His Soft Side - Bab 24 Mengantarnya Pergi Berkencan Buta

Angka yang tertulis di atas lift terus menurun, Colten Huo berdiri di dekat tombol lift, Chloe Jian tiba-tiba merasa sangat khawatir, ia tidak tahu apa yang Colten Huo akan lakukan kepadanya, sehingga ia tidak tahan untuk tidak meliriknya sejenak, siapa yang menyangka bahwa Colten Huo ternyata berdiri di samping kaca, ketika Chloe Jian mengangkat kepalanya, tatapan mereka saling bertemu, ia kemudian menyadari bahwa Colten Huo ternyata sedang menatap dirinya melalui kaca tersebut.

Wajah Chloe Jian langsung memanas, ia bergegas menundukkan kepalanya dan tidak berani melihat ke arahnya.

Namun, Chloe Jian meragukan apakah dirinya sendiri yang sudah berpikir terlalu berlebihan, lagipula, lift tersebut cukup luas, ia bisa melihat kesana dan kemari, mungkin mereka hanya kebetulan saling bertatapan saja.

Ketika berpikir seperti ini, perasaan Chloe Jian yang sebelumnya gugup itu akhirnya menenang, ia menghirup nafas yang dalam, lalu mengangkat kepalanya lagi untuk melihat lift sudah sampai di lantai berapa, namun, tidak ia sangka, ketika ia baru saja meninggikan bulu matanya, tatapannya itu bertabrakan dengan sebuah mata hitam yang sangat mendalam.

Kali ini, Colten Huo tidak melihatnya melalui pantulan kaca, namun, ia berpaling dan menatapnya tajam.

Matanya terlihat sangat hitam dan menawan, ketika Chloe Jian saling bertatapan dengannya, ia hanya merasa tatapan mata hitam ini seakan-akan memiliki daya tarik seperti pusaran air, sekali ia menatapnya, ia tidak akan bisa kembali berfokus lagi.

Namun, Chloe Jian seperti jatuh ke dalam sebuah jebakan, ia tidak bisa menggeser tatapannya bagaimanapun ia mengusahakannya.

Untung saja lift akan segera tiba, Chloe Jian lansung menundukkan kepalanya, wajahnya itu sudah memerah sejak awal, ia juga merasa sangat canggung. Ketika pintu lift terbuka, ia pun langsung terburu-buru berlari keluar dari lift.

Namun, Chloe Jian langsung tercengang, ia hanya mempedulikan rasa gugupnya, sehingga ia tidak menyadari bahwa Colten Huo menekan lantai basement yang merupakan lapangan parkir, ia tidak mempunyai mobil, untuk apa ia berlari kemari?

Chloe Jian berpaling dan ingin melangkah mundur ke arah lift lagi, namun tatapannya langsung menghitam, ia menabrak Colten Huo yang tiba-tiba muncul di belakangnya itu.

Wangi tubuh lelaki yang dingin itu bergabung dengan wangi tubuh perempuan itu, seakan-akan meledak dan langsung memasuki hati mereka masing-masing.

Wajah Chloe Jian semakin memerah, ia dapat mendengar suara detak jantungnya yang berdebar kencang.

"Ma, maaf......,"Chloe Jian tidak tahu harus berkata apa, ia ingin melangkah mundur untuk menyingkir dari Colten Huo, namun ia menyadari bahwa tangannya sedang menigtari pinggangnya dan membuatnya tidak bisa bergerak.

Chloe Jian merasa semakin khawatir, ia tidak tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi padanya, mengapa ia selalu saja merasa gugup setiap kali bertemu denganya.

"Aku akan mengantarmu!" Colten Huo menundukkan kepalanya dan menatap Chloe Jian, lalu berkata dengan suara yang sedikit serak.

"Tidak perlu, aku, aku akan naik taksi!" Chloe Jian tidak akan mungkin berani membiarkan Colten Huo mengantarnya, ia kini hanya ingin pergi lebih jauh darinya.

Colten Huo mengangkat pergelangan tangannya, melihat jam tangannya, lalu berkata dengan wajah yang tidak berekspresi,"Kini sudah pukul delapan lebih dua puluh menit, kamu sudah terlambat dua puluh menit dari waktu janji temumu dengan pengacara yang baru saja kembali dari luar negeri itu, jika kamu kini pergi memanggil taksi, kamu mungkin mmerlukan waktu empat puluh menit untuk tiba di Distrik Yusahn, apakah kamu merasa pengacara dari luar negeri itu akan menunggumu selama satu jam?"

Chloe Jian tercengang dan membuka lebar kedua matanya ketika mendengar perkataannya ini, ia benar-benar kebingungan, ia ternyata sudah mendengar percakapannya dengan ibunya di mobil pada malam itu......

Namun, mengapa Chloe JIan merasa ada yang kurang tepat dari ucapannya ini? Apa hubungan antar dirinya yang pergi berkencan buta dengan CEO Huo ini?

Colten Huo sepertinya berhasil menebak apa yang sedang Chloe Jian pikirkan, ia langsung menajamkan tatapannya dan berkata,"Aku juga ingin pergi ke Distrik Yushan, aku bisa sekaligus mengantarmu!"

Ternyata begitu!

Chloe Jian menganggukkan kepalanya, ia juga tahu bahwa Colten Huo pasti akan memaksakan kehendaknya, sehingga menolak juga tidak ada gunanya, jadi, ia pun ikut dengannya.

"Kalau begitu, maaf sudah merepotkan CEO Huo!" Chloe Jian belum sempat berterima kasih padanya, namun Colten Huo langsung melepaskan pinggangnya, kemudian melangkah cepat ke depan.

Chloe Jian langsung mengikutinya dengan berlari perlahan.

Colten Huo mengendarai mobil Bentley, Chloe Jian menggertak giginya, lalu menarik pintu di samping pengemudi dan naik ke mobil.

Setelah ia menutup pintu mobilya, Colten Huo menyalakan mesin mobilnya dan mulai berkendara pergi, ketika hanya ada mereka berdua di dalam sebuah raungan, Chloe Jian merasa bahwa hormon tubuhnya yang khusus itu terasa semakin memberat, dan terus mengganggunya.

Chloe Jian mulai menyesal menaikki mobilnya.

Tetapi, Chloe Jian kembali berfokus, Colten Huo sudah tahu jelas bahwa ia hendak pergi berkencan buta, ia bahkan mengantarkannya pergi, jadi, ia tidak mungkin menyukainya, ia yang sudah berpikir terlalu berlebihan sebelumnya, kalau begitu, ciumannya itu mungkin juga ia lakukan hanya karena keinginan emosional seorang lelaki terhadap seorang perempuan.

"Berikan ponselmu padaku!"

Chloe Jian menundukkan kepalanya dan terdiam, namun ia tiba-tiba mendengar suara rendah Colten Huo.

"Ah?" CHloe Jian tidak tahu mengapa ia menginginkan ponselnya, sehingga ia memiringkan kepalanya dan menatapnya.

"Aku ingin mendengar lagi,"jawab Colten Huo dengan singkat.

Chloe Jian ingin sekali berkata bahwa kamu bisa memutarnya sendiri, atau radio juga menyediakan pilihan lagu, mengapa ia harus mendengar lagu yang berada dalam ponselnya, namun, tekanan yang diberikan Colten Huo itu terlalu kuat, terlebih lagi ia juga sudah mengulurkan tangannya, Chloe Jian tidak ingin membuatnya malu, sehingga ia hanya bisa mengeluarkan ponselnya dari dalam tasnya, lalu memberikannya kepadanya.

Lagu yang disimpan Chloe Jian dalam ponselnya adalah lagu-lagu berbahasa Inggris dengan melodi yang indah, Colten Huo sepertinya tidak terlalu menyukainya, ia terus meminta lagu yang berikutnya, lalu berhenti ketika suara seorang wanita yang tajam dan kasar.

"Benar-benar tidak kusangka, kamu bahkan mencoba untuk menggoda Asisten Khusus Cheng, aku sudah sering sekali bertemu dengan wanita sepertimu ini, wanita yang rela melakukan apapun demi beranjak ke tempat tidur seorang lelaki...... Hmm, apakah kamu sudah pernah tidur dengan Robin Cheng? Sepertinya keahlianmu ini cukup baik, siapa lagi yang akan menjadi targetmu selanjuntya? Colten Huo? Kusampaikan kepadamu, kamu seharusnya berhenti memikirkannya, Colten Huo tidak akan mungkin tertarik dengan wanita sepertimu ini......"

Chloe Jian tiba-tiba memutar suara Sherin Xia di dalam mobilnya, sebelum ia sempat bereaksi, nada bicaara Sherin Xia terdengar semakin kasar, hingga ia akhirnya mencoba untuk merebut ponselnya.

Namun, Colten Huo menggenggam ponselnya dengan tangannya yang satu lagi, ia juga sedang mengendarai mobil, Chloe Jian juga tidak berani menyerangnya, ia hanya bisa menutup wajahnya yang memerah dan bergumam,"Astaga"!

Ini benar-benar sangat memalukan!

Colten Huo melirik gerakan kecil dari Chloe Jian, bibirnya yang dingin dan keras itu tiba-tiba tersenyum.

Ketika rekaman suara Sherin Xia sudah selesai diputar, ia tidak menekan tombol selanjutnya, Chloe Jian mendengar lagu yang menenenangkan, lalu meletakkan kedua tangannya, setelah terdiam cukup lama, ia meliaht Colten Huo juga tidak ingin berbicara, ia hanya bisa menghirup nafasnya, kemudian berkata,"Itu, aku merekamnya tanpa maksud lainnya."

"Iya,"Colten Huo sepertinya sedang serius berkendara, sehingga ia tidak terlalu menghiraukannya.

"Jika kamu tidak menyukainya, aku bisa membuangnya!" Chloe Jian juga tidak mengerti apa maksudnya, lagipula, ia sudah sejak awal mengira bahwa Sherin Xia adalah pasangannya, ia juga sedang mengandugn anaknya, jadi, ia tentu saja merasa malu ketika rekaman yang hendak ia gunakan untuk melaporkannya itu kini didengar olehnya.

Hal yang tidak Chloe Jian sangka adalah, Colten Huo tidak hanya tidak menyetujuinya ketika melihatnya hendak membuang rekaman tesebut, ia kemudian mengulurkan tangannya dan menggenggam erat tangannya yang sedang menggenggam ponsel itu.

"Biarkan saja!" Ucapnya.

Ketika tangannya itu menyentuh Chloe Jian, Chloe Jian sekejap merasa seakan-akan ia baru saja kesetrum, ia langsung menarik tangannya, ketika ia menyadari bahwa Colten Huo sedang menatapnya, wajahnya pun kembali memerah.

Novel Terkait

Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu