His Soft Side - Bab 180 Dibully Oleh Tuan Besar Huo

Chloe Jian menatap Colten Huo dengan kesal, "Iya tinggal seperti ini!"

Membuka pintu dengan kunci, Chloe Jian melihat perabotan rumah yang sudah berdebu, tetapi semua barang tertata rapi, teringat Bibi Qin sudah merapikan rumah setelah polisi datang kemari.

Chloe Jian pergi ke dapur mencuci lap, membersihkan debu di meja dan kursi, lalu berkata kepada Colten Huo: "Duduk sebentar, aku mengambil beberapa barang."

Saat ini Chloe Jian tidak hanya kembali untuk membantu ibu mengambil surat cerai, tetapi juga mengambil beberapa pakaian untuk ibu, serta beberapa barang pribadinya, mungkin mereka tidak akan kembali untuk waktu yang sangat lama, jadi mengambil semua dokumen penting.

Seusai bicara, Chloe Jian masuk ke dalam kamar, Colten Huo sedang melihat foto-foto yang tergantung di dinding, bertanya "Siapa yang ada di foto?"

"Kakek nenek, dua paman dan ibuku, dahulu rumah tua ini adalah rumah kakek dan nenek, lalu diserahkan kepada pamanku, sejak aku dan ibuku tidak punya uang untuk menyewa rumah, kami pindah kemari." Kata Chloe Jian.

"Mengapa tidak punya uang untuk sewa rumah? Bagaimana dengan ayahmu?" Colten Huo mengerutkan kening.

"Ayah ingin menceraikan ibuku, tetapi ibu tidak ingin bercerai, jadi kita diusir!" Chloe Jian berkata dengan tenang, seolah sedang menceritakan masalah keluarga orang lain.

Colten Huo menyipitkan mata tidak bicara, tiba-tiba melihat sesuatu, dia menghapus debu di bingkai foto dengan jari tangannya, melihat foto seorang anak perempuan.

Seorang anak perempuan yang berusia sekitar lima atau enam tahun dengan wajah bulat kecil dan mata besar, rambut dikuncir dua, sangat cantik seperti boneka porselen, sekilas tampak Chloe Jian saat kecil memakai gaun merah muda, mengendarai sepeda roda tiga dengan ceria dan tersenyum bahagia.

Colten Huo tersenyum melihatnya dan membersihkan debu pada beberapa bingkai foto berikutnya, ini semua adalah foto Chloe Jian dari bayi hingga masa kanak-kanak, semua foto di pajang didinding, fotonya lebih banyak daripada kedua pamannya, sepertinya kakek dan nenek sangat mencintainya.

Colten Huo mengeluarkan ponsel dan mengambil foto satu per satu, semakin melihatnya semakin menyukai foto Chloe Jian saat kecil sangat polos dan ceria, dibandingkan dia sekarang yang terkadang terlihat sedikit galak.

“Hei, bisakah kamu masuk?” Tiba-tiba terdengar suara Chloe Jian dari dalam kamar.

Colten Huo menyimpan ponselnya dan berjalan kedalam kamar, melihat Chloe Jian sedang berdiri di kursi, ingin mengambil kotak di atas lemari, tetapi tidak bisa mencapainya.

Chloe Jian melihat Colten Huo masuk, segera melompat dari kursi dan menunjuk atas lemari, berkata "Kamu bisa membantuku mengambil kotak itu?"

Colten Huo mengulurkan tangan dan mengambil kotak itu dengan mudah, Chloe Jian diam-diam bergumam sangat bagus punya badan tinggi!

Colten Huo tidak memberikan kotak itu kepada Chloe Jian, tetapi memandanginya dan berkata, "Aku tidak dipanggil, hei!"

"Apa?" Chloe Jian hanya memperhatiankan kotak itu, dia ingin meraihnya tetapi tidak mendapatkannya, jadi dia mengangkat kepala.

“Aku punya nama!” Wajah Colten Huo sangat serius.

Chloe Jian mengangguk, "Aku tahu kamu punya nama!"

“Kamu memanggilku apa?” Colten Huo bertanya lagi.

"..." Chloe Jian menggaruk kepala dan mengerutkan wajahnya, "CEO Huo!"

“Kamu yakin?” Colten Huo mengangkat alis, meletakkan kotak itu di atas meja.

“Huo—kakak besar!" Chloe Jian bergumam, masih sungkan menyebut namanya, dia merasa sangat aneh, hanya sebutan nama mengapa begitu serius, untuk apa terlalu peduli?

Colten Huo mengulurkan tangan memeluk pinggang Chloe Jian, menciumnya tanpa peringatan.

Chloe Jian tidak punya waktu untuk bereaksi saat dicium, dia hanya menatap mata Colten Huo dan dia juga menatapnya, berkata "Kamu berutang padaku!"

Chloe Jian mengerti bahwa ini balasan karena tadi dia sengaja menciumannya untuk mengusir Ocean Xu!

“Panggil aku Colten!” Colten Huo mencium Chloe Jian tidak secara mendalam, tetapi menatapnya dengan tatapan yang dalam.

“Tidak!” Chloe Jian memalingkan kepala, sedikit melawan.

“Panggil atau tidak?” Colten Huo berhenti sejenak.

"Tidak!" Chloe Jian semakin memutar kepalanya.

"Panggil!"

"Tidak! Haha." Chloe Jian tidak bisa menahan tawa, merasa sangat lucu, dia menatap Colten Huo Li dengan aneh, "Seperti membully seorang gadis yang baik!"

“Ini disebut bullying?” Colten Huo kemudian mencium Chloe Jian dengan sangat dalam sampai Chloe Jian sulit bernafas, baru dia melepaskannya dan memegang dagunya dengan lembut, bertanya "Apa ini namanya?"

Wajah Chloe Jian semakin memerah, matanya berair, marah seolah ingin menuntutnya, tetapi tidak bisa mengatakan apapun, karena dialah yang mendorongnya terlebih dahulu.

“Ingat, lain kali panggil aku Colten!” Colten Huo tersenyum, dia senang melihat ekspresi Chloe Jian, membuatnya merasa dapat menaklukannya.

Chloe Jian menunduk, tidak mempedulikannya, dia berbalik ingin pergi, tetapi Colten Huo memeluk pinggangnya dan menciumannya lagi.

"Hei!" Chloe Jian sangat kesal, apa ini membuatnya ketagihan?

“Tadi hanya pemanasan, sekarang baru dimulai!” Mata Colten Huo bercahaya. Dia mencium sudut mulut Chloe Jian, berkata “Cium aku seperti semalam!”

“Aku tidak mau!” Sekarang Chloe Jian merasa frustasi saat mendengar Colten Huo menyebutkan ciuman kemarin malam. Dia benar-benar ingin mencekik dirinya sendiri, bagaimana bisa otaknya mejadi panas dan melakukan itu, sekarang dia benar-benar menyesal.

“Apa layak dibicarakan?” Colten Huo sangat sabar, dia sangat menghargai keindahan wanita sebagai tulang rusuk, jadi dia tidak puas hanya dengan paksaan sepihak.

"Hmm! Tidakkah kamu berpikir hubungan kita sangat aneh?" Chloe Jian akhirnya mengatakan apa yang dipikirkannya, ini membuat dirinya sendiri merasa gila, jelas tidak mencintainya, tetapi mengapa ingin melakukan hal-hal intim dengannya baik secara dipaksa atau sukarela, dia tidak merasa jijik dan mual, tetapi membuatnya merasa nyaman!

Ternyata inilah alasan mengapa dia menolak!

Colten Huo menyipitkan mata dan berkata, "Tidak ada yang aneh, hubungan kita sangat normal!"

"Tidak! Tidak normal! Sama sekali tidak normal!" Chloe Jian menggelengkan kepala, "Bukankah pernikahan kita hanya palsu? Kamu pernah berkata bahwa kamu tidak menyukaiku, lalu mengapa kamu ingin menciumku? Mencium seseorang yang tidak kamu suka, tidakkah kamu berpikir sangat menjijikkan?"

“Apakah kamu merasa jijik saat aku menciummu?” Colten Huo menatap Chloe Jian. Pada saat ini dia merasa sangat gugup menunggu jawabannya, bagaimana jika dia menjawab jijik, apa dia bisa membunuhnya?

“Aku yang bertanya kepadamu dahulu!” Chloe Jian sangat malu untuk menjawab pertanyaan ini, wajahnya langsung memerah dan menatap Colten Huo dengan rasa tidak puas.

Dia tidak merasa jijik, tapi sebaliknya..., jadi dia merasa depresi, meragukan apakah dirinya memiliki kecenderungan untuk disalahgunakan, sebelumnya Colten Huo begitu buruk kepadanya, mengapa dirinya tidak pernah membencinya!

Novel Terkait

Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu