His Soft Side - Bab 454 Cinta Itu Kadang Datangnya Tiba-Tiba

“Eh santai dong, sejak kapan kamu jadi kasar begini? Aku kaget setengah mati!” ujar Jordan Fang cemberut sambil buru-buru memakai sabuk pengaman.

“Aku senang kamu kaget!” Chloe Jian melirik Jordan Fang sekilas, lalu melepaskan kaki dari pedal gas. Mobil akhirnya melaju dalam kecepatan normal.

Pada saat bersamaan, tidak jauh dari mereka, Colten Huo mengernyitkan alis di dalam sebuah mobil mewah. Tangan pria itu juga memutar-mutar ponsel yang ada di sana. Dengan dingin, Colten Huo menatap mobil Buick yang menjauh.

Suasana dalam mobil sangat menegangkan. Robin Cheng, yang duduk di sebelah Colten Huo, bahkan tidak berani banyak gerak dan bersuara. Tadi sore, si pria pergi bermain golf dengan CEO Wang. Baru main setengah, begitu melihat ponsel, Colten Huo langsung ingin udahan. CEO Wang saat itu juga kaget, lalu membujuknya untuk tetap tinggal. Dia khawatir dirinya berbuat salah!

Robin Cheng kini baru tahu, ternyata Colten Huo kemari untuk menjemput Chloe Jian. Itu berarti, waktu melihat ponsel tadi, si pria melihat pesan atau panggilan tidak terjawab dari wanitanya.

Waktu terbayang pria yang barusan naik ke mobil Chloe Jian, sudut bibir Robin Cheng terangkat. Pria itu kelihatannya tidak kalah dengan Kakak Keempat. Wajahnya juga sangat familiar, entahlah ia pernah berjumpa dengannya di mana. Berhubung Chloe Jian membiarkannya menumpang, berarti mereka berdua cukup akrab. Hahaha, Kakak Keempat cemburu lagi nih!

Hati Robin Cheng riang gembira.

Sementara itu, suasana hati Colten Huo berbanding terbalik. Dari semalam sampai sekarang, mood-nya sangat jelek. Ia tadi pergi bermain golf untuk menenangkan hati, juga biar pikirannya terlepas dari Chloe Jian. Pria itu sama sekali tidak menyangka bakal ditelepon wanitanya, jadi ketika mengecek ponsel ia sangat terkejut! Pada saat bersamaan Colten Huo juga menyesal tidak memegangi ponselnya, jadi tidak kesampaian mengangkat.

Colten Huo pada mulanya masih ingin marah. Ini biar Chloe Jian tahu dia bukan pria yang mudah dibujuk. Meski begitu, karena tidak sanggup menahan kesabaran, pria itu langsung bergegas ke mobil dan menyuruh supir melajukannya. Ia ingin menjemput Chloe Jian yang baru pulang kerja, ia ingin memanjakannya. Tetapi, apa yang kemudian ia lihat?

Yang ia lihat adalah seorang pria masuk mobil Chloe Jian. Wanitanya sendiri juga tidak mengusirnya, berarti mereka punya hubungan cukup dekat.

Sialan, brengsek!

Si pria terus mengamati mobil si wanita sampai tidak terlihat lagi.

“Kakak Keempat, lihat ini deh. Ini barusan diupload di Weibo.” Robin Cheng tiba-tiba menyodorkan ponsel pada Colten Huo. Pria itu berujar lagi: “Piano empat tangan, ini sepertinya Adik Jian deh yang main. Mereka terlihat kompak sekali, permainannya sangat mengesankan.”

Lagu dalam video mulai berputar. Colten Huo tidak menerima sodoran itu, melainkan membiarkan Robin Cheng memegangi ponsel. Begitu kamera menyorot ke dua orang yang lagi main piano, tatapannya seketika jadi dingin. Saking dinginnya, siapa pun yang melihatnya begini pasti bakal langsung bergidik.

Walau dua orang yang disorot hanya terlihat dari belakang, Colten Huo tetap tahu itu Chloe Jian……

Si pria lalu mengernyitkan alis. Ternyata oh ternyata, ketika di luar pengawasannya, Chloe Jian sering dekat-dekat dengan Jordan Fang. Permainan mereka bahkan sangat kompak, ini tidak mungkin dilatih hanya dalam sehari dua hari!

“Tutup videonya!” Video belum kelar, Colten Huo sudah mengalihkan pandangan. Ia kembali memerintah dengan dingin, “Balik kantor!”

Robin Cheng awalnya masih ingin tertawa-tawa. Ia pikir, setelah cemburu melihat video ini, Colten Huo bakal mencari Chloe Jian dan meminta penjelasan darinya. Selama momen itu berlangsung, bukankah ia bisa turun dari mobil buat senang-senang sebentar? Kenyataannya, tiba-tiba mendengar perintah Colten Huo buat balik ke kantor, ia terhenyak.

“Kakak Keempat, ini sudah jam pulang kerja loh!” protes Robin Cheng sambil mengunci ponsel.

“Terus kenapa?” tanya Colten Huo dengan wajah muram.

Robin Cheng menutup mata. Sudahlah, ia bakal kalah tiap berdebat dengan orang satu ini!

“Ke Huo’s Corp!” Menyadari supir melajukan mobil ke Ming’s Corp, si pria memperjelas kata-katanya dengan geram.

“Kakak Keempat, mengapa, mengapa ke Huo’s Corp? Urusan di sana belum kelar!” Kulit Robin Cheng merinding. Jadi, Colten Huo ingin pergi mengecek pekerjaannya kah?

Pertanyaan barusan berlalu tanpa jawaban, lalu Robin Cheng kembali memejamkan mata.

Pada saat bersamaan, Chloe Jian bertanya pada Jordan Fang, “Di mana kamu tinggal?”

“Masih di tempat yang lama,” jawab yang ditanya datar.

Tangan Chloe Jian yang lagi memegang setir sedikit bergetar, namun wajahnya tidak menyiratkan ekspresi apa-apa. Tanpa kembali pura-pura tidak tahu tempat tinggalnya, ia langsung melajukan kendaraan ke sana.

“Colten Huo bukannya sangat kaya ya? Kok bisa-bisanya kamu masih menyetir mobil beginian?” Di tengah kesunyian, Jordan Fang tiba-tiba buka suara. Nada bicaranya sangat santai seperti lagi mengobrol dengan kawan sepermainan.

“Yang kaya kan dia, apa hubungannya denganku?” Si wanita melirik si pria, lalu berkata datar: “Kalau aku bilang mobil ini kubeli pakai kredit bank, kamu percaya tidak?”

Jordan Fang tidak menyangka Chloe Jian bakal bertutur begini. Ia mencurigainya berbohong buat sejenak, namun langsung tertawa ketika terbayang kepribadiannya, “Itu cocok sih dengan kepribadianmu. Kamu tidak suka memanfaatkan orang!”

“Bukan masalah memanfaatkan atau tidak memanfaatkan sih.” Chloe Jian daritadi sudah berpikir, di pertemuan kali ini, ia mau bicara jujur pada Jordan Fang tanpa menutupi apa pun. Untuk itu, ia menyetir sambil terus melanjutkan percakapan, “Aku sangat benci dibilang menikahi Colten Huo karena uang.”

“Terus karena apa? Karena cinta?” tanya lawan bicaranya dengan alis terenyit. Kata-kata terakhir diucapkan olehnya dengan gigi yang mau menggeretak.

Chloe Jian juga bisa mendengar ledekan dan keresahan Jordan Fang. Meski begitu, berhubung ia mau bicara sejelas mungkin padanya, ia tidak mempermasalahkan ini dan menganggukkan kepala dengan kencang.

Si pria bertanya lebih dalam, “Kalian sudah saling kenal berapa lama sih? Kok kamu bisa sesayang ini padanya?”

Si wanita terdiam sejenak, lalu menjawab serius: “Enam tahun, aku sudah mengenalnya cukup lama. Cinta itu kadang datangnya tiba-tiba. Cinta tidak peduli waktu, tidak peduli usia, dan tidak peduli jarak!”

“Enam tahun?” Tidak menyangka durasinya sudah selama ini, hati Jordan Fang agak gusar. Ia masih punya pertanyaan, namun sikap tinggi hatinya tidak mengizinkan dirinya sendiri untuk kembali bertanya. Ia cemas jawaban-jawaban berikutnya akan semakin menyayat hati!

Di tengah kesunyian yang kembali terjadi, mobil sampai di destinasi tujuan.

“Sudah tiba.” Chloe Jian menghentikan mobil di depan gerbang sebuah kompleks apartemen mewah. Ia sebenarnya tidak ingin menyebut-nyebut Colten Huo di depan Jordan Fang, namun memang ada beberapa hal yang perlu diperjelas demi mencegah kesalahpahaman di masa mendatang.

Ekspresi Jordan Fang mengeras. Pria itu buka pintu dan turun dari mobil tanpa berujar apa pun.

Chloe Jian mengamati si pria lenyap di ujung jalan, lalu membuang nafas panjang. Nasib dirinya dan Jordan Fang sungguh persis seperti kata pepatah: punya nasib buat bertemu namun tidak punya nasib buat berjodoh!

Waktu sudah menunjukkan pukul setengah sembilan ketika Chloe Jian tiba di rumah. Ia berasumsi Colten Huo sudah tiba di rumah dari tadi. Pria itu tidak punya kehidupan malam seperti para pria kaya yang senang main macam-macam. Colten Huo selalu langsung pulang setelah kelar kerja, lalu melanjutkan pekerjaan sampai mau tidur. Sungguh diluar dugaan, bukan?

Tetapi, ia dikejutkan dengan suasana rumah yang sunyi dan sepi. Prianya ternyata belum pulang! Asisten rumah bercerita, setelah ia berangkat kerja tadi pagi, Colten Huo juga ikutan berangkat dan belum kembali sampai sekarang…...

Novel Terkait

Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu