His Soft Side - Bab 25 Apakah Kamu Setakut Itu Padaku?

"Apakah kamu setakut itu padaku?" Colten Huo meletakkan tangannya kembali ke setir mobil, lalu menatap lurus ke depan.

"Tidak......,"Chloe Jian menundukkan kepalanya, tatapannya lalu tertuju pada tangan Colten Huo tanpa ia sadari, tangnanya itu sangat besar, telapak yang lebar, jari yang panjang, tangan yang menawan.

Namun, walaupun Chloe Jian berkata bahwa ia tidak takut, hatinya sebenarnya sudah mengeluh sejak awal,"Kamu berkata bahwa kamu adalah seorang CEO hebat yang selalu saja bisa mendapatkan segala jenis wanita, tetapi mengapa kamu terus menggoda seorang gadis kecil sepertiku, jika kamu tidak berbicara kasar, kamu akan menciumku dengan cara paksa, aku tidak takut padamu, aku hanya tidak ingin bertemu denganmu!

Colten Huo tidak lanjut berbicara, perjalanan selanjutnya hanya ditemani oleh suara mesin GPS yang menuntun arah jalan.

Perasaan Chloe Jian yang menegang akhrinya merasa lebih lega, namun, ia kembali sembrangan berpikir. Menagap ia tidak memperbolehkannya membuang rekaman tersebut? Apakah ia ingin menyimpannya sebagai kenang-kenangan?

Tidak lama kemudian, Chloe Jian menyadari bahwa mobilnya itu berhenti.

"Sudah sampai!" Colten Huo memiringkan kepalanya dan menatap Chloe Jian.

Chloe Jian tidak tahu apa yang harus ia katakan, ia hanya menudnukkan kepalanya dan bergumam mengatakan 'terima kasih', lalu segera melompat keluar dari mobil.

Ketika ia berjalan keluar, ia memalingkan kepalanya sejenak dan melihat bahwa Colten Huo sudah pergi.

Ketika Chloe Jian tiba di kafe yang menjadi tempat pertemuan itu, waktu sudah menunjukkan pukul delapan lewat empat puluh lima menit, ia sudah bersiap-siap bertanggung jawab atas kesalahannya, namun, hal yang membuatnya terkejut adalah, pengacara yang berasal dari luar negeri dan bernama Jackie Zhou itu masih ada disana.

"Maaf, apakah kamu yang bernama Tuan Jackie Zhou?" Chloe Jian melihat ke arah lelaki yang sedang menundukkan kepalanya, lalu bertanya dengan sikap yang sopan.

"Iya, betul! Kamu adalah——,"lelaki itu mengangkat kepalanya ketika mendengar suaranya, sepasang matanya langsung bergemilang ketika ia melihat Chloe Jian.

"Tuan Zhou, aku adalah Chloe Jian,"Chloe Jian akhrinya bertemu dengannya, sehingga ia langsung duduk di seberangnya, walaupun ia tidak ingin berkencan buta dan sudah mengetahui hasilnya sejak awal, namun, ia tetap saja harus menampilkan dirinya sejenak,"Maaf, aku tiba-tiba harus menambah waktu kerjaku malam ini, sehingga aku terlambat datang dan membuat Tuan Zhou menunggu cukup lama."

"Oh, tidak apa-apa! Bibi juga sudah meneleponku sebelumnya!" Tatapan Jackie Zhou terhadap Chloe Jian sudah menipis, ia yang sebelumnya bersemangat untuk menemuinya kini juga sudah mulai biasa saja, ia benar-benar tidak menyangka bahwa bibi di perusahaan itu mengenalkan wanita secantik ini untuk berkencan buta denganku."

Setelah Chloe Jian duduk, salah satu pelayan datang dan menanyakan pesanan mereka, Chloe Jian hanya memesan segelas air mineral.

"Apakah Nona Jian suka minum kopi?" Jackie Zhou menutup laptopnya dan bertanya kepadanya.

"Tidak terlalu suka,"Chloe Jian menyadari bahwa penampilan Jackie Zhou ini cukup tampan, hmm, walaupun ia masih jauh lebih kurang jika dibandingkan dengan CEO Huo, namun, sikapnya cukup anggun, ia juga terliha ramah, ia memberikan kesan yang cukup baik padanya.

"Sebenarnya, aku juga tidak terlalu suka, aku lebih suka meminum teh,"Jackie Zhou mulai bersemangat, kemudian mulai berbincang dengan Chloe Jian.

Pada saat yang bersamaan, Colten Huo duduk di salah satu ruang VIP yang terletak tidak terlalu jauh dari Chloe Jian, namun ia tidak akan bisa melihatnya dari luar.

"Oh, menurutku, kakak keempat, kamu sebelumnya sudah berkata bahwa kamu ingin membayar makan malamku hari ini, aku bahkan sudah melepas celanaku, bisanya kamu membawaku ke tempat seperti ini?" Seorang lelaki berumur dua puluh tahunan duduk di seberang Colten Huo, ia adalah lelaki muda yang memiliki penampilan raut wajah boneka, ia kini sedang melihat ruang VIP tersebut dengan tatapan yang kurang enak, ia lalu menunjuk segelas kopi yang ada di mejanya dan mengeluh,"Ini adalah kafe rendahan, bagaimana aku bisa meminumnya, kamu bukannya tidak tahu bahwa aku selama ini hanya meminum kopi luwak!"

"Jika kamu tidak menutup mulutmu, aku akan benar-benar membiarkan dirimu langsung memakan kotoran luwak!"Colten Huo terlihat kurang sabar, tatapannya itu terlihat sangat dingin dan kesal.

Chad Xiao langsung menutup mulutnya dan tidak melawannya lagi, setelah ia menahannya sejenak, ia kemudian menyadari, sejak Colten Huo masuk, ia tidak melakukan apapun selain menatap ke arah luar, sehingga Chad Xiao akhirnya mengikuti ke arah tatapannya dan tersenyum,"Ternyata kakak keempat kemari untuk melihat seorang dais, kakak keempat, seleramu itu cukup baik, gadis itu benar-benar menawan!"

Namun, Chad Xiao langsung mengerutkan alisnya,"Tidak, bukankah Robin Cheng berkata di grup bahwa kakak keempat tertarik akan seorang gadis di Ming's Corp.? Mengapa——Ah, aku mengerti, kakak keempat, kamu sudah membuka pikiranmu, kamu tidak hanya mengejar seorang wanita dan bersiap-siap untuk menggoda lebih banyak, bukan? Hehehe......"

Colten Huo tidak menjawabnya, ia hanya melirik dingin Chad Xiao, Chad Xiao pun langsung terdiam.

Namun, Chad Xiao terlahir cukup bawel, tidak lama kemudian, ia kembali berkata,"Ckckck, gadis cantik ini sepertinya sedang berkencan buta, sepertinya ia memiliki kesan yang baik terhadap lelaki itu, lihat senyuman kecilnya itu, senyuman yang serupa seperti bunga, hmm, lelaki ini juga terlihat cukup baik! Aku merasa mereka akan berhasil!"

Chad Xiao hanya merasa tatapannya tiba-tiba menggelap, ia sebenarnya ingin menyingkir, namun ia sudah terlebih dahulu tertampar sebelum sempat melakukannya, kepalanya pun langsung terbentuh ke atas meja teh.

Ia mengangkat kepalanya, mengelus dahinya, dan mengambil tas besarnya, kemudian menatap tajam Colten Huo yang terlihat menegang,"Kakak keempat, mengapa kamu memukulku!"

Colten Huo tetap saja tidak menjawbanya, ia hanya menatap tajam kepadanya dengan perasaan yang berbahaya.

Chad Xiao tidak berani melawannya lagi, namun terliaht jelas bahwa ia sudah sering sekali dikalahkan, ia tidak terlalu mengingatnya, tidak lama kemudian, ia lagi-lagi tidak bisa menahan senyumannya,"Mereka sudah saling membagikan nomor ponsel mereka, hahaha, aku sudah mengatakan bahwa mereka akan berhasil!"

"Peng!"Kali ini, Colten Huo tidak memukul Chad Xiao, sebaliknya, ia langsung berdiri dan menendang meja teh tersebut hingga terbalik, lalu berpaling pergi dan membiarkan Chad Xiao meringkuk dan bersandar pada kursinya, sambil membuka lebar mulutnya dengan tampang tercengang.

Setelah Colten Huo pergi, Chad Xiao kemudian mengeluh dengan suara yang kecil dan berkata,"Apa maksudnya ini, ia menyuruhku datang jauh-jauh kemari, apakah hanya untuk memukulku saja?"

Ia kemudian melihat kembali meja teh yang terbalik itu, lalu melihat pelayan yang terburu-buru masuk, ia hanya bisa mengeluarkan dompetnya, untung saja ia membawa dompetnya keluar hari ini.

Walaupun Chloe Jian tidak berencana untuk menikah, namun, ia merasa Jackie Zhou ini cukup baik, setidaknya ia berbeda daripada beberapa lelaki yang sebelumnya selalu saja bersikap tidak tahu malu, mereka selalu saja langsung membahas rumah pernikahan dan sejenisnya ketika mereka pertama kali bertemu, ia merasa obrolannya dengan Jackie Zhou malam ini cukup baik, sekalipun mereka tidak menjadi sebuah pasangan, mereka masih bisa berteman.

Chloe Jian memang berpikir demikian, sehingga ia langsung menyetujuinya ketika Jackie Zhou meminta nomor ponselnya.

Hanya saja, Chloe Jian selalu saja merasa kurang tenang malam ini, karena, ia merasa diperhatikan oleh seseorang mulai saat ia duduk, sepertinya ada sebuah tatapan yang tajam dan menegangkan sedang menatap punggungnya.

Terlebih lagi, suasana kafe malam ini kurang tenang, ia terus mendengar barang-barang bertabarakan beberapa kali, seakan-akan ada yang sedang bertengkar.

Jackie Zhou sedang berbicara, namun ia menyadari bahwa kedua tatapan Chloe Jian terlihat sedang tercengang, ia kemudian mengetuk mejanya dan melihat ke arah tatapan Chloe Jian,"Nona Jian? Apa yang sedang kamu lihat?"

Chloe Jian terkejut dan langsung kembali fokus, lalu menatap ke arah Jackie Zhou,"Ah? Oh, tidak ada apa-apa!"

Ia kembali mengangkat kepalanya, namun ia tidak dapat melihat apapun, Chloe Jian menundukkan kepalanya, perasannya sangat tertekan, ia merasa sangat ragu apakah tatapannya mulai kabur, karena ia merasa ia baru saja melihat bayangan yang sangat mirip dengan Colten Huo.

Namun, bagaimana mungkin Colten Huo bisa berada disini? Chloe Jian merasa ia pasti menerima tekanan yang terlalu besar belakangan ini.

"Dimana Nona Jian tinggal? Aku antar saja!" Jackie Zhou tidak pernah memalingkan tatapannya dari wajah Chloe Jian sepanjang malam, ia merasa sangat puas terhadap kencan butanya malam ini.

"Terima kasih, namun, tempat tinggalku tidak terlalu jauh dari sini, aku merasa lebih nyaman pulang dengan bus,"ucap Chloe Jian sambil tersenyum. Lagipula, ini adalah pertama kalinya mereka bertemu, ia juga memiliki kesan yang cukup baik terhadap Jackie Zhou, Chloe Jian juga bukannya memiliki perasaan yang anti.

"Kalau begitu, baiklah, hati-hati di jalan!" Jackie Zhou menganggukan kepalanya, ia juga tidak memaksanya, sikap sopannya ini membuat Chloe Jian mempunyai kesan yang sedikit lebih baik lagi terhadap dirinya.

Mereka berdua pergi bersama, ketika mereka berjalan hingga ke salah satu sudut, kebetulan sekali pelayan sedang membuka pintu salah satu ruang VIP, Chloe Jian melirik sejenak dan tiba-tiba melihat seseorang yang ia kenali.

Novel Terkait

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu