His Soft Side - Bab 82 Berhubungan Kepala Babi Besarmu

“Buka bajumu yang basah, kamu berencana untuk keluar dari dalam dengan telanjang bulat kah?” Tanya Colten Huo.

“…..” Chloe Jian baru sadar kalau ini memang sebuah masalah yang sangat serius, menggantikan baju yang basah, jadi Dia mengenakan apa nanti?

“Kalau begitu kamu ada baju yang bisa dikenakan aku tidak?” Chloe Jian hanya bisa bertanya kepada Colten Huo.

Lalu Colten Huo mengetuk pintunya lagi, Chloe Jian pun mengenakan baju dengan buru-buru, dan membuka pintu, melihat Colten Huo membawa sebuah kemeja putih di tangan dan memberi kepadanya.

“Hanya ada model pria, kamu pakai saja dulu!” Kata Colten Huo.

Chloe Jian tidak memiliki pilihan yang lain, hanya bisa menerima kemeja tersebut.

Setelah mandi air hangat, Chloe Jian pun merasa lebih leluasa, tetapi asal Dia terpikir kalau dirinya mandi di rumah Colten Huo, Dia pun langsung merasa tidak leluasa, Dia tidak mandi dengan lama, dengan cepat Ia mengelap badannya dengan handuk.

Tapi saat ini datang lagi sebuah masalah.

Chloe Jian menyadari kalau branya, dan celana dalam pun basah, jadi sekarang kalau Dia mengenakan kemeja Colten Huo, berarti benar-benar kosong, apalagi kemeja putih, ini ini ini….

Colten Huo terus menunggu di luar kamar kecil, mendengar suara air dari dalam, hatinya tiba-tiba menjadi kacau, tidak lama kemudian, Dia tiba-tiba mendengar saura pelan dari dalam “Eh!”

“Kenapa?” Dia bertanya.

“Bisakah aku ganti kemeja dengan warna yang lebih gelap?” suara Chloe Jian pelan seperti nyamuk, Dia merasa kalau terjadi satu hal memalukan lagi, Dia sudah boleh membunuh diri.

Colten Huo tidak bertanya kenapa, langsung membuka lemari dan mengambil sebuah kemeja hitam dan memberikannya kepada Chloe Jian.

Chloe Jian membuka pintu dengan segaris, lalu Dia mengulurkan dan menerima kemeja tersebut, Colten Huo hanya melihat sebuah tangan putih lembut yang seperti salju muncul di depannya, membuat depan matanya seperti ada sinar putih.

“Terima kasih!” Chloe Jian mengenakan baju dengan baik lalu keluar, wajahnya terlihat sangat merah, sambil mengigit bibirnya, Ia mengembalikan kemeja putih tersebut kepada Colten Huo, lalu membalikkan badan dan mengambil bajunya yang sudah basah.

Colten Huo melihat bayangan punggung Chloe Jian, sambil menyipitkan mata, kemejanya yang dikenakan di badan Chloe Jian, terlihat sangat besar dan panjang, bagian lengan pun di gulung-gulung olehnya baru terlihat lengannya, panjang kemeja tersebut pas sampai ke lutut Chloe Jian, tanpa alas kaki, menunjukkan kakinya yang putih itu, saat Ia berjalan, kerah yang besar pun terjatuh dan menunjukkan bahunya yang cantik.

Chloe Jian pada saat ini, benar-benar terlihat sangat menggoda!

Chloe Jian membawa bajunya keluar, melihat Colten Huo sedang menatap dirinya, dengan tatapan yang dalam tersebut, terlihat keinginan untuk mendapatkan Chloe Jian yang sama sekali tidak disembunyikan, Chloe Jian pun menjadi canggung, sekarang Dia tidak mengenakan dalaman, dan Dia juga sedang berada di rumahnya, dan bahkan mengenakan bajunya juga, begitu intim, kalau nanti Colten Huo tiba-tiba bernafsu dan menyerangnya, Dia lapor ke Polisi dan berkata dirinya di perkosa pun tidak akan ada orang yang percaya.

“Ayo.” Untung saja Colten Huo tidak sebajingan itu, Colten Huo berusaha menghindari tatapan, sambil mengarahkan Chloe Jian ke ruang laundry, mengajari Dia bagaimana cara mengeringkan baju, dan membantu Dia menggantungkan baju yang basah, Dia melihat Chloe Jian masih belum mau pergi, Dia pun mengangkat alisnya dan berkata, “Kenapa? Jangan-jangan kamu ingin menunggu setengah jam disini?”

“Kamu, kamu bisa keluar dulu tidak? Aku masih ada baju yang ingin aku keringkan.” Chloe Jian sambil menunduk, wajahnya terlihat sangat merah.

Colten Huo tiba-tiba tertawa, Dia melirik ke bra hitam dan celana dalam yang disembunyikan di belakang Chloe Jian, Ia pun tidak membongkar perkataan Chloe Jian, hanya menganggukkan kepala dan keluar.

Chloe Jian buru-buru menggantungkan bra dan celananya, dan memasukkannya ke dalam mesin pengering baju.

Chloe Jian juga tahu, dirinya tidak mungkin menunggu setengah jam di sini, Dia hanya bisa keluar, tapi sekarang Dia tidak mengenakan apapun di bawah kemeja ini, benar-benar merasa tidak aman.

Dan baju Colten Huo juga masih ada baunya, bau musk yang tersamar-samar, sangat enak dicium, tapi juga membuat Chloe Jian tidak menahan diri tiba-tiba merasa hangat dan deg-deg an.

“Silahkan duduk.” Colten Huo duduk di sofa, sedang memegang remote kontrol AC sentral untuk meningkatkan suhu.

Chloe Jian sengaja memilih tempat duduk yang paling jauh darinya, dengan kedua kaki yang tertutup rapat, berusaha menarik kemejanya kebawah, takut jika tidak berhati-hati akan kelihatan.

“Tadi ada telepon kamu.” Colten Huo benar-benar tidak tega melihat Chloe Jian terlihat begitu kaku, dan Dia juga tahu di dalam kemeja tersebut, Chloe Jian tidak mengenakan apa-apa, hatinya sedikit kacau, Dia pun mencoba mengalihkan perhatiannya, juga membuat dirinya tidak berpikir yang aneh-aneh, “Ada satu panggilan dari Lola Luo, dan ada sebuah video call dari orang yang bernama Bobo.”

Colten Huo baru selesai ngomong, hp Chloe Jian pun berbunyi, lalu Colten Huo memberikan hp kepadanya, lalu Chloe Jian mencondongkan badan dan menerima hp tersebut, tatapan Colten Huo pun melihat sekilas ke dadanya, dan tiba-tiba menyipit.

Chloe Jian buru-buru mengangkat telepon, Dia juga tidak memperhatikan tatapan Colten Huo yang terlihat berbeda.

Telepon dari Aurora Wu, Chloe Jian baru mengangkat telepon tersebut, sudah mendengar teriakan Aurora Wu dari telepon tersebut, “Chloe, kamu baik-baik saja?”

“Memangnya aku tidak baik kenapa?” Chloe Jian bingung.

“Chloe, apakah kamu sudah bertemu dengan Ocean Xu? Maafkan aku, kemarin dan hari ini Dia sudah memohon aku selama 2 hari, dan berkata kalau ada hal yang sangat penting harus dibicarakan dengan kamu, aku tidak tega, lalu memberikan nomor hp kamu kenapanya.” Kata Lola Luo dengan merasa bersalah.

“Eh, kalau kasih nomor hp yasudah lah, kamu kenapa beritahu Dia alamat tinggal kita?” Kata Chloe Jian dengan tidak berdaya.

"Ini bukan aku yang bilang, tidak tahu dari mana Ia mengetahui kalau kita tinggal bersama, lalu Ia mencari alamat aku dari pendaftaran staf Qingdao University.” Lola Luo langsung berkata dengan kasihan, “Dia barusan telepon aku, berkata kalau kamu tidak mau mengangkat telepon Dia, khawatir jika terjadi sesuatu dengan kamu, jadi meminta aku menanyakan kabarmu. “

“Lalu bagaimana lalu bagaimana? Chloe, kamu bertemu dengan Ocean Xu, apakah kamu ada menonjok Dia sampai mencari giginya kemana-mana?” kata Aurora Wu dengan semangat, lalu dengan spontan Dia bertanya, “Eh Chloe, kamu ini sedang berada dimana? Kok aku lihat kamu sepertinya mengenakan baju pria? Kamu berhubungan dengan pria liar yang mana?”

“Sshu! Diam!” Chloe Jian melirik Colten Huo dengan diam-diam, melihat Dia sedang sambil memainkan hp entah sedang mencari apa, lalu Chloe Jian buru-buru membalikkan badan, dan berkata dengan kedua orang yang ada di dalam video call tersebut, “Kalian ada apa tunggu aku pulang saja kita baru lanjut lagi! Aku tutup telepon!”

“Tunggu!” Aurora Wu berteriak dulu, “Chloe, kok aku lihat pria yang ada di belakang kamu ini mirip dengan CEO Huo? Ah! Bukan mirip! Tapi memang CEO Huo! Chloe, kamu sedang berada di rumah CEO Huo? Kamu mengenakan bajunya? Jangan-jangan kalian sudah berhubungan ya? Aaaaaa, bagus sekali, akhirnya kamu berpikir dengan jernih! Kan sudah aku bilang, CEO Huo begitu tampan, begitu kaya, otak kamu masuk air makanya kamu tidak mau dengannya!”

Berkata sampai terakhir, Aurora Wu hampir berteriak dengan semangat.

“Berhubungan kepalamu! Diam kamu!” kepala Chloe Jian merasa panas, sambil membentak Aurora Wu, Dia benar-benar merasa sangat kesal.

Namun, ketika bentakan itu berakhir, Chloe Jian sadar bahwa ada sesuatu yang salah, Begitu Dia memalingkan kepalanya, Dia melihat kalau Colten Huo sedang menatapnya dan tersenyum, Chloe Jian tiba-tiba merasa seluruh aliran darahnya mengalir ke otak, “Bam” meledak di wajahnya, Dia menutup wajahnya, dan meratap, Dia hanya merasa kalau dirinya sudah tidak memiliki muka lagi untuk bertemu dengan orang.

“Hahaha, aku tadi melihat CEO Huo tersenyum, Chloe, tebakan aku benarkan——” Aurora Wu masih sambil berteriak-teriak di sebelah telepon, Chloe Jian sudah tidak tahan lagi, langsung menutup teleponnya.

Ya Tuhan, bagaimana Dia bisa mengenal teman bodoh seperti Aurora Wu, Dia sudah hampir meninggalkan karena rasa malu.

Novel Terkait

Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu