His Soft Side - Bab 216 Pertemuan Yang Romantis

Pukul 10 kurang seperempat, Kak Xiao melihat suasana mulai tidak bersemangat dan semua tampak lelah, mereka berkumpul 3-5 orang tiap kelompok dan hanya makan, minum, dan memainkan ponselnya, tak ada yang menyanyi lagi. Akhirnya ia berdiri dan menepuk-nepuk tangannya, “Sudah mulai larut, hari ini cukup sampai di sini.”

Tak ada yang membantah, mereka saling berpamitan satu sama lain dan mengemasi barang-barang mereka lalu pergi. Beberapa orang masih duduk memainkan ponselnya, sepertinya sedang menelusuri moments Wechat.

Robin Cheng telah pergi setengah jam yang lalu, maka Wakil Manajer Chen mengumpulkan uang dari mereka semua dan membayar tagihannya. Ia berdiri di pintu mengobrol dengan Carol Ruan, dan Chloe Jian menelepon Colten Huo.

Telepon itu segera diangkat, “Sudah selesai?”

“Sudah, bagaimana denganmu?” tanya Chloe Jian.

“Hampir, tunggu aku di lobi, aku akan segera turun.” Kata Colten Huo pelan.

“Baiklah.” Chloe Jian menutup telepon dan berdiri terpaku. Dalam hati ia merasa kurang nyaman, apakah karena kejadian malam ini, hubungannya dengan Colten Huo akan berubah?

“Kenapa kau belum pulang? Kau menelepon siapa? Kenapa kau tersenyum mendesah?” melihat Chloe Jian masih duduk, Aurora Wu yang baru kembali dari toilet terkejut, karena Chloe Jian bukanlah orang yang menyukai keramaian, dulu di acara seperti ini jika ia bisa tidak ikut ia pasti tidak akan ikut, dan jika ia harus ikut pun ia pasti melakukan segala cara untuk pulang lebih awal. Tapi malam ini ia tetap duduk di sini dan belum juga pulang, ini sungguh mengejutkannya.

“Teman!” Chloe Jian menatap Aurora Wu sekilas lalu bangkit sambil membawa kardigan dan tasnya.

“Chloe Jian, kau pulang naik apa, mau ikut bersamaku?” melihat Chloe Jian berjalan ke arahnya, Carol Ruan melambaikan tangan dan berseru padanya.

“Tak perlu, aku pulang sendiri saja.” Chloe Jian tersenyum, ia berusaha menghindari mereka, maka ia sengaja berlama-lama di belakang.

Carol Ruan tak bertanya lebih lanjut, ia hanya tersenyum lalu berjalan turun bersama Kak Xiao.

Aurora Wu menatap ke sekeliling dan mencolek bahu Chloe Jian, “Temanmu siapa? Katakan, aku ingin tahu apakah aku mengenalnya.”

Chloe Jian meliriknya dari sudut matanya, ia memandang ke sekeliling dan setelah melihat semua telah pergi, ia berkata dengan serius, “Tentu saja kau mengenalnya.”

Aurora Wu tiba-tiba merasa penasaran, “Laki-laki atau perempuan? Apakah teman kuliah dulu?”

“Pria!” Chloe Jian menggeleng, ia berbisik di telinga Aurora Wu, “Bukan teman kuliah, tapi Colten Huo.”

Aurora Wu tertegun sejenak, seperti sedang mencerna kata-kata Chloe Jian, lalu sesaat kemudian, matanya terbelalak dan mulutnya ternganga, ia hampir saja menyebutkannya keras-keras, tapi Chloe Jian segera menutup mulutnya.

“Hus!”

“Kalian, kalian benar-benar berpacaran?” setelah sesaat tak bisa berkata-kata, Aurora Wu akhirnya dengan bersemangat berseru.

Chloe Jian tak tahu harus menjawab apa, ia hanya bisa menggigit bibirnya, “Bisa dianggap begitu.”

“Apa maksudnya bisa dianggap begitu?” Aurora Wu merasa tidak puas.

“Aku tak tahu bagaimana menjelaskannya, terlalu rumit, kalau ada waktu aku akan memberitahumu.” Chloe Jian menatap ponselnya, ia telah keluar dari ruang karaoke itu, dengan berdiri di lantai 2 ia bisa melihat lobi lantai 1, setelah berpikir sejenak, ia mengirim SMS pada Colten Huo: Lobi lantai 1 terlalu ramai, aku akan menunggumu di halte bus di seberang jalan.

“Kau pulang naik apa? Mau pulang bersama kami?” Chloe Jian mendongak dan melihat Aurora Wu yang masih terkejut, ia mencoleknya, “Ada apa?”

“Chloe Jian, sebenarnya ada beberapa hal yang harus kuberitahukan padamu.” Aurora Wu merasa dilema, apakah sebaiknya ia memberitahunya bahwa Colten Huo telah meminta kontak Wechatnya dan menanyakan padanya hal-hal yang disukai Chloe Jian.

“Apakah kau melakukan suatu kesalahan padaku?” Chloe Jian memicingkan mata menatapnya. Ia mengenal Aurora Wu, jika ia berkata seperti ini padanya, ia pasti sedang menyembunyikan sesuatu darinya.

Aurora Wu menatap Chloe Jian, merasa ragu sejenak, dan akhirnya tak berani mengatakannya, dengan sikap Chloe Jian, jika ia tahu ia membocorkan rahasianya, bahkan mengirimkan screenshot percakapannya dengan Ocean Xu pada Colten Huo, ia pasti akan sangat murka. Tak hanya ia akan mengacuhkan dirinya, tapi mungkin ia juga akan bertengkar dengan Colten Huo dalam perjalanan pulang.

Aurora Wu berusaha menghibur diri, ia juga bisa melihat bahwa perasaan Colten Huo pada Chloe Jian sangat tulus, maka ia melakukan hal ini, karena ia merasa Chloe Jian lebih cocok bersama Colten Huo dibandingkan Ocean Xu.

“Hei, hal ini agak rumit, tak bisa dijelaskan secara singkat, kalau ada waktu lain kali aku akan memberitahumu.” Aurora Wu membalas sama seperti balasan Chloe Jian tadi, ia benar-benar tak berani mengatakannya.

“Hei!” Chloe Jian merasa tak berdaya, “Jangan bicara setengah-setengah, membuat orang penasaran saja!”

Aurora Wu segera meninggalkannya, “Sudahlah, aku pulang ikut mobil Kak Xiao, aku pergi dulu!”

“Hei...” Chloe Jian dan Aurora Wu juga sudah beberapa saat tak bertemu, akhir-akhir ini ia sibuk dengan toko onlinenya sehingga tidak pernah pergi bersama, banyak hal yang ingin ditanyakannya padanya, tapi Aurora Wu dengan cepat berlari meninggalkannya.

“Kalau ada yang ingin kau katakan telepon saja!” sambil berjalan menuruni tangga, Aurora Wu membuat isyarat menelepon dengan tangannya pada Chloe Jian, lalu bergegas melambaikan tangan pada Kak Xiao yang telah sampai di pintu, “Kak Xiao, beri aku tumpangan!”

Chloe Jian menggeleng-gelengkan kepala, lalu menunduk menatap ponselnya, Colten Huo membalas SMS nya: Tunggu aku 10 menit lagi. Chloe Jian perlahan menuruni tangga dan berjalan ke halte bus di seberang jalan.

Di jalan mobil-mobil berlalu lalang, melihat seorang wanita cantik sepertinya berdiri di pinggir jalan sendirian menunggu jemputan, banyak mobil yang berhenti untuk bercakap-cakap dengannya, tapi Chloe Jian mengacuhkan mereka. Orang-orang ini hanya menginginkan hiburan, dan melihat tak ada kesempatan, dan tempat itu dipenuhi kamera pengawas, mereka tak berani melakukan apapun dan segera pergi.

Saat ini akhir bulan April, suasana musim semi sangat kental, tapi udara sudah mulai dingin. Chloe Jian hari ini hanya mengenakan rok terusan dan sebuah kardigan tipis, dan berdiri di pinggir jalan pukul 10 malam, ia merasa agak kedinginan. Ia jadi menyesal kenapa ia cepat-cepat keluar.

Saat ia sedang memikirkan apakah sebaiknya ia kembali masuk ke lobi, tiba-tiba ia merasa tubuhnya hangat, ia menunduk dan melihat ada selapis pakaian menutupi tubuhnya, yaitu sebuah jas pria, dengan aroma maskulin yang sangat familiar.

Chloe Jian membalikkan badan dan melihat Colten Huo berada di belakangnya, dua kancing teratas kemejanya terbuka, lampu jalan yang temaram menyinari wajahnya, membuat wajahnya yang dingin itu tampak lebih lembut.

“Kau...” Chloe Jian hendak mengatakan kau sudah datang, tapi baru saja ia membuka mulutnya, tiba-tiba di depannya Colten Huo menundukkan kepala dan menciumnya dengan ganas.

Chloe Jian tertegun, ini di pinggir jalan raya, bagaimana bisa ia menciumnya di sini?

Chloe Jian mengerjap-ngerjapkan mata, hendak mendorongnya, tapi ia menciumnya dengan semakin ganas, membuatnya tak berdaya. Wajah Chloe Jian memerah, dan tangannya yang mendorong dadanya perlahan kembali rileks, perlahan ia merangkul pinggangnya, tubuhnya terasa sangat hangat, ia perlahan memejamkan mata dan mendongakkan kepala, membalas ciumannya.

Merasakan Chloe Jian membalas ciumannya, dalam hati Colten Huo merasa sangat gembira dan memeluknya lebih erat, ia tak bisa menahan rasa hausnya akan dirinya.

Novel Terkait

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu