His Soft Side - Bab 274 Apa Cloudy itu Mantan Pacarmu?

Colten tidak mempedulikan ucapan Nenek Liao, ia terdiam sejenak, lalu berjalan menuju ke arah pintu, ia mengganti sandalnya, langsung membuka pintu dan berjalan ke luar.

Chloe bergegas pulang ke rumahnya, "brak", lalu menutup pintu rumahya dan langsung berlari ke kamarnya, mengeluarkan koper dari dalam lemarinya dan mulai membereskan baju-bajunya.

Violet yang mendengar suara bantingan pintu yang keras itu pun segera menuju ke kamar Chloe, melihat wajah Chloe yang sangat pucat itu, ia pun tertanya, "Ada apa?"

"Kak Violet, dia datang! Aku harus pergi dari sini!" kata Chloe tergesa-gesa, ia hanya sibuk memasukkan pakaiannya ke dalam kopernya.

"Siapa yang datang? Chloe, katakan dengan jelas, kenapa kau bisa sampai sekaget ini?" Violet menarik tangan Chloe, lalu bertanya dengan serius, tiba-tiba ia pun teringat akan sesuatu, kedua matanya pun terbelalak, mulutnya terbuka lebar, "Jangan-jangan kau benar-benar bertemu dengan Colten Huo?"

"Kak Violet, aku tidak bisa tinggal di sini lagi! Aku harus pergi dari sini!" Chloe juga tidak tahu mengapa dirinya merasa setakut ini, mungkin karena rasa sakit yang ia rasakan pada malam itu, kenangan yang ada di dalam kepalanya tidak terasa begitu indah, ditambah lagi dengan perkataan Colten yang begitu menyakitkan, sehingga membuat perasaan yang tersisa di dalam hati Chloe hanyalah ketakutan dan kebencian terhadap Colten.

"Tunggu, Chloe, tenanglah! Kalaupun kau memang bertemu dengannya, kau tidak perlu menghindar juga, apa kau masih ingat apa yang kukatakan sebelumnya? Terus menghindar darinya tidak akan menyelesaikan masalah, semua ini sudah terjadi, kau harus menghadapinya dengan berani!" Violet merasa emosi Chloe sangat aneh, ia terus berusaha untuk membujuk Chloe.

"Tidak bisa, aku tidak bisa tenang!" Chloe menutup wajahnya dengan kedua tangannya, lalu tiba-tiba menangis.

"Aduh, semua wanita memang harus menghadapi masalah seperti ini, sayang, kurasa kalian berdua memang harus membicarakannya baik-baik, salah sangka di antara kalian berdua sudah terlalu dalam." Violet memeluk Chloe, lalu menepuk-nepuk punggungnya dengan pelan.

Chloe mengusap air matanya, lalu menatap Violet, "Kak Violet, aku benar-benar tidak tahu bagaimana menghadapi dia!"

Bola mata Violet berputar sejenak, lalu tiba-tiba ia berkata, "Sayang, apa kau benar-benar tidak merasa bahwa sebenarnya kau sangat peduli padanya seperti ini, itu semua karena kau sudah jatuh cinta padanya?"

"Tidak!" teriak Chloe.

Ia membuka kedua matanya lebar-lebar, matanya terlihat sdikit merah, seperti seekor kucing yang ekornya baru saja terinjak.

"Iya, iya, tidak kok, tidak! Sayang, sekarang sudah larut malam begini, tidak aman juga kalau kau keluar, aku akan mengantarmu besok pagi, bagaimana?" Violet pun menghela nafasnya, anak ini, masalah keluarganya yang begitu rumit saja bisa ia lalui dengan tegar, tapi kenapa masalahnya sendiri tidak bisa?

"Kak Violet, kau antar aku sekarang saja ya?" Chloe sudah merasa sangat tidak tenang.

"Baik, tunggu aku ganti baju sebentar." Violet juga tahu saat ini Chloe tidak akan mendengarkan perkataannya, oleh karena itu ia pun mengiyakan permintaan Chloe terlebih dahulu, ia berpikir, nanti ia akan membawa Chloe keluar sejenak, setelah Chloe tenang, ia akan membawanya kembali lagi.

Chloe pun menutup resleting kopernya dan menunggu di depan pintu, ia merasa kepalanya sangat pusing dan berat, seperti ada segerombolan lebah yang sedang berdengung di telinganya, kepalanya terasa hampir pecah.

Setelah mengganti pakaiannya, Violet pun berjalan keluar dan membuka pintunya, baru saja Chloe hendak melangkah keluar, tiba-tiba Violet pun terdiam, Chloe mengangkat kepalanya, seketika kepalanya pun terasa hampir pecah lagi.

Colten Huo, dia menghadangnya di depan pintu!

"Kau, kau adalah Co, Colten Huo, ya Tuhan, tampan sekali, jauh lebih tampan dari yang kulihat di TV!" begitu melihat Colten, Violet pun benar-benar melupakan Chloe yang berdiri di belakangnya dari tadi, dengan sangat ramah ia pun berkata, "Cepat, cepat masuklah ke dalam!"

"Kak Violet!" Chloe benar-benar gila dibuatnya.

"Oh, maaf, maaf! Aku lupa kau ada di sini!" Violet pun teringat pada Chloe, dengan sangat tidak enak hati ia menatap Colten dan tersenyum, "Pria tampan, ada apa kau kemari?"

"Aku mencarinya!" mata Colten terus menatap ke arah Chloe, suaranya terdengar sangat berat seperti biasa, "Apa aku bisa meminjam rumahmu untuk bicara sebentar?"

"Tapi......" Violet sedikit ragu, ia melihat ke arah Chloe yang sedang menatapnya dengan sinis itu, dengan bingung ia berkata, "Pria tampan, Chloe......"

"Aku tahu, ada kesalahpahaman di antara aku dan dia, tenang saja, aku tidak akan melukainya!" meksipun Colten berkata pada Violet, namun jelas sekali perkataan ini sebenarnya ditujukan kepada Chloe.

"Aku tidak ingin bicara denganmu! Kalau kau tidak pergi, aku yang pergi!" kata Chloe kesal sambil berlari keluar.

"Apa kau bisa menghindar sebentar?" kata Colten pada Violet sambil menarik tangan Chloe.

"Sayang, kurasa apa yang dia katakan memang benar, entah ada salah paham atau masalah apa di antara kalian, menghindar bukanlah cara yang benar, pada akhirnya kalian tetap harus menyelesaikan masalah ini, bicaralah baik-baik dengannya, ya, anak pintar!" Violet menekan tangan Chloe, lalu menatapnya dengan ramah, setelah itu barulah ia pergi meninggalkan mereka berdua dengan tenang.

"Lepaskan!" Chloe berusaha melawan.

"Cloudy, dengarkan aku dulu ya?" Colten memeluk Chloe dengan erat, lalu berbisik di telinga Chloe dengan pelan.

Hawa panas dari tubuh Colten pun terasa di wajah Chloe, sekujur tubuh Chloe pun merinding, namun tiba-tiba ia tercengang, ia memanggilnya dengan sebutan apa barusan? Cloudy? Tapi itu bukan namanya!

Seketika, Chloe pun marah besar, entah bagaimana caranya, ia pun membalikkan tubuhnya dan mendorong Colten keras-keras, ia menatap Colten dengan sangat marah, kedua matanya berapi-api, "Kau anggap aku ini apa? Mainan atau barang pengganti?"

"Barang pengganti apa?" Colten mengerutkan keningnya dan mengulurkan tangannya hendak meraih Chloe.

"Plak!" Chloe pun menampar Colten tanpa ragu, tamparan itu mendarat tepat pada pipi Colten, Colten sedikit menyerongkan wajahnya, lalu terdiam beberapa saat, setelah itu ia menatap ke arah Chloe perlahan-lahan, ia menyipitkan kedua matanya, sorotan matanya terlihat sangat mengerikan.

Namun sepertinya Chloe sama sekali tidak memperhatikan perubahan ekspresi di wajah Colten, saat ini, dadanya penuh dengan api kemarahan yang sangat dahsyat, hatinya penuh dengan rasa kecewa dan rasa marah, sehingga Chloe pun langsung berteriak kepada Colten tanpa berpikir panjang, "Sudah kuduga, mana mungkin ada hal yang sebaik ini terjadi kepadaku, kau bilang kau tidak punya niat apa-apa, sengaja mendekatiku, ternyata kau hanya sedang mencari sebuah barang pengganti saja, Cloudy, siapa itu Cloudy? Mantan pacarmu? Dia sudah mati atau sudah memutuskanmu? Lalu apa hubungannya denganku? Karena aku mirip dengannya? Kenapa kau berbuat seperti ini kepadaku!"

Chloe pun tak tahan lagi, ia menangis sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya, air matanya pun menetes dari sela-sela jarinya, ia belum pernah merasa sesedih ini.

"Apa yang kau bicarakan? Apanya yang mirip atau tidak?" Colten memegang tangan Chloe, memaksa Chloe untuk melihatnya, wajahnya yang tampan itu tampak sangat dingin, sorotan matanya terlihat sangat kecewa dan marah, "Pikirkan lagi baik-baik, apa kau benar-benar tidak tahu siapa itu Cloudy?"

"Mana mungkin aku tahu siapa itu Cloudy?" Chloe menangis tersedu-sedu, ia berusaha keras melepaskan genggaman tangan Colten, namun tiba-tiba, ada sebuah ingatan yang terbesit di dalam kepalanya, Cloudy, Cloudy, sepertinya dulu memang ada orang yang memanggilnya dengan sebutan itu.

Dia bilang Cloudy lebih enak didengar daripada Cloud, begitu ia melihat awan di atas langit, ia akan langsung teringat padanya......

Tiba-tiba, Chloe pun merasa sesak nafas, ia memegang tangan Colten, suara tangisannya pun terhenti, wajahnya berubah sangat terkejut, ia mengangkat kepalanya melihat ke arah Colten, namun ia malah menggeleng-gelengkan kepalanya dengan keras, "Tidak mungkin! Tidak mungkin!"

Novel Terkait

Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu