His Soft Side - Bab 97 Mengapa Bisa Sakit Hati?

Sejak perselingkuhan ayah terungkap enam tahun yang lalu, ayah dan ibu akhirnya bertengkar, ibu yang memiliki sifat angkuh benar-benar tidak bisa menerima faktanya bahwa wanita yang tidur bersama dengan lelaki yang sudah menjadi suaminya selama lebih dari dua puluh tahun, ternyata sudah berhubungan di luar sejak mereka menikah, ia bahkan membawa gadis itu beserta dengan anak-anaknya datang ke rumah, ia menjulukinya sebagai istri dan anak dari temannya, ibu kemudian mempercayainya seperti orang bodoh.

Ia bersikap sangat baik terhadap mereka, ia mempercayai suaminya sendiri, tetapi semuanya kini berbalik, ia kemudian disindir sinis hingga akhirnya tubuhnya dipenuhi luka.

Ketika permasalahan itu terungkap sepenuhnya, ibu benar-benar sangat sedih, ia bertengkar hebat dengan ayah karena ia tidak dapat menerima kenyataannya, namun karena ini jugalah ayah akhirnya merasa kesal dengan ibu, ketika ibunya terjatuh dari lantai atas hingga terluka dan hanya bisa berbaring di tempat tidur, ayahnya pun semakin memperlihatkan sifatnya yang sebenarya.

Ia tidak bersedia menjaga ibunya, ia bahkan mengungkit masalah perceraian pada saat itu, hati ibu benar-benar terluka, hingga akhirnya mengalami gangguan mental.

Chloe Jian benar-benar sangat membenci ayahnya, ia membencinya karena ia bersikap tidak tulus dalam pernikahannya, karena sikap dinginnya, karena ia sudah melukai ibu bersama dengan wanita itu. Namun, bagaimanapun ia embencinya, ia tetap saja merupakan ayah kandungnya, mereka tetap saja memiliki hubungan darah yang tidak dapat terputus, jadi Chloe Jian terkadang juga mengalami perdebatan sendiri.

Ia pernah berpikir, apakah sifat ibunya yang terlalu keras kepala yang menyebabkan ayahnya merasa kesal dan akhirnya pergi mencari wanita lain? Apakah mungkin karena ia adalah seorang anak perempuan, ibunya kemudian tidak bisa melahirkan lagi, sehingga ayahnya pergi mencari wanita lain untuk melahirkan anak untuknya?

Namun, bagaimanapun Chloe Jian ingin menyingkir dari ayahnya, nada bicara ayahnya yang tidak berperasaan dari dalam panggilan itu membuat tubuhnya, serta hatinya mendingin, dan akhirnya membuantya kesal.

Chloe Jian duduk di salah satu kursi panjang yang berada di sudut taman bunga rumah sakit, pada saat matahari terbenam, sinar matahari keemasan menyinari rambutnya yang hitam, wajah kecilnya yang terlihat seperti batu jade mewah benar-benar sangat menawan.

Namun, ia kini sedang menangis, menangis dengan sangat tersedu-sedu.

Ponselnya masih menempel pada sisi telinganya, namun suaranya sudah terputus sejak awal, Chloe Jain tahu, mulai saat ini, ia tidak mempunyai seorang ayah lagi, ia tidak akan pernah mengakui lelaki yang berdarah dingin dan tidak berperasaan itu untuk selamanya!

Chloe Jian menangis tanpa mempedulikan keadaan, walaupun ia berada di tempat yang cukup terpenci, namun tetap saja ada orang yang sesekali melewatinya, ada orang yang terkadang juga melihatnya, namun orang-orang dalam rumah sakit sudah sering sekali bertemu dengan penyakit dan kematian, hampir setiap saat selalu saja ada orang yang menangis tersedu-sedu seperti ini, jadi tidak ada orang lewat yang berusaha untuk menenangkannya, karena semua orang sudah kebal melihatnya.

Seorang lelaki muda yang mengenakan jubah dokter yang berwarna putih terlihat sedang menelepon tidak jauh darinya, namun ia tentu saja terlihat kurang fokus, tatapannya terlihat terus memandang ke arah Chloe Jian yang sedang duduk.

“Osbert Yin, bagaimana permasalahannya?” Di sisi lain panggilan, Colten Huo sedang berdiri di teras rumahnya dan melihat ke arah langit malam yang menawan.

“Aku sudah memohon izin cuti, aku bisa pergi kapan saja,”jawab Osbert Yin.

Pada saat inilah, ia melihat Chloe Jian berpaling ke arahnya, ia langsung terkejut dalam sekejap, ia lalu tidak tahan dan berkata,”Gadis yang sangat cantik! Namun, gadis ini sangat mengenaskan, aku baru saja mendengar, ia sepertinya baru saja menelepon ayahnya dan berkata bahwa ibunya mengidap penyakit kronis, telah melakukan prosedur kraniotomi, tetapi kini kmebali kambuh, ia terus dirawat di ICU, uangnya sudah tidak lagi cukup, ia mencoba untuk mencari ayahnya, tetapi ayahnya sepertinya berkata bahwa ia akan memberikan uangnya setelah ia setuju untuk bercerai, gadis itu menangis tersedu-sedu! Astaga, aku tidak akan berbicara lebih banyak lagi, aku akan pergi melihatnya sejenak.”

Osbert Yin bergegas memutuskan panggilannya, Colten Huo tiba-tiba mengelus dadanya, alis matanya yang tebal ikut menajam, mengapa ia selalu saja merasa sakit hati setiap kali mendengar seorang wanita menangis? Itu bukanlah dia!

Dia pasti sudah gila!

Ia sudah jelas-jelas berkata bahwa ia tidak mempedulikan masa lalunya, ia tidak akan keberatan sekalipun ia terabaikan, ia hanya ingin menemui dirinya, selama dia adalah dirinya!

Namun ketika ia melihatnya terus mengitari beberapa lelaki, serta terus menyingkir darinya, bahkan menolak faktanya bahwa ia sudah memeluknya dan bermalam dengannya, ia tetap saja merasa iri.

Colten Huo mengambil sebotol alkohol, mengangkat kepalanya dan meminum alkoholnya, ia masih saja tidak percaya bahwa ia sudah mengucapkan kata-kata yang sangat kekanak-kanakan sampai ahri ini.

Pada saat ia melihat surat pengunduran dirinya, ia akhirnya tahu bahwa masih ada pemutusan hubungan diluar dari apa yang ia pahami, ia ingin melepaskan harga dirinya yang konyol itu untuk pergi mencarinya, namun ia juga tidak tahu alasan apa yang ia miliki untuk menemuinya, lagipula ia juga sangat keras kepala, apakah ia mungkin akan meladeninya?

Pantas saja Robin Cheng juga menertawainya, setelah bertahun-tahun berlalu, ia tidak pernah mempunyai seorang wanita di sisinya, ia sudah lupa bagaimana caranya membahagiakan seorang wanita sejak awal, ia bahkan sudah lupa akan cara untuk berkomunikasi dengan seorang wanita.

Ia sudah jelas-jelas memiliki kekayaan hebat yang sulit sekali dibayangkan oleh orang biasa, namun ia tetap saja melalui kehidupan yang menyedihkan, selama ia ingin, berbagai wanita cantik akan berusaha untuk beranjak ke tempat tidurnya, namun ia tidak menginginkannya!

Ia terus ingin menghukum dirinya sendiri.

Colten Huo meminum tetesan alkohol terakhir dari dalam botol tersebut, ia kemudian menundukkan kepalanya, kedua tangannya menggenggam terasnya, dengan matanya yang terlihat memerah.

Ia awalnya berencana untuk pergi mencarinya mala mini, namun ia harus terlebih dahulu kembali ke Swiss untuk beberapa hari, ia akan memberikan waktu beberapa hari lagi untuknya.

Chloe Jian menangis dengan perasaan yang sangat tersakiti, sebuah tangan tiba-tiba terulur di depan matanya, tangannya menggenggam selembar tisu, yang kemudian diikuti oleh suara lelaki yang lembut,”Adik kecil, apakah kamu memerlukan bantuan?”

Chloe Jian mengangkat kepalanya, lalu menatap lelaki yang sedang mengenakan jubah putih dengan matanya yang masih berkaca-kaca, air mata mengaburkan kedua tatapannya sehingga ia tidak bisa melihat jelas penampilannya, ia hanya mengambil tisu tersebut tanpa ia sadari dan perlahan berterima kasih kepadanya,”Tidak perlu, teirma kasih.”

“Jangan menangis lagi, jika kamu bertemu dengan sebuah masalah, maka kamu hanya perlu mencari cara untuk menyelesaikannya, menangis tidak akan memberikan kegunaan apa-apa!” Perasaan Osbert Yin menjadi sangat baik ketika melihat gadis yang baru saja menangis, tetapi terlihat sangat menawan itu.

“Baik, terima kasih!” Chloe Jian menganggukkan kepalanya, ia menghapus air mata pada wajahnya, berdiri, lalu melangkah pergi.

“Adik, apakah aku boleh bertanya mengenai namamu?” Osbert Yin merasa Chloe Jian terlihat semakin menawan, sehingga ia memiliki keinginan untuk berkenalan dengannya.

Chloe Jian tentu saja tidak akan memperkenalkan namanya kepada seorang lelaki yang baru saja ia temui pertama kali, ia hanya menggelengkan kepalanya, mempercepat langkah kakinya dan melangkah pergi.

Chloe Jian kembali ke luar ruang ICU, Aurora Wu terlihat sudah menunggunya, ia sudah pulang ke Kota Boshan bersama Bibi Qin kemarin, pergi ke kantor polisi, ia kemudian kembali dan menyampaikan kepada Chloe Jian, pihak kepolisian sudah mengecek rekaman CCTV, ada orang yang memang menerobos pintu dan masuk, namun mereka tinggal di daerah kota yang tua, rekaman yang didapatkan tidak terlalu jelas, kualitas juga tidak terlalu bagus, sehingga mereka hanya mendapatkan gambaran yang kabur.

Aurora Wu juga memfoto bayangan punggung itu supaya Chloe Jian dapat mengenalinya, namun bayangannya benar-benar terlalu kabur, Chloe Jian benar-benar tidak dapat mengenalinya, ia kini hanya bisa menunggu ibunya menyadarkan diri dan menyampaikan kepadanya apa yang sebenarnya terjadi.

Aurora Wu hari ini datang untuk menyampaikan kepada Chloe Jian bahwa Sherin Xia memintanya kembali ke perusahaan untuk mengurusi prosedur pengunduran dirinya besok.

Chloe Jian sudah tahu bahwa Sherin Xia pasti melakukan sesuatu, surat pengunduran dirinya itu terkirim begitu saja, namun ia memang sudah berencana untuk mengundurkan diri, hal ini juga tidak akan berdampak padanya.

Novel Terkait

Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu