His Soft Side - Bab 341 Kamu Dipungut

“Tapi, aku masih merasa kenapa ayahmu begitu tega memukulmu sekeras itu!” Chloe Jian menggerutu dengan tidak puas dan mengeluh: “Juga ibumu, berdiri di samping, melihat seperti tidak ada yang terjadi, aku curiga bahwa kamu bukan anak kandung mereka!”

"Ini adalah moto keluarga kami, aku memang melanggarnya dan harus menerima hukuman!" Colten Huo tidak peduli, juga tidak menunjukkan sedikit pun amarah, juga tidak mengungkapkan pendapat tentang ketidakpedulian ibunya terhadapnya.

“Jadi sekarang bagaimana?" Chloe Jian menghela nafas, merasa sedikit khawatir. “Hari ini aku menentang ayahmu, ayahmu pasti tidak menyukaiku, apalagi keluargamu keluarga terhormat, statusku ini membuatku canggung.

“Kau menyesal?” Colten Huo menyipitkan matanya.

Chloe Jian mengangkat bulu matanya, menatap mata Colten Huo, dan berkata dengan sengaja, "Ya, aku menyesal! Akan lebih baik jika aku bersikeras untuk tidak menerimamu!"

Colten Huo mendengar perkataannya, raut wajahnya menjadi gelap, ia menggigit leher Chloe Jian dengan marah, "Gadis nakal, sejak kapan hatimu menjadi menciut begitu!"

“Hei, gigit aku lagi, apa kau anjing ?!” Seru Chloe Jian, sibuk menghindari, mendorong Colten Huo, tetapi dia takut menyenggol luka di tubuhnya, tangannya tidak tahu harus diletakkan di mana, membuatnya panik sejenak.

“Jika tidak gigit kamu, kamu tidak akan tahu seberapa kuat itu!" Colten Huo pura-pura marah.

Chloe Jian tidak meladeni Colten Huo, dia agak tidak tahan dengan pria itu, kontras antara orang-orang sebelum dan sesudah terlalu besar, dari luar terlihat dingin seperti gunung es, tapi sesudahnya kurang ajar, jelas-jelas seorang pria, tapi suka menggigitnya!

Tapi segera, Chloe Jian memperhatikan bahwa ada yang tidak beres, dia langsung memelototi Colten Huo dengan kesal, “Sudah sampai begini, masih bisa….”

Colten Huo terkekeh, "Itu bukan sesuatu yang bisa aku kendalikan!"

“Tidak bisa!" Chloe Jian langsung memberikan satu kata, "Minggir!"

“Kenapa kasar sekali!” Colten Huo cemberut dan mengangkat bibirnya, dia tidak peduli dengan penolakan Chloe Jian.

Chloe Jian marah sekali, dia memberikan sebuah tamparan di pundak, tubuh Colten Huo terdiam, dia tersentak, dahinya dingn dan berkeringat, seluruh wajahnya berkerut kesakitan.

“Aduh, aku minta maaf, aku, aku lupa, apakah itu sakit?” Chloe Jian tidak peduli untuk memarahi Colten Huo lagi, dan sibuk meniup bahunya yang ditampar olehnya.

“Mau bunuh suamimu ya!" ​​Colten Huo tersenyum pahit, "kejam sekali!"

Chloe Jian juga kesal, "Siapa suruh kamu kasar!"

“Jelas-jelas kamu yang kasar duluan!” Colten Huo tidak tahan untuk mencium Chloe Jian.

“Apakah kamu tidak sakit?” Chloe Jian tidak tahan lagi dan bertanya dengan cemberut.

"Sakit!" Suara Colten Huo serak.

“Kenapa masih datang!” Chloe Jian menggertakkan giginya.

“Bukankah aku sedang menghilangkan rasa sakitnya?” Colten Huo menjawabnya dengan sangat alami.

“Tak tahu malu!” Chloe Jian tiba-tiba memutar bola matanya dan tidak berkata apa-apa lagi, dia sudah mengerti sudah seperti ini, menolak juga tidak bisa, ya sudah biarkan saja dia.

Keesokan paginya, Chloe Jian bangun pagi-pagi sekali, di negara asing ini, di lingkungan yang benar-benar aneh, dia tidak bisa tidur kecuali Colten Huo bersamanya.

Colten Huo masih belum bangun. di pagi hari awal musim panas, bahkan jika matahari belum terbit, langit masih cerah, Chloe Jian sedang berbaring di bantal, menatap wajah Colten Huo.

Meskipun dia masih tertidur, tapi terlihat gelisah, selimut tipis menutupi pinggangnyam cambuk di punggungnya masih mengejutkan, Chloe Jian memandanginya, hidungnya masam.

Tiba-tiba sebuah tangan menjulur kemari, melilit pinggang Chloe Jian, dan membawanya ke dalam pelukannya.

Chloe Jian mendongak dan melihat bahwa Colten Huo entah sejak kapan sudah membuka matanya, bayangannya terpantul di di mata hitamnya yang pekat, dia melihat matanya yang agak memerah, dia tersenyum: “Kasihan padaku?”

"Tidak!" Chloe Jian menjawab dengan kaku, dan kemudian bertanya, "Kapan kamu bangun?"

“Ketika kamu menatapku!” Colten Huo mengangkat alisnya dan menggaruk hidung Chloe Jian, “Pagi-pagi sekali melihatku seperti ini, aku bisa tidak tahan!”

“Binatang buas!” Chloe Jian mengerutkan hidungnya.

“Hati dan mulut berkata lain, jelas-jelas kamu suka!" Colten Huo cemberut, "Mengapa tidak mengakuinya?"

"Aku tidak seperti dirimu!" ​​Wajah Chloe Jian memerah, dia tidak enak melihat Colten Huo lagi, ia mendorongnya, dan berbalik turun dari kasur, "Kamu tidur lagi saja sebentar, aku pergi berkeliling dulu!"

"Jangan pergi jauh! Aku akan mencarimu nanti!" Pesan Colten Huo.

Chloe Jian mendengarkan Colten Huo memintanya untuk tidak pergi jauh, dia masih tertawa pada awalnya, dia juga hanya pergi ke taman bunga saja, seberapa jauh dia bisa pergi coba? Tetapi ketika Chloe Jian berdiri di teras taman, dia melihatnya, barulah dia menyadari apa yang dikatakan Colten Huo bukan tanpa maksud, taman keluarganya jelas-jelas ada di vila, tapi besar sekali!

Di bawah malam yang gelap tadi malam, dia hanya melihat hutan, tapi sekarang dia menyadari bahwa hutan membentang jauh, dan rancangan vila ini sangat bagus, setiap bagiannya sangat rapi.

Chloe Jian agak buta arah, dia takut dirinya akan tersesat, jadi tidak pergi jauh, dia hanya berkeliaran di sekitar, pemandangan di sini sangat bagus, udara di pagi hari sangat segar, dia berhenti di sebuah batu karang dan tertarik oleh koi yang ada di dalamnya.

Ini adalah kolam teratai, sekelompok ikan koi bermain di antara daun teratai, sangat indah.

Chloe Jian duduk di atas batu, membungkuk, dan menjulurkan tangannya, segera seekor ikan koi datang untuk menggigit jarinya, gatal, rasanya segar di hatinya.

"Plung!"

Tiba-tiba, sesuatu terlempar ke dalam air, koi terkejut, dan mereka semua tersebar, Chloe Jian juga terkejut, bahkan ia juga terciprat oleh air kolam ke mukanya, ia melirik seseorang di sebelahnya, dia menengadah, baru saja ingin marah, tapi ia segera menyadari bahwa ternyata dia adalah Ibu Huo.

Ketika Chloe Jian ingin melontarkan perkataannya, ia segera menelannya lagi, “Ah——Nyonya Huo, selamat pagi!"

Cornelia Shen tidak memandang Chloe Jian, dia mengambil makanan ikan dari piring di tangannya dan melemparkannya ke dalam kolam, dia mengenakan gaun panjang berwarna biru, selendang putih, rambutnya panjang terurai, ia terlihat malas dan juga sangat elegan, jika raut wajahnya tidak begitu dingin.

Chloe Jian menyentuh paku dan tidak bisa menahan diri untuk tidak menyentuh hidungnya, dia diam-diam menatap Cornelia Shen, melihatnya tidak melirik dirinya, ia merasa canggung, bola matanya berputar, dia tersenyum dan berkata: “Kalau begitu aku tidak akan mengganggu Nyonya Huo memberi makan ikan, aku pergi dulu!”

Sambil berkata demikian, Chloe Jian berbalik untuk pergi, lagipula kulit wajahnya belum cukup tebal untuk tetap tegar, padahal mengetahui dia tidak disambut di sini.

“Anak muda, jagalah badanmu, malam jangan terlalu dipaksa!” Tiba-tiba Cornelia Shen membuka mulutnya, dia menuangkan semua makanan ikan ke dalam kolam, kemudian berbalik dan berjalan di samping Chloe Jian, matanya yang indah dan elegan menyapu leher Chloe Jian, kemudian ia berjalan pergi.

Wajah Chloe Jian kebingungan, ia tidak tahu arti dari perkataan Cornelia Shen barusan.

“Sedang apa berdiri di sini dengan konyol?Apa yang tadi ibuku katakan?" Colten Huo melihat Chloe Jian dan Cornelia Shen berdiri bersama, dia bergegas kemari, tapi ia menyadari Cornelia Shen telah pergi, Chloe Jian sedang berdiri dengan linglung di sini.

Novel Terkait

Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu