Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 109 Kemampuan Luar Biasa Hugo (1)

Christy Mu membiarkan suster mengambil jarumnya, melihat lengan yang ditutupi lubang jarum cyan, wajahnya datar seperti air.

Dia tidak pernah menjadi orang yang manja sejak dinikahi Ericko Ye, hal-hal ini tampaknya sudah menjadi hal biasa, bahkan sudah melebihi halnya dengan makan dan minum.

Dia sekarang tampaknya memiliki hubungan khusus serta erat dengan rumah sakit.

Dan di saat ini, pintu ruangannya didorong hingga terbuka, dan kemudian Brian Zhang berjalan dan melihatnya tanpa ekspresi, lalu berkata, “Nyonya, tuan telah menginstruksiku untuk mengurus administrasi keluar dari rumah sakit, jika sudah tidak hal ada yang lain, mobil sudah menunggu di lantai bawah, kita bisa segera kembali ke rumah.”

Christy Mu melambaikan tangannya sebagai bentuk tanggapan.

Alis Brian Zhang mengkerut, tapi masih mempertahankan ekspresi profesionalnya, dengan hormat berkata, “Baik kalau begitu aku akan menunggu nyonya di koridor luar.”

“Iya.”

Brian Zhang berbalik badan, Christy Mu tidak melewatkan ekspresinya, ‘Semua tindakannya’ beberapa hari ini, mungkin sudah tersebar di sekeliling rumah, dan hidup di rumah Ye selanjutnya,sepertinya akan menjadi lebih sulit.

Lagipula dirinya saat ini, dimata semua orang, diberi label sebagai ‘monster jahat yang kejam, lupa dengan kebaikan hati orang’ dan label keji lainnya.

Tapi dia sungguh tidak peduli dengan pandangan mereka terhadapnya.

Hingga setelah suster pergi meninggalkannya, Christy Mu dengan santai membereskan barangnya, lalu meninggalkan ruang inapnya selama 1 minggu lebih ini, mengikuti Brian Zhang turun dari tangga, dan langsung naik ke mobil pergi pulang ke rumah keluarga Ye.

Kalau boleh jujur, daripada rumah keluarga Ye, dia lebih bersedia tinggal di dalam rumah sakit, karena semua yang ada di rumah itu hanya bisa membuatnya bertambah sakit.

Kira-kira setelah 30 menit, mobil berhenti di depan rumah, melihat vila besar yang familiar juga disisi lain terasa asing, membuat Christy Mu merasa seperti memasuki generasi lain.

Dan satu-satunya hal yang membuatnya senang adalah, saat kembali ke rumah Ye tidak bertemu dengan Ericko Ye, juga tidak bertemu dengan Carina Qiao, melainkan bertemu dengan Hugo yang selalu memberikannya banyak kejutan.

Saat dia membuka pintu kamar, langsung melihat Hugo sedang berdiri di atas tanah, kehadirannya, membuat Christy Mu bisa menetralisir rasa kekacauan dalam hatinya.

“Hugo, kamu bagaimana bisa ada disini?”

Christy Mu dengan wajah penuh surprise, melihat barang-barang di dalam kamar, dia mengira dirinya kehilangan kesadaran diri, karena semua barang disana, secara ajaib ikut terbang bersama Hugo.

Hugo perlahan membalikan badan, senyum tipis terlihat di wajahnya, dengan lembut bertanya, “Kamu beberapa hari ini pergi kemana? Kenapa tidak melihatmu pulang ke rumah? Aku malah mengira kamu pindah dari sini loh!”

Dia memangnya bisa pindah kemana?

Memikirkan ini, Christy Mu perlahan menghela napas, di wajahnya terlukis sebuah senyum yang hangat, dengan ringan berkata, “Aku tidak mungkin bisa pergi dari sini.”

“Oh?” Hugo sedikit penasaran, dia bisa mercerna maksudnya bahwa dia ‘tidak mungkin pergi’, bukan ‘tidak bisa pergi’.

Walaupun hanya kurang satu kata,tapi arti dan makna dari kata itu sangatlah berbeda.

Christy Mu mengangukan kepala, melihat ekspresi Hugo yang bingung, dengan suara pelan berkata, “Kalau aku katakan kamu juga tidak akan mengerti, sudah jangan bahas ini lagi ya.”

Mendengarnya yang sepertinya tidak ingin membahas ini, Hugo juga tidak memaksa, menganggukan kepala, berkata, “Baiklah, kemampuanku akhir-akhir ini bertambah, aku sekarang sudah bisa memindahkan objek besar, apakah kamu mau mencobanya?”

Mendengar perkataannya, Christy Mu langsung merasa tertarik, segera menganggukan kepala berkata, “Baiklah!”

“Nah kamu mau aku memindahkan objek apa?”

Christy Mu meletakan tangannya di bawah dagu, matanya melihat keseliling kamar, lalu tatapannya tanpa sengaja tertuju ranjang besar di tengah kamar, dia dengan penasaran bertanya, “Bagaimana dengan ranjang ini?”

Hugo menelisik dengan seksama, lalu mengangukan kepala, berkata, “Baiklah akan ku coba.”

Setelah mengatakan itu, tubuh Ericko Ye menghilang dari tempatnya barusan, dan saat kembali muncul telah berada di atas ranjang, dia mengulurkan 2 jarinya menunjuk ke arah ranjang, lalu bibirnya komat kamit mengucapkan mantera, lalu tak lama ranjang mulai bergerak dan bereaksi.

Hugo menguasai pergerakannya, dan jarinya dengan cepat terangkat ke atas, ranjang yang awalnya hanya bergerak sedikit, seperti kehilangan kontrol gravitasi, perlahan naik ke atas, dan tidak berhenti berputar.

Christy Mu melihatnya hingga ternganga, dia bahkan bisa merasakan tempat tidur berputar, mendorong aliran udara di sekelilingnya, dan meniup rambutnya yang halus.

Kira-kira setelah 10 menit, Jari-jari Hugo menyapu satu kilatan dengan cepat, dan tempat tidur di udara mulai jatuh, dan akhirnya mendarat dengan kuat di tanah.

“Kenapa?” Tanya Christy Mu tidak mengerti, dalam hati bergumam: Aku masih belum puas melihat pertunjukannya!

Kemeja putih Hugo berkibar ringan, dan tubuhnya langsung datang ke sisi Christy Mu, dan dengan lengan bajunya menyeka manik-manik keringat di kepalanya, lalu berkata, “Aku masih belum terlalu bisa mengendalikan benda sebesar itu.”

Christy Mu mengangguk dan berkata dengan penuh pengertian, “Tidak masalah, ini sudah sangat oke kok.”

Hugo melihat wajahnya, perhatiannya tiba-tiba beralih ke bekas luka di dahi Christy Mu, dia mengerutkan keningnya bertanya, “Dahimu kenapa?”

Christy Mu menggelengkan kepala, menjawab, “Tidak apa-apa, aku hanya tidak hati-hati membuatnya terluka.”

Hugo melihatnya yang memaksakan diri untuk tetap terlihat tenang, kedua mata ungunya memancarkan cahaya yang gelap, dan tidak bisa tertebak.

Christy Mu tidak berbicara jujur, sebenarnya, bekas luka ini adalah ‘Mahakarya’ dari Ericko Ye, tetapi dia mengatakan alasan itu karena dia khawatir kalau Hugo mengkhawatirkannya, jadi dia sengaja berbohong padanya.

Dalam benaknya, keberadaan Hugo seperti sentuhan cahaya bintang, meskipun tidak sebercahaya sinar matahari, namun juga bisa menghadirkan kehangatan untuknya.

Hugo, memiliki sedikit misteri dan sentuhan nostalgia tersendiri.

Jika suatu hari dia benar-benar bisa pergi dari sini, apakah dia masih bisa bertemu dengan Hugo?

Sebenarnya dia lebih ingin bertanya, apakah Hugo bersedia pergi meninggalkan tempat ini bersamanya...

Memikirkan ini, Christy Mu dalam hati bergetar, mungkinkah dia sudah...

Hugo dengan tenang melihatnya, bola mata ungu mengkilap bersinar dengan cahaya mempesona, dan dia merasa Christy Mu saat ini dalam keadaan linglung, dan merasa kalau dirinya saat ini tengah kehilangan sesuatu.

Dia bagaimana bisa terlihat kehilangan sesuatu?

“Kamu kenapa?” Tanya Hugo.

Christy Mu menggelengkan kepala, berusah menyembunyikan masalah hatinya, lalu sembarang menjawab, “Hanya merasa suntuk saja.”

Hugo mendengar jawabannya, tersenyum lega, berkata, “Suntuk? Nah kamu mau tidak mencium aroma bunga? Mendengar suara burung bernyanyi?”

Christy Mu mendengar perkataannya, mengira kalau dia akan kembali membawanya keluar menghirup udara segar, langsung merasa gembira dan menjawab, “Baik, ayo.”

Siapa tahu, Hugo memalingkan wajahnya, lalu membuka jendela kamar, dan samar-samar melihat taman di rumah Ye.

Christy Mu tampak bingung, memperhatikan langkah selanjutnya.

Novel Terkait

More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu