His Soft Side - Bab 544 Chloe Jian, Aku Kelar!

“Terima kasih!” tutur Chloe Jian dengan hati yang benar-benar tersentuh.

“Eh, kalau aku tidak kemari, kamu bakal membiarkan mereka menggertakmu seperti tadi?” Colten Huo menghela nafas dan menjepit hidung wanitanya.

“Aku pikir polisi bakal adil……” jawab Chloe Jian tidak berdaya. “Kemarin, ketika polisi datang ke tempat kejadian untuk mengumpulkan bukti, ada banyak saksi di sana. Terus, setelah Vicky Fan dilarikan ke rumah sakit, dia juga terus diawasi polisi. Mana aku tahu polisi ternyata malah bakal melindungi keluarga Fan begini?”

“Yang melindungi keluarga Fan ada orang lain lagi,” jawab Colten Huo datar.

“Si pria bermarga Gu itu ya?” tanya si wanita teringat kata-kata Rashford Fan tadi.

Colten Huo: “Benar.”

Si wanita berpikir sejenak, lalu tidak bisa menahan diri untuk tidak bertanya: “Kamu sungguh-sungguh menghancurkan Fan’s Corp?”

“Memang kenapa? Kamu merasa aku terlalu kejam?” Nada bicara si pria sangat santai soelah Fan’s Corp hanya sebuah perusahaan kecil yang tidak berpengaruh.

“Tidak kok. Orang-orang mereka licik, pasti mereka sebelumnya sudah sering merendah-rendahkan orang. Kalau yang kali ini terjadi pada diri orang lain dan bukan diriku, bukankah orang itu akan dibuat tidak punya jalan untuk hidup lagi?” tanya Chloe Jian cemberut. Ia kali ini begitu emosional. Ketika mendengar para bajingan berani mengatai-ngatainya dengan kata-kata kasar, ia bisa memastikan mereka diperintah dan dilindungi “orang kuat”.

“Hanya saja, aku tidak bisa memahami suatu hal. Keluarga Fan jelas-jelas tahu aku istrimu, mengapa mereka berani macam-macam padaku ya? Seperti mereka yakin kamu tidak akan membelaku saja!” Chloe Jian memberi perumpamaan, “Kalau mau memukul anjing, lihat dulu dong pemiliknya. Dasar mereka bodoh!”

Colten Huo terhenyak: “Baru kali ini ada orang menyamakan diri dengan anjing!”

Si wanita menyipitkan mata, “Hatiku sangat kesal, jadi aku agak kesulitan mengendalikan kata-kataku!”

“Kamu kesal? Kalau begitu, aku ingin bertanya suatu hal padamu. Mengapa kamu tidak menceritakan hal sebesar ini padaku? Aku tahu ini dari mulut orang lain loh!” Colten Huo tiba-tiba memuram, ekspresinya jadi serius. Ia lalu melirik ke Andrew Chen yang duduk di kursi penumpang depan, “Kamu juga! Dia tidak mau cerita, kamu juga tidak mau?”

“Maaf, Tuan Muda Huo!” jawab Andrew Chen dengan keringat dingin yang tiba-tiba keluar.

“Jangan memarahinya. Akulah yang menyuruh dia untuk tidak cerita padamu,” potong si wanita cepat. Wanita itu bertutur lagi: “Toh kejadiannya sudah terlanjur terjadi, bukan? Aku takut kamu khawatir, jadi kupikir ceritanya nanti malam saja. Aku sama sekali tidak menyangka keluarga Fan bisa melakukan hal sememalukan ini. Jelas-jelas Vicky Fan yang menyakiti dirinya sendiri, namun mereka malah menunduhku sebagai pelakunya!”

“Keluarga Fan ini memang terkenal arogan dan licik. Mereka tidak sadar siapa yang mereka hadapi. Keluarga Huo jauh lebih kuat dari mereka……” respon si pria meremehkan. Perangainya terlihat malas untuk mengungkit kerajaan bisnis yang sudah tidak ada lagi ini.

Pada momen ini, terdengar ketukan jari di kaca mobil.

Colten Huo menurunkan jendela, lalu Kepala Polisi Chen berujar hormat: “Tuan Muda Huo, keluarga Fan bilang mereka disesatkan informasi dari orang lain. Terus, Jennifer Li bilang, nyonya duluan yang merendahkan Vicky Fan, lalu barulah Vicky Fan kehilangan kendali dan menyerangnya……”

“Kenyataannya bagaimana?” tanya si pria dingin.

Kepala Polisi Chen berkeringat dingin, kemudian menunjukkan ekspresi yang makin hormat, “Waktu itu kebetulan jam pulang kerja, jadi ada banyak orang di parkiran. Mereka semua bisa bersaksi bahwa nyonya tidak bicara apa-apa, sementara Vicky Fan lah yang terus memancing pertengkaran. Yang memanas-manasinya juga Jordan Fang, jadi nyonya tidak salah sama sekali. Ketika emosinya memuncak, Vicky Fan mengendarai mobil ke arah nyonya buat menabraknya, namun malah berakhir menabrak dinding.”

Colten Huo: “Oke.”

Kepala Polisi Chen menunggu kata-kata berikutnya. Tersadar Colten Huo ternyata sudah kelar bicara, ia memutuskan bicara lagi, “Lalu, Tuan Muda, aku sudah memerintahkan bawahan untuk menangkap wanita itu. Vicky Fan sekarang diawasi setiap saat, lalu akan langsung kutangkap ketika sudah siuman.”

Baru kelar Kepala Polisi Chen berbicara, Colten Huo mendengar teriakan seorang wanita. Yang mengikuti suara teriakan itu adalah larinya sesosok orang ke arah mereka. Belum tiba di depan Colten Huo dan Chloe Jian, langkah wanita itu sudah dihalangi polisi.

“Tuan Muda Huo, aku ini difitnah. Aku tidak pernah berkata begitu, jadi semua kejadian ini tidak punya sangkut-paut dengan diriku. Mohon jangan tangkap aku!”

Yang berbicara adalah Jennifer Li, yang tangannya sudah diborgol. Saking ketakutannya, wajah wanita itu sangat pucat. Ia berteriak seperti barusan untuk memperjuangkan kesempatan terakhir untuk “cuci tangan”. Ia tidak mau masa depannya tragis gara-gara ulahnya dibongkar!

Namun, Jennifer Li harus menelan kekecewaan karena Colten Huo sama sekali tidak meladeni. Pria itu menaikkan jendela mobil dengan perlahan. Harapan terakhirnay pun sirna……

“Menyesal kamu sekarang? Waktu berpikir untuk menjahati orang lain, kamu sempat mempertimbangkan konsekuensinya tidak?” Yang menuturkan sindiran ini adalah Rashford Fan. Ia berujar lagi dengan wajah penuh dendam, “Kamu dungu, kehancuran keluarga Fan dan Fan’s Corp semua gara-gara kamu. Salah sekali kami sudah mempercayaimu. Kalau tidak ada kamu di dunia ini, mana mungkin kamu jatuh dan tertimpa tangga begini?”

Rashford Fan sekarang benar-benar membenci Jennifer Li. Ia bisa mendiamkan ulah-ulahnya karena belum melewati batas, namun ia kali ini mengusik orang yang tidak seharusnya diusik! Keluarga Fan dan Fan’s Corp pun seketika hancur lebur. Ia tidak bisa menerima ini semua!

Jendela mobil sepenuhnya mengheningkan kebisingan di luar.

“Siapa wanita itu?” tanya Colten Huo.

“Jennifer Li. Awalnya dia yang direncanakan main piano empat jari dengan Jordan Fang, lalu aku muncul dan dia menantangku. Dia bilang, yang kalah bertarung harus mengundurkan diri dari pekerjaan. Dia akhirnya kalah, namun tidak rela mengundurkan diri. Dia bahkan setengah mati memohon ampun dariku……” cerita Chloe Jian. Ia akhirnya hanya bisa menghela nafas, “Sepertinya seseorang memang tidak boleh memendam niat buruk. Aku awalnya tidak berencana untuk berkompetisi dengannya, dia sendiri lah yang ingin mempermalukanku. Akhir-akhirnya, malah dia sendiri yang menanggung malu.”

Si pria menepuk kepala Chloe Jian dengan lembut tanpa bicara. Ia lalu memerintah, “Jalan.”

“Mau kemana?” tanya si wanita.

“Berangkat kerja!” Colten Huo melanjutkan, “Aku masih ambil gaji Ming’s Corp, jadi jelas harus ngantor.”

Ming’s Corp, ruang kerja CEO.

Chloe Jian duduk di sofa sambil memainkan ponsel. Satu setengah jam yang lalu, Colten Huo pergi rapat dan bilang akan kembali dalam setengah jam. Sekarang, pria itu sama sekali belum memperlihatkan batang-hidung. Sial buat dia, Robin Cheng dan sekretaris Colten Huo juga ikutan rapat, jadi ia sama sekali tidak punya teman ngobrol sekarang.

Pada momen ini, ponselnya berbunyi “ding” karena menerima pesan WeChat.

Chloe Jian membukanya. Pesan itu berasal dari Aurora Wu, yang sudah tidak berkontak dengan dirinya cukup lama.

“Chloe Jian, kamu datang ke Ming’s Corp ya?”

“Iya, sekarang di ruang kerja Colten Huo. Kamu mau kemari?”

“Oke, aku ke sana sekarang juga!”

Tiga menit kemudian, si tamu muncul di hadapan si wanita. Chloe Jian tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya, “Tidak berjumpa beberapa saat, kamu kok tiba-tiba kurus begini? Ini selisihnya jauh sekali loh dari yang sebelumnya.”

Aurora Wu garuk-garuk wajah dengan canggung, “Masak sih aku mengurus? Aku bahkan sudah lama tidak timbang berat.”

Chloe Jian menyadari sesuatu yang tidak beres. Aurora Wu biasanya periang, namun hari ini sangat pendiam. Ia bertanya, “Aurora Wu, ada apa denganmu? Ada sesuatu yang terjadi kah?”

Yang ditanya terdiam sesaat sebelum merespon: “Chloe Jian, aku kelar!”

Kelopak mata Chloe Jian melonjak tajam, “Apa maksudmu? Apa maksud “aku kelar”?”

“Kamu ingat teman SMA yang pernah aku ceritakan?” Aurora Wu menatap Chloe Jian lekat-lekat. Raut tatapannya terlihat berubah banyak.

“Ingat. Kalian tengah berpacaran kan?” Melihat gelagat aneh sahabatnya, si wanita tiba-tiba berfirasat buruk.

Novel Terkait

Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu