His Soft Side - Bab 351 Aku Keberatan! Kamu Boleh Pergi!

“Aku keberatan!” terdengar suara dengan nada dingin, Colten Huo melangkah kesana, dengan ekspresi dinginnya menarik Chloe Jian dari sisi Peter Huo, melindunginya di belakang tubuhnya, dengan tatapan dingin menghadap Peter Huo, kemudian ia dengan mengejek berkata: “Kakak benar-benar setelah mendengar itu langsung marah, tidak memberikan kesempatan sama sekali."

Ketika Peter Huo melihat Colten Huo muncul, sudut matanya sedikit bergetar, kemudian seketika kembali seperti semula, dia membungkam mulutnya dan tersenyum dengan tidak peduli: "Aku hanya bercanda, Colten kamu jangan marah!"

“Lain kali jangan bercanda dengan cara ini! Kamu boleh pergi sekarang!" Colten Huo menyuruh Peter Huo pergi dengan tidak sungkan.

Peter Huo melihat bahwa suaranya itu telah menarik perhatian banyak orang di sana, ia mengelus-elus hidungnya dan tertawa dengan canggung, "Colten dasar kamu masih saja kulot, bercanda saja tidak bisa!"

“Ayo kita pergi!” Colten Huo tidak melihat Peter Huo lagi dan membawa Chloe Jian pergi.

Ketika Chloe Jian berbalik, dia melihat Peter Huo berkedip padanya, begitu genit, sehingga Chloe Jian membeku.

Keduanya memasuki rumah, Peter Huo di belakang juga mengikuti mereka, Cornelia Shen sedang berjongkok di depan Natasha Huo, sedang mengelusnya, terlihat ekspresi tidak rela di wajahnya, melihat ada yang masuk, dia menoleh dan melihat kesana, tetapi saat dia melihat Peter Huo ia tertegun.

Peter Huo terlihat biasa saja dan memanggil, "Bibi."

Chloe Jian sengaja memandang Cornelia Shen dan dengan tidak terkejut menyadari adanya pandangan kesepian di mata Cornelia Shen ketika dia mendengar panggilan itu.

“Kenapa kamu ada di sini?” Tanya Cornelia Shen.

“Tentu saja karena aku dengar Colten pulang, jadi aku datang untuk melihatnya, tetapi aku tidak menyangka dia akan pergi begitu cepat!” Peter Huo tersenyum, "Maka dari itu aku sekalian mengantar kepergian Colten!”

Cornelia Shen memandang Peter Huo dan kemudian memandang Colten Huo. "Kalian kakak adik sudah lama tidak bertemu, barang-barang masih sedang di bereskan, kalian duduk saja berbincang-bincang."

Seketika, Chloe Jian merasa bahwa tangan Colten Huo yang menggandengnya terasa lebih erat, kemudian dia berkata dengan suara dingin: "Aku tidak punya apa-apa untuk dibicarakan, aku masih memiliki urusan untuk dilakukan, jadi tidak bisa menemanimu!"

Tampaknya Peter Huo benar-benar datang untuk mengantar kepergian Colten Huo, mendengar Colten Huo begitu tidak sopan, dia juga tidak marah, tetapi masih saja terduduk disana, memperhatikan ekspresi tertegun Natasha Huo dan juga terlihat sangat kurus, dengan khawatir bertanya "Apakah Natasha belum membaik?"

Cornelia Shen tidak mengeluarkan suara dalam waktu yang lama.

Chloe Jian mengikuti Colten Huo ke atas, pada saat itu, dia menoleh dan melihat bahwa ekspresi wajah Cornelia Shen yang terlihat bingung dan khawatir, mata wanita itu yang memandang Peter Shen dengan ekspresi yang terlihat sangat rumit.

Chloe Jian tidak bisa di pungkiri memikirkannya, satu-satunya anak perempuannya menjadi seperti ini, sebenarnya, di hati Cornelia Shen masih rasa marah kepada Peter Huo!

Conerlia Shen memanggil pengasuh untuk mendorong Natasha Huo pergi, dia malah terduduk dan menghadap Peter Huo seolah-olah ingin mengatakan sesuatu, namun, tidak ada yang tahu bahwa detik ketika Natasha Huo melihat Peter Huo masuk, tangan yang selalu di letakkan di lututnya terus bergetar.

Kerena kedatangan Peter Huo, juga menunda waktu pesawatnya lepas landas, ketika pesawat hampir mendarat di China, hari sudah terang.

Colten Huo tidak pernah menyebut Peter Huo lagi, Chloe Jian juga tidak banyak bertanya, setelah pesawat mendarat, Colten Huo menyuruh Chloe Jian pulang terlebih dahulu dan beristirahat, dia menempatkan Natasha Huo di villanya, di pesawat, dia sudah memberi tahu Chloe Jian bahwa kali ini kembali, mereka harus pindah ke villa, Chloe Jian tidak keberatan mengenai ini, villanya berada di pinggiran kota, sedikit jauh dari pusat kota, tetapi lalu lintas di sana juga sangat nyaman, lagipula fasilitasnya juga lengkap dan bagus, yang paling penting adalah udara dan lingkungan disana sangat bagus, sangat bagus untuk kesehatan Natasha Huo.

Terlebih lagi, dia mau pergi ke mana pun Colten Huo berada, di manapun dia berada disitulah rumahnya.

Dengan kondisi yang sangat sibuk, waktu seminggu berlalu begitu saja.

Chloe Jian beberapa hari ini selalu bersama Natasha Huo, setiap hari mendorongnya ke taman dan mengobrol bersamanya, meskipun Natasha Huo masih belum membaik, tapi dia terlihat jelas sangat bergantung pada Chloe Jian, sebentar saja tidak melihatnya tidak bisa.

Sejak berita pernikahan itu diketahui, Chloe Jian memutuskan untuk mengundurkan diri, Colten Huo sama sekali tidak keberatan, dulu dia tidak setuju wanita itu mengundurkan diri, tapi dia tidak yakin dengan niatnya, yang takut wanita itu akan di bawa pergi oleh orang lain, tapi sekarang suasana hatinya berbeda, setiap hari pulang kerja, wanita itu selalu di rumah menunggunya, membuatnya merasa bahagia.

Selain itu, Chloe Jian di rumah tidak menganggur, dulu pengalamannya dalam merawat ibunya saat ini sangat berguna, dia merawat Natasha Huo dengan baik, Colten Huo juga menyukainya dari lubuk hatinya, berterima kasih padanya.

Waktu berlalu dengan lambat, pada hari itu, Chloe Jian sedang mendorong Natasha Huo untuk duduk di taman dan membacakan sebuah buku untuk Natasha Huo, tapi tiba-tiba dia merasa ada yang memperhatikannya.

Pada awalnya, Chloe Jian merasa hal ini bukan masalah yang serius, karena setiap kali banyak orang yang melihatnya, apalagi dia tahu bahwa Colten Huo khawatir dengan keamanannya dengan keamanan Natasha Huo, jadi banyak penjaga yang berada di sekitarnya, ada yang terlihat, tapi sebaik besar tidak terlihat, dia juga tidak takut bertemu dengan orang jahat, karena keamanan di villa ini sangat ketat.

Tapi, selama beberapa hari ini, begitu Chloe Jian keluar, ada perasaan dia sedang di tatap oleh seseorang, hal ini membuatnya gugup.

Tapi Colten Huo sedang melakukan perjalanan bisnis, Chloe Jian tidak ingin membuatnya khawatir, jadi dia terus menahan untuk tidak mengatakannya, tetapi kondisinya bukannya membaik, tapi malah menjadi lebih parah, sekarang begitu sampai di rumah dia merasa seperti sepasang mata di belakangnya, Chloe Jian hanya bisa menelepon Colten Huo dan mengatakan kekhawatirannya.

Colten Huo sangat panik, dapat dikatakan masalah yang berhubungan dengan Chloe Jian, baginya sangat penting, dia menyuruh Chloe Jian dua hari ini jangan pergi kemanapun, dia akan secepatnya pulang, kemudian dengan menelpon dia mengatur beberapa orang untuk ke villa dan melakukan pemeriksaan secara rahasia.

Chloe Jian tidak tahu apakah karena dirinya akhir-akhir kurang beristirahat, sehingga berpikir sembarangan, begitu ponselnya di nyalakan, ada banyak panggilan yang masuk, dalam kondisi yang kacau ini, dia mengganti nomornya, nomor barunya hanya di beri tahu pada beberapa orang, baru terasa tenang.

Namun, masih ada banyak banyak pesan di WeChat dan Weibo setiap hari, ada sangat banyak orang yang mencarinya, seketika Chloe Jian tidak membuka WeChat lagi, dia hanya ingin menunggu waktu cepat berlalu, maka orang-orang yang heboh itu akan segera reda, tapi Chloe Jian mengabaikan keserakahan sifat manusia.

Chloe Jian tidak tahu Harrison Jian mendapatkan nomor barunya dari mana, setelah mengatakan bahwa Chloe Jian memperkenalkan Grace Lin kepada Colten Huo, kakak adik menikah dengan suami yang sama, kemudian Chloe Jian mencaci makinya, setelah marah besar pada Chloe Jian, beberapa hari ini dengan tidak tahu malu ia datang mencari Chloe Jian, untuk meminjam uang.

Di malam hari, Edith Bai menelepon Chloe Jian dan memberitahunya bahwa Jeane Lin menangis lagi di kelompok teman sekelasnya dan berkata telah di siksa oleh Chloe Jian.

Namun, Chloe Jian juga merasa bahwa mengabaikannya juga bukan jalan keluar, maka dari itu, malam hari dia membuka WeChat, melihat pesan di grupnya, begitu melihatnya, dia menyadari bahwa kata-kata kasar dan dingin itu ada di grup Jeane Lin.

Jeane Lin sejak masalah di Weibo, Dia telah diblacklist oleh perusahaan film dan televisi besar, bahkan orang yang mendukung keuangannya membuangnya, jadi dia melimpahkan semua keluhannya dan kemarahannya kepada Chloe Jian, mengira bahwa kejahatan Chloe Jian yang telah membuatnya kacau seperti ini.

Novel Terkait

A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
5 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu