatkannya? Kalau kamu tidak menyukainyw, saat jatuh ke kolam sungai, kamu mengapa mengkhawatirkannya? Saat dia bersamaku, kamu mengapa bisa merasa cemas? Alasannya hanya ada satu, kamu takut dia akan pergi meninggalkanmu...”

“Kak, hutang yang ditinggalkan Javier, sudah Christy bantu bayar kurang lebih, kamu sungguh tidak perlu memakai nama Javier untuk menyakitinya lagi, aku takut saat Javier benar-benar datang nanti, dia akan tanpa ragu pergi meninggalkanmu...”

Ericko Ye tidak tahu bagaimana dirinya tadi pergi meninggalkan kamar adiknya, juga tidak tahu bagaimana masuk ke dalam kamar Christy Mu, di otaknya saat ini hanya tersisa kata-kata tadi.

Kamu menyukainya, kamu takut dia pergi meninggalkanmu.

Air hangat turun dari kepala hingga ke dada, seperti masuk ke dalam hatinya, dan tumbuhan yang tumbuh di dalam hatinya seperti cepat tumbuh dan semakin liar, dan saat ini seperti sudah membungkus hatinya, ada rasa manis, asam, dan juga pahit.

Apakah aku benar telah mencintaimu?

Tapi aku telah melakukan banyak kesalahan padamu, apakah kamu bisa memaafkanku?

Christy, aku harus bagaimana memperlakukanmu?

……

Satu harian ini, pikiran Ericko Ye begitu berat, kecuali pergi menemani Yonathan Ye mengobrol, dia pasti akan selalu berada di ruang buku, tapi apapun yang dilakukannya tidak bisa membuatnya bersemangat, hingga Christy Mu pulang kerja masuk ke dalam rumah, Ericko Ye baru tersadar, satu harian ini orang yang berputar-putar dipikirannya, adalah dia.

Di ruang tamu, tatapan Ericko Ye terus mengejar bayangannya, dalam hatinya sektika terasa menjadi penuh.

“Paman Wang, bagaimana keadaan Yonathan hari ini?” Christy Mu baru mau naik tangga, berpapasan dengan penjaga rumah Wang.

Penjaga rumah Wang tersenyum, “Tuan muda kedua pagi sekali sudah bangun, dan sudah bisa makan, dokter Han bilang proses peyembuhannya berjalan lancar.”

Christy Mu akhirnya bisa lega, “Baguslah kalau begitu, aku pergi lihat dia dulu.”

Novel Terkait

Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu