His Soft Side - Bab 231 Sebenarnya Kamu Hanya Melupakanku

“Kenapa berkata seperti ini?” cahaya lampu meredup, Colten Huo menatap Chloe Jian, cahaya lampu jalanan menembus kaca jendela mobil terpantul pada wajahnya, bayangan remang menari-nari, membuat garis wajahnya yang lembut menjadi semakin misterius.

“Tiba-tiba kenal, lalu kamu tiba-tiba membawaku ke rumah sakit, kemudian bertemu di Ming’s Corp, dan ada masalah pada lift, lalu tiba-tiba……” Chloe Jian menghitung jari, “Tiba-tiba kamu marah padaku, dan membentakku, lalu mendadak muncul di klub, kemudian tiba-tiba pergi mengurus akta nikah, dan malam itu juga mendadak sinis padaku, lalu mendadak sakit, mendadak dinas keluar kota, lalu……”

Chloe Jian menggigit bibir, dengan hati kusut melihat kepadatan lalu lintas di depannya.

“Setiap hari otakmu hanya untuk memikirkan ini?” Colten Huo dibuat pusing dengan sederet kata ‘mendadak’ yang diucapkan Chloe Jian, dia menggeleng dan mendesah, “Untuk apa kamu pedulikan semua itu? Kamu hanya perlu ingat satu hal, aku datang karenamu!”

“Kamu jangan bicara seperti ini!” Chloe Jian melihat ke bawah, dia cemberut dan berkata dengan suara pelan, “Ucapanmu membuatku tertekan!”

“Kalau tidak, begini saja, yang sudah berlalu biarlah berlalu, hargai apa yang di depan mata!” Di depan mereka ada lampu merah, Colten Huo memberhentikan mobil, dia mengulurkan tangannya memegan tangan Chloe Jian.

“Tapi masalah yang sudah lewat membuat hatiku kacau, yang akan datang juga membuatku kehilangan arah.” Ucap Chloe Jian pelan.

“Masalah yang sudah lewat, maksudmu yang mana?” Colten Huo terdiam sejenak, lalu berkata, “Aku pernah bilang, bagian tentangku itu, aku akan memberitahumu, tapi tidak sekarang.”

“Makanya aku tidak tenang.” Gumam Chloe Jian.

Colten Huo mengepalkan tangannya, setelah beberapa saat, lampu lalu lintas menunjukkan masih ada 3 detik sebelum lampu berubah hijau, barulah dia berkata, “Sebenarnya, kamu hanya tidak mengenalku saja!”

Mendengar perkataannya, mata Chloe Jian berkedip, dia terus merasa kata-lata Colten Huo ini seolah sedang mengisyaratkan sesuatu, tapi saat dia hendak bertanya lagi, dia menyadari wajah Colten Huo yang berubah suram dan fokus menyetir, seolah tidak ingin lanjut membahasnya.

“Selalu bicara setengah jalan, membuat orang penasaran!” keluh Chloe Jian.

“Atau, malam ini berikan padaku, aku akan memberitahumu!” Colten Huo melihat tampang Chloe Jian yang serba salah itu, tidak bisa menahan diri untuk tidak menggodanya.

“Berikan apa?” tanya Chloe Jian sekenanya, dia seketika sadar, lalu memelototinya, “Enak saja, Aku ingat kamu sendiri yang bilang tidak peduli padaku!”

“Boleh jangan ungkit lagi masalah yang dulu? Bukannya saat itu untuk menipumu tanda tangan?” jawab Colten Huo tidak berdaya.

“Oh! Kamu sudah mengakui menipuku!” Chloe Jian terperangah.

“Iya, aku memang menipumu, sebenarnya aku sangat peduli, jika tidak kenapa harus mencarimu kemana-mana?” Colten Huo tidak seharusnya mengatakan semua ini pada Chloe Jian, tapi dia sadar, pikiran gadis ini berbeda dengan yang lain, terus menutupi darinya malah membuatnya merasa buruk, lebih baik katakan semua padanya, lagipula saat ini juga dia tidak bisa kabur.

“……” Chloe Jian merasa dia seharusnya marah, tapi mendengar Colten Huo sejujur ini, dia juga merasa segan untuk melampiaskannya, terlebih dia juga bilang peduli padanya, membuat hatinya yang gengsi ini merasa puas.

“Kenapa aku merasa kamu semakin seenaknya!” Chloe Jian menahan sekian lama baru mengucapkan satu kalimat ini, “dengan imej mu di benakku sama sekali berbeda.”

“Imej ku di benakmu seperti apa?” tanya Colten Huo.

“Jika kubilang, kamu tidak boleh marah!” Chloe Jian memutar bola matanya, berpikir harus bagaimana menjawab.

“Iya.”

Chloe Jian berpikir ragu beberapa saat, pada akhirnya dia tetap menggeleng, “Sudahlah, lebih baik jangan dibilang, kamu pasti akan marah!”

“Katakan saja, aku tidak marah!” Colten Huo memang ingin tahu bagaimana dirinya di benak Chloe Jian, kesempatan ini tentu saja tidak akan disia-siakan.

“Aku bilang ya!” Chloe Jian terbatuk dua kali, berkata dengan cepat, “Mau menang sendiri, sombong, dingin, membosankan, dictator, kasar, suka sembarangan menciumku, setiap kali membuatku merasa sangat tidak enak……

“Berhenti!” Colten Huo membelokkan setir mobil, menginjak pedal rem, terdengar suara mobil direm mendadak, dia menghentikan mobilnya di pinggir jalan, memiringkan badan melotot pada Chloe Jian, aura di wajah tampannya tidak enak dilihat, nada bicaranya juga berubah dingin, “Imej ku di benakmu penuh dengan kekurangan?”

“Tidak juga,” sejak awal Chloe Jian sudah tahu bahwa Colten Huo tidak akan senang mendengar semua ini, dia juga sudah memikirkan bagaimana membalasnya, hanya mendapati dia sengaja tersenyum, “Sebenarnya yang kukatakan itu, semuanya yang tidak kamu miliki.”

Colten Huo menyunggingkan bibir, “Bagaimana dengan yang terakhir? Setiap kali menciummu membuatmu merasa sangat tidak enak?”

Kalimat terakhir ini yang lebih dipedulikannya, benar-benar sedang meragukan kemampuannya!

“Bukan setiap kali juga sih……” wajah Chloe Jian memerah, tatapan matanya juga menghindar kesana-kemari, tadi dia hanya mengomel, dan tanpa banyak berpikir dia keceplosan, sekarang Colten Huo hanya terfokus pada kalimat itu, membuatnya tidak tahu harus bagaimana menjawab, kulit wajahnya tidak setebal itu hingga harus berdiskusi tentang hal intim tersebut.

“……” Colten Huo sangat murung, dia lanjut menyetir mobilnya kembali ke jalanan, tapi tidak lagi berkata sepatah katapun.

Chloe Jian menyadari jalan yang dilalui Colten Huo bukan jalan pulang ke rumah, jadi dia bertanya, “Pergi kemana?”

Colten Huo tidak menggubrisnya.

“Kamu marah?” Chloe Jian merasakan tekanan di dalam mobil, dia sekarang sudah mulai terbiasa dengan perangai Colten Huo, malah tidak semenakutkan dulu.

“Tidak!” Colten Huo berkata dengan suaranya yang rendah.

“Kamu yang menyuruhku bilang!” Chloe Jian mendelik padanya, “Tadi bilang tidak akan marah.”

“Tidak marah.” Ucap Colten Huo, dia memang tidak marah, Chloe Jian bersedia berkata semua ini dengannya, setidaknya menandakan dia sudah tidak lagi merasa asing dengannya, dia pasti tidak akan membahas tentang ciuman senyaman ini dengan orang yang tidak disukai.

Dia hanya sedikit murung.

“Jadi kamu mau membawaku kemana?” tanya Chloe Jian lagi.

“Pergi menjenguk ibumu.” Balas Colten Huo.

Saat dia bicara, Chloe Jian sudah melihat papan Rumah Sakit Royal Kota Qinghu yang terang di atas gedung rumah sakit

“Kenapa kamu tiba-tiba terpikir untuk menjenguk ibuku?” Chloe Jian juga sudah 2 hari tidak datang, awalnya dia berencana untuk datang besok setelah pulang kerja.

“Ibumu kan ibu mertuaku? Apa salahnya aku menjenguknya?” Colten Huo menyetir mobilnya masuk ke area rumah sakit, sambil menoleh melihat Chloe Jian, tidak ada ekspresi apapun di wajah tampannya, tapi perkataannya sangat alami.

Chloe Jian berusaha memeras otaknya, setelah beberapa waktu barulah terpikir beberapa kata ini, “Menantu palsu!”

“Menantu asli!” Colten Huo mempertegas kembali, “Ada buktinya!”

“……” Chloe Jian kehabisan kata-kata.

Sekarang baru jam 6 lebih, tapi langit sudah gelap, sebaliknya di dalam rumah sakit penuh dengan terang cahaya lampu, di gedung opname banyak sekali orang berlalu-lalang.

Colten Huo memarkirkan mobilnya, berjalan bersama Chloe Jian menuju gedung ICU yang ada di belakang, perpaduan pria tampan dan wanita cantik tentu sangat menarik perhatian orang banyak.

“Saat melewati jalan kecil berbunga itu, Chloe Jian mendadak melihat bayangan dua orang yang sangat dikenalnya, dia menyipitkan mata supaya melihat lebih jelas, kebetulan orang itu juga menoleh, ternyata ibu Ocean Xu.

Kening Chloe Jian berkerut, ibu Ocean Xu kenapa ada di rumah sakit? Dari penampilannya juga tidak seperti sedang sakit, atau ada anggota keluarganya yang sakit? Tapi bukankah Keluarga Xu tinggal di Kota Boshan? Sepertinya dulu tidak pernah mendengar mereka memiliki saudara di Kota Qinghu.

Novel Terkait

This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu