His Soft Side - Bab 77 Memandang Rendah Orang Kaya

“Punya kamu lebih besar!” Lola Luo dibuat tertawa oleh perkataan Chloe Jian, kemudian dia menindih Chloe Jian, dan mneyentuh bagian tubuhnya, “Kamu adalah kakak ketiga di asrama kita!”

“Itu kan karena aku lebih lemah darimu? Hahaha, Lola, jangan menggelitikku lagi! Sungguh keterlaluan! Kamu membuatku merasa geli, hahaha......” Chloe Jian bercanda dnegan Lola Luo, dan melupakan hal yang tidak senang.

“Oh iya, Chloe Jian, tadi kamu bilang pengacara sudah di eliminasi, tapi kamu tidak membahas Colten Huo si pria tampan, jadi kamu sungguh menyukai dia bukan?” Lola Luo tiba-tiba teringat tentang hal ini, jadi dia berhenti bercanda, dan tengkurap di samping Chloe Jian sambil bergosip.

“Aku tidak membahas?” Chloe Jian menghindari pertanyaa ini, dia menoleh dan melihat Lola Luo, tersenyum dan berkata: “Jangan selalu membahas tentangku, kamu jujurlah padaku, akhir-akhir ini kamu pergi kemaa, setiap hari selalu pulang malam?”

“Apa yang bisa aku lakukan? Tentu saja berkencan.” Ucap Lola Luo, dengan tidak terlalu senang.

“Dengan siapa? Dengan teman yang dijodohkan padamu itu?” Tanya Chloe Jian.

“Umm.” Lola Luo mengangguk.

“Bukankah kamu tidak menyukainya?” Chloe Jian mnejadi kesal, “Ibumu memaksamu lagi?”

“Eih, sulit dijelaskan, nanti akan aku jelaskan jika ada waktu, aku letih, mau tidur dulu.” Terlihat jelas Lola Luo tidak ingin emmbahas hal ini, dia menutup perbincangan, menguap dan berjalan keluar.

Chloe Jian melihat jam dan memang sudah malam, dia tidak menanyakan Lola Luo lagi, dia melihat handphone yang masih ada di lemari dekat kasur, dia pun menahan diri untuk tidak mengambilnya, dia berdiri dan pergi menuju toilet, kemudian kembali dan bersiap untuk tidur.

Disaat bersamaan, area perumahan termewah Kota Qinghu, Colten Huo berdiri di balkon rumahnya, dia menelepon Chloe Jian, tetapi mendengar suara wanita yang terus mengulang kalimat, “Maaf, nomor yang Anda panggil tidak dapat dihubungi.”

Colten Huo meletakkan handphone, kedua tangan bersandar di balkon, dia membungkuk dan melihat kearah bawah, dari tempat dia berdiri, dapat melihat setengah dari pemandangan malam Kota Qinghu, sekarang sudah mendekati tengah malam, keramaian di seluruh kota sudah mulai diam, langit malam, sangat sunyi.

Sabtu ini Chloe Jian tidak kembali ke Gunung Bo, dia pergi ke rumah kakek yang ada di Grand Mercury, dan terletak di Kota Qinghu juga, jarak Grand Mercury dengan tempat tinggalnya yang sekarang sangat jauh, satu di timur satu dibarat, memakan waktu 1 jam lebih jika naik mobil, naik bus dan MRT juga hampir 1 jam.

Dari kecil Chloe Jian tinggal bersama kakek dan nenek, hubungan mereka sangat akrab, setelah terjadi masalah dengan ibu, kakek dan nenek lah yang membantunya, kalau tidak, dia tidak akan bisa bertahan sendirian.

Chloe Jian tahu kakek dan nenek mengkhawatirkan ibunya, ingin bertanya lebih banyak tentang keadaan ibunya, jadi malam hari dia tidak pulang kerumah, tetapi tinggal di rumah kakek.

Semenjak terjadi masalah dengan ibu, ibu Jian mnejadi berubah drastis, kakek dan nenek ingin menjemputnya kembali ke Kota Qinghu, tapi bagaimanapun dia tidak mau, dia tetap ingin tinggal di Gunung Bo.

Chloe Jian tahu, ibunya masih tidak bisa melepaskan semua ini, dia terus mengatakan Zoe Lin lah yang mendorongnya dari tangga hingga terluka parah seperti ini, tapi tidak ada orang yang bisa menjasi saksi, Zoe Lin juga tidak mengaku, semua orang berkata jika ibu Jian tidak bisa menerima semua ini dan menyalahkan Zoe Lin, apalagi waktu itu ibulah yang mencari Zoe Lin terlebih dahulu.

Hal ini lah yang membuat ayah membenci ibu, dan membuat keputusan untuk bercerai.

Orang yang kuat seperti ibu, bagaimana bisa menahan semua ini, tapi jika tidak menahan, harus bagaimana lagi? Ayah berkata harus bercerai baru akan memberi biaya rumah sakit, dan juga semenjak ibu celaka, dia tidak mempedulikan ibu lagi, sangat tidak berperasaan, tidak memikirkan hubungan sebagai suami istri selama 20 tahun lebih.

Chloe Jian juga pernah menasehati ibu untuk bercerai, bercerai berarti membebaskan diri, tetapi bagaimana pun ibu tidak mau memaafkan ayah, biarpun harus meninggal juga tidak mau bercerai.

Chloe Jian dan kakek nenek berbincang hingga sangat malam, dia tidak ingin membuat dua orang tua khawatir, jadi hanya mengatakan hal yang baik-baik.

Sebelum tidur, Chloe Jian terbiasa melihat WeChat, tapi masih tidak ada pesan, hati Chloe Jian pun menjadi kecewa, dia berpikir sejenak, kemudian menekan permintaan berteman Ocean Xu, tetapi dia hanya melihat sejenak, kemudian pada akhirnya tidak menyetujuinya.

Keesokan harinya adalah hari minggu, Chloe Jian makan siang di rumah kakek baru pulang kerumah, beberapa hari yang lalu Nyonya Bernard meneleponnya, memberitahunya mereka sekeluarga akan kembali ke Prancis selama 1 bulan, jadi satu bulan kedepan Chloe Jian tidak perlu datang mengajari Caroline bermain piano.

Chloe Jian baru keluar dari terminal MRT, handphonenya berbunyi, dia melihat, dan jantungnya langsung berdetak kencang.

Yang menelpon adalah Colten Huo, saat Chloe Jian emngangkatnya, tiba-tiba menjadi gugup.

“Dimana?” Colten Huo terbiasa berbicara langsung to the point.

“Terminal MRT dekat rumahku.” Setiap kali Chloe Jian selalu tidak mengerti maksud dari Colten Huo.

“Tunggu disana jangan bergerak, 5 menit lagi aku tiba!” Selesai bicara, Colten Huo langsung mematikan handphone.

Chloe Jian menghela nafas, pantas saja setiap novel romantis selalu membuat karakter CEO sebagai orang yang gagah perkasa, karena gagah perkasa ini sangat cocok di dalam diri Colten Huo.

Colten Huo mengatakan 5 menit, tetapi saat Chloe Jian keluar dari gerbang MRT, sudah melihat mobilnya berhenti di jalan.

Chloe Jian berjalan mendekat, mengetuk pintu mobil, Colten Huo menurunkan kaca mobil, dia terlihat dingin seperti biasanya, dan berkata dengan suara berat: “Naik mobil!”

“Kenapa kamu bisa ada disini?” Setelah naik mobil, Chloe Jian bertanya dengan penasaran.

“Jika aku bilang aku sengaja menunggumu, apa kamu percaya?” Colten Huo menoleh dan melihat Chloe Jian, kemudian matanya menyipit.

“Tidak percaya!” Chloe Jian tersenyum, dan langsung menjawab.

“Tidak percaya lagi? Apakah apapun yang aku katakan kamu tidak akan percaya?” Ucap Colten Huo.

“Umm!” Chloe Jian mengangguk, kemudian dia berpikir, dan kembali menggelengkan kepala, “Tidak percaya!”

“Jahat, kenapa aku merasa kamu sepertinya memandang rendah orang kaya?” Colten Huo menyampingkan tubuh, lengangnya berada sandaran kursi Chloe Jian, dan dengan ekspresi tidak berdaya.

“Bukan sepertinya, tetapi memang iya!” Ucap Chloe Jian, sambil tersenyum.

“Kamu seperti ini tidak benar!” Colten Huo mengulurkan tangan dan mencubit pipi Chloe Jian, Chloe Jian ingin menghindar, tetapi tidak sempat menghindar, dan dicubit oleh Colten Huo lagi.

“Hei, kenapa kamu selalu mencubit pipiku!” Ucap Chloe Jian dengan kesal, dan memukul tangan Colten Huo.

“Siapa bilang aku selalu mencubit wajahmu, aku juga ingin mencubit tempat lain, apakah kamu memberikannya?” Saat membicarakan ini, Colten Huo sengaja melihat kearah dada Chloe Jian.

Wajah Chloe Jian memerah karena dilihat Colten Huo, tetapi tidak menemukan perkataan yang dapat menutup mulutnya, jadi hanya bisa marah tanpa bersuara.

“Wajah kamu sangat mudah memerah.” Colten Huo melihat telinga Chloe Jian juga memerah, dia pun tertawa an berkata: “Aku sungguh ingin melihat, saat kamu merasa malu, apakah sekujur tubuhmu juga memerah.”

“Hei! Kamu, jika kamu berkata tidak senonoh lagi, aku akan turun mobil!” Chloe Jian sekali lagi dbuat terkejut oleh Colten Huo yang tidak tahu malu, sepertinya waktu mereka berkenalan tidak lama, mereka juga tidak ada hubungan apapun, tetapi dia bisa berkata perkataan memalukan ini terus menerus!

“Aku mana ada berkata tidak senonoh?” Saat ini Colten Huo mengendari mobil, tersenyum dan bertanya kepada Chloe Jian.

“Kamu kapanpun selalu tidak senonoh!” Ucap Chloe Jian dengan marah.

“Kamu bisa melihat hal ini?” Colten Huo melihat Chloe Jian, dan tertawa.

Novel Terkait

My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
5 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu