His Soft Side - Bab 294 Mertua Yang Mengerikan

"Sering buat pasti tidak akan sakit!" Colten berbaring di samping Chloe, lalu dari belakang memeluknya dan tersenyum jahat.

"Brengsek!" Kata Chloe.

Colten juga tertawa, "Cloud, aku benar-benar senang karena kamu bersedia menerima aku!"

"Aku belum menerima kamu!" Tubuh Chloe masih sakit, lalu melihat tangan Colten sangat lasak, dia sengaja berkata: "Wanita baik takut diganggu pria, aku sudah diganggu kamu sangat lama, jadi tidak ada pilihan lagi!"

Colten dengan tidak senang berkata: "Jika kamu berkata seperti ini, aku pasti sedih!"

Chloe tidak percaya dengan perkataan Colten, dia sudah pernah melihat sikapnya yang brengsek, jadi dia berkata: "Kamu pelan-pelan sedih, aku tidur dulu."

Colten juga dengan pelan menggigit bahu Chloe, Chloe merasa kesakitan jadi berteriak, "Kamu gigit aku lagi ya, kamu ini anjing ya?"

"Siapa suruh kamu mengabaikan aku!" Kata Colten dengan tidak senang.

"Hei, Paman Huo, aku benar-benar ngantuk, bisakah kita tidur dulu?" Kata Chloe dengan tidak senang dan dengan marah melototi Colten.

"Besok ikut aku pulang!" Colten mencium Chloe.

"Baik, aku ikut kamu pulang, sekarang sudah bisa tidur kan?" Kata Chloe lalu bersandar di dalam pelukan Colten.

Colten baru ingin bicara, namun saat dia menunduk kepala melihat baru tahu orang yang di dalam pelukannya sudah tidur, kemudian hanya melihat wajahnya merah, bulu mata juga lentik, bibir sedang ditonjolkan dan bisa terlihat bahunya yang putih, seluruh orangnya sangat segar membuat orang ingin menggigitnya.

Colten juga benar-benar menggigitnya, namun hanya menggigit dengan ringan, dia sangat sayang padanya mana mungkin melukai dia.

Sebelumnya karena sangat peduli padanya jadi mengatakan kata yang menyakiti hati dia dan juga karena dia dengan Ocean kembali berpacaran lagi, baru membaut dia sangat marah dan melakukan hal itu.

Sekarang dia bisa memaafkan dia, sudah membuat dia sangat senang, meskipun dia belum mengakui, tapi tidak bisa menyangkal bahwa Chloe sudah mencintai dia, ini benar-benar membuat dia sangat senang.

Chloe akhirnya menjadi miliknya!

Chloe tidur dengan tidak nyaman, karena merasa di sampingnya ada orang, sejak kecil dia sudah terbiasa tidur sendirian, ditambah tubuhnya yang pegal, membuat dia jam enam pagi sudah bangun.

Colten tidak ada di sini, Chloe juga melihat sekitar lalu menghela nafas, dia sekarang benar-benar sedikit takut padanya dan dia sekarang belum mandi juga dalam kondisi tidak rapi, tidak mungkin bisa bertemu dengan orang.

Chloe juga turun dari tempat tidur, lalu memakai baju dan berjalan ke kamar mandi, saat keluar dia melihat ada orang yang berdiri di depan kamar mandi.

"Sudah bangun ya, kenapa tidak panggil aku?" Colten juga memeluk pinggangnya dan menundukkan kepala ingin mencium dia.

"Aku kira kamu keluar." Chloe menoleh kepala agar menghindari ciuman Colten, Chloe juga mendorong dia, "Aku harus pulang!"

Colten mengerutkan dahi lalu dengan tidak senang berkata: "Bukannya sudah bersedia pulang dengan aku?"

"Aku sejak kapan setuju?" Selesai bicara Chloe baru teringat semalam dia sepertinya terdengar Colten mengatakan tentang masalah pulang, dia juga ada menjawabnya.

"Apakah kamu ingin mengelaknya?" Colten mengerutkan dahinya.

Chloe menundukkan kepala, sebenarnya semalam mendengar Aurora mengatakan Lola masuk ke rumah sakit, dia sudah berencana pulang, tapi dia tidak ingin membuat Colten merasa dirinya bisa dengan mudah memaafkannya, jadi menjadi bingung mengatasi hal ini.

"Iya?" Colten bergegas mencubit pinggang Chloe.

"Haha." Chloe merasa sangat geli, jadi tertawa, sambil tertawa sambil menghindar, "Baik, pulang pulang tapi aku harus ke tempat Kak Violet menyusun barang dulu."

"Aku ikut kamu pergi!" Colten takut Chloe berubah pikiran lagi, dia juga sudah keluar beberapa hari dan dia sekarang sangat banyak hal yang perlu diurus dan tidak boleh ditunda lagi.

Colten mengurus masalah dengan cepat, dua puluh menit kemudian Chloe sudah duduk di dalam mobil dan Chloe dengan bingung melihat pemandangan di luar.

Dia hanya bilang ingin membereskan barang saja, akhirnya dia langsung ditarik Chloe keluar kamar, kemudian hanya dengan satu telepon Violet sudah membantu dia membereskan koper dan menunggu di bawah, saat Colten menghentikan mobil, supir sudah memasukkan koper ke dalam bagasi, kemudian mengendarai mobil pergi, sama sekali tidak memberi dia waktu menyapa.

Colten sangat lama baru terpikir sesuatu lalu bertanya: "Apakah kamu tidak perlu memberitahu nenekmu bahwa kamu mau pulang?"

"Setelah bertemu masih perlu mendengar dia mengomel, lebih baik menelepon saja." Colten juga mengeluarkan ponsel dan menelepon Nenek Liao.

Meskipun suara menelepon tidak besar, tapi dia bisa mendengar Nenek Liao sedang marah, juga bisa kedengaran dia sedang mengatakan namanya, dia saat ini merasa sedikit pusing.

"Kenapa?" Colten hanya berbicara sebentar sudah menutup telepon, lalu melihat Chloe dan bertanya: "Apakah kamu masih merasa sakit?"

"Kamu berbuat begini, nanti Nenek Liao pasti tidak suka dengan aku!" Kata Chloe.

"Tidak akan!" Colten dengan yakin menggelengkan kepala, "Dia sangat suka padamu!"

"Dia suka karena tidak tahu kita saling mengenal, sekarang, hai....." Chloe juga menghela nafas.

"Kamu sangat peduli dengan pendapatnya?" Colten menyipitkan mata dan tersenyum.

Chloe tidak mengelak, hanya menerima, dia tentu saja berpikir lebih banyak, keluarga dia, dia sampai sekarang baru bertemu dengan Nenek Liao, jika Nenek Liao tidak suka padanya, maka orang tuanya juga tidak akan suka padanya.

Chloe sangat cemas.

"Jangan khawatir!" Colten memegang tangan Chloe, dia sangat senang Chloe bisa peduli dengan hal ini dan bisa membuktikkan dia peduli padanya, "Cloud, aku perlu bilang padamu dulu, ibu aku......"

Chloe dengan cemas menatap Colten, "Ibu kamu sangat galak ya?"

Colten melihat ekspresi Chloe begini, dia juga tertawa lalu mengulur tangan menyintil dahinya, "Tidak begitu mengerikan!"

Chloe melototi Colten, "Kamu lebih baik jangan menakuti aku, jika tidak aku akan menyesal!"

"Menyesal apa?" Colten menyipitkan matanya yang memiliki sinar bahaya.

"Tidak apa-apa!" Chloe bergegas batuk agar menutupi ketakutannya.

"Lebih baik tidak apa-apa, jika tidak--" Colten memeluk Chloe lalu menundukkan kepala melihat dia.

"Jika tidak apa?" Di dalam mobil masih ada supir, Chloe sedikit malu, dia ingin mendorong Colten, tapi dia juga penasaran dengan apa yang dia katakan.

Colten pelan-pelan mendekati wajah Chloe, tatapan dia sangat dalam seperti ada lautan, lalu ada air yang berputar, seolah-olah seperti bungga yang menggoda orang, bibir dia mendekati telinga Chloe, lalu berkata: "Jika tidak, aku membuat kamu tidak bisa turun tempat tidur selama tiga hari......"

Chloe juga bingung sejenak, kemudian wajahnya langsung memerah, dia sekarang sangat marah, di dalam mobil ada orang, pria ini kenapa berkata seperti ini, benar-benar--

Benar-benar tidak tahu malu!

Novel Terkait

Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu