His Soft Side - Bab 578 Menunggu Untuk Dipaksa

Chloe Jian menggigit erat bibirnya, baru ia bisa menahan diri dari berkata yang tidak pantas karena murka. Karena dia mengerti betul, Zayn Liao memiliki pangkat tinggi dan wewenang besar, kalau dia ingin membunuh Chloe Jian, itu sama mudahnya dengan meremat semut hingga mati, sama sekali tidak akan merepotkannya. Dia membawa Chloe Jian ke sini, dan mengatakan hal sebesar ini.

Sekarang Chloe Jian telah menenangkan diri, dia menatap mata Zayn Liao dan bertanya, "Kalau begitu, menurut Tuan Liao, keluarga seperti apa yang cocok dengan Colten Huo?"

Zayn Liao sama sekali tidak menyembunyikan faktanya, ia menyipitkan mata dan menjawab, "Keluarga Mu!"

Hati Chloe Jian tersentak, keluarga Mu, dalam foto-foto yang ditunjukkan Robin Cheng waktu itu, ada foto Colten Huo dan Mona Mu. Dan ia bilang, meskipun keluarga Mu tidak sebanding dengan keluarga Huo, namun mereka terbaris di daftar keluarga besar di seluruh China. Baik keluarga maupun perusahaannya semua besar, keluarga yang seperti ini memang sangat cocok untuk Colten Huo!

"Jadi, Tuan Liao hari ini mencariku, adalah untuk membujuk aku menyetujui cerai dengan Colten Huo?" kata Chloe Jian sambil meremas ujung jarinya, sorot matanya tampak tidak senang.

Zayn Liao meminum seteguk teh, memandang Chloe Jian dan menjawab, "Bukan membujuk, tapi memberitahumu!"

Memberitahunya untuk cerai dengan tampang angkuh begini, sesuai dugaan, ini adalah hal yang dapat dilakukan oleh orang keluarga Liao yang memiliki pangkat tinggi.

Kali ini, Chloe Jian tidak marah, melainkan tersenyum, "Kalau aku tidak setuju?"

Ekspresi Zayn Liao tetap datar, "Tak peduli kau setuju atau tidak, hasilnya akan tetap sama!"

Chloe Jian marah hingga tangannya bergetar. Ia menggigit erat bibirnya, tampak api amarah di matanya.

Namun Zayn Liao bagaikan tidak melihatnya. Ia hanya meletakkan cangkir teh di tangannya, mengambil selembar cek dari kotak di atas meja teh, dan menyodorkannya ke hadapan Chloe Jian, "Sejumlah uang ini cukup untuk membebaskanmu dari kekhawatiran sandang dan pangan sepanjang sisa setengah hidupmu. Kalau kamu adalah orang yang pintar, seharusnya kamu tahu apa yang paling baik untukmu."

Jelas-jelas dia sedang mempermalukan orang, namun dia malah bertindak bagaikan dirinya lelaki sejati begini, Chloe Jian merasa hatinya bagaikan sedang terbakar.

Sejak dulu dia tidak pernah merasa dirinya setingkat lebih rendah. Meskipun dulu dia dan ibunya diusir oleh Harrison Jian, dirinya yang baru saja masuk kuliah itu ke sana kemari bekerja paruh waktu untuk mencari uang. Dia sendirian bekerja di beberapa tempat demi membayar obat dan perawatan ibunya. Dia telah menerima berbagai pandangan merendahkan, saat itu pun dia tidak pernah merasa dipermalukan seperti saat ini.

Benar, saat ini Chloe Jian merasa sangat dipermalukan. Cek di depan matanya ini, bagaikan tamparan pada wajahnya, membuatnya merasakan sakit yang perih.

Ternyata di mata orang-orang ini, dia hanyalah orang di tingkatan rendah dalam masyarakat, yang dapat diusir hanya dengan sedikit uang.

Melihat Chloe Jian lama tak bergeming, wajah Zayn Liao semakin suram, suaranya juga berubah dingin, "Tidak mau melihat berapa jumlahnya? Atau kau curiga jumlahnya terlalu sedikit?"

Pemikiran Chloe Jian telah berubah, sejak dulu ia sudah bukanlah gadis kecil bodoh yang tak tahu apa-apa itu. Ia bisa melalui hari-hari yang pahit dan dipenuhi keputusasaan, apalah arti penghinaan kecil di hadapannya saat ini?

Asalkan ia tak merasa dirinya rendah, itu sudah benar!

"Kau boleh memintaku setuju cerai, tapi mintalah Colten Huo bilang sendiri padaku!" kata Chloe Jian tersenyum dingin sambil melirik cek di atas meja teh itu.

Sebenarnya Chloe Jian juga menyadari, kalau Colten Huo ingin cerai, dia bisa mengatakannya sendiri. Dengan wataknya itu, dia tidak mungkin meminta seorang sesepuh mencarinya. Jadi, perilaku Zayn Liao ini mungkin bukanlah kelakuannya.

Dia jelas-jelas tahu tidak bisa membujuk Colten Huo, sehingga dia memulai dari Chloe Jian. Memberinya sogokan, mengira dia akan ketakutan, dan mengira kalau uangnya ditambah dia akan menurut?

"Jangan menunggu untuk dipaksa!" amuk Zayn Liao, emosinya pun terlihat, "Hari ini aku memanggilmu demi Colten Huo, kalau kamu tidak tahu diuntung, aku punya cara untuk membuatmu menyerah!"

Dia lahir di keluarga jenderal, ada ruam yang mengerikan di tubuhnya. Di kepolisian, pangkatnya terus meningkat, juga karena dia berulang kali menyelesaikan kasus-kasus besar dan membuat pencapaian yang luar biasa. Ketika dia marah, Chloe Jian merasa udara di sekitarnya sepertinya bertambah dingin.

Chloe Jian mengiggit bibir dan tak berbicara, bukan karena dia takut, melainkan dia tiba-tiba menyadari dirinya saat ini tidaklah sendirian. Dia sedang hamil, di perutnya ada nyawa kecil yang sedang bertumbuh.

Dalam sekejap, Chloe Jian berpikir, kalau sekarang ia mengatakan dirinya telah hamil, mungkinkah keluarga Liao tidak akan memaksanya cerai, demi anak ini?

Tapi seketika, Chloe Jian mencemooh kenaifannya. Keluarga Liao meremehkannya, merasa posisinya rendah dan tidak cocok dengan Colten Huo, maka mereka tentu tidak akan peduli pada anak di perutnya. Bisa jadi begitu mengetahui dia hamil, demi tidak mempengaruhi hubungan Colten Huo dengan keluarga-keluarga besar, mereka akan memaksanya aborsi!

Sehingga, meskipun itu demi anak dalam kandungannya, Chloe Jian tidak boleh gegabah dan memancing Zayn Liao, apalagi menyinggung keluarga Liao.

"Aku pikirkan dulu!" kata Chloe Jian akhirnya mengalah.

Melihat Chloe Jian telah melunak, meskipun tahu dia mungkin hanya ingin memperlambat, namun Zayn Liao tidak mengatakan apa-apa lagi. Karena menurut keluarga Liao, Chloe Jian hanyalah perempuan yang tak memiliki siapa pun untuk diandalkan. Di depan orang dengan kekuasaan yang besar, orang kuat saja akan mengalah, apa lagi dia!

"Sebulan lagi, Colten Huo akan menikah dengan Mona Mu, sebelum itu, kamu harus menandatangani surat cerai!" ujar Zayn Liao, setelah menyodorkan cek, dia menyodorkan selembar kertas lagi, "Surat Cerai" tertulis dengan jelas di atasnya.

Jemari Chloe Jian bergetar kuat, hatinya dipenuhi gelombang besar, namun ekspresinya terlihat tenang. Dia hanya diam sesaat, kemudian menjulurkan tangan dan mengambil surat cerai yang tipis itu. Perlahan dia tersenyum, namun itu adalah senyuman dingin yang meremehkan.

Sepertinya di mata keluarga Liao dia benar-benar seorang pengemis, bahkan syarat cerai pun dicantumkan. Persyaratan yang mereka tawarkan lumayan baik, paling tidak, bagi wanita yang lahir di keluarga biasa, syarat ini sudah termasuk sangat bagus.

Mendapat sejumlah uang, diberi rumah, bahkan itu adalah rumah di Australia, juga kesempatan belajar di luar negeri yang akan membuat orang-orang iri, serta dapat menjamin kebutuhan sandang dan pangannya, dapat membuatnya lenyap dari hadapan Colten Huo.

Memang benar, keluarga Liao bisa melakukan hal ini!

"Satu bulan ini kamu bisa mempertimbangkan, kalau sudah memikirkannya, telepon ke sini!"

Melihat Chloe Jian mengambil surat cerai itu, ujung mata Zayn Liao menyipit, dia sedikit menyandarkan tubuhnya, jemarinya mengetuk pelan pegangan sofa yang terbuat dari kayu. Dia mengangkat sedikit dagunya, mengisyaratkan Chloe Jian melihat lembaran kertas di atas meja teh. Dia berbicara dengan nada mengingatkan yang sangat pekat.

"Jangan berpikir untuk mencari Colten Huo, kali ini, yang dihadapi keluarga Huo bukanlah masalah kecil. Dengan kata lain, yang harus dilindungi oleh keluarga Liao hanyalah Colten Huo! Mengenai keluarga Huo, itu tidak termasuk dalam pemikiran kami!"

Perkataan Zayn Liao ini membuat Chloe Jian seketika mengernyitkan dahi. Dia mengangkat mata memandangnya, untuk sesaat tidak memahami maksud Zayn Liao.

Apa maksudnya keluarga Huo tidak termasuk dalam pemikiran mereka? Apakah maksudnya keluarga Liao tidak peduli masalah keluarga Huo? Atau dia sedang mengatakan keluarga Liao ingin meningkatkan pengaruh dan menghancurkan keluarga Huo?

Kalau begitu, mengapa mereka ingin menghubungkan Colten Huo dengan keluarga Mu?

Chloe Jian tidak mengerti, dan tidak memikirkannya lagi. Ia tahu, hari ini, jika ia tidak mengambil surat cerai ini, ia mungkin bahkan tidak akan bisa keluar dari pintu ini.

Novel Terkait

Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu