His Soft Side - Bab 557 Colten Huo, Ayo Punya Anak

“Jangan panggil Dokter Bai, panggil saja Hakutaku Bai.” Hakutaku Bai mengira Chloe Jian sudah terlalu senang mendengar kabar kehamilannya sehingga ia tercengang, hatinya merasa sedikit pilu, ia terus berpikir, jika Chloe Jian buta arah dan Colten Huo tidak muncul pada saat itu, apakah dia mungkina akan menerima bantuannya, bahkan.......

Tetapi, tidak ada kata jika di dunia ini.

“ini, bukankah langsung memanggil namamu akan terlihat kurang baik? Kamu adalah paman dari Edith.” Chloe Jian mengedipkan matanya dan berusaha untuk menenangkan hatinya yang berdebar terlalu kencang.

“Apakah kamu bermaksud untuk ingin menyapa sesuai dengan generasi? Jika Edith memanggilku sebagai paman, apakah ini artinya kamu harus memanggilku sebagai kakek?” Hakutaku Bai bersikap tidak tahan,”Apakah aku setua itu?”

Chloe Jian ikut tersenyum dan bercanda,”Baiklah, terima kasih atas perhatian kakek hari ini!”

“Kamu dan Edith adalah teman sekolah yang kini juga sudah menjadi keluarga, aku tentu saja mengkhawatirkanmu.” Hakutaku Bai berbicara dengan sangat ankguh, namun hanya dirinya sendiri yang tahu seberapa sakitnya perasaannya ketika mengucapkan kalimat ini.

“Baik, aku masih harus menyelesaikan urusan lain, aku harus pergi, Chloe Jian, apakah kamu mau keluar bersama denganku?” Tanya Hakutaku Bai.

“Tidak, aku akan menunggu Colten Huo, sepertinya masih perlu beberapa saat lagi.” Chloe Jian tersenyum.

Hakutaku Bai menganggukkan kepalanya, beranjak berdiri dan berjalan ke arah pintu, namun ia tiba-tiba teringat akan sesuatu, lalu mengeluarkan sebuah botol kecil dari sakunya, dan menyerahkannya kepada Chloe Jian,”Oh iya, kamu baru saja hamil, kamu harus mengkonsumsi vitamin yang memenuhi standar, aku mengambilnya dari farmasi di rumah sakit, ini untukmu! Lalu, tingkat gula darahmu sedikit rendah, kamu hanya perlu memperhatikannya saja.”

“Terima kasih.” Chloe Jian mengambil botol obat tersebut.

“Aku pergi dahulu.” Hakutaku Bai menganggukkan kepalanya dan berpaling pergi. Dia khawatir dia akan membuat Chloe Jian ragu jika tidak segera pergi, dia sebenarnya mengantarkan laporan serta vitamin kemari hanya karena ingin melihatnya sejenak.

Dia juga menghadiri acara pesta pada malam itu, saat ia melihat Chloe Jian tampil di atas panggung dengan memainkan piano, rasa yang sudah ia tekan sejak ia menikah dan tidak pernah bertemu dengannya setelahnya itu kembali muncul, saat dia melihatnya dua hari yang lalu di rumah sakit, dia pun menyadari bawha dia ternyata tidak pernah melupakan gadis ini.

Lalu, kenapa rupanya jika tidak bisa melupakannya? Ia kini sudah menjadi istri orang lain, sudah mengandung keturunan lelaki lain, sepertinya dia sudah tidak mempunyai takdir dengannya lagi dalam kehidupan kali ini.

Chloe Jian menatap bayangan Hakutaku Bai yang menghilang dan sudah tidak mempunyai waktu untuk memikirkan mengapa Hakutaku Bai sangat mengkhawatirkan dirinya, hatinya kini hanya dipenuhi perasaan terkejut.

Hamil? Dia benar-benar hamil?

Colten Huo membuat rencananya dengan sangat baik, namun ia ternyata tetap saja bisa hamil, semua ini terdengar seperti sebuah mimpi.

Namun, setelah awalnya merasa tidak percaya dan terkejut, hati Chloe Jian lagi-lagi dipenuhi oleh perasaan gugup, dia menatap laporan pengecekan itu dan mengerutkan alisnya.

Karena dia teringat akan ucapan Colten Huo sebelumnya, ia sudah menuturkan dengan jelas bahwa ia tidak menginginkan anak, sekalipun dia sudah memanja dan menangis, ia tetap saja tidak mau mengubah pendapatnya, dia selalu memanjakannya, menyetujui segalanya, namun ia hanya bersikeras mempertahankan pendapatnya dalam permasalahan anak saja.

Walaupun Colten Huo sudah menjelskan bahwa ia tidak ingin dirinya membuat keputusan seperti ini hanya karena Melisa Cen, namun Chloe Jian tetap saja merasa bahwa dia pasti sedang menyembunyikan sesuatu.

Chloe Jian tiba-tiba merasa sedikit ragu, dia terus bergumul apakah dia perlu menyampaikan kabar ini kepada Colten Huo atau tidak, dia tiak berani membayangkan bagaimana reaksinya, jika ia bersikeras tidak menginginkan anaknya, apa yang harus ia lakukan?

Setuju? Tidak! Tidak mungkin!

Chloe Jian mengelus perutnya tanpa ia sadari, hatinya tiba-tiba dilintasi oleh rasa takut, ini adalah darah daging mereka, karena ia sudah datang, maka dia tidak akan menyerah!

Chloe Jian juga tidak tahu sudah berapa lama ia duduk, hatinya terus memperhitungkan segala jenis ide, hingga akhirnya menerima panggilan dari Colten Huo.

“Aku sudah tiba, kamu sudah menunggu cukup lama, bukan.” Suara Colten Huo terdengar sangat lembut, diikuti oleh perasaan memanja yang sangat kental.

“Aku akan segera kesana!” Chloe Jian memutuskan panggilannya, melipat laporan pengecekannya, memasukannya ke dalam lapisan tersembunyi dalam tasnya, lalu membuat keputusan dalam hat.

Saat ini adalah musim panas, walaupun sudah pukul enam, namun langit masih saja sangat terang, murid-murid terus berjalan keluar masuk di pintu Sekolah Musik Tianle, orang-orang di jalanan juga sangat ramai, disertai oleh aroma pohon kamper yang sangat kental.

Colten Huo melihat Chloe Jian, ia langsung melangkah turun dari mobil dan menyambutnya,”Aku terlambat karena ada sedikit urusan, kamu sudah menunggu lama, bukan?”

Chloe Jian menggelengkan kepalanya,”Tidak terlalu lama.”

Setelah naik ke mobil, Colten Huo memperhatikan bahwa Chloe Jian terus-menerus meliriknya, ia pun meninggikan alisnya,”Apakah ada sesuatu yang ingin kamu sampaikan kepadaku?”

Chloe Jian langsung terkejut dan menggelengkan kepalanya,”Tidak ada!”

“Benar-beanr tidak ada?” Colten Huo menajamkan tatapannya, menghentikan mobilnya saat sedang menunggu lampu lalu lintas, dan berpaling menatap Chloe Jian.

Wajah Chloe Jian tidak bisa menyembunyikannya, namun sebelum ia sepenuhnya memahami isi hati Colten Huo, dia masih harus menahannya, jadi, sekalipun ia merasa gugup, ia tetap saja harus berpura-pura tenang dan bersikeras menggelengkan kepalanya,”Tidak, apa yang mungkin terjadi padaku?”

“Untuk apa Hakutaku Bai pergi mencairmu?” Tatapan Colten Huo terlihat bergemilang, lalu tiba-tiba bertanya kepadanya.

“Ah? Kamu, bagaimana kamu bisa tahu Hakutaku Bai kemari?” Chloe Jian hanya merasa hati kecilnya itu bergemetar, suaranya bahkan ikut terdengar bergemetar, pikiran pertama yang ia tebak adalah, apakah Colten Huo sudah mengetahuinya, namun ia kemudian sadar bahwa ia pasti tidak tahu, jika ia tahu dirinya hamil, tidak peduli apakah dia menyukainya ataupun tidak, dia tetap saja tidak akan bersikap seperti ini.

“Aku melihatnya berjalan keluar dari sekolah!” Colten Huo melirik Chloe Jian, lampu lalu lintas yang berada di pinggir jalan berubah menghijau, ia pun perlahan menginjak pedal gasnya.

“Melihatnya berjalan keluar dari sekolah?” Chloe Jian merasa tertekan,”Namun Hakutaku Bai sudah pergi sejak dua puluh menit yang lalu, kamu baru saja datang, bagaimana kamu bisa melihat Hakutaku Bai?”

Colten Huo,”Apakah kamu tidak percaya?”

Chloe Jian bergegas menggelengkan kepalanya,”Tidak, ia mungkin bertemu orang yang ia kenali dan berbincang sejenak.” Setelah tertegun sejenak, ia pun melihat Colten Huo masih saja melihatnya, saat ia tahu lelaki ini berpikiran sempit, sehingga ia pun menjelaskan,”Dia mempunyai urusan dan kebetulan searah kemari, sehingga ia sekaligus membawakan laporan pengecekan dua hari yang lalu untukku.”

Colten Huo mengulurkan tangannya,”Laporan pengecekan? Coba kulihat.”

Chloe Jian terkejut hingga hatinya hampir saja melompat keluar ketika mendengarnya, saat ia sedang merasa gugup dan berpikir bagaimana ia harus menolaknya, suara klakson dari mobil belakang terdengar, ai pun bergegas menunjuk ke arah depan dan mendesaknya,”Lampu lalu lintas sudah hijau, cepat jalan.”

Colten Huo menarik tatapannya dari Chloe Jian dan mengendarai mobilnya.

“Mengapa ia harus datang mengantarkannya secara pribadi?” Setelah cukup lama, Colten Huo tiba-tiba bertanya kepadanya.

“Bukankah aku tidak mempunyai waktu kesana, ia kebetulan searah, sehingga ia membawakannya untukku.” Chloe Jian merasa sedikit gugup, ia menundukkan kepalanya, melipatkan kedua tangannya, berpikir sejenak, lalu menambahkan,”Semuanya normal, kecuali tingkat gula darah yang sedikit rendah.”

Di sepanjang perjalanan pulang, Chloe Jian terus terdiam, dia sedang bergumul, apa yang harus ia lakukan jika Colten Huo kembali meminta laporan pengecekannya ketika tiba di rumah nanti?

“Colten Huo,” Chloe Jian tiba-tiba memanggilnya setelah cukup lama.

“Ya?” Colten Huo menatap ke arah Chloe Jian, cahaya matahari terbenam bersinar melalui jendela mobil dan tertuju pada wajahnya, setengah dari wajahnya terlihat kuning keemasan, dimana setengah yang lainnya terlihat gelap, sisi wajahnya yang tajam itu terlihat sangat menarik perhatian.

Jantung Chloe Jian tiba-tiba berhenti berdetak sejenak, kedua tangannya perlahan masuk ke dalam tas di sisinya, mata hitamnya tetap tertuju tajam ke mata Colten Huo, ia kemudian perlahan berkata,”Ayo punya anak!”

Novel Terkait

Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu