His Soft Side - Bab 162 Yang Aku Inginkan Hanya Kamu!

Chloe tidak akan menganggap serius perkataannya, hanya berkata, "Kamu bukannya tidak suka dengan aku? Lagipula, bukannya sudah dengan kamu mengambil surat nikah--"

"Kamu dengan siapa mengambil surat nikah?"

Chloe baru saja ingin bilang Colten mempermaikan dia lagi, mendadak dari samping terdengar suara dingin, membuat dia kaget.

"Ha!" Chloe menoleh kepala, melihat Bob sedang dengan ekspresi aneh menatap dia, dalam hati dia juga kaget, bergegas menutup telepon, lalu dengan tatapan marah berkata, "Paman, kamu kenapa menguping aku menelepon!"

Bob hanya menatap Chloe kemudian bertanya: "Kamu dengan dia sudah menikah?"

"Tidak ada!" Chloe bergegas menolak.

"Aku tadi sudah mendengarnya!" Bob menggerakkan alis.

"Kamu salah dengar!" Chloe tidak akui, dia mendadak terpikir telepon masih aktif, bergegas mengambil ponsel berkata pada Colten: "Tutup dulu! Nanti baru menelepon kamu."

Selesai bicara, Chloe juga berjalan keluar, tapi dia ditarik oleh Bob, lalu dengan marah berkata, "Cloud!"

"Paman, di sini adalah kamar mandi, kamu tidak merasa berbicara di sini sangat bau?" Chloe menonjolkan mulut, kemudian melototi Bob.

"Apa yang terjadi? Kamu jelaskan pada aku." Bob tidak memberikan Chloe kesempatan untuk mengalihkan pembicaraan.

"Aku ini sedang bercanda, apakah tidak kelihatan?" Chloe memutar pupil matanya, dia tahu hari ini jika tidak menjelaskan pada Bob, dia pasti tidak akan membiarkan dia pergi, jadi mencari satu alasan membohongi dia.

"Iya kah?" Bob menggerakkan alisnya, dengan ekspresi curiga, jelas-jelas tidak percaya dengan perkataan Chloe.

"Ayo, kakek dan nenek sedang menunggu kita makan!" Chloe berusaha membuat dirinya tenang, dia menggandeng lengan Bob, lalu menarik dia keluar.

Di samping meja makan, Vicky dan Amelia sudah memesan makanan, melihat Chloe datang, mereka memberi menu pada dia, kemudian dengan penuh kasih sayang berkata, "Cloud, ingin makan apa, pesan saja, hari ini kakek yang bayar."

Chloe melihat kakek dan nenek memesan makanan yang tidak berminyak, jadi memesan braised ribs untuk dirinya dan Bob.

"Pelayan!" Vicky melihat Chloe sudah selesai memesan, bergegas menyuruh pelayan ambil pergi.

Bob awalnya masih ingin memesan makanan lain, namun tangannya belum sempat memeang menu, sehingga tangan juga berhenti diudara, dalam hati hanya merasa kecewa, rupanya dimata ayah dan ibu, putranya tidak sepenting cucunya!

Mau bagaimana Vicky melihat Bob, Vicky hanya merasa tidak senang, saat ini dengan marah melototi dia, "Kamu masih ada muka makan? Tahun baru ini jika tidak melihat kamu membawa menantu pulang, kamu jangan masuk ke rumah lagi!"

"Ibu!" Bob dengan sedih melihat Amelia, awalnya ingin menyuruh Amelia membelanya, tapi tidak sangka Amelia malah mendukung perkataan Vicky.

"Yang ayah kamu katakan benar, kamu sudah tiga puluh tahun, pria seumuran kamu anaknya juga sudah sekolah, kamu sekarang bahkan seorang istri juga tidak ada, kita benar-benar dibuat kamu malu!" Amelia mengetuk meja, benar-benar mengkhawatirkan Bob, "Kamu bilang dulu, aku mengenalkan begitu banyak wanita pada kamu, kenapa satupun tidak suka?"

"Mereka yang tidak suka aku!" Bob tidak berdaya, dia juga diam-diam menarik Chloe, agar Chloe membantu dia jelaskan.

Tapi Chloe masih dendam dengan masalah sore tadi, jadi dia bergeser ke samping, pura-pura tidak mengerti.

Membuat Vicky yang melihat ini menjadi tidak senang, kemudian memarahi Bob lagi, "Kamu jangan tarik Cloud, Cloud lebih kecil dari kamu, tapi lebih pengertian dari kamu, dia tahu sayang aku dan ibu kamu, kamu ini hanya tahu buat kita khawatir saja!"

"Kakek nenek, sebenarnya paman bukan tidak ada yang suka, semalam ada seorang wanita mengejar dia ke rumah sakit." Chloe juga diam-diam menggeser ke samping Amelia, sambil melihat Bob.

"Iya kah? Berapa usia wanita itu, perkerjaannya apa? Cantik tidak!" Amelia mendengar ini, mata sekejap menjadi terang.

"Chloe, kamu diam!" Bob dengan marah berkata.

"Teman SMA aku, sangat cantik, sekarang di Qinghu Second Hospital sebagai dokter, dia bilang dengan paman sudah kenal enam tahun!" Chloe mengabaikan tatapan marah Bob, sambil bilang sambil mengejek Bob.

"Teman kamu, maka berumur 26 tahun, lebih kecil delapan tahun dari Bob, tidak beda terlalu jauhkah......" Amelia mendengar ini sekejap menjadi tidak senang, kemudian mengerutkan dahinya berkata, "Umur terlalu kecil, Bob juga sering di luar kerja, dokter juga sibuk, mereka berdua belum tentu satu tahun bisa bertemu sekali, kedengaran tidak begitu cocok."

"Sudah sudah, belum tentu wanita itu bisa suka pada dia, apain kamu khwatirkan ini!" Vicky yang awalnya dengan ekspresi penuh harapan, kali ini menjadi tidak senang.

Vicky sikapnya lebih tradisional jadi saat makan jangan bicara, saat waktu tidur harus tidur, jadi saat mereka makan juga tidak ada yang bicara.

Selesai makan, melihat waktu sudah malam ditambah umur Bob dan Amelia sudah tua, biasanya jam delapan sudah tidur, jadi Chloe juga tidak menunda lama, bergegas bayar dan pulang.

Lola tidak ada jadi kamarnya juga kosong, Chloe mencari selimut alasi, kemudian membiarkan Vicky dan Bob tidur di sini, dia dan Amelia tidur bersama, namun Vicky melihat Bob langsung marah, jadi tidak ingin satu kamar dengannya, Bob juga malas berbincang pada ayahnya, jadi dia memutuskan dirinya untuk tidur di lantai saja.

Malam jam sembilan, Amelia dan Vicky sudah tidur, Bob berbaring disofa, tidak tidur dilantai, setelah Chloe selesai mandi, juga bersembunyi ke koridor menelepon.

Baru berbunyi dua kali sudah diangkat, "Sudah selesai sibuk?" Pertanyaan dia.

Suara Colten sangat serak, di sana terdengar sangat tenang, Chloe juga menghitung perbedaan waktu, sekarang di Swiss pukul dua sore, dia juga bertanya, "Apakah kamu sedang istirahat? Aku tidak mengganggu kamu kan?"

"Tidak." Colten jawab dengan mudah, tidak banyak bicara, tapi Chloe merasa ada yang aneh.

Dua hari lalu kondisi mereka masih sangat tegang, kenapa sekarang membuat dia merasa sangat akrab?

"Oh." Chloe mendadak tidak tahu harus berkata apa.

"He, sudah tahu bagaimana berterima kasih padaku?" Colten mendadak tertawa, suara dia sangat lembut, Chloe hampir bisa membayangkan sikap dia yang santai dan tatapan dia yang senang.

"Aku tidak tahu apa yang kamu inginkan, kamu ingin apa?" Chloe juga kaget, berusaha tidak memikirkan tampak dia.

Dia pasti tidak tahu, tampak dia yang ganteng ini, seberapa jauhpun bisa membuat hati orang berdebar.

"Aku ingin kamu!" Kata Colten, suara dia sangat rendah juga serak, seperti musik yang di atas air, dengan tenang berombak, kemudian masuk ke dalam lubuk hati Chloe.

Novel Terkait

Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu