His Soft Side - Bab 409 Aku Dan Suamiku Mau Pulang

Colten tetap saja tidak berkata, namun mulutnya yang tersenyum sudah menandakan suasana baik hatinya.

"Apakah boleh minggir sekarang? Aku dan suamiku mau pulang!" Kata Chloe dengan nada bicara baik.

Orang yang mengepungnya perlahan minggir, Chloe seolah adalah pelindungnya, dia mengandeng Colten keluar dari kepungan orang-orang, setelah berjalan beberapa langkah, dia seolah terpikiran dengan sesuatu, dia lalu membalikkan badannnya dan berkata sambil tersenyum lembut, "Maaf semuanya, suamiku ini sedikit merendah, meskipun dia tampan namun dia tidak suka dipotret orang lain terutama diletakkan diinternet untuk dinilai oleh orang-orang, jadi, apakah boleh minta tolong fotonya dihapus saja?"

Para orang-orang melihat Chloe terus saja tersenyum, semua orang punya hati yang baik, Chloe berkata dengan sopan, tentu saja orang lain tidak enakan untuk bertengkar dengannya, jadi sebagian besar orang menganggukkan kepalanya.

"Terima kasih kalau begitu." Chloe tersenyum dan berjalan menjauh sambil mengandeng tangan Colten.

Aurora mengejarnya, "Chloe kamu sungguh polos, kamu menyuruh mereka hapus dan kamu kira mereka pasti akan melakukannya? Aku berani taruhan paling banyak 3 menit, di internet pasti ada foto hari ini."

Chloe melirik kearah Colten, dia berkata sambil tersenyum dengan Aurora, "Kalau begitu kita taruhan saja, jika diinternet tidak ada foto hari ini, kamu traktir aku minum milktea sebulan!"

Tradisi mentraktir milktea sebulan ini merupakan tradisi semenjak mereka kulaih, waktu itu mereka jika ada yang terjadi hal baik terhadapnya pasti akan traktiran, jika makan terus juga bosan, mereka mulai traktiran milktea dan mentraktir hingga sebulan penuh.

"Baik, traktirannya yang dulu kita sering beli itu, siapa kalah traktir milktea sebulan!" Aurora sangatlah senang, dia merasa bahwa dirinya pasti menang, karena dia percaya dengan kekuatan Internet sekarang smartphone sudah begitu umum, semua orang memilikinya, semua orang punya zona timeline, sekali orang-orang ini membagikannya, pasti akan tersebar.

Chloe melirik kearah Colten, dia mengedipkan matanya.

Dia tidak takut kalah, meskipun dia tidak pernah bertanya terus terang kepada Colten, namun Chloe jelas tahu bahwa identitas Colten ini jarang keluar, sekali keluar dia pasti akan ditemui orang lain, namun fotonya diinternet sungguh sedikit sekali, boleh dibilang tidak ada foto yang jelas, ini pasti karena Colten tidak ingin berada didalam lingkungan internet seperti begitu, dan diperbincangkan, bahkan oleh orang tertentu dijadikan sebagai foto pemuas hasrat, jadi dia pasti menggunakan trik untuk menganggunya.

Dulu ketika Chloe diserang oleh pembullyan internet, sebuah telepon dari Colten saja dan langsung membuat semua gosip tidak benar mengenai Chloe menghilang dalam waktu singkat.

Colten melihat Chloe meliriknya, dia mencibir.

Setelah tiba diparkiran, awalnya Aurora ingin pulang, namun dia sedikit ragu-ragu, dia berkata, "Chloe, Aku terus saja tidak tenang, aku kembali lagi saja menemani Lola, ibunya tidak menjamin."

Chloe berpikir sejenak dan menganggukkan kepalanya, "Bagus juga."

Lagi pula Aurora juga sendirian, jika pulang dia juga hanya main game saja.

Sekali mengungkit Aurora, dia juga sudah lajang selama dua tahun, dia terus saja kencan buta namun selalu gagal, dia sepertinya juga tidak jadi dengan temannya yang berada diperusahaan bidang perfilman itu, dia juga tidak mahir dibidang bisnis, dia ada banyak barang dirumahnya, bahkan 10% dari barangnya saja juga belum terjual, semua bisnis nya itu dibantu oleh orang dekat.

Ayah dan ibu kandungnya masing-masing punya keluarga sendiri, sudah selama ini tidak pernah mengurusnya, setelah Aurora bekerja, kedua belah pihak itu sudah jarang memberikannya uang, jadi Aurora sekarang sangatlah serius bekerja di Ming's Corp.

Lagipula kecelakaan waktu itu menabrak orang, terakhir dibantu oleh mantan orang kencan buta Chloe membantunya dan damai dengan membayar uang, namun itu juga membuat Aurora kehabisan banyak uang, sekarang dia tidak berani terlalu boros, dia berhenti menyewa rumah sebelumnya, sekarang dia tinggal didalam rumah Chloe dan Lola sewa sebelumnya.

Chloe dan Colten naik keatas mobil, chloe melirik kearah COlten dan memikirkan bagaimana cara mengungkit urusan Alvaro.

"Katakan saja!" Colten sambil menyetir dan juga menyadari kejanggalan Chloe, meliriknya sebentar dan termenung sebentar, jelas terlihat ada yang ingin disampaikan, Colten sudah menunggu lama namun tidak mendengar perkataan dari Chloe, dia lalu sudah tidak sabaran.

Chloe berbisik, "Hmm, adik Lola melukai Albert dan ditangkap oleh polisi, kamu, apakah kamu bisa mencari relasi dan membuatnya keluar?"

"Hal ini saja?" Colten berhenti dan menunggu lampu merah, dia melirik kearah Chloe.

"Iya, hal ini saja." Chloe merasa malu, dia adalah serorang rakyat yang menaati hukum, sejak kecil dia tidak terlalu mahir memberikan hadiah, terutama ketika mencari orang untuk memanfaatkan relasinya, dia tidak pernah melakukannya, jika bukan karena Lola terlihat sangatlah kasihan, Chloe pasti akan menolaknya.

Colten memberikan telepon kearah Chloe, "Temukan nama Winaldy Chen, telepon dia."

Chloe berpikir, Winaldy Chen? Melisa Chen? Apakah ada hubungannya kedua orang ini?

"Ada apa?" Colten melihat Chloe tidak bergerak sama sekali, dia mengira bahwa Chloe tidak tahu password hpnya, "Passwordnya adalah ulang tahun kamu."

Chloe sadar kembali, dia tidak banyak bertanya, dia menundukkan kepalanya dan menekan kontak, dan menemukan nomor Winaldy, dia meneleponnya sesuai permintaan Colten.

Colten memakai headset bluetooth, telepon hanya berbunyi sebentar saja dan langsung diangkat.

"Tuan Muda Huo." nada bicara lelaki itu sangatlah sopan.

Colten memutarkan kepalanya dan bertanya kepada Chloe, "Apa namanya?"

Chloe masih memikirkan siapa sebenarnya Winaldy ini, dia tidak sadar ketika di tatapi oleh Colten, dia tampak bingung.

Colten tidak berdaya, dia mengulurkan tangan dan mencubit hidung Chloe, "Mengapa belakangan ini selalu bengong saja? Aku tanya siapa nama orang yang tertangkap itu?"

Chloe menjawab, "Alvaro Luo, luo dari buffalo, eh bukan, luo dari L U O!"

Colten tidak tahan untuk tertawa, "Alvaro Luo, Luo dari buffalo, hahahaha!"

Chloe menutup wajahnya, dia juga menyadari bahwa reaksi dirinya menjadi lambat, seolah otaknya rusak saja, dia selalu lebih lambat.

Colten mengingatkan Winaldy beberapa kata lalu melepaskan headset bluetooth, dia mengisyaratkan Chloe untuk mematikan telepon, dia menoleh dan melihat Chloe tengah bengong lagi, dia mengerutkan keningnya.

Colten mengenakan headset bluetoothnya dan memberitahu Winaldy yang masih menunggunya mematikan teleponnya, "Matikan!"

Winaldy jelas terlihat tercengang, sebagai bawahan, dia tentu saja setiap kalinya menunggu bosnya mematikan telepon, dia belum pernah mematikannya sendiri, tapi jika bosnya berkata seperti begitu, dia juga menurutinya.

Chloe melamun hingga sampai rumah, hingga Colten membukakan pintu untuknya barulah dia tahu sudah sampai rumah.

"Apa yang kamu pikirkan?" Colten juga menyadari kejanggalan dari Chloe.

"Ah? Oh, tidak ada apa-apa." Chloe turunn dan mengandeng tangan Colten, dia bergesek ditangannya dengan mesra.

Colten juga tidak banyak berpikir, dia hanya mengira bahwa Chloe sedang memikirkan masalah temannya itu.

Didalam villa sangatlah diam, saat ini kebetulan adalah senja hari, matahari terbenam, taman bunga didalam villa yang tenang, meskipun didalamnya tidak ada bunga, namun ada banyak pohon dan rerumputan, sungguh indah pemandangannya.

Novel Terkait

Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu