His Soft Side - Bab 262 Kabur

Chloe Jian menutupi wajahnya, rasa malu dan sedih yang dalam hampir menenggelamkannya, sakit di tubuhnya juga membuatnya semakin hancur, dia tidak pernah menyangka bahwa akan ada hari yang sangat berat seperti ini.

Tidak tahu berapa lama, Chloe Jian mendengar suara ketukan pintu,” Nona Jian, apakah anda sudah bangun? Tuan Huo menyuruhku datang untuk menjagamu.”

“Tunggu sebentar.” Chloe Jian tahu bahwa Kak Chen adalah dokter keluarga di keluarga Colten Huo, orangnya sangat baik, namun dia tidak ingin menunjukkan kelesuan dan kelemahannya di depan orang lain, dia duduk, memandang sekeliling, ini adalah kamar Colten Huo, tadi malam dirinya di -------

Mata Chloe Jian muram, dia tidak bersedia melanjutkan mengingat, menoleh dan berkata ke arah luar : “Kak Chen, tolong pergi ke kamar di seberang, bantu aku ambil satu set baju, aku akan pergi mandi, jika sudah masuklah dan taruh di ranjang.

“Baik.” Kak Chen menjawab, suara langkah kakinya menjauh.

Chloe Jian memaksa untuk turun dari ranjang, berjalan menuju kamar mandi, dia mandi sebentar, merasa lebih baik sedikit, namun dia tidak bisa untuk menundukkan wajahnya melihat tubuhnya, sekujur tubuhnya bisa digambarkan tidak bisa dilihat lagi, semuanya lebam kebiruan, bisa terlihat bahwa tadi malam dia diperlakukan begitu kasar.

Lagipula, sampai sekarang pun masih sakit, untuk berjalan pun sangat sulit.

Saat Chloe Jian keluar dari kamar mandi sambil berbalut handuk di tubuhnya, dia menyadari bahwa bajunya sudah diletakkan di atas kasur, Kak Chen sangat perhatian, mengambilkan semua pakaian dalam dan luarnya.

Saat berganti baju, sudut mata Chloe Jian melirik ke tempat tidur, nafasnya langsung tercekik, karena di balik selimut yang baru saja dia sibakkan, dia melihat ada noda berwarna merah di atas seprai putih keabuan itu.

Tangan Chloe Jian bergetar, dia cepat-cepat mengalihkan tatapannya, ekspresinya menunjukkan rasa malu.

Tidak, tidak bisa terus dilihat!

Chloe Jian berbalik dan berjalan keluar dari kamar, Kak Chen membawakannya sarapan.

“Nona Jian,Tuan Huo berkata bahwa kamu flu dan demam, beberapa hari ini lebih baik makan yang tawar sedikit.” Kak Chen memberikan semangkuk bubur kepada Chloe Jian, dia melihat sekilas luka di leher Chloe Jian, tanpa sadar mengerutkan keningnya, namun dia sebagai dokter di keluarga Colten Huo tentu saja memiliki batas, hal yang tidak seharusnya diurus olehnya tidak akan dia kerjakan, jadi, meskipun dia sangat kasihan dengan Chloe Jian, namun dia hanya bisa berkata dengan suara berbisik : ”Setelah makan aku akan memberimu obat.”

Chloe Jian tidak bereaksi, seperti tidak melihat tatapan mata Kak Chen yang bersimpati, dia meminum setengah mangkuk bubur, kemudian menaruh mangkuknya.

Kak Chen memeriksa suhu tubuh Chloe Jian

“36.8C, tidak ada apa-apa, flu ada prosesnya, banyak minum air putih sudah cukup.” Kak Chen berpesan.

“Ya.” Chloe Jian menganggukan kepala, awalnya dia mengira setelah disiram air dingin berkali-kali oleh Colten Huo, dia akan demam tinggi sampai tidak bisa merangkak bangun, tak disangka tadi malam disiksa hingga sekujur tubuhnya berkeringat, membuat demamnya turun, hanya saja kepalanya masih tetap sakit.

“Nona Jian, kalau tidak ingin makan jangan makan, kalau lapar baru makan lagi.” Kak Chen tahu bahwa orang sakit tidak memiliki selera makan, dia juga tidak memaksa Chloe Jian untuk makan, kemudian dia bangkit dan membereskan kotak obat.

“Kak Chen, apakah kamu datang dengan naik mobil?” Dalam keheningan, Chloe Jian tiba-tiba bertanya.

“Ya, kenapa?” Kak Chen menggelengkan kepala bertanya, meskipun dia dan Chloe Jian baru bertemu untuk pertama kalinya, namun dia sangat menyukai gadis ini, pintar dan sopan, juga ramah pada orang, tidak seperti selebritis lain yang sombong.

“Aku ingin ke rumah sakit menjenguk ibu, apakah bisa memberiku tumpangan?” Chloe Jian bertanya

“Namun Tuan Huo ingin agar kamu beristirahat di rumah….” Kak Chen sedikit ragu, bagaimanapun dia hanya dipekerjakan oleh Colten Huo, tentu saja harus mendengarkan perintahnya.

“Aku ingin menengok ibu, dia tidak akan bilang apa-apa.” Chloe Jian menundukkan matanya, berusaha menutupi ekspresi pada matanya, berbisik berkata : ”Aku sedikit pusing, kalau tidak aku akan pergi menyetir sendiri.”

Kak Chen berpikir, benar juga, demam Chloe Jian baru saja turun, tidak aman jika dia mengendarai mobil sendiri, lebih baik dia memberinya tumpangan saja.

“Baiklah, aku katakan pada Tuan Huo dulu.” Kak Chen berkata.

“Ya.” Chloe Jian juga tidak merasa bahwa apa yang dilakukan Kak Chen salah, dia bangkit berdiri, ”Aku pergi mengambil tas.”

Chloe Jian masuk ke kamarnya sendiri, tidak lama dia keluar lagi, dia mengganti pakaian untuk keluar, memanggul tasnya, kemudian berjalan menghampiri mengambil kotak kecil yang ditaruh di atas meja.

“Nona Jian, apakah kamu mau pergi jauh?” Kak Chen dengan gugup bertanya

Chloe Jian menoleh menatapnya tertawa, lalu mengulurkan tangannya membuka password kotak agar Kak Chen bisa melihat dengan jelas, ”Disini semuanya adalah foto, aku pergi ke rumah sakit agar ibuku bisa melihatnya.”

Kak Chen melihatnya, menyadari bahwa di dalam kotak itu memang foto, dia baru menghela nafas lega, hampir saja dia benar-benar mengira Chloe Jian berencana akan pergi jauh.

Baru saja keluar, tiba-tiba Chloe Jian berhenti, ”Kak Chen,tunggu sebentar, aku lupa mengambil ponsel.”

Kak Chen tidak berpikir panjang, dia berdiri di depan lift menunggu Chloe Jian, tidak lama, Chloe Jian berbalik, keduanya masuk ke dalam lift.

Di sepanjang jalan, Chloe Jian tidak bicara apa-apa, baru setelah sampai di rumah sakit dan turun dari mobil, dia baru tersenyum dan berterima kasih kepada Kak Chen.

Setelah Kak Chen pergi, Chloe Jian memasuki kamar rawat Beth Ou, Beth Ou tidak berada di kamar, sepertinya ke halaman untuk berjemur, Chloe Jian menaruh koper diatas kasur, setelah membukanya, mengambil sebuah plastik, di dalam plastik ternyata berisi bajunya.

Chloe Jian kembali mengeluarkan semua isi tasnya, setelah membereskannya, dia mengambil koper yang lebih besar dari bawah kasur, ini adalah koper milik Beth Ou yang dibawanya dari rumah saat dia baru saja masuk ke rumah sakit, di dalamnya berisi baju untuk salin miliknya dan baju Beth Ou.

Dia memasukkan barangnya ke dalam koper, Chloe Jian mendengar suara pintu terbuka, ternyata perawat yang mendorong Beth Ou kembali.

“Cloud,kamu sudah datang?” Beth Ou duduk di atas kursi roda, meskipun kepalanya masih tertutup kain kasa, namun kelihatannya dia sudah jauh lebih baik.

“Ibu。”Chloe Jian berjalan mendekat, lalu memeluk Beth Ou.

“Kenapa air mukamu tidak baik? Apakah kamu sakit?” Beth Ou bertanya dengan khawatir.

“Ya, kemarin flu dan demam.” Chloe Jian menggosok-gosok hidungnya, tersenyum berkata : ”Ibu, aku ingin mengatakan suatu hal padamu.”

Tatapan Beth Ou melirik syal yang melingkar di leher Chloe Jian, mendengar kata-kata Chloe Jian, dia juga tersenyum berkata : ”Ada apa?”

“Aku ingin pergi melanjutkan belajar ke Beijing, tidak tahu berapa lama, mungkin beberapa saat tidak bisa datang menjengukmu.” Ekspresi Chloe Jian sedikit tertekan, ada penderitaan yang lewat sekilas di bawah bulu mata yang panjang itu.

Dia tidak bisa menghadapi Colten Huo lagi, apalagi setelah dia mengatakan perkataan itu, dia sudah tidak bisa bersama dengannya lagi, jadi dia hanya bisa memilih untuk pergi, namun dia juga tidak ingin ibunya khawatir, jadi hanya bisa membuat alasan seperti itu.

“Apakah perginya lama?” Beth Ou juga mengerutkan keningnya, namun dia langsung tersenyum berkata : ”Pekerjaanmu penting, wanita tetap harus memiliki karier sendiri, jangan semuanya bergantung pada pria, belajar lagi juga baik, agar diri kita memiliki sesuatu yang bisa dikerjakan.”

“Ya, ibu, masih ada satu hal lagi.” Chloe Jian berkata sambil berpikir : ”Aku sudah bertanya pada Dokter Bai, keadaanmu sudah stabil, tidak berapa lama lagi bisa keluar dari rumah sakit, bagaimanapun disini sangat mahal, meskipun dia yang mengeluarkan uang, tapi, aku selalu merasa ini bukanlah hal yang baik.”

“Cloud,apakah kalian bertengkar?” Beth Ou dengan tajam merasakan kelelahan dalam suara Chloe Jian.

“Tidak.” Chloe Jian membantahnya dengan alami, dia tersenyum, ”Satu hari disini menghabiskan beberapa juta, uangnya juga tetap saja uang, jika bisa hemat maka dihemat, ini yang ibu ajarkan padaku!”

Novel Terkait

The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu