His Soft Side - Bab 150 Jika Aku Bisa Lebih Awal Menemukanmu!

Detik ketika Chloe Jian memeluknya itulah Colten Huo merasa jantung dibalik dadanya itu mulai tidak bisa dikendalikannya dan berdetak dengan sangat kencang.

Dia lalu menjulurkan tangannya untuk memeluk balik Chloe Jian dan menempelkan dagunya di atas kepala wanita itu, wangi harum yang samar itu tidak hanya membuat dirinya merasa tenang dan nyaman, tetapi juga sudah menggerakkan hatinya yang sudah lama berdebu.

Colten Huo bisa merasakan bahwa Chloe Jian sedang menangis dan meskipun dirinya tidak tahu mengapa, tetapi dia bisa menebak bahwa hal itu sepertinya memiliki hubungan dengan ibunya, dia lalu menepuk-nepuk punggung wanita itu, menghiburnya dalam diam.

Tidak lama kemudian, Chloe Jian sadar bahwa tempat itu adalah pintu depan utama biro keamanan publik dan memeluk Colten Huo sambil menangis disana tidaklah pantas karena ada banyak orang yang berlalu-lalang disana, dia lalu mendorong Colten Huo dan menghapus air matanya sambil menatap pria itu dengan wajah bersalah, “Maafkan aku.”

Colten Huo tiba-tiba merasa sedikit sedih ketika Chloe Jian melepaskan pelukannya, tetapi dia tidak menunjukkannya di wajahnya, dia hanya menganggukkan kepalanya sambil menggenggam tangan Chloe Jian, “Kita masuk dulu ke dalam mobil.”

“Pengacara Lei masih ada di dalam.” Ucap Chloe Jian mengingatkan Colten Huo dengan cepat ketika melihat pria itu ingin pergi.

Colten Huo terus berjalan sambil menggandeng tangan Chloe Jian, “Biarkan dia mengurusnya, dia akan memberitahuku kalau ada perkembangan.”

Chloe Jian juga tidak bersikeras lagi setelah mendengar pria itu berkata seperti itu, dia mengikuti pria itu masuk ke dalam mobil dengan patuh, lalu, alih-alih menjalankan mobilnya, Colten Huo menatap Chloe Jian sambil bertanya lagi: “Kenapa menangis?”

Setelah ragu untuk beberapa saat, Chloe Jian menatap pria itu dan balik bertanya: “Apakah kalian para pria akan menjadi sangat acuh kalau sudah tidak cinta lagi?”

“Maksudmu?” Colten Huo balik bertanya karena merasa pertanyaan itu seperti ingin menjebaknya.

“Tadi, polisi itu berkata bahwa orang yang menyerang mamaku di Boshan itu adalah putranya Zoe Lin,” Darah Chloe Jian langsung mendidih ketika mengingat hal itu, “Zoe Lin tinggal bersama papa, papaku tidak mungkin tidak tahu apa yang dilakukan oleh wanita itu, tetapi dia……”

Chloe Jian menggiggit bibirnya, dirinya tidak sanggup untuk melanjutkan perkataannya itu lagi.

“Apa papamu mungkin sedang menyembunyikan sesuatu?” Tanya Colten Huo sambil mengerutkan alisnya, dia bukannya bermaksud untuk membela Harrison Jian, hanya saja, menurut pendapatnya, kelakuan pria itu terlalu aneh.

“Aku dulu juga berpikir seperti itu, tetapi hal semacam apa yang harus dia sembunyikan sampai-sampai aku pun tidak dipedulikannya? Sudah enam tahun, dia tidak pernah datang untuk melihat mama dan tidak peduli denganku, waktu itu aku baru kuliah tahun kedua dan mama masuk rumah sakit karena terluka parah, lalu karena semua uang sudah terpakai, aku tidak memiliki uang lagi untuk makan, jadi aku mencari dia untuk minta uang, tetapi tidak hanya dia tidak memberikan aku uang sepeser pun, dia justru mengirim Ruby Lin untuk pergi kuliah ke Amerika. Waktu itu aku juga berpikir kalau dia memiliki kesulitan sendiri, tetapi ke belakangnya, dia justru datang mencariku hanya untuk menyuruhku membujuk mama untuk bercerai dengannya……” Chloe Jian masih merasa sakit hati ketika menceritakan semua hal itu.

Setelah dikasihi selama dua puluh tahun, keluarganya tiba-tiba pecah dan ayah yang selama ini sangat mengasihinya itu memperlakukannya lebih dingin daripada orang asing, dia bahkan harus khawatir dengan uang, khawatir harus bagaimana agar dirinya bisa bertahan hidup dan kalau bukan karena ada kepercayaannya yang terus menopangnya, dirinya pasti sudah lama kehilangan akalnya.

Hati Colten Huo mulai terasa sakit ketika mendengarkan cerita Chloe Jian itu, dia lalu menjulurkan tangannya dan menggenggam tangan mungil Chloe Jian yang dingin itu sambil berkata dengan lembut: “Maaf, kalau seandainya aku bisa menemukanmu lebih awal lagi……”

Tetapi Chloe Jian yang masih tenggelam dalam pemikirannya itu justru tidak mendengar dengan jelas apa yang Colten Huo katakan dan sewaktu dia mengangkat kepalanya untuk melihat pria itu, dia sudah menutup rapat mulutnya.

“Mama masuk rumah sakit kali ini, perlu dua puluh sampai empat puluh juta perharinya, aku juga sudah tidak punya cara lain selain meneleponnya untuk minta uang, tetapi dia tiba-tiba menyuruhku untuk tidak mengganggunya lagi dan berkata bahwa dia tidak akan mengeluarkan sepeser uang pun kalau mama tidak menanda tangani surat perceraian itu!” Chloe Jian tertawa dingin dan air matanya mengalir kembali, “Bagaimanapun juga, mereka adalah pasangan suami istri, dan lagi yang salah itu dia, bukan mamaku! Bagaimana bisa dia melontarkan kata-kata kejam seperti itu? Aku benar-benar benci kepadanya!”

“Gadis bodoh ini, kamu memikirkan semua ini sekarang juga tidak ada gunanya, sudah, kita lebih baik membahasnya setelah mamamu sadar, lihat apakah mereka memiliki salah paham yang lain atau tidak.” Colten Huo kemudian menarik selembar tisu dan memberikannya kepada Chloe Jian, dia lalu mengelus-elus kepala wanita itu untuk menenangkannya, sebenarnya, dirinya yang juga seorang penonton selalu merasa bahwa masalah antara orang tua Chloe Jian itu seharusnya tidak sesederhana itu.

Setelah menerima tisu itu dan menghapus air matanya, melihat Colten Huo sedang menundukkan kepalanya, Chloe Jian juga ikut melihat kesana.

Tetapi, semuanya akan lebih baik kalau Chloe Jian tidak ikut melihat, wajahnya langsung merah seperti tomat setelah melihatnya, karena yang dilihatnya itu adalah sebuah bekas air yang sangat besar di bagian dada kemeja Colten Huo yang berwarna abu-abu itu.

Dan jelas sekali, bekas air yang besar itu adalah air mata dan ingusnya yang menempel ketika dirinya menangis dalam pelukan pria itu tadi.

“Aku akan membantumu membersihkannya!” Teriak Chloe Jian malu, dia lalu mengambil tisu dan langsung menggosok dada pria itu, dirinya tahu bahwa CEO Huo adalah seorang yang sangat suka dengan bersih, dia bahkan akan mengganti kemejanya kalau ada debu yang menempel dan sekarang, melihat bekas lengket itu, dia pasti akan mencaci habis dirinya.

Melihat Chloe Jian yang datang menghambur di depan dadanya itu, Colten Huo menundukkan kepalanya untuk melihat wanita itu, wajah Chloe Jian berada sangat dekat dengannya, dekat sampai dirinya bisa melihat rambut halus yang berada di atas pipi merah dan lembutnya itu, bagaikan buah persik, membuatnya memiliki semacam perasaan bahwa kulit lembut wanita itu akan mengeluarkan sari yang manis ketika dicubit.

Dan napas hangat Chloe Jian yang menyapu dadanya itu membuat tubuhnya mulai terasa panas, terlebih lagi, harum alami tubuhnya yang bagaikan bunga anggrek di dalam lembah itu terus menerpa hidungnya, menggelitik indranya, lalu, dalam sekejap, Colten Huo merasa sebuah gas panas tiba-tiba meledak di dalam tubuhnya.

“Tidak perlu!” Teriak Colten Huo menangkap tangan Chloe Jian dengan panik sambil berusaha menahan dorongan untuk memeluk wanita itu dengan sekuat hati, setelah itu, barulah dia mendorong wanita itu kembali ke atas tempat duduknya dan langsung menghidupkan mesin mobilnya.

“Kalau begitu, apa kamu ingin pulang untuk mengganti kemejamu?” Tanya Chloe Jian masih belum menyadari perubahan tingkah laku pria itu, dia lalu mengambil tisu dan membuang ingusnya sambil melirik ke arah Colten Huo dengan perasaan tidak enak, dia hanya merasa bahwa mukanya benar-benar sudah hilang di depan pria itu.

Lupakan saja, kejadian memalukan seperti darah mens yang tembus itu saja sudah pernah dilihat oleh pria itu, hal seperti ingus ini tidak ada apa-apanya.

Chloe Jian kembali merasa lega setelah berpikir seperti itu, disaat itulah dia baru sadar bahwa Colten Huo sangat diam, Chloe Jian refleks menoleh ke arah pria itu dan melihat wajah tampannya itu terlihat dingin, tubuhnya kaku, bibirnya tertutup rapat, tangannya juga menggenggam setir mobil itu dengan sangat kuat, dirinya terlihat seperti sedang berusaha menahan sakit.

“Kamu kenapa? Apa ada yang sakit?” Tanya Chloe Jian khawatir.

Colten Huo melirik Chloe Jian dan menyipitkan matanya, lalu, sebuah pikiran nakal tiba-tiba muncul di dalam kepalanya, dia lalu menarik dagunya, memberikan tanda kepada Chloe Jian untuk melihat kebawah.

Chloe Jian kemudian dengan bodohnya langsung menunduk untuk melihat, dia awalnya berpikir bahwa Colten Huo ingin memberitahunya kalau ada sesuatu di atas tempat duduk itu karena itu dirinya masih terus-terusan mencari dan siapa tahu, alih-alih menemukan sesuatu, dia justu melihat sebuah gundukan tinggi disana.

Dan lagi, bagian itu berdiri dengan sangat kokoh.

Chloe Jian tertegun untuk beberapa detik, lalu pikirannya meledak dan dirinya langsung berteriak sambil menutup wajahnya dengan panik, sekujur tubuhnya terasa panas.

Habis sudah matanya!

Chloe Jian merasa sangat malu dan kesal, si brengsek Colten Huo itu benar-benar sialan, dirinya jelas sengaja ingin melihatnya berlaku bodoh.

Colten Huo melihat reaksi Chloe Jian itu dengan gembira, rencananya berhasil, tetapi baru gembira sebentar, kata-kata yang diucapkan Ruby Lin tadi tiba-tiba muncul di dalam kepalanya.

Novel Terkait

Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
3 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
4 tahun yang lalu