His Soft Side - Bab 652 Hubungan Yang Membaik.

"Mantan pacar, mantan suami dan pacarnya saat ini muncul di biro urusan sipil pada saat yang sama, seorang wanita yang ditinggalkan oleh orang kaya menjalani hidup dengan gila!"

"Berita besar! Istri orang kaya yang ditelantarkan itu hamil dan ia pergi untuk merobek akta nikahnya, tapi ia malah ditampar oleh mantan suaminya!"

"Berita di balik semua itu, ternyata alasan sebenarnya kenapa istri orang kaya itu ditinggalkannya karena kehidupan pribadinya yang tdak benar!"

"..."

Colten Huo melirik dengan santai dan melihat rumor yang tidak enak di lihat ini, ekspresi wajahnya menjadi kesal, hembusan nafasnya tiba-tiba berubah.

Chloe Jian yang sedang duduk di sofa sambil membaca buku note piano, menyadari adanya aura dingin, tidak dapat di pungkiri ia melihat ke arah Colten Huo, alisnya sedikit mengerut.

Ketika Colten Huo melihat Chloe Jian melihat ke atas, pandangan matanya bertemu dengan mata hitam dan besar itu, seketika dia sepertinya telah meminum es lemon tea yang dingin saar cuaca panas, terasa asam dan manis, membuat amarahnya segera menghilang tanpa sisa.

Tidak, bukan berarti tanpa sisa, hanya saja disembunyikan dengan baik olehnya, dia tidak mau membiarkan Chloe Jian melihat perkataan orang-orang yang menjijikkan ini, dia tidak akan dengan mudah melepaskan orang-orang yang telah menyebarkan rumor ini!

“Apakah kamu ingin minum air?” Colten Huo menatap Chloe Jian dengan lembut, dengan ekspresi berharap dan kecanduan.

Chloe Jian mengerutkan kening, menggelengkan kepalanya tanpa sadar, lalu memalingkan kepalanya dari Colten Huo, kemudian seketika pandangan mata Colten Huo menjadi seram.

Chloe Jian tampaknya melihat adanya perubahan pada tarikan nafas Colten Huo, tidak tahu dia tiba-tiba teringat hal apa, dia berhenti sebentar, lalu menoleh lagi, menatapnya sekilas, menunduk dan mengucapkan kata "Hmm" dengan lembut.

Colten Huo tertegun sejenak saat menyadari bahwa Chloe Jian menanggapinya, dia sangat gembira, ia sangat senang seolah-olah dia telah memenangkan hadiah undian, kemudian dengan senang hati ia berlari kedepan Chloe Jian dan menuangkan air untuknya, dengan senang memberikan gelas itu ke depan wanita itu, jika adegan ini terlihat oleh orang lain, maka pasti mereka akan sangat terkejut sehingga susah menutup mulutnya.

Pria yang berperilaku sedingin gunung es di depan orang lain, bisa merasa sangat senang karena dia bisa melayani wanita itu, dengan menuangkan air untuknya.

Chloe Jian juga merasa sedikit tidak nyaman, dia meletakkan buku note piano di tangannya dan mengulurkan tangan untuk mengambil gelas air itu, Colten Huo memandang Chloe Jian dengan posisinya yang tinggi, dari sudutnya, dia bisa melihat pipinya yang halus, dagu yang tajam, dan bulu matanya yang tertutup rapat di kelopak matanya.

Pada saat ini, kedua bulu mata bulu itu bergetar ringan, seperti dua kuas kecil, hal itu dengan lembut menggaruk hatinya, membuat Colten Huo berharap dia bisa segera memeluk Chloe Jian, dia sangatmerindukan aroma dan kelembutannya, sensasinya membuat jantungnya berdetak dengan kencang, jari-jarinya bergerak, ia menyentuh tangan Chloe Jian dengan tidak secara langsung.

Tapi beberapa saat kemudian Colten Huo merasa menyesal, karena dia merasakan seluruh tubuh Chloe Jian bergetar, ia tiba-tiba menarik tangannya seperti rusa yang ketakutan, wajahnya terlihat menjadi pucat dalam sekejap.

"Maaf! Apakah itu terlalu panas untukmu?" Colten Huo marasa kesal di hatinya, tapi dia tidak mengakuinya bahwa dia melakukannya dengan sengaja, dia tahu bahwa ke salah pahaman Chloe Jian terhadapnya sudah sangat dalam, dia masih tidak bisa bertindak terlalu terburu-buru.

“Tidak!” Chloe Jian dengan cepat menundukkan kepalanya, menyembunyikan kekesalan di wajahnya.

Betul, dia juga merasa kesal, ia bertanya-tanya mengapa dirinya bisa bereaksi terlalu berlebihan, bukankah pria itu hanya menyentuhnya?

Chloe Jian perlahan-lahan menjadi tenang dan melihat Colten Huo yang berdiri di depannya dengan memegang gelas air, dia mengertakkan gigi dan dengan cepat mengambil gelas air dari tangannya, menuangkan beberapa teguk air ke dalam mulutnya, kemudian memegang gelasnya di telapak tangannya.

Robin Cheng datang dan mengetuk pintu, ia menyadari bahwa pintunya tidak terkunci, jadi dia langsung mendorong pintu itu, kemudian ia melihat Colten Huo berdiri di depan Chloe Jian dengan senyuman seperti orang bodoh, matanya itu, sangat berseri sehingga terlihat dengan jelas.

Robin Cheng tidak dapat di pungkiri memutar matanya. Tapi ketika melihat wajah canggung Chloe Jian, dia menahan ekspresinya dan berperilaku seolah-olah tidak terjadi apa-apa, dia langsung menunjukkan ekspresi menenangkan, sepertinya Chloe Jian telah menonton video yang dia kirimkan tadi malam, Chloe Jian seharusnya tahu bahwa baju berantakan milik Colten Huo dan wanita lain itu hanyalah bohongan, semua hanyalah perbuatan orang lain yang mengaturnya.

Salah paham terselesaikan, kemudian, jika dia berbalik dan pergi, tidak memperlihatkan keahliannya…..

Robin Cheng bertanya-tanya bagaimana cara Colten Huo dengan memanfaatkan keuntungan itu, mendengar ponselnya sendiri yang berdering, dia mengangkatnya ponselnya dan melihat bahwa itu adalah pesan yang dikirimkan oleh Colten Huo kepadanya, dia tiba-tiba menatap Colten Huo dengan ekspresi bingung, bukankah mereka saat ini sedang muka tatap muka? Kenapa tidak berbicara langsung, tapi mau mengunakan cara merepotkan seperti ini?

"Ehem..." Colten Huo terlihat sedikit kesal, ada apa dengan Robin Cheng, ia tidak peka sama sekali, apakah dia tidak melihat dirinya dan Chloe Jian sedang membangun hubungan mereka saat ini?

Ketika Chloe Jian mendengar Colten Huo terbatuk, bulu matanya bergetar dan menatapnya, Colten Huo segera meletakkan tangannya, ia tidak terbatuk lagi atau terengah-engah, dia juga menunjukkan senyum lembutnya yang bisa membawa kematian.

Robin Cheng seketika merasa menggigil.

Pada saat ini, dia juga membaca isi pesan yang dikirim Colten Huo kepadanya, hatinya tiba-tiba tercengang, ekspresinya juga menjadi takut.

“Adik Chloe, aku baru ingat aku masih merebus air, aku harus kembali untuk melihat apakah airnya sudah mendidih.” Robin Cheng secara sembarangan mencari alasan agar dirinya bisa pergi dari sini.

Dia harus kembali berurusan dengan komentar di internet, pada saat yang sama, Robin Cheng juga merasa sangat pusing, bagaimana cara menghentikan rumor di internet ini? Oeang yang membuat rumor sebelumnya telah ditangkap beberapa kali. Mengapa banyak orang yang masih mengejar berita itu? Tampaknya nilai yang mereka bayar untuk orang yang membuat rumor masih belum cukup besar!

Ketika hanya Chloe Jian dan Colten Huo yang tersisa di ruangan itu, suasananya menjadi lebih hangat.

Setelah Chloe Jian mengerti bahwa hal yang paling dia benci sebenarnya adalah setelah salah paham, di saat bersamaan dia merasa kesal dan bingung, dia tiba-tiba tidak tahu bagaimana cara berhubungan dengan Colten Huo.

Melihat Chloe Jian tidak lagi menghindarinya, Colten Huo merasa senang untuk sesaat, dia ingin lebih dekat dengannya!

Untungnya, setelah beberapa saat, Beth Ou dan Bibi Qin kembali setelah membeli makanan, saat pintu dibuka, Chloe Jian menghela nafas dengan lega, akhirnya ia tidak harus menghadapi Colten Huo sendirian, Tuhan tahu betapa gugupnya dia sekarang.

"Tahun ini telah turun banyak hujan salju, baru beberapa hari, sudah turun hujan salju yang kedua."

"Betul, hujan salju kali ini termaksud lebat, sepertinya tahun depan akan menjadi tahun yang luar biasa!

Beth Ou dan Bibi Qin mengganti sepatu, melepas mantel, mengobrol sambil berjalan sambil membawa hawa dingin dari luar, mereka juga memecah suasana hangat yang sudah lama berputar-putar di dalam ruangan itu.

“Colten pagi sekali!” Melihat Colten Huo ada di sana, Beth Ou dengan cepat melirik Chloe Jian yang sedang duduk di sofa dengan kepala tertunduk, dia mengangkat alisnya seolah-olah ia mendapatkan kesimpulan ada sesuatu yang terjadi, setelah menyapanya, dia dengan cepat menarik Bibi Qin untuk pergi ke dapur.

Wajah Chloe Jian terlihat cemberut, ia sangat tidak senang dengan perbuatan ibunya, dia tidak ingin dilihat terus oleh Colten Huo lagi seperti ini, jadi dia bangkit berdiri dan pergi ke kamar tidurnya.

Chloe Jian menggunakan ponselnya untuk memainkan musik penenang untuk ibu hamil, sementara dia duduk di tempat tidur dan melihat perutnya dengan bengong, dia tahu bahwa Colten Huo juga mengikuti, pria itu menarik kursi dan duduk di dekat jendela, jaraknya sedikit jauh darinya, tetapi pria itu tidak mengganggunya, sehingga ia tidak menyuruhnya pergi.

Pada saat ini, ada salju tebal di luar jendela, wajah tampan pria itu menatapnya dengan fokus dan penuh kasih sayang, Chloe Jian Yun merasa telinganya sedikit panas.

Keduanya hanya duduk diam, meski masih belum ada komunikasi di antara mereka, tapi suasana saat ini tidak secanggung seperti dulu.

Chloe Jian tidak bisa tidur nyenyak tadi malam, pemanas lantai di ruangan itu sangat hangat, sehingga membuatnya merasa mengantuk, tetapi ada orang itu di dalam ruangan ini, jadi dia menahannya, tetapi dia sudah hampir tidak bisa menahannya, sehingga ia hampir tertidur beberapa kali.

Sampai ponselnya tiba-tiba berdering.

Novel Terkait

The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu