His Soft Side - Bab 219 Ia Adalah Orang Yang Ingin Kucari

Mendengarnya, Chloe Jian mengangguk-anggukkan kepala, “Ini adalah pertama kalinya aku merasa perkataanmu sangat benar! Contohnya seseorang yang memang cantik takkan bercermin setiap saat, hanya mereka yang kurang percaya diri akan penampilannya lah yang akan begitu mempedulikan penampilan mereka.”

“Adik Jian, apakah kau sedang menyombongkan kecantikanmu?” Robin Cheng tak dapat menahan diri menggodanya.

“Benar! Apakah menurutmu aku tidak cantik?” Chloe Jian bertanya sambil tersenyum menyeringai.

“Tentu saja cantik! Bahkan saat pertama kali bertemu denganmu, saat kau berdandan dengan begitu buruk pun, aku masih bisa melihat bahwa kau sangat cantik, jika bukan karena keduluan kakak keempat, aku pasti juga akan mengejarmu!” Robin Cheng memuji Chloe Jian, lalu mengutarakan penyesalannya.

“Ah, sayang sekali, sebenarnya sejak awal, aku juga merasa kesanmu jauh lebih baik daripadanya!” Chloe Jian memeluk jok depan dan menatap Robin Cheng dari samping dengan ekspresi menyesal.

“Benarkah?” Robin Cheng merasa sangat girang saat mendengarnya, “Kalau begitu sekarang campakkan saja kakak keempat, dan berpacaran denganku saja. Aku jauh lebih lembut dibandingkan kakak keempat, aku takkan pernah menunjukkan ekspresi dingin kepadamu!”

“Aku akan mempertimbangkannya!” kata Chloe Jian sambil mengangguk-angguk sambil menatap Colten Huo.

Saat ini wajah Colten Huo tampak sangat suram, ia merangkul leher Chloe Jian dan menariknya ke dalam pelukannya, lalu sambil menggertakkan gigi ia berkata dengan geram, “Apakah kau menganggapku tidak ada?”

Chloe Jian melepaskan diri dari pelukannya dan segera mengganti topik pembicaraan, “Rupanya kehidupan orang kaya juga tidak mudah, awalnya aku merasa iri setiap kali melihat kehidupan orang kaya di Weibo, saat itu aku ingin menjadi parasit saja.”

“Kau ingin menjadi parasit?” mendengarnya, Colten Huo menatap Chloe Jian dengan ekspresi serius, “Aku akan menafkahimu!”

“Aku tak mau kau nafkahi!” Chloe Jian segera menggelengkan kepala, “Dulu pemikiranku sangat dangkal, tapi kini aku tak lagi bergantung pada orang lain, aku bisa bekerja dan menafkahi diriku sendiri.”

“Adik Jian, apakah kau tak tahu berapa banyak uang yang dimiliki kakak keempat? Bagaimana bisa kau langsung menolaknya?” Robin Cheng menyela lagi, “Kakak keempat sudah bersedia menafkahimu, berarti kau adalah parasit terkaya di dunia, dan kau menolak?”

“Ia punya uang lalu apa hubungannya denganku?” Chloe Jian melirik Colten Huo, di dalam mobil sangat gelap, ia bisa melihat sosok Colten Huo dari cahaya lampu jalan yang masuk ke dalam mobil, tapi ia tak dapat melihat ekspresinya yang berapi-api.

Tidak hanya seorang yang mengatakan hal ini padanya, tapi punya uang atau tidak tak dapat menentukan kepribadian seseorang, hanya karena ia kaya belum tentu ia orang yang baik, dan hanya karena tidak punya uang belum tentu ia orang yang buruk, maka masalah uang bukanlah kriteria penentu apakah ia akan memilihnya atau tidak.

Mendengarnya, Robin Cheng dan Colten Huo terdiam sejenak, mereka berdua merenung, kenapa orang kaya seperti tak ada artinya bagi Chloe Jian, apakah ia benar-benar tak mempedulikan kekayaan?

Akhirnya Robin Cheng bertanya, “Adik Jian, apakah karena kau belum pernah hidup tanpa mempunyai uang, maka kau menganggap uang tak ada artinya?”

Chloe Jian segera teringat jerih payahnya selama bertahun-tahun untuk menabung, dan juga kejadian malam itu saat Colten Huo mempermalukannya hanya demi beberapa puluh juta, ia segera mengatupkan bibirnya dan berkata dengan dingin, “Masalah ini kau harus menanyakannya padanya, apakah aku pernah hidup susah, ia sangat mengetahuinya!”

Mendengar ada yang janggal dari nada bicara Chloe Jian, Robin Cheng diam-diam menatapnya dari spion tengah, apakah pernah terjadi suatu masalah yang tak menyenangkan antara Chloe Jian dan Colten Huo gara-gara uang?

Melihat Chloe Jian menarik tangannya dari genggamannya, Colten Huo merasa sedih, ia tahu ia pasti teringat kejadian saat itu, ia segera menyalahkan Robin Cheng karena menyinggung masalah ini.

“Uhuk uhuk.” Colten Huo terbatuk dua kali untuk memberi isyarat pada Robin Cheng untuk tak mengatakan apapun lagi, lalu meraih tangan Chloe Jian.

Chloe Jian sengaja memasukkan tangannya ke dalam saku, sebagai isyarat ia tak ingin melakukan kontak fisik dengannya.

“Jangan pedulikan aku, kakak keempat!” Robin Cheng mengangkat bahunya saat melihat Colten Huo menatap ke arahnya.

Sepanjang sisa perjalanan, Chloe Jian sama sekali tak menggubris Colten Huo, Colten Huo berkali-kali berusaha memeluknya tapi ia menghindarinya, sebenarnya Chloe Jian tidak marah, ia memang pernah berbicara dengan kurang ajar, tapi kemudian ia telah meminta maaf, dan setelah itu ia selalu memperlakukannya dengan baik, jika tidak, tak mungkin kesannya terhadapnya akan berubah.

Tapi Chloe Jian tak mengatakan apapun karena ia merasa kurang nyaman, seolah telah terjadi sesuatu yang buruk.

Robin Cheng menyetir memasuki distriknya, dan berhenti di depan gedung tempat Colten Huo tinggal, Colten Huo turun dari mobil, dan Chloe Jian telah turun lebih dulu darinya dan berjalan memasuki gedung itu.

“Kakak keempat, kau harus bersikap lembut pada wanita, jangan terlalu keras.” Melihat Colten Huo menatap sosok Chloe Jian dari belakang dengan ekspresi dingin, Robin Cheng menepuk pundak Colten Huo dan berkata, memperingatkannya agar tidak bersikap dingin.

“Jangan sebarkan pada orang lain tentang hubunganku dengannya.” Perintah Colten Huo sambil berjalan pergi.

Robin Cheng maju mengikutinya dan bertanya, “Kakak keempat, apakah kau serius?”

Chloe Jian telah berjalan sampai ke lift, ia menoleh dan melihat Colten Huo belum menyusulnya, dengan heran ia berbalik dan berjalan keluar untuk melihat kenapa Colten Huo begitu lama, sebelum tiba di pintu lobi, ia mendengar pertanyaan Robin Cheng, dan langkah kakinya segera terhenti.

Apakah ia serius? Ini juga adalah pertanyaan yang selalu mengusik hati Chloe Jian, ia tak berani menerimanya, dan tak berani menyerahkan hatinya padanya karena ia takut ia hanya bermain-main, dan begitu ia menyerahkan hatinya, ia akan kehilangannya selamanya.

Saat itu, Colten Huo menjawab, “Ia adalah orang yang ingin kucari!”

Robin Cheng segera tertegun mendengarnya.

Colten Huo mendongak, dan mendapati entah sejak kapan Chloe Jian telah berbalik dan berdiri 2-3 meter di hadapannya, sambil memiringkan kepala menatapnya. Ia menatapnya, menghampirinya, dan menggandeng tangannya dan berjalan menuju ke lift.

Chloe Jian mengikutinya dengan patuh dan setelah masuk ke dalam lift, ia bertanya, “Apakah aku benar-benar orang yang ingin kau cari?”

Colten Huo menatap layar nomor lantai yang terus bergerak, dan sesaat kemudian ia bergumam, “Hm.”

“Kenapa kau ingin mencariku? Sebenarnya kapan kita pernah bertemu?” Chloe Jian merasa semakin bingung, ia selalu ingin menanyakan hal ini, tapi belum pernah mendapatkan kesempatan.

“Kau ingin tahu?” Colten Huo menoleh menatap Chloe Jian.

“Tentu saja!” Chloe Jian menatapnya, “Jika tidak, dalam hati aku selalu merasa ragu, seolah kau selalu merencanakan segalanya.”

Colten Huo tak mengatakan apapun, hanya menatap Chloe Jian, matanya yang hitam pekat seolah menyimpan suatu rahasia.

Tiba-tiba lift berhenti dan pintunya terbuka, tanpa berbicara, Colten Huo menggandeng tangan Chloe Jian dan menariknya keluar, Chloe Jian sudah terbiasa melihatnya bersikap seperti ini. Ia menekan password pintunya, lalu saat ia hendak mengatakan sesuatu, tiba-tiba Colten Huo berbalik dan menciumnya dengan ganas.

Ciumannya yang ganas ini melekat di bibir Chloe Jian dalam waktu yang lama, baru kemudian ia melepaskannya.

“Ingin tahu?” Colten Huo menunduk menatap wajah Chloe Jian yang tersipu.

“Iya.” Chloe Jian mengangguk, jika ia tak ingin tahu, sejak tadi ia pasti sudah mendorongnya.

Colten Huo mengelus pipi Chloe Jian dengan lembut, jarinya yang lentik menyentuh bibirnya yang merah, ia tersenyum, “Katakan kau mencintaiku, baru aku akan memberitahumu.”

Novel Terkait

Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu