His Soft Side - Bab 296 Kamu Terlalu Polos

Semalam saat Chloe menelepon Lola, dia merasa suasana hati Lola tidak senang, jadi sedikit khawatir.

Aurora malah berkata: "Jangan, tidak baik malam hari membesuk orang, lebih baik besok siang saja, nanti aku akan cuti setengah hari."

"Iya, baik, besok siang kita baru telepon lagi." Kata Chloe lalu menutup telepon.

"Hei, tunggu! Chloe, kamu sudah baikan dengan CEO Huo?" Aurora dengan penasaran bertanya.

"Saat bertemu baru bilang!" Chloe berdiri di samping mobil, dia melirik Colten yang di dalam mobil jadi bergegas memotong pembicaraan Aurora.

"Baik, nanti baru katakan lagi! Kamu nimkati dunia dua orang dulu!" Aurora tertawa lalu menutup telepon.

Wajah Chloe menjadi merah, dia membuka pintu mobil lalu duduk ke dalam, Colten juga mengulur tangan memegang wajah dia, "Kenapa wajahmu merah? Apakah memikir hal yang aneh?"

"Karena ditiup angin!" Chloe membereng dia, sejak dia mengatakan dia berekspresi dingin lebih tampan, dia dalam perjalanan ini benar-benar tidak tersenyum, seperti sengaja mempertahankan sikap dinginnya, tapi ini membuat dia tidak nyaman, karena sudah terbiasa dia tersenyum.

Chloe melihat Colten yang terus menatapnya, dia juga melepaskan rambut agar menutup wajah bagian kirinya, lalu mengahlihkan pembicaraan, "Sekarang mau ke mana?"

Colten bertanya, "Kamu ingin ke mana?"

Chloe menggelengkan kepala, "Aku tidak tahu mau ke mana."

Colten menghidupkan mobil dan keluar dari rumah sakit, "Kalau begitu pulang ke rumah saja!"

Chloe juga kesal, kenapa Colten dua hari ini tidak sibuk, "Hari ini hari Selasa, apakah kamu tidak kerja?"

"Robin sudah pergi, aku istirahat dua hari dulu." Kata Colten, lalu dengan santai meletakkan tangannya di setiran mobil.

Chloe bertanya lagi, "Apakah kamu pulang ke rumah untuk tidur siang?"

"Tidak!" Colten melirik Chloe, "Lakukan sesuatu."

Chloe mendadak merasa ada firasat yang tidak baik, "Ada masalah apa?"

Colten tersenyum jahat, "Nanti sampai rumah baru sampaikan ke kamu."

Mata Chloe juga melompat dengan cepat, tapi dia tidak berani tanya, jika tidak seperti yang dia pikirkan, maka dia akan ditertawai Colten lagi, jadi hanya bisa berharap dirinya terlalu berpikir banyak.

Namun Chloe terlalu melihat rendah rasa suka Colten padanya.

Baru sampai rumah, dia sudah dengan buru-buru membuka baju Chloe, Chloe dengan malu berkata, "Apa yang kamu lakukan, ini masih siang hari!"

"Tidak ada orang yang mengatakan siang hari tidak boleh melakukan ini!" Colten juga menggendong Chloe, lalu berjalan ke arah sofa, "Cloud, kita adalah pasangan baru, kamu tidak boleh merebut hak aku!"

"Apakah dua hari ini kamu tidak merasa cukup!" Chloe berusaha mendorong Colten dan dia sekarang sangat gelisah.

"Masalah ini tidak mungkin cukup!" Colten dengan penasaran melihat Chloe, dia tentu saja tahu meskipun Chloe tidak menolaknya, tapi semalam dia kelihatannya tidak suka, jadi Colten dengan ragu bertanya: "Cloud, apakah kamu tidak suka?"

Colten meletakkan Chloe di atas sofa, Chloe juga menahannya, agar tidak mendekatinya, lalu bertanya, "Tidak suka apa?"

"Tidak suka buat dengan aku?" Colten sangat cemas, karena ini berhubungan dengan martabat seorang pria.

"Tidak!" Chloe menggelengkan kepala, dia menggigit bibir lalu berkata, "Tapi kamu bisa jangan begitu sering buat! Apakah kamu tidak capek?"

"Tidak capek, buat ini sangat rileks!" Colten tentu saja berkata, "Lebih rileks dari rapat!"

Chloe sekejap membereng dia, "Tapi aku sangat capek!"

"Kamu hanya berbaring, bagaimana bisa capek!" Colten tidak percaya.

"......" Chloe dengan marah menepis bahu, "Tidak ingin bicara padamu!"

"Baik, Cloud sangat patuh, hanya sekali saja, aku sudah bertahan selama enam tujuh tahun, kamu harus berpengertian padaku!"

Chloe mengedipkan mata, melihat Colten yang sengaja berkata mesra padanya, juga tahu keinginan dia sangat tinggi, namun jika sudah lama, dia pasti tidak akan begitu suka lagi, sudahlah tahan sejenak dulu.

Selesai melakukan hal ini, Colten juga sangat puas dan melepaskan Chloe untuk mandi.

Saat Chloe keluar dari kamar mandi, melihat Colten masuk ke dalam ruang belajar dia juga tidak mengganggunya, hanya kembali ke kamar merapikan barang.

Sekejap siang hari berlalu, malamnya Colten dan Chloe masak sendiri, selesai makan dia membawa Chloe berjalan-jalan, kehidupan ini seperti suami istri yang sudah hidup lama.

Tentu saja Chloe merasa jika Colten bisa jangan bernafsu tinggi dan tidak setiap saat membuat tubuhnya biruan, maka lebih baik.

Namun kenyataan membuktikkan Chloe terlalu polos, setelah pulang dari jalan-jalan dia langsung membawa Colten melakukan hubungan......

Kali ini Colten langsung melakukan sampai tengah malam, Chloe juga sangat lelah, akhirnya tidak ada tenaga untuk melawan lagi, hanya biasa menuruti dia......

Esoknya saat Chloe bangun, Colten sama sekali sudah tidak ada di rumah, namun di tempat tidur terletak satu kertas, katanya dia ke kantor dulu, nanti siang akan kembali makan siang.

Chloe bergegas mengambil ponsel, lalu melihat ponsel ada beberapa panggilan telepon Aurora yang tidak terjawab, mungkin dia terlalu lelah, jadi tidak terdengar suara deringan ponsel.

Chloe melihat waktu sudah jam delapan, dia juga menelepon Aurora dan di sana mengangkat dengan cepat.

"Hei, Chloe, kamu sudah bangun?" Suara telepon Aurora sangat berisik, seharusnya sedang di jalan.

"Iya, kamu di mana? Kapan ke rumah Lola?" Chloe menahan rasa sakit tubuh, lalu memakai baju, setelah dia kembali dia masih tinggal di kamar sendiri, bagaimanapun tidak ingin tidur di kamar Colten, Colten juga tidur di dalam kamarnya.

"Aku jemput kamu saja, 15 menit kemudian sampai, jika kamu sudah selesai langsung turun saja." Kata Aurora lalu menutup telepon.

15 menit kemudian, Chloe sudah duduk di dalam mobil Aurora, dia melirik Aurora sejenak kemudian bertanya: "Kamu beli mobil lagi?"

Aurora dengan senang menjawab, "Bukan aku yang beli, punya pacar aku!"

Chloe juga kaget, "Kamu sejak kapan punya pacar?"

Aurora juga mengedipkan mata, "Aku pernah bilang padamu tentang teman sekolah aku yang kerja di perusahaan media itu, terakhirnya kita saling suka, jadi pacaran."

"Benaran?" Chloe tidak begitu percaya, dia tidak pernah mendengar Aurora mengatakan hal ini, biasanya jika Aurora pacaran dia akan memberitahu pada semua orang, tapi kali ini dia malah tidak katakan, membuat dia merasa aneh.

"Tidak benar, aku hanya membohongi kamu!" Aurora melihat ekspresi Chloe yang kaget juga tertawa lalu mencubit pipinya, "Mobil ini memang punya dia, namun aku hanya meminjam beberapa hari saja, kita adalah teman baik."

Chloe dengan tidak senang membereng Aurora, "Menyia-nyiakan perasaan!"

Aurora bersandar disetir mobil lalu menatap Chloe dan berkata, "Eh, sudah beberapa hari tidak bertemu kamu, kenapa aku merasa kulitmu semakin bagus, mata juga seperti berair, kelihatannya hidupmu sangat senang ya!"

Novel Terkait

Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu