Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 239 Kemampuan Bayi Pertama Kali Terlihat (3)

Malam hari, tidak ada kejadian diluar dugaan apapun, Christy Mu sudah mimpi buruk, mungkin adalah efek perkataan tuan Cai itu, dalam mimpi semuanya adalah lelaki dan wanita yang mengenakan baju adat suku Miao, mereka mengangkat satu persatu peti berjalan masuk kearah gua gunung, dalam mulut masih bernyanyi lagu orang meninggal, dalam mimpi Christy Mu juga berubah menjadi seorang gadis suku Miao, setelah menunggu semua orang menaruh peti dengan baik, sekalian juga mendorong dia masuk kedalam peti, dia meronta-ronta mau bangun, malah ada seorang lelaki memakai topeng menekan hidung dan mulut dia……

Pernafasan semakin lama semakin tidak lancar, Christy Mu seperti bawah sadar ini hanya adalah sebuah mimpi, dengan kejam mencubit sebentar lengan tangan sendiri, meronta-ronta berusaha membuka mata.

Tidak pernah berpikir, ditengah sinar bulan, dia melihat masalah yang lebih menakutkan lagi, dia ketakutan hampir berteriak keluar.

Disaat jarak lebih dari setengah meter diatas bagian wajahnya, badan bayi mengambang, seperti berada diruang hampa, sepasang tangan menaruh disamping otak, sepasang kaki membengkok, tidur……sangat manis.

Christy Mu ketakutan hingga berkeringat seluruh badan, dada naik turun secara dramatis, masih mengira adalah sedang bermimpi, Christy Mu dengan kejam menggigit lengan tangan sendiri, ah——sangat sakit.

Ini bukan mimpi, tetapi adalah kenyataan.

Jangan-jangan kemampuan bayi mulai terlihat? Dia ada sebuah mata adalah warna ungu, apakah bermakna dia sejak lahir sudah ada kemampuan semacam ini?

Christy Mu mengulurkan tangan mengambil dia kembali, dengan erat memeluk didalam pelukan.

Bagaimana? Jika kemampuan dia yang spesial ini semakin lama semakin hebat, sampai tahap sembarangan menggunakan, jika begitu pasti tidak bisa mengontrol.

Dia adalah anak, hanya bisa merasa seru, malah tidak akan mengira ini ada kebahayaan apa.

Oh Tuhan, bocah ini sama dengan ayah dia, selalu pada saat malam hari yang tenang, menakutkan orang. Juga tidak tahu kondisi ini sudah berapa lama, Christy Mu saat ini merasa beruntung adalah, dia pagi hari masih sangat normal, jika tidak sudah akan dibawa Gavin untuk melakukan percobaan.

Ketakutan semalaman, takut dia mengambang lagi, Christy Mu didalam mimpi masih menarik dua tangan kecil dia.

Merasa baru tidur sebentar, samping telinga Christy Mu dibangunin oleh suara berisik, “wei, sudah saatnya bangun!”

Dengan linglung membuka mata, diluar hari sudah terang, buru-buru menundukkan kepala melihat bayi, dia sudah bangun, sedang bermain jari tangan sendiri, melihat ibu sudah bangun, tersenyum manis terhadap dia.

Christy Mu menghela nafas sangat dalam, untung saja untung saja, bola mata adalah normal.

Alisa keluar pergi makan, pada saat pergi pintu dikunci balik. Berkata jujur, dia benar-benar adalah sangat takut Christy Mu kabur sekali lagi.

Christy Mu sangat merasa tidak bisa begini terus, terutama adalah gerakan bayi semalam, membuat dia lebih tidak sabar ingin buru-buru pergi meninggalkan Gavin. Lalu melakukan hal yang sama dan meletakkan beberapa lembar kertas lagi dibawah selimut ranjang, perkataan yang tulis diatas sama seperti dengan kemarin, menelepon melapor polisi, atau menelepon kepada Ericko Ye.

Melakukan segalanya, hanya bisa mendengar takdir. Sekarang yang bisa Christy Mu lakukan hanya ada ini saja.

……

Mengikuti jejak petunjuk mencari sepanjang jalan, berita yang didapatkan Ericko Ye semakin lama semakin banyak, juga kurang lebih jelas jalur yang dijalankan pihak lawan, perjalanan dia dan Christy bolak-balik depan belakang beda tiga empat hari. Ingin mengejar malah bukan hal yang begitu gampang, karena dia tidak tahu pihak lawan langkah berikut akan pergi kemana, ini adalah sangat pasif.

Dan membuat dia paling pusing adalah, sinyal hp didalam gunung sangat buruk, kadang ada kadang tidak ada, selalu membuat dia khawatir melewati telepon minta tolong apa.

Pagi hari baru berangkat, Ericko Ye menatap atas hp hanya sisa satu kotak sinyal dan tidak tahu harus berbuat apa, jika uang cukup banyak, dia benar-benar ingin mendirikan menara sinyal untuk setiap bukit disini.

“Kamu selalu menatap hp melihat apa? Apakah kepala tidak pusing?” Lisa Xiao yang duduk dibelakang tidak tahan bertanya.

“Aku takut ada telepon masuk.” Ericko Ye dengan gampang berkata, Lisa Xiao dan Javier Mu saling bertatapan, kelihatan bocah ini terhadap kemarin tidak mengangkat telepon sangat merasa bersalah.

Selesai bicara tidak lama, hp ternyata benar-benar berbunyi, dan munculnya adalah telepon rumah provinsi F, pemikiran Ericko Ye tiba-tiba terangkat, melaporkan diri sendiri, “hallo, aku adalah Ericko Ye.”

Sebelah situ menyebar suara wanita yang lembut, “hallo, kita disini adalah XX asuransi, numpang tanya anda perlu membeli……”

“Tidak beli!” Ericko Ye dengan suara marah serak berteriak, dengan kejam mematikan telepon.

Lisa Xiao yang duduk dibelakang “hahaha” ketawa keluar suara, “Ericko Ye, kamu jangan begitu galak terhadap gadis itu, orang itu bekerja juga tidak gampang.”

“Kamu diam untuk aku.” Ericko Ye dalam hati sedang kesal, tidak mengontrol suasana hati, berteriak satu kata juga terhadap dia.

Tidak menunggu Javier Mu membuka mulut, Lisa Xiao langsung menampar, “kamu coba teriak satu kata lagi?”

Ericko Ye menoleh kepala dengan marah melototi dia, wanita ini biasanya begitu lancang, sekarang ada Javier Mu yang mendukung, lebih tidak menaruh diri sendiri didalam mata. Jika ditambah satu Christy, dia berpikir seumur hidup ini akan selalu ditekan oleh dia.

Saat ini, telepon berbunyi lagi, Ericko Ye dengan gampang mengangkat, suara nada tidak begitu baik, “hallo?”

Kira-kira bagian sana ketakutan oleh suara dia, berbicara juga lemah beberapa persen, “numpang tanya apakah adalah Ericko Ye?”

“Iya adalah aku, apakah ada urusan?”

“Apakah kamu mengenal seseorang yang bernama Christy Mu?” pihak lawan bahasa mandarinnya membawa nada bahasa daerah yang ketat, tetapi Christy Mu tiga huruf Ericko Ye sesaat sudah mengerti.

Ekspresi wajah Ericko Ye langsung berubah, segera dengan nada lembut berkata, “kenal kenal, dia adalah istri aku.”

Javier Mu dan Lisa Xiao yang ditempat belakang juga segera serius, badannya kedepan, Ericko Ye melihat kondisi tersebut sekalian membuka suara keras, menaruhnya hp diantara tiga orang.

“Oh, jadi begini, pelayan kami pada saat membersihkan kamar menemukan beberapa lembar tissue, diatas menulis nomor telepon kamu, bilang menyuruh kamu datang menolong dia.” Pihak lawan berbicara sangat cepat, kemudian nada daerah juga sangat ketara, Ericko Ye bukan bisa mendengar jelas setiap kata, tetapi sebagian besar bisa menebak maksud didalam perkataan.

Mumpung masih ada sinyal, dia segera bertanya, “numpang tanya, alamat jelas kamu berada dimana?”

“Kami ini adalah……”

Pihak lawan selesai berbicara, Ericko Ye tiga orang saling bertatapan, sama sekali tidak mengerti dia berbicara apa. Lalu Ericko Ye bertanya lagi, “apakah bisa merepotkan anda bicara sekali lagi tidak? aku mencatat sebentar.” Selesai bicara, gerakan dia sangat cepat menekan tombol rekaman.

Dia tidak mengerti, seharusnya ada orang yang bisa mengerti.

Pihak lawan berkata sekali lagi, Ericko Ye masih ingin bertanya lebih banyak, malah mendengar bagian sana menyebar suara bising, hanya mendengar bos berkata beberapa kata, “ah, sudah datang tamu, sudah mau mematikan.” Kemudian telepon sudah mematikan.

Ditengah orang yang mengikuti Ericko Ye tidak ada orang asli, bahasa daerah provinsi F juga sangat sulit dimengerti, tiga orang berputar berulang kali dan mendengar berkali-kali juga tidak mengerti alamat jelasnya adalah dimana, demi memastikan dan tidak muncul kesalahan, mobil saat melewati desa kecil yang ada orang berhenti sesaat.

Seorang lelaki muda berjalan dipinggir jalan, dalam tangan mengangkat keranjang bambu mau pergi kesawah, sedang dengan santai menyanyi, tiga orang berpakaian luar biasa menghalangi jalan dia.

“Hallo, apakah bisa merepotkan kamu satu hal? Bantu aku dengar ini adalah dimana.” Ericko Ye tidak tunggu dia menolak, langsung menekan tombol play hp, didalam menyebar satu kata suara bos hotel.

Lelaki muda ini baru bereaksi kembali, mereka adalah ingin mencari bantuan terhadap diri sendiri. Pertama kali tidak mendengar jelas, dia berkata, “berputar sekali lagi.”

Ericko Ye penuh dengan harapan berputar sekali lagi.

Setelah lelaki mendengar, ketawa berkata, “oh, yang orang ini bilang adalah sebuah nama kabupaten desa, aku ingat sepertinya adalah di kota C, detailnya dimana aku juga tidak begitu jelas.”

Novel Terkait

This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu