His Soft Side - Bab 546 Kecurigaan

“Hari ini? Tidak bisa kalau hari ini. Lusa oke tidak?” Berhubung Hakutaku Bai bilang hasil tesnya sangat bagus, Chloe Jian tidak merasa perlu untuk buru-buru menemuinya.

Si wanita juga ingat Colten Huo bilang akan datang menjemputnya sepulang kerja. Ia pun ada kelas nanti sore, jadi tidak bisa keluar-keluar.

“Baiklah.” Hakutaku Bai terdiam beberapa saat sebelum melanjutkan, “Pokoknya jangan lupa datang. Ini sangat penting.”

“Iya, paham.” Chloe Jian tersenyum, “Terima kasih, Dokter Bai! Sudah dulu ya, aku mau pergi mengajar.”

“Sebentar, perhatikan kesehatanmu beberapa hari ini ya. Jangan kelelahan, jangan makan-makanan mentah dan dingin, juga jangan berolahraga berat.” Hakutaku Bai lama-lama tidak bisa menahan hasratnya untuk memberi nasehat, “Ada lagi. Eh, nanti saja deh, tunggu kamu datang! Pokoknya kamu wajib kemari!”

“Oke!” Walau merasa si lawan bicara punya perkataan yang ditahan-tahan, si wanita tidak berpikir panjang. Otaknya sekarang dipenuhi pikiran untuk menyelesaikan kelas sore dengan cepat, lalu melewatkan malam bersama suami.

Setelah menyudahi percakapan dengan Hakutaku Bai, Chloe Jian segera merapikan semua perlengkapan mengajar dan berlari ke luar. Tanpa menyangka ada orang yang ingin masuk ke ruangannya, ia pun menabrak orang itu.

“Eh.” Chloe Jian mundur selangkah, semua keperluan mengajar yang ditentengnya jatuh.

“Tidak apa-apa kan?” Suara Jordan Fang terdengar peduli, “Apa kamu terluka?”

Si wanita mendongak dan menyadari bahwa orang yang ditabraknya adalah Jordan Fang.

“Tidak apa-apa,” jawab Chloe Jian sambil tersenyum. Mungkin karena gerakannya terlalu buru-buru saat berjongkok mengambil barang, pandangan si wanita tiba-tiba gelap ketika bangkit beridri. Tubuhnya bergoyang tidak terkendali, juga terasa mau jatuh.

“Ada apa?” Jordan Fang barusan juga ikutan jongkok mengambil barang. Melihat tubuh gemetar si wanita, ia buru-buru mengulurkan tangan buat memapahnya.

Yang dipapah memegangi kening dengan satu tangan, sementara satu tangannya lagi meraih lengan si pria. Jantungnya berdebar sangat kencang……

“Duduk dulu!” Dengan gugup, si pria membopong si wanita dan mendudukkannya di kursi.

Chloe Jian menegak air dan mengelus dada. Berselang beberapa waktu, kepusingannya baru terasa reda. Ia mendongak dan menatap penolongnya sambil tersenyum, “Terima kasih.”

“Kamu kenapa? Apa kurang istirahat?” tanya Jordan Fang perhatian.

“Mungkin karena belakangan memusingkan banyak urusan.” Wajah Chloe Jian masih sedikit pucat. Ia sendiri tidak tahu apa yang salah dengan dirinya, Hakutaku Bai bahkan barusan bilang tubuhnya normal. Apa mungkin dia sungguh-sungguh kelelahan karena lagi banyak pikiran?

“Sudah, tidak usah mengajar lagi. Aku antar kamu istirahat.” Kata-kata Jordan Fang ini terdengar lebih mirip perintah dibanding tawaran.

“Jangan, aku baik-baik saja,” tolak Chloe Jian.

Si pria berjongkok di hadapan si wanita dan menatapnya lekat-lekat.

“Aku sungguh tidak kenapa-kenapa. Aku Cuma butuh tarik nafas, aku tidak manja tahu.” Chloe Jian merasa malu sendiri dengan perhatian Jordan Fang. Ketika tiba-tiba teringat bahwa si pria juga habis terluka, ia bertanya simpatik, “Tanganmu apa kabar?”

“Tidak sakit lagi.” Jordan Fang mengangkat tangannya.

Melihat bungkusan perban di sana, Chloe Jian tidak bisa menahan diri untuk tidak curiga, “Kamu saja diperban sampai tebal begini, bagaimana bisa kamu bilang sudah tidak sakit?”

“Lihat ini.” Jordan Fang tiba-tiba melepas perbannya, “Awalnya aku berencana menggunakan luka ini untuk mengancam keluarga Fan, naun sekarang kelihatanya tidak perlu lagi.”

“…...” Chloe Jian lalu melihat hanya ada tiga plester kecil tertempel di dalam perban. Pria itu benar-benar tidak mengalami masalah serius.

“Mengapa tidak perlu lagi?” Chloe Jian berpikir sejenak dan akhirnya memahami apa yang dikatakan Jordan Fang.

Sudut bibir si pria terangkat, nada bicaranya mengandung sedikit sindiran, “Keluarga Fan? Hahaha, kekayaan mereka sudah menguap dalam semalam. Selain itu, mereka juga menanggung banyak hutang dan tengah diselidiki polisi terkait beberapa kasus. Keluarga Fan sudah kelar. Rasa-rasanya, sekarang sudah tidak ada keluarga Fan lagi di Kota Qinghu... “

“......” Wajah Chloe Jian menegang, “Seserius ini?”

“Memang kamu kira bagaimanau?” Si pria tersenyum tipis dengan alis terangkat. Ia bertutur lagi: “Kamu tidak mungkin belum paham Colten Huo orang macam apa kan? Aku hanya tidak mengerti, Tuan Besar Fan sangat cerdik dan dua anaknya tidak bodoh meski agak brengsek. Kok bisa-bisanya mereka salah perhitungan begitu? Kalau pun ada orang yang menghasut mereka, mereka tidak seharusnya bodoh sampai ke tahap itu.”

“Aku sendiri pun tidak paham.” Chloe Jian sebelumnya sudah pernah bertanya ke Colten Huo, kok keluarga Fan ini begitu percaya diri ya? Mereka seolah mereka yakin dirinya adalah orang yang sudah diterlantarkan suaminya dan tidak akan dibela……

Tetapi, ketika ditanya begini, entah tidak mendengar atau tidak tahu jawabannya, Colten Huo tidak memberi jawaban apa pun.

Jordan Fang menggelengkan kepala. Di benaknya lalu muncul perkataan mamanya semalam, lalu ia kembali mendongak dengan lembut, “Sudah, jangan dipikirkan lagi. Kelasmu ini biar aku yang ajar, kamu istirahat saja di sini.”

Menyadari keteguhan hati Jordan Fang, Chloe Jian tidak menolak lagi.

Jordan Fang tidak kembali saat istirahat kelas. Yang datang malah Kak Zhang dan Kevin Yu sembari menenteng perlengakapan mengajar

Sekalinya melihat Chloe Jian, mata Kevin Yu seketika berbinar, “Guru Jian, kamu tahu tidak, kamu sekarang sudah jadi selebriti di sini!

“Kapan aku tidak jadi selebriti?” Si wanita, yang lagi baca buku, mendongak.

“Benar juga sih, tetapi tetap saja kamu jauh lebih terkenal sekarang!” Kevin Yu tertawa dan duduk di hadapan Chloe Jian, “Sekarang, dari tukang sapu sekolah yang berusia delapan puluh tahun sampai adik kecil yang baru belajar piano, semuanya ngefans dengan suamimu. Colten Huo hari ini super duper tampan!”

Chloe Jian: “Oh.”

Si pria agak kecewa, “Jangan begini dong, berikan reaksi yang lebih panjang. Suamimu sangat populer begini, masak kamu tidak gembira sih?”

“Jelas tidak. Suamiku harusnya kukagumi seorang diri!” Chloe Jian menutup buku dan bicara lagi: “Aku tidak mau dia didambakan banyak orang!”

“Cie, api cemburu Guru Jian terpancing nih!” Kevin Yu mengelus dada seperti ketakutan. Ia kemudian bertutur lagi dengan serius: “Tapi, Guru Jian, yang dilakukan Tuan Muda Shao hari ini sungguh keren. Meski kaya-raya, keluarga Fan tidak bermoral dan beretika. Mereka menaikkan harga rumah seeenak jidat, juga menurunkan kualitas rumah-rumah yang mereka bangun. Rumah yang beberapa tahun lalu viral karena roboh kan juga punya mereka, waktu itu cukup banyak orang yang mati! Semua orang bersusah payah menabung buat beli rumah, eh baru ditinggali beberapa tahun rumahnya langsung…… Pokoknya mereka sangat licik!”

“Terus, si Vicky Fan itu juga sangat angkuh. Jennifer Li bisa jadi begitu sombong karena berteman dengannya, bukan? Dia pikir, dengan berkenalan dengannya, popularitasnya bakal terbang tinggi. Haduh, apa-apaan coba!”

“Iya tuh, Guru Jian. Waktu itu kami semua lihat, jelas-jelas dia yang memaki-makimu duluan, terus baru dia ditegur oleh Guru Fang. Ketika tidak terima ditegur begitu, ia malah melajukan mobil untuk menabrakmu. Langit punya mata, dia pun langsung kena buah karma buruknya saat itu juga. Gila, orang maca mini tidak layak diberi nyawa!” Kak Zhang buka mulut dengan sebal. Mereka berdua kelihatan jelas sangat membenci keluarga Fan.

Novel Terkait

Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu