His Soft Side - Bab 508 Mau Memukuli Orang

“Kok aku merasa Osbert Yin menyembunyikan sesuatu ya?” tanya Chloe Jian beberapa saat setelah si tamu lenyap di balik pintu. Seberkas sinar tiba-tiba melintas di matanya. Ia langsung menatap Colten Huo dengan kaget dan bicara dengan suara meninggi, “Jangan-jangan—”

Si pria menyipitkan mata, “Jangan-jangan apa?”

Si wanita menutup mulut dengan bola mata yang gerak-gerak. Ia terlihat lagi menimbang sesuatu.

“Ekspresi apa ini? Mengapa kamu berhenti di tengah-tengah bicara?” Colten Huo mengetuk dahi Chloe Jian.

“Aku hanya sedikit terkejut, mana mungkin Osbert Yin orang macam itu!” Si wanita bangkit berdiri dan duduk di samping si pria. Dengan alis terangkat, ia bertanya, “Kamu sendiri tahu dari mana dia orang yang begitu?”

“Yang kamu maksud begitu itu apa? Aku tidak paham kata-katamu.” Colten Huo bertanya sambil mengangkat tangan dan merangkul pinggang wanita kesayangannya.

“Heh? Kamu berpikir Osbert Yin menggoda Natasha Huo kan?” Chloe Jian berkedip.

Bibir Colten Huo sedikit bergerak, sementara matanya yang tajam diwarnai, “Jadi ini yang kamu lihat darinya?”

“Tidak salah kan?” Chloe Jian mengedipkan matanya yang hitam berkilau bak permata hitam. “Natasha Huo bedrest di kasur, sementar Osbert Yin memberinya pengobatan akupuntur. Melihat kecantikan Natasha Huo, ia lalu melakukan hal-hal yang tidak etis……”

“Cloudy, kamu belakangan baca novel-novel absurd ya?” tanya Colten Huo.

“Tidak. Aku akhir-akhir ini sibuk latihan piano, mana punya waktu buat baca buku? Eh, tetapi Aurora Wu sempat mengirimkan sebuah novel terkenal belum lama ini. Aku beberapa kali membacanya sebelum tidur,” jawab si wanita panjang.

“Buku apa?” Si pria jadi tertarik.

Chloe Jian menyipitkan matanya dan tersenyum, “Rahasia Auriga.”

Colten Huo mengerutkan kening, “Buku karya siapa ini?”

“Penulisnya Nona Wu sendiri!” Si wanita tertawa.

“Oh, terus isinya apa?” tanya si pria dengan makin berminat.

“Tidak mau beritahu!” Chloe Jian berkedip nakal. Ia tidak bisa menceritakan isi buku ini ke Colten Huo, sebab ceritanya didasari atas pengalaman dirinya sendiri dalam menjalani hidup dengan seorang CEO yang agresif dan punya gairah seks tinggi. Dengan kata lain, tingkah-tingkah tokoh utamanya didasarkan pada perilaku Colten Huo selama ini. Kalau Colten Huo tahu isi bukunya adalah metode-metode meladeni orang macam dia, dia pasti akan marah sebesar-besarnya!

“Kok semisterius ini? Jangan-jangan buku bokep lagi?” tanya si pria sengaja.

“Tidak lah, memang aku nafsuan seperti…… kamu!” Chloe Jian mengerutkan hidung dan mendengus, lalu menahan bahu Colten Huo dan menggoyang-goyangkannya, “Eh, jangan mengalihkan topik. Katakan padaku, sebenarnya kamu melihat apa dari dia?”

“Pertanyaan tidak penting!” Yang ditanya mengangkat jari telunjuknya dan menjentikkan dahi yang bertanya, “Masak kamu sadar Natasha Huo suka Osbert Yin?”

“Hah?” Chloe Jian membuka mulutnya dengan terkejut.

“Bukannya wanita itu punya indram keenam ya? Masak kamu tidak melihat petunjuk apa pun?” tanya si pria sambil menggeleng tidak percaya.

“Tiap aku bersama Natasha Huo, ia tidak pernah mengangkat topik itu sih. Lagipula, interaksiku dengan Osbert Yin sangat sedikit. Aku pun tidak punya mata tembus pandang yang bisa baca pikiran orang,” keluh si wanita.

“Terus, sekarang kamu punya pendapat apa?” tanya Colten Huo.

“Aku? Aku harus punya pendapat apa memang?” tanya Chloe Jian. Wanita itu bicara lagi, “Itu urusan Natasha Huo dan Osbert Yin. Mereka harus tahu mereka saling jatuh cinta atau tidak, baru membahas tahapan yang lebih serius.”

Si wanita tiba-tiba berhenti bicara. Ia menoleh ke prianya dan bertanya hati-hati: “Kamu sendiri punya pendapat apa? Menurutmu bagaimana?”

“Kok kamu bertanya begini?” Colten Huo menunduk dan menatap Chloe Jian dengan lekat.

“Kamu bukannya lumayan kenal Osbert Yin? Menurutmu, dia orangnya bagaimana? Apa Natasha Huo cocok bersanding dengannya?” Tidak cukup sampai situ, si wanita berkomentar lagi: “Natasha Huo gadis baik. Kalau Osbert Yin seorang bajingan, kasihan nasibnya nanti!”

“Pertimbangan kita beda!” Colten Huo berujar perlahan: “Natasha Huo sudah terbaring di rumah sakit enam tahun. Ia selama itu juga tidak punya kesempatan untuk merasakan dunia luar, jadi pasti tidak paham soal cinta antara pria dan wanita. Aku takut ia bakal terluka kalau punya kekasih, jadi setelah ia pulih aku ingin ia lanjut belajar. Dengan begitu, ia akan punya banyak kesempatan untuk berhubungan dengan orang. Pilihan pasangannya juga jadi melimpah.”

Chloe Jian hanya bisa menggeleng, “Colten Huo, menurutku kamu keliru.”

“Heh?” tanya yang ditegur dengan jidat berkerut

“Ini urusan Natasha Huo sendiri, jadi ia harus membuat pilihan pribadi tanpa campur tangan kamu. Tidak peduli ia mau lanjut belajar atau tidak, untuk saat ini, biarlah ia dekat dengan Osbert Yin kalau ia benar-benar menyukainya. Kalau kamu menghalang-halangi, ia bisa sedih dan berduka.”

“Wanita memang selalu membela sesama wanita!” Colten Huo menggeleng tanda tidak setuju.

“Hidup itu sangat singkat. Natasha Huo sudah membuang enam tahun dengan sia-sia, ia tidak boleh membuang waktu lagi dengan memacari orang yang tidak cocok.”

“Kamu saja bukan Natasha Huo, bagaimana kamu tahu Osbert Yin tidak cocok untuknya?” Si wantia mengerutkan kening dengan lebih erat.

“Kamu sengaja mendebatku terus ya?” Si pria jadi sedikit tidak sabaran. Ia melingkarkan leher Chloe Jian dan memeluknya, lalu memberi tatapan mengintimidasi.

“Hei, kamu seorang diktator kah? Masa orang tidak boleh berbeda pendapat denganmu?” Si wanita menurunkan tangan prianya. Gila pria ini, giliran kehabisan kata malah mengintimidasi!

“Wahai gadis, bukankah seharusnya kamu mendukung suamimu tanpa syarat?” tanya Colten Huo.

“Tidak mau! Yang kamu katakan tidak masuk akal, jadi aku memilih bela Natasha Huo!” Kalau pun harus sengaja mendebat Colten Huo, Chloe Jian bisa dibilang tidak takut sama sekali.

“Dasar gadis nakal, kamu sendiri yang semalam bilang begitu. Waktu kamu memintaku lebih ccepat sedikit, kamu bilang kamu akan mendengarkan semua perkataanku kedepannya!” Si pria meremas wajah si wanita dan mendekatkan kepala mereka.

Jreng! Chloe Jian seperti bisa mendengar perubahan warna wajahnya jadi merah. Tetapi, berhubung pipinya lagi dicubit, ia tidak bisa menumpahkan kemarahan panjang lebar, “Dasar tidak tahu malu!”

Suasana hati Colten Huo tiba-tiba membaik, “Ada yang suka dengan sikapku yang tidak tahu malu!”

“Menyebalkan! Aku lapar, ayo sarapan!” Chloe Jian tidak tahan lagi, terutama ketika kepala Colten Huo begitu dekat dengan kepalanya seperti sekarang. Tidakkah dia sadar bau tubuhnya sangat mengintimidasi? Jantungnya ini berdebar kencang sampai mau melompat keluar tenggorokan!

“Sekali lagi kamu berani melawanku, lihat saja bagaimana aku membuatmu jera!” Pria itu akhirnya tidak lupa mengancam.

Di tengah sarapan, ponsel Colten Huo berdering. Chloe Jian mendengarnya berucap “baik” saja, lalu telepon langsung dimatikan. Ia pun bertanya penasaran, “Siapa?”

“Makan banyakan, habis ini kita mau memukuli orang!” Sudut bibir si pria terangkat.

Si wanita mengernyitkan alis dan segera menegak susu yang ada di meja.

Sebelum meninggalkan rumah, Chloe Jian teringat Colten Huo belum minum obat. Ia segera menghentikannya langkahnya, “Minum obatnya!”

“Tidak mau!” tolak yang diingatkan mentah-mentah.

"Heh, jangan ingkar janji!"

Novel Terkait

Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu