His Soft Side - Bab 40 Aku Tidak Suka Pada Pria yang Terlalu Tampan

Colten kehilangan akal sehatnya, ia terus mencium Chloe, ia tak ingin melepaskannya.

Chloe masih tidak sadar, tiba-tiba ia merasa tidak bisa bernafas, dan seperti ada sesuatu yang aneh masuk ke dalam mulutnya, ia pun mengerutkan alisnya, lalu mengulurkan tangannya dan mendorong Colten.

Namun tangannya lemas, sama sekali tidak bertenanga, ia berusaha mendorong tubuh Colten, namun sama sekali tidak berguna.

"Uh......" Chloe merasa kepalanya bertambah pusing.

Colten juga bisa melihat wajah Chloe yang tampak tidak nyaman itu, meskipun ia tidak rela, ia pun menyudahi ciuman itu.

Saat Chloe membuka matanya, ia langsung menatap pada kedua bola mata Colten yang hitam pekat, Colten memandangi Chloe, perasaan di balik matanya itu tak bisa disembunyikan lagi, sebodoh apapun Chloe, ia juga bisa melihatnya, seketika, ia pun lupa apa yang baru saja terjadi barusan.

"Siapa aku?" tanya Colten tiba-tiba.

Chloe menatapnya dengan bingung, tak mengerti mengapa ia bertanya demikian, dan kenapa tubuhnya menempel sedekat ini dengannya, Chloe merasa udara di sekitarnya seperti sedang menekannya.

"Siapa aku?" Colten yang belum mendapatkan jawaban sepertinya tidak akan berhenti bertanya.

"Apa kau bukan CEO Huo?" Chloe bertambah bingung, ia merasa kepalanya sangat pusing, pandangannya juga snagat kabur, ia memegangi keningnya sendiri dengan tangannya, lalu mengerutkan alisnya dengan sedikit kesal.

"Panggil aku Colten." Colten mengulurkan tangannya, menyentuh wajah Chloe dengan lembut, pandangan matanya berubah berapi-api.

"Tidak!" Seketika otak Chloe terasa seperti sedang dilanda ombak dahsyat, ia melihat ke arah Colten, lalu melihat hidungnya dengan sangat serius, dan berkata, "Aku tidak kenal dengan Colten, jelas-jelas kau ini CEO Huo!"

Ia mengatakannya sambil mengangkat wajah Colten, dan menilai wajah Colten ini, lalu sambil tertawa ia berkata, "Haha, kau tampan sekali!"

"Kalau begitu, apa kau suka padaku?" sorotan mata Colten itu pun tiba-tiba berubah lembut.

"Suka!" Lesung pipit di wajah Chloe itu sedikit muncul keluar, ia menepuk-nepuk wajah Colten, sambil tersenyum dan menyipitkan matanya, ia berkata, "Kalau kau bisa menaikkan gajiku, aku pasti akan bertambah suka padamu!"

Lalu, ia mengulurkan jari-jarinya seperti menghitung sesuatu, "Punya banyak uang, muda, tampan, bentuk badannya bagus pula! Wanita mana yang tidak suka padamu? Kata Aurora Wu, semua orang di Ming's Corp., termasuk ibu-ibu cleaning service pun bergabung menjadi anggota grup istrimu, katanya, semua orang ingin tidur denganmu......"

Grup istri? Apa itu? Colten mengerutkan keningnya, ia langsung memegang dagu Chloe dan berkata dengan mata berapi-api, "Kalau kau? Apa kau mau?"

Chlie segera menggelengkan kepala dan mengibas-kibaskan tangannya, "Tidak tidak tidak! Aku tidak usah!"

"Kenapa?" Colten terlihat sedikit kecewa.

"Aku tidak suka pada pria yang terlalu tampan!" Chloe menepuk-nepuk wajah tampan Colten itu sambil tersenyum lebar, lalu ia pun mengumpulkan tenaganya dan mendorong tubuh Colten, "Pria tampan semua brengsek! Aku sudah pernah masuk ke dalam jurang satu kali, jangan sampai terjerumus lagi!"

"Kapan kau jatuh ke dalam jurang?" tanya Colten begitu menyadari ada maksud lain di balik perkataan Chloe itu.

Malam ini, kata-kata yang keluar dari mulut Chloe yang mabuk ini sungguh sangat banyak, ia tak tampak seperti dirinya yang biasanya, dirinya yang sangat asing dengan Colten, Colten ingin sekali tetap berada di situ, mungkin dengan begitu ia akan bisa mendapatkan jawaban mengapa ia terus menolaknya.

Namun sepertinya Chloe menyadari ia sudah berkata terlalu banyak, ia segera mengacungkan jari telunjuknya, dan menggerak-gerakkannya di depan Colten, lalu menempelkannya pada bibirnya sendiri, dengan sok-sok misterius ia berkata, "Tidak, tidak boleh kuberitahu! Memalukan sekali!"

Colten menggenggam tangan Chloe, baru saja ia hendak bertanya lagi, Chloe pun menyadari bahwa mobilnya sudah berhenti, ia membalikkan kepalanya melihat ke arah luar, lalu berteriak, "Eh, bukankah ini perumahan tempat tinggalku?" Seketika, ia pun menatap Colten dengan sangat kagum, "Ah, CEO Huo, kau hebat sekali, aku sama sekali tidak melihatmu menyetir, tiba-tiba saja langsung sampai!"

Lalu, Chloe pun segera beranjak ingin keluar dari mobil, namun ia lupa dirinya masih mengenakan sabuk pengaman, karena gerakannya itu terlalu bertenanga, tiba-tiba, "Brak", ia tertabrak pintu mobil dan langsung terduduk diam di tempatnya.

Colten baru saja mengulurkan tangannya, namun ia tidak sempat menarik Chloe, dan ia pun memegangi dagunya sambil menahan tawa.

Gadis ini lucu sekali kalau sedang mabuk.

Chloe mengelus-elus keningnya, sedikit tidak mengerti apa yang terjadi, Colten juga ia melakukan kesalahan yang sama lagi, ia pun segera membantu Chloe melepaskan sabuk pengamannya, lalu turun dan berjalan ke arah pintu Chole dan membantu Chloe turun dari mobil.

Colten mengambil tas Chloe, baru saja berjalan beberapa langkah, Chloe mulai menarik Colten dan merengek manja lagi, "Kepalaku pusing, gendong."

Mana mungkin Colten bisa menolaknya, ia menggendongnya lagi, lalu berjalan ke arah gedung apartemennya.

Saat itu, Lola baru saja selesai mandi dan cuci muka, rambutnya sedang terikat, baru saja ia memasukkan sikat giginya ke dalam mulutnya, bel pintu pun berbunyi, ia tahu Chloe yang pulang ke rumah, oleh karena itu ia berjalan ke pintu sambil menyikat giginya.

"Chloe, bukankah kau bilang kau sore sudah pulang, kenapa selarut ini kau...... uh!" Lola belum selesai berbicara, matanya terbelalak lebar melihat kejadian di hadapannya ini.

Pria, seorang pria menggendong Chloe pulang!

Pria yang super super tampan pula! Tunggu, kenapa pria ini kelihatannya sangat tidak asing, sepertinya ia adalah pria yang ia temui di dalam lift tadi pagi!

Lola segera menyadari dan langsung pergi ke arah mereka, "Chloe kenapa?"

Colten menatap Lola sejenak, dengan sifatnya yang dingin dan cuek itu, biasanya ia tidak akan pernah menjawab pertanyaan orang lain seperti ini, namun entah kenapa, hai ini ia malah menjawabnya dengan lembut, "Mabuk!"

Chloe juga mendengar suara Lola, ia menoleh ke arah Lola, lalu mengulur-ulurkan tangannya, menyapa Lola dengan tersenyum manis, "Hi, Lola! Makanan enak apa yang sedang kau makan itu? Kenapa mulutmu putih dan berbusa seperti itu?"

"Chloe, kenapa wajahmu semerah ini!" Lola mengerutkan keningnya, ia melihat jaket pria yang ada pada tubuh Chloe, lalu menatap Colten dan bertanya, "Maaf Tuan, apa kau bisa menurunkan Chloe?"

Colten mengangguk, ia melepaskan tangannya yang berada di kaki Chloe dan membuatnya berdiri, baru saja Lola hendak menopang tubuh Chloe masuk ke dalam rumah, Chloe malah memeluk erat leher Colten dan tidak mau melepaskannya, ia merengek-rengek sambil memajukan bibirnya.

"Gendong! Gendong!"

Lola memegangi keningnya, dengan malu ia menjelaskan pada Colten, "Maaf, Chloe kalau mabuk memang seperti ini!"

Colten memandangi wajah Chloe yang bertambah merah itu, ia tahu ini semua karena efek wine mawar yang sangat tua itu, ia sama sekali tak ingi mengulur waktu, dan langsung menggendong Chloe ke kamarnya.

Lola juga baru saja hendak mempersilahkan Colten untuk menggendong Chloe ke kamarnya, namun Colten langsung masuk begitu saja dan langsung tahu di mana kamarnya tanpa memberi tahunya, Lola pun menggigit sikat giginya dengan sedikit terkejut.

Terlebih lagi, Lola yang teliti itu juga menyadari bahwa sorotan mata pria super tampan ini saat melihat Chloe sangatlah tidak biasa, ia menggosok-gosokkan sikat giginya sejenak, lalu memutuskan untuk melihat mereka berdua, bagaimanapun ia juga tidak pernah mendengar Chloe menyebutkan Colten, dalam hatinya ia berpikir jangan sampai Chloe diapa-apakan.

Namun ternyata, setelah melihat apa yang terjadi di dalam kamar, Lola malah terkejut bukan kepalang, ia hampir menggigit sikat giginya itu sampai patah, kedua bola matanya yang indah itu terbelalak sangat lebar sampai hampir keluar.

Ya Tuhan! Apa yang dilihatnya? Mereka sedang berciuman mesra, dan Chloe yang sedang berada di atas tubuh pria itu dan menicuminya......

Lola merasa dirinya hampir pingsan.

Novel Terkait

Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu