His Soft Side - Bab 265 Benar-benar Keji

Pengawal yang dia perintahkan menelepon bahwa Chloe Jian pergi ke stasiun kereta setelah keluar dari rumah sakit, bahkan menaiki kereta ke arah Beijing, tapi dia tidak berhasil membeli tiket, tidak bisa mengikutinya, hati Colten Huo mengetahui gadis ini jelas-jelas kabur.

Sekarang dia sangat marah namun tidak tahu harus melampiaskan kemana, terlebih setelah dia menelepon belasan kali dan tidak ada satupun yang diangkat, setelah barusan Chloe Jian langsung mematikan ponselnya, dia serasa ingin membunuh orang.

“Kak Chen,pulanglah dahulu, masalah ini juga bukan salahmu.” Robin Cheng juga belum pernah melihat Colten Huo begitu aneh, bisa begitu marah demi Chloe Jian.

“Tapi, Tuan Huo….” Kak Chen dengan gugup memandang Colten Huo, melihatnya berdiri membelakangi di depan depan jendela, kedua tangannya ditaruh di pinggang, bayangannya yang tinggi besar kelihatan tegap, suara nafas yang tajam membuat jatungnya berdeber, juga tidak berani bergerak.

“Pergilah, tidak apa-apa!” Robin Cheng sangat kasihan dengan Kak Chen, Chloe Jian ingin melarikan diri, pasti karena Colten Huo, Kak Chen hanya sekalian memberi tumpangan padanya saja.

Kak Chen melihat Colten Huo yang tidak bersuara, dengan gugup membalikkan badannya dan pergi.

“Tuan muda, aku sudah menyuruh orang untuk membeli tiket kereta selanjutnya ke Beijing, sudah diikuti.” Di dalam kantor, seorang pria lain dengan jas hitam berkata dengan suara yang berat.

“Tidak usah diikuti, dia tidak pergi ke Beijing!” Kata Colten Huo menarik nafas dalam-dalam, dengan tenang berpikir.

“Tapi----“ Pria berjas hitam itu juga tersadar, gadis ini jelas ingin bersembunyi dari Colten Huo, dia pasti tidak akan pergi ke tempat yang mereka tahu.

“Kamu keluar dulu!” Colten Huo memerintah.

Pria berjas hitam itu mengiyakan dan berbalik pergi. Robin Cheng sebaliknya menyentuh dagunya memandang Colten Huo seperti ada yang di pikirkan, “Kakak keempat, bagaimana kamu menindas adik Jian, membuatnya begitu takut hingga ingin melarikan diri?”

“Diam!” Kata Colten Huo kesal.

“Kamu masih bisa melakukannya namun tidak membiarkan aku bicara?” Robin Cheng cemberut dengan gaya meremehkan,”Kamu pasti melakukan suatu hal yang besar, jika tidak, dengan sifat adik Jian itu, tidak mungkin demi menghindarimu tidak memedulikann ibunya lagi.”

“Kamu boleh pergi!” Colten Huo memelototi Robin Cheng.

“Baiklah, aku pergi!” Robin Cheng merasa ini bukan saat yang tepat untuk bertanya terlalu banyak, kakak keempatnya ini selalu tidak suka membicarakan urusan pribadinya, dia hanya bisa mencari tahu dari samping.

Robin Cheng keluar, di kantor tersisa Colten Huo seorang diri, tiba-tiba dia meninju tembok dengan satu pukulan. Sebenarnya dia juga sangat sedih, bagaimanapun dia tidak menyangka kalau ini benar-benar pengalaman pertama Chloe Jian, meskipun dulu dia pernah berkata bahwa dia masih perawan, namun saat itu dia berpikir bahwa ini hanyalah tipuannya saja, demi membuatnya jijik sehingga berkata seperti itu, namun dia tidak menyangka kalau yang dikatakannya adalah kenyataan!

Jika mengetahui kenyataan ini sejak awal, dia tidak akan menyakitinya seperti itu tadi malam.

Sekarang Colten Huo kembali mengingat-ingat dengan teliti, memang tadi malam dia mengatakan banyak perkataan yang tidak seharusnya diucapkan, juga mengabaikan permohonannya dan langsung di lantai

“Sial!” Mengingat ini, Colten Huo kembali menghantam tembok dengan tinjunya, juga tidak mempedulikan tangannya yang berdarah, dia menundukkan kepalanya, memandang lantai.

Bagaimana sekarang? Dia bersembunyi, ponselnya dimatikan, dia tak bisa menemukannya, jika tahu dari awal, seharusnya dia memasang alat pelacak di tubuhnya, dengan begitu biar dia lari hingga ke ujung dunia pun dia tidak akan takut tidak menemukannya.

Colten Huo tiba-tiba merasa hatinya sedikit panik, sudah bertahun-tahun, dia tidak merasakan rasa panik seperti ini, dia benar-benar sangat mencintainya, mencarinya bertahun-tahun, meskipun dia menghibur diri sebelumnya bahwa yang terutama adalah untuk cincin itu, tidak hanya demi mencarinya, namun kebohongan seperti ini roboh sendiri begitu bertemu dengannya.

Dia menginginkannya, seperti orang gila menginginkan dia berada di sisinya, namun dia berkali-kali menyakitinya, kali ini, apakah dia tidak ingin memaafkannya jadi pergi begitu saja?

Colten Huo terdiam sesaat, kemudian tiba-tiba teringat akan satu hal, dia ingin mengambil ponselnya, begitu menoleh, menyadari ponselnya tergeletak di lantai hancur berantakan, tanpa sadar dia mengernyitkan kening.

Saat ini, pintu diketuk.

“Kakak keempat, ada telepon untukmu!” Robin Cheng berteriak,” telepon dari bibi buyut”

Colten Huo membuka pintu dan menerima ponsel Robin Cheng, selesai mengobrol dengan neneknya, tidak berpikir panjang, dia mencopot ponsel Robin Cheng, mengambil kartu SIM nya, kemudian membuangnya ke Robin Cheng, langsung menganggapnya sebagai miliknya.

“Kakak keempat, kamu keterlaluan, bahkan kamu juga mengambil keuntungan dari bawahan!” Robin Cheng muram, meskipun ponselnya tidak mahal, namun ada banyak foto yang penting di ponselnya.

“Memberiku pun aku tidak mau! Pergi, ambilkan ponsel kesini!” Colten Huo mengambil kartu SIM nya dan memasukkannya ke dalam ponselnya, membuka Wechat dan mulai mengetik sesuatu.

Pada saat yang bersamaan, Distrik Xinbei,di rumah Violet Yan, setelah Chloe Jian meluapkan keluh kesahnya, dia merasa lebih baik, Violet Yan membereskan kamar tamu untuknya, dia tidak makan dan langsung tertidur sampai jam 3 sore dan terbangun karena lapar.

Saat Chloe Jian keluar, melihat Violet Yan duduk bersila tanpa citra seorang wanita sedang menonton televisi, di depannya ada sebuah piring besar berisi buah, melihat Chloe Jian keluar, dia melambaikan tangannya, ”Sini.”

“Apa sudah lebih baik?” Violet Yan bertanya.

“Ya.” Chloe Jian menganggukan kepalanya kemudian memegangi perutnya sambil bertanya, “Kak Violet, apakah ada makanan? Aku sangat lapar.”

“Hm, ada roti dan susu, mengganjal perut dulu, sebentar lagi makan malam, aku sudah memesan tempat, letaknya ada di sebelah kompleks, aku sering pergi ke situ, rasanya lumayan.” Violet Yan memajukan mulutnya ke arah meja, mengisyaratkan Chloe Jian melihat kantung roti itu.

“Kak Violet, apakah suamimu tidak khawatir kamu sendirian di rumah? Apakah tidak takut kamu selingkuh?” Chloe Jian menggigit rotinya sembari bertanya dengan ingin tahu.

“Sudah menikah begitu lama, selingkuh apanya, lagipula dia juga sudah tahu jenis pekerjaanku, harus berdiam diri dirumah, jadi dia tidak khawatir.” Violet Yan tersenyum berkata.

“Lalu apakah kamu tidak khawatir dengannya? Jika seorang pria mempunyai banyak uang maka dia akan berubah menjadi nakal, apa kamu tidak takut ada gadis muda lain yang mencarinya?” Chloe Jian bertanya lagi.

“Adik, aku katakan padamu, obat yang harus dipersiapkan dalam mempertahankan sebuah hubungan adalah saling percaya, jika tidak percaya maka hubungan ini tidak akan bertahan lama, lagipula aku tertarik dengannya karena melihat dia jujur, baik, aku percaya bahwa dia tidak akan melakukan hal-hal yang bisa menyakitiku. Aku sudah mengatakan padanya, meskipun dia melakukan hal seperti itu pun juga jangan sampai ketahuan olehku, bila ketahuan olehku, maka pernikahan kami pasti akan berakhir.” Violet Yan tertawa samar, berkata dengan jujur.

“Kak Violet, aku harus belajar darimu, aku terlalu mempertimbangkan untung rugi.” Chloe Jian menaruh rotinya kemudian menghela nafas, sebenarnya dia juga mengerti jika pada awalnya bicara jujur dengan Colten Huo, maka tidak akan mengundang begitu banyak kesalahpahaman, semuanya karena harga dirinya yang konyol, membuatnya berkali-kali menolaknya juga tidak bersedia memberikan hatinya kepadanya.

Berpikir sampai disini, tiba-tiba Chloe Jian tertegun, bagaimana bisa dia memiliki pemikiran seperti ini? Apalagi, meskipun pada awalnya dia berinisiatif memberitahu Colten Huo bahwa dia masih perawan, kira-kira dia juga tidak akan percaya.

Sama seperti tadi malam, reaksi pertamanya ternyata adalah mempertanyakan apakah dia melakukan operasi!

Benar-benar keji! Juga sangat memalukan untuknya.

Novel Terkait

Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu