His Soft Side - Bab 280 Kau Ingin Membunuhku?

Tapi di saat klimaks seperti ini, mana mungkin Colten Huo membiarkan Chloe Jian pergi? Ia seperti orang rakus yang nafsu makannya telah terbangkitkan, mana mungkin ia bisa tidak segera memakannya?

“Tidak, bagaimana jika Nenek Liao tahu, apakah kau ingin membunuhku?” kata Chloe Jian dengan cemas, tapi ia tak bisa bergerak, Colten Huo menekannya dengan kuat, maka ia hanya bisa menatap Colten Huo dengan ekspresi memohon.

“Kalau sekarang kau pergi, kau akan membunuhku.” Kata Colten Huo dengan nafas terengah-engah, lalu ia mulai bertindak.

Chloe Jian hanya bisa mengalah, “Kalau begitu cepatlah!”

“Iya.” Bisik Colten Huo sambil terus menyerangnya.

Setengah jam kemudian, barulah Chloe Jian menyadari, Colten Huo sama sekali tak bermaksud untuk berhenti, tapi ia tak bisa membantah, dan karena ia telah meluluhkan hatinya, maka ia hanya bisa menerimanya, tak peduli apapun yang dilakukannya, ia hanya bisa mematuhinya.

Saat akhirnya sudah selesai, Chloe Jian merasa sangat lelah hingga tak mampu bangkit lagi, Colten Huo memeluknya dari belakang dan terus menciuminya.

“Tadi kau belum menjawab pertanyaanku,” ia menggesek-gesekkan hidungnya di telinganya.

“Apa?” Chloe Jian menoleh menatap Colten Huo, lampu kamar tidak dinyalakan, dan sinar bulan yang masuk dari gorden jendela yang terbuka menyinari mereka berdua dengan cahaya keperakan, bagaikan sebuah kerudung putih.

“Kenapa kau masih perawan?” Colten Huo tak pernah merasa sepenasaran ini sebelumnya, ia sangat ingin mengetahui semua tentang Chloe Jian.

Chloe Jian menunduk dan terdiam, lalu akhirnya berkata, “Sebenarnya aku berencana menjadikannya hadiah untuk hari ulang tahunnya, tapi sebelum hari itu tiba, ia telah mengkhianatiku dan berpacaran dengan Rosy Lin...”

Colten Huo memicingkan matanya dan menggenggam tangan mungil Chloe Jian, “Bukankah ia sangat mencintaimu? Kenapa ia mengkhianatimu?”

Chloe Jian mendengus, lalu menatap Colten Huo dan berkata, “Karena aku berpura-pura menjadi gadis yang suci, aku tak mengijinkannya menyentuhku, maka ia mencari gadis lain.”

Mata Colten Huo terbelalak, seharusnya sejak awal ia tahu gadis ini sangat pendendam, seharusnya ia tak menyinggung tentang hal ini, maka dengan hati-hati ia berusaha menghindari topik pembicaraan ini dan mencium Chloe Jian, “Cloud, kau cantik sekali!”

“Bohong!” Chloe Jian menggulirkan bola matanya.

“Mana mungkin?” Colten Huo meraih tangan Chloe Jian dan meletakkannya di bagian tubuhnya yang tak boleh dijelaskan, lalu tersenyum licik, “Lihat! Benar kan, tidak bohong.”

“Kau, kenapa kau sungguh tak tahu malu!” Chloe Jian segera menarik tangannya dan berkata dengan marah, “Aku pulang!”

Colten Huo memeluk Chloe Jian dan berkata, “Mulai hari ini, kita sudah resmi menjadi suami istri.”

Mendengarnya, hati Chloe Jian terasa bergetar, ia menatap Colten Huo, tapi akhirnya tak jadi menanyakan apa yang ingin ditanyakannya.

Sebenarnya Chloe Jian ingin bertanya pada Colten Huo apakah kontrak pernikahan itu masih berjalan, tapi akhirnya ia tak jadi mengatakannya karena ia tak ingin menghancurkan suasana ini.

Saat ini, sebaiknya kita nikmati saja momen-momen saat ini, masalah nanti, nanti saja dibicarakan.

“Kenapa? Kau tidak senang?” melihat Chloe Jian tertegun, Colten Huo memeluknya dan bertanya dengan lembut, “Apakah tadi kau merasa sakit?”

Chloe Jian menggeleng, lalu mengangguk, “Agak sakit.”

“Maaf.” Colten Huo mencium tangan Chloe Jian.

Tiba-tiba Chloe Jian meronta, Colten Huo mendongak dan bertanya, “Kenapa?”

“Aku mau pulang.” Chloe Jian mengatupkan bibirnya.

“Pulang untuk menemui kekasih lesbianmu?” Colten Huo memicingkan mata.

“Jangan asal bicara!” Chloe Jian memukul punggung tangan Colten Huo, “Hubunganku dengan Kak Violet tidak seperti itu.”

Chloe Jian tiba-tiba teringat kenapa Colten Huo bisa bertanya seperti ini, karena beberapa hari lalu Nenek Liao ingin mengenalkannya pada cucu lelakinya, dan saat itu ia tak tahu siapakah Nenek Liao sebenarnya. Dari mana ia tahu cucu Nenek Liao rupanya adalah Colten Huo, dan rupanya saat itu ia mendengar seluruh pembicaraannya?

“Lalu kenapa kau harus pulang?” tanya Colten Huo dengan sedih.

“Aku mau pipis.” Kata Chloe Jian dengan jengkel.

Colten Huo terdiam sejenak lalu tersenyum, “Akan kugendong kau kesana.”

“Tak mau, habislah kalau Nenek Liao memergoki kita!” Chloe Jian menggeleng.

“Sudah jam 12, ia sudah tidur!” Chloe Jian tersenyum, lalu bangkit dan mengenakan celananya, lalu ia membungkus Chloe Jian dengan selembar selimut tipis dan menggendongnya.

“Hei, kau sudah gila!” Chloe Jian merasa sangat malu dan jengkel, ia meronta berusaha melepaskan diri.

“Hus, jangan keras-keras, nanti mereka terbangun.” Colten Huo mencium bibir Chloe Jian.

Ia telah membuka pintu, dan Chloe Jian melihat ruang tamu sudah gelap, hanya ada cahaya bulan yang masuk dari jendela, lampu di kamar Nenek Liao dan Cindy Cui juga sudah dimatikan, sepertinya mereka sudah tidur, Chloe Jian menghembuskan nafas lega.

Colten Huo menggendong Chloe Jian memasuki toilet, Chloe Jian menatap Colten Huo, dan menyadari bahwa ia tak bermaksud untuk keluar, wajahnya memerah, “Kalau kau di sini bagaimana aku akan pipis?”

“Tinggal duduk saja di kloset, apakah aku harus mengajarimu dalam hal ini?” kata Colten Huo dengan santai.

Chloe Jian mendelik menatapnya dan mendorong Colten Huo keluar.

Tapi, setelah Chloe Jian selesai pipis dan akan bangkit berdiri, ia tiba-tiba mendengar suara Nenek Liao di luar, “Colten, sudah tengah malam begini, kau bukannya tidur, untuk apa kau berdiri di depan toilet?”

Kepala Chloe Jian serasa mau meledak, tapi Colten Huo tetap bersikap tenang, “Aku ingin ke toilet, nek.”

“Kalau begitu cepatlah, ada sesuatu yang harus kubicarakan denganmu.” Nenek Liao menyalakan lampu ruang tamu.

Colten Huo bergegas masuk ke toilet, dan ia merasakan seseorang merangsek ke dalam pelukannya, ia menunduk dan menatap wajah Chloe Jian yang memerah dan matanya yang berkaca-kaca menahan tangis.

“Huhu, bagaimana ini?” Chloe Jian terisak panik, jika Nenek Liao melihat ia bersama Colten Huo dan pakaiannya yang berantakan ini, ia akan merasa sangat malu!

“Tak apa,” Colten Huo menepuk pundak Chloe Jian, menenangkannya, “Kau sudah selesai?”

“Sudah.” Chloe Jian mengangguk, bahkan meskipun ia belum selesai pun ia pasti ingin segera pulang saking takutnya.

Colten Huo tersenyum dan berseru ke arah luar, “Nenek, matikan dulu lampunya dan jangan menghadap ke sini, aku tak mengenakan pakaian!”

Chloe Jian terbelalak menatap Colten Huo, ia bahkan menggunakan cara seperti ini!

“Hei bocah, bisa-bisanya kau bersikap seperti ini di rumah nenekmu!” Nenek Liao tak bisa berkata-kata, ia hanya bisa menuruti perkataannya untuk mematikan lampu, lalu kembali masuk ke kamarnya.

“Ayo!” Colten Huo kembali menggendong Chloe Jian, membuka pintu, dan dengan langkah lebar kembali ke kamarnya.

“Sungguh membuatku ketakutan, aku pulang dulu!” Chloe Jian melepaskan selimut itu, tubuhnya mengeluarkan keringat dingin, ia tak berani lagi berlama-lama di situ, siapa tahu sewaktu-waktu Nenek Liao akan mengetuk pintu kamar ini dan masuk?

“Belum selesai!” setelah merasakan manisnya, Colten Huo tentu tidak rela melepaskan Chloe Jian, ia menatap Chloe Jian lekat-lekat, “Sekali lagi.”

Chloe Jian segera berseru, “Aku tak mau!”

Colten Huo berusaha keras membujuknya, “Ayolah, Cloud...”

“Dasar kau!” suara Chloe Jian perlahan menjadi lirih...

Novel Terkait

My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu