His Soft Side - Bab 161 Kalau Begitu Kamu Menikah Dengan Aku Saja?

"Iya, telepon dari rumah sakit." Chloe mengenal nomor telepon ini, ini adalah telepon rumah sakit, dia mendadak menjadi panik, tangan juga gemetar beberapa kali sampai tidak bisa menekan tombol mengangkat telepon.

Bob melihat ini, mengulur tangan mengambil ponsel Chloe, setelah diangkat, dia berpikir ingin diloudspeaker, tapi dipikir lagi, akhirnya taruh ditelingannya.

Chloe, Amelia dan Vicky hanya bisa melihat dia, tiga orang ini sangat panik sampai pupil mata tidak bergerak, takut ekspresi Bob berubah dan memberikan kabar yang tidak baik.

"Baik, aku sudah tahu dan akan segera pergi ke sana!" Bob dengan pihak sana mengatakan beberapa kata, kemudian menutup telepon.

"Paman......" Chloe melihat wajah Bob yang serius, dalam hati menjadi takut, hampir menangis keluar.

"Cloud jangan takut! Kakek dan Nenek ada di sini." Amelia bergegas membujuk Chloe.

Vicky dengan jenggot yang gemetar bertanya Bob, "Apa yang dikatakan pihak rumah sakit?"

Bob berkata, "Kakak sudah sadar, pihak rumah sakit bilang sudah boleh menjenguk."

Saat mengatakan ini, ruangan sekejap menjadi tenang, Chloe juga dengan bodoh melihat Bob, bahkan Amelia juga dengan bingung melihatnya, seperti tidak mengerti perkataan Bob.

Akhirnya, Vicky yang keluar memukul kepala Bob, lalu melototi dia dan berkata, "Kamu, anak brengsek ini, jelas-jelas ini kabar baik kenapa ekspresi kamu sangat jelek, penyakit jantung aku hampir dibuat kamu keluar."

Biasanya Bob yang memukul orang, tapi kali ini dipukul oleh ayahnya, juga tidak berani marah, hanya bisa diam saja, dalam hati juga tidak senang, dia mana ada menunjukkan wajah jelek, dia jelas-jelas sudah menunjukkan kesenangannya!

Sampai saat ini, Chloe baru merespon kembali, dia benar-benar sangat senang, dia mengambil tas lalu berlari keluar.

"Cepat cepat!" Amelia bergegas memanggil ayah dan anak yang sedang marah, kemudian bergegas mengejar keluar.

Rumah sakit, bangsal ICU, saat diperjalanan Chloe terkena macet karena sekarang adalah jam pulang kerja, saat sampai ke rumah sakit sudah jam 6, waktu setiap hari menjenguk di bangsal ICU adalah jam 3, meskipun sudah melewati batas waktu menjenguk, tapi karena kondisi sangat spesial, kepala rumah sakit juga memberi pengecualian, membiarkan dia masuk ke dalam menjenguk, tapi hanya boleh seorang masuk dan waktu tidak boleh terlalu lama.

Selesai mengganti baju, Chloe masuk ke dalam, kemudian melihat Hakutaku juga ada di sana, seolah-olah sedang melakukan pemeriksaan, Beth sedang membuka mata, saat melihat Chloe masuk, tatapan dia juga terus menatap Chloe.

"Ibu!" Chloe melihat Beth yang akhirnya sadar dan mendadak merasa seperti sudah melewati satu masa, sedikit lagi dia akan kehilangan orang yang terdekat, ini membuat dia sangat takut.

"Chloe, pasien baru saja bangun, perlu istirahat, kamu tidak boleh berada lama di sini, lain kali masih ada waktu." Hakutaku membujuk Chloe, juga memperingati dia, lalu keluar.

Chloe duduk di atas tempat tidur Beth, awalnya ingin bicara pada dia, tapi juga tahu apa yang dikatakan Hakutaku benar, ibu sudah terluka banyak kali, juga melakukan dua kali operasi, tubuh masih sangat lemah, dia tidak boleh membuat ibu kecapekan.

"Ibu, kamu istirahat dulu, ada kata apa, tunggu kamu sudah sembuh baru katakan ya?" Kata Chloe sambil memegang tangan Beth dan meletakkan ke wajahnya.

Beth mendadak memegang erat tangannya, Chloe menengadah kepala melihat dia, hanya bisa melihat tatapan dia sangat panik, seorang putri paling mengerti apa yang diinginkan ibu, Chloe sekejap tahu bahwa ibu ingin bertanya sesuatu pada dia.

"Ibu, apakah kamu ingin bertanya sesuatu padaku?" Chloe bertanya.

Beth mengedipkan mata, dia sedang memakai respirator, jadi belum bisa bicara, bahkan menggerakkan jari tangan juga susah, hanya bisa menggunakan cara mengedip mata menyatakan perasaannya.

"Kakek dan Nenek ada di luar, apakah kamu ingin bertemu dengan mereka?" Chloe mulai menebak.

Mata Beth tidak mengedip, dia menjadi panik.

Chloe mengerutkan dahi, kelihatan ini bukan yang ingin ditanyakan ibu, jadi apa?

"Ibu, kamu jangan panik!" Chloe baru teringat, mendadak terpikir ibu hari itu karena perkataan Zoe, ibu baru marah sampai pingsan bahkan tidak sadar, jadi dia dengan hati-hati bertanya: "Apakah kamu ingin tanya tentang perkataan Zoe--"

Perkataan Chloe belum selesai, jadi Beth terus mengedipkan mata.

"Ibu, aku janji pada kamu, aku tidak pernah melakukan hal yang memalukan! Kamu jangan percaya pada perkataan Zoe, dia sedang berbohong!" Chloe sangat sedih, mengapa mereka semua menyalahkan sikap dia tidak baik.

Beth mendengar Chloe berkata seperti itu, dia baru lega, kemudian menutup mata dan menetes air mata.

Chloe melihat tampak dia yang capek ini, juga tidak berani bicara banyak lagi, jadi berkata: "Ibu, kamu istirahat dulu, besok aku baru datang menjenguk kamu lagi ya?"

Beth mengedipkan mata, Chloe memegang erat tangan dia yang kurus, baru pergi.

Saat Chloe keluar, Vicky dan beberapa orang mengelilingi dia untuk bertanya kondisi Beth, Chloe dengan mudah katakan, beberapa orang ini tahu hari ini mereka tidak akan bertemu dengan Beth, jadi tidak menunggu lagi dan bersiap untuk pulang.

Karena Beth sudah sadar, Chloe merasa kabut gelap yang beberapa hari ini di atas kepalanya juga hilang, saat perjalanan pulang dia membuka jendela mobil, pertama kali merasa pemandangan malam di kota ini sangat cantik.

Belum sampai rumah, Chloe sudah mendapat telepon dari Colten, tapi sekarang di dalam mobil sangat banyak orang, Chloe juga susah angkat telepon, dia juga takut Kakek dan Nenek akan bertanya jadi menolak panggilan ini.

Chloe awalnya berencana mengirim pesan ke sana, tapi dia baru buka ponsel, Nenek dari belakang memanggil dia, bertanya dia lapar tidak, kemudian menyuruh Bob mengendarai mobil ke restoran.

Kebetulan di sini juga dekat dengan komplek perumahan Chloe, dijalanan sangat banyak tempat makan, Bob juga menghentikan mobil di samping, kemudian manyuruh Chloe dan Vicky berserta istrinya turun dulu dan dia pergi mencari tempat parkiran.

Dengan begini Chloe juga tidak bisa mengirim pesan lagi, hanya bisa mencari waktu lain untuk menelepon Colten, ibu bisa bangun, juga karena bantuan dia mengundang Dokter Elson datang, jadi dia harus berterima kasih padanya.

Chloe mencari toko makan yang dulunya dia sering pergi dengan Lola, setelah masuk, duluan mencari ruang VIP kemudian membiarkan Vicky dan Amelia duduk, juga menyuruh mereka pesan makanan, kemudian dia mencari alasan ke toilet untuk menelepon.

Chloe menelepon Colten, baru berdering dua kali, di sana sudah angkat telepon.

"Maaf, tadi di samping aku ada orang jadi tidak bisa mengangkat telepon kamu." Chloe meminta maaf, Colten ini sangat mudah emosi, jika dia tidak menjelaskan, dia mungkin akan marah.

"Siapa saja?" Colten dengan nada tenang dan merasa tidak lelah seperti sore tadi, namun suaranya sedikit serak.

"Kakek dan Nenek aku, mereka tahu ibu aku masuk rumah sakit, jadi pagi ini datang ke sini." Chloe terdiam sejenak, kemudian berkata, "Oh iya, ibu aku sudah sadar, kali ini benar-benar terima kasih pada kamu!"

"Jadi kamu berencana bagaimana terima kasih padaku?" Colten mendengar ini, nada juga menjadi santai dan juga ada mood bercanda pada Chloe.

"Ah? Kamu ingin apa?" Chloe tidak menyangka Colten tidak sungka padanya, dia memang berencana terima kasih pada dia, hanya saja tidak kepikiran ingin memberi hadiah apa, karena Colten sangat kaya, pasti tidak perlu apapun.

"Kalau begitu kamu menikah dengan aku saja?" Colten mendadak berkata.

Novel Terkait

The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu