His Soft Side - Bab 418 Sudah Jadi Petinggi Ming's Corp

“Tidak perlu, itu hal kecil.” Jawaban Colten Huo diikuti langkah keluar dan suara pintu ditutup.

Salah satu anggota keluarga Luo bertanya: “Itu siapa? Kok songong begitu sih?”

Suasana seketika jadi canggung. Alvaro Luo usap-usap hidung karena bingung harus melakukan apa, sementara tunangannya, Fredella Zhang, mengernyitkan alis.

Lola Luo menyindir adiknya, “Tidak usah kecewa. Memang kamu merasa layak makan bareng dengan seorang Colten Huo?”

Alvaro Luo diam dan menunjuk saja, lalu ada orang yang bertanya tidak paham, “Colten Huo memang siapa sih? Masih semudah itu ia tidak mungkin seorang walikota, pasti kepala distrik saja ya? Atau pemimpin perusahaan?”

“Kamu tidak tahu Colten Huo? Dengar-dengar dia orang terkaya di Tiongkok. Huo’s Corp, yang merupakan salah satu dari sepuluh perusahaan terkaya di dunia, diwarisi olehnya.” Seorang pria muda yang berdiri di sebelah Albert Qin bertanya kaget.

“Gila, sekeren itu?” tanya orang itu dengan setengah tidak percaya.

Chloe Jian dan Lola Luo saling berkode mata, yang kedua tersenyum kecut sambil menggeleng. Chloe Jian tahu ada banyak orang di sini, jadi ia tidak berani bertanya langsung pada Lola Luo apa yang terjadi. Berhubung Lola Luo tidak menuturkan itu padanya, berarti dia tidak mau membahasnya sekarang. Si wanita pun mengalihkan topik, “Aurora Wu mana? Bukannya dia bermalam di sini?”

“Tadi pagi dia terima telepon dan buru-buru pergi, sepertinya ada urusan. Waktu kutanya ada urusan apa, dia tidak mau jawab. Kalau kamu ada waktu luang, coba telepon dia dan tanya lagi.” Bicara soal Aurora Wu, tatapan Lola Luo jadi khawatir.

“Baik. Kamu tenang saja, Aurora Wu sangat dewasa kok. Ia tidak akan mengalami yang tidak-tidak.” Chloe Jian merangkul tangan Lola Luo untuk menenangkan.

Si wanita lalu menoleh ke segala sisi. Sejak orang-orang di sini tahu siapa itu Colten Huo, pandangan mereka semua jatuh ke dirinya. Mereka sudah menatapnya cukup lama, namun tidak juga menunjukkan tanda-tanda bakal mengalihkan pandangan!

“Lola Luo, aku jalan dulu. Nanti kontak-kontak di telepon saja.” Chloe Jian akhirnya memutuskan pamit. Ditatap banyak orang, ia jelas merasa tidak kerasan. Nanti malam, biarlah ia telepon Lola Luo dan bertanya sebenarnya apa yang dialaminya.

Lola Luo mengangguk, “Chloe Jian, terima kasih sudah datang. Tolong ucapkan terima kasih juga buat CEO Huo.”

Chloe Jian merangkul tangannya, “Kamu jangan pikirkan ini-itu ya. Pulihkan dulu tubuhmu, baru nanti bahas hal lain!”

Ketika mulai melangkah, si wanita dipanggil oleh wanita muda sebelah Alvaro Luo, “Kakak, boleh bicara sebentar?”

Chloe Jian berbalik badan dan menatap wanita muda itu. Ia ingat, Lola Luo pernah bilang bahwa Alvaro Luo punya seorang kekasih. Waktu Lola Luo pinjam uang padanya dulu, itu juga karena adiknya itu mau tunangan. Ini pertama kalinya Chloe Jian melihat tunangan Alvaro Luo itu, jadi ia sama sekali tidak tahu dia punya keperluan apa memanggilnya.

“Ada apa?” tanya Chloe Jian.

“Fredella Zhang, aku sudah bilang, jangan bicarakan yang tidak mungkin!” Lola Luo agak marah. Nada bicaranya mendingin.

“Kakak Besar, kalau tidak mencoba, bagaimana kita bisa tahu tidak mungkin?” Tanpa memedulikan Lola Luo, Fredella Zhang maju selangkah dan gigit-gigit bibir seperti mau bicara sesuatu.

“Lola Luo, sebenarnya ada apa?” Si tamu jadi makin bingung.

“Kakak, aku, aku berpikir, bisakah kamu minta tolong pada CEO Huo untuk memberikan pekerjaan buat Alvaro Luo di Ming’s Corp?” Khawatir Lola Luo bakal mengucapkan kata-kata yang akan menghalangi niatnya, Fredella Zhang memutuskan untuk bertutur duluan.

“Memberikan pekerjaan?” Chloe Jian tiba-tiba teringat tante Albert Qin juga pernah meminta bantuan serupa. Ketika menoleh, ia melihat si tante juga lagi menatap dirinya dari arah pintu. Wanita yang biasanya lincah itu sekarang terlihat agak kelelahan dan berduka……

Chloe Jian juga teringat cerita Robin Cheng beberapa hari lalu. Saat itu, si pria memberi pekerjaan buat sepupu Albert Qin buat jadi programmer di salah satu perusahaan milik Cloud. Ketika dites, mereka semua menemukan fakta bahwa sepupu Albert Qin sangat lihai dalam urusan komputer meski autis. Si manajer bilang sangat puas dengan hasil percobaannya, juga memuji sepupu Albert Qin berulang-ulang dan memberinya gaji bulan pertama. Nah, terus apa lagi yang membuat tante Albert Qin tidak senang sekarang?

Fredella Zhang berusaha meyakinkan, “Kakak, meski masih sangat muda, Alvaro Luo sangat bisa diandalkan. Riwayat pendidikannya agak rendah sih, tetapi di masyarakat sekarang kemampuan lebih penting daripada riwayat pendidkan kan? Kakak, tolonglah beri satu kesempatan buatnya.”

Chloe Jian terhimpit situasi. Ming’s Corp bukan dia yang dirikan, namun orang-orang pada mencari dirinya buat minta bantuan karena gentar berhadapan langsung dengan Colten Huo…… Kalau ia tidak bantu, kasihan Lola Luo. Kalau iya bantu, itu perusahaan kan bukan miliknya?

“Chloe Jian, pergilah. Anggap saja kamu tidak pernah dengar permintaan ini.” Wajah Lola Luo memuram. Ia tahu Alvaro Luo tidak neko-neko mencari pekerjaan. Dengan kata lain, ia hanya ingin punya gaji kecil yang stabil biar bisa punya penghidupan yang sedikit lebih tenteram. Tetapi, Chloe Jian adalah sahabatnya. Ia tidak mau menyusahkan sahabat sendiri!

“Kakak Besar!” Fredella Zhang sangat tidak senang dengan kata-kata Lola Luo.

“Lola Luo, Alvaro Luo adalah adikmu sendiri, bukankah kamu juga ingin dia punya kehidupan yang lebih baik? Kita memintanya baik-baik kok, bukan memaksa,” ujar Ibu Luo pelan.

“Semuanya berhenti bicara!” Raut Lola Luo makin muram. Tangan si wanita mengepal kesal, sementara warna wajahnya yang semula pucat jadi kemerahan.

Chloe Jian awalnya ingin menolak, namun ia tahu Lola Luo bakal ditegur semua anggota keluarga setelah ia keluar nanti. Sahabatnya itu bakal ditegur karena tidak bisa diajak kerjasama……

Chloe Jian membuang nafas panjang, lalu bertutur: “Aku bisa bantu tawarkan Alvaro Luo, tetapi kalau mau masuk perusahaan harus wawancara dulu. Ini sama sekali tidak bisa dihindari. Coba kamu beritahu aku dia mahir dalam hal apa.”

Fredella Zhang menjawab dengan sumringah, “Alvaro Luo pernah jadi sales bus pariwisata. Kinerjanya cukup diakui.”

Si pembesuk menatap Alvaro Luo lagi, “Jadi kamu mau kerja di bagian sales ya?”

“Iya,” angguk yang ditanya dengan wajah penuh pengharapan. Ia hanya lulusan diploma, sementara syarat wajib buat masuk Ming’s Corp adalah punya gelar sarjana, jadi sebenarnya kesempatan buat ikut tahapan seleksi paling awal nihil buatnya. Sekarang, dengan bantuan Chloe Jian, ia yakin usahanya ini bakal berakhir manis!

“Baik, paham. Nanti kamu dihubungi lagi ya.” Chloe Jian tidak ingin tinggal lebih lama lagi. Ia pamit pada semua yang ada di sana, lalu berbalik badan dan melangkah keluar.

Dengan wajah muram, Lola Luo berkeluh kesah: “Aku sudah berhutang kebaikan pada Chloe Jian, sekarang kalian memaksaku membantu Alvaro Luo masuk Ming’s Corp. Coba kalian pikir, bagaimana aku harus berjumpa dengannya nanti-nanti?”

Fredella Zhang tidak senang dan mendebat: “Kakak Besar, jalan pikirmu salah. Ada sumber daya namun tidak dimanfaatkan, itu sesuatu yang sia-sia. Kalau kamu dari dulu sudah memperkenalkan Alvaro Luo, dia sekarang sepertinya sudah jadi petinggi Ming’s Corp.”

Novel Terkait

Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu