His Soft Side - Bab 380 Aku Tidak Ingin Melihat Ibuku!

Sosok Chloe Jian dan Colten Huo menghilang, namun mereka tidak memperhatikan, pintu kamar tamu selalu terbuka segaris, ada orang yang berdiri di belakang pintu. Lama kemudian, barulah pintu tertutup dengan ringan.

Awalnya Colten Huo ingin pergi ke kamar Natasha Huo, ketika berjalan sampai ke depan pintu, dia mengubah pikirannya. Dia menarik Chloe Jian kembali ke kamarnya sendiri, dan langsung menelungkupkan dirinya di atas kasur, lalu memberi isyarat pada Chloe Jian, “Ayo!”

Chloe Jian berdiri di samping kasur dengan wajah kebingungan, “Ayo apaan?”

Colten Huo menoleh padanya, “Bukankah kamu berkata akan melakukan perubatan tradisional Cina untukku?”

Sudut bibir Chloe Jian berkedut, “Kamu menganggapnya serius? Aku hanya menghiburmu saja melihat suasana hatimu tidak baik!”

Colten Huo merasa tidak puas, “Apa menariknya menipu diriku yang begitu polos?”

Kelopak mata dan sudut bibir Chloe Jian berkedut dengan kencang, “Tidak tahu malu, bagaimana bisa kamu mengatakan dirimu polos?”

“Kenyataan, kenapa tidak bisa?” Colten Huo berkata dengan tampang tegas, lalu dia menoleh lehernya, dan mendesak Chloe Jian, “Ayo cepat, pijat kakiku dulu! Lalu pundak sini juga terasa tidak enak, juga di perut sini! Pijat aku baik-baik.”

Chloe Jian membelalak kaget, “Hanya pijat kaki?”

“Memangnya apa lagi yang ingin kamu lakukan?” Colten Huo melirik Chloe Jian, “Apakah perawatan kesehatan masih memiliki makna lain?”

“Ah? Ah! Tidak ada, tidak ada!” Chloe Jian sadar kembali, segera melambaikan tangannya, dan melompat ke atas kasur dengan satu lompatan, lalu dia mulai memijat kaki Colten Huo dengan sepenuh hati.

Dia juga tidak tahu apakah Colten Huo benar-benar tidak tahu arti dari perubatan tradisional Cina, atau berpura-pura tidak tahu. Namun saat ini, dia tidak ingin melakukan hal itu, hanya bisa berpura-pura tidak tahu!

Chloe Jian sedang memijat Colten Huo dengan serius, karena kondisi tubuh Beth Ou tidak bagus, Chloe Jian secara khusus mempelajarinya, maka keterampilan tangannya sangat profesional. Colten Huo merasa sangat nyaman, dia menyipitkan matanya, dan memiringkan kepalanya, melihat Chloe Jian dengan sudut mata.

Ketika dia melihat tampang Chloe Jian yang linglung, dalam hatinya tak tahan untuk tertawa. Tentu saja dia tidak mungkin tidak tahu apa arti dari perubatan tradisional Cina, hanya saja di saat seperti sekarang ini, dia juga tidak memiliki pikiran untuk melakukan hal itu. Begitu teringat akan perbuatan dan tindakan Cornelia Shen, serta perkataan Natasha Huo, dalam hatinya seperti ada sebuah gunung merapi yang hendak meletus, sedih, benci, juga rasa tak berdaya yang timbul dari dasar hati.

Terlahir di keluarga kaya pun apa gunaya? Terlahir di keluarga seperti ini, selain tidak perlu mengkhawatirkan tentang material, sama sekali tidak membawakan kebahagiaan untuknya. Jika dijumlahkan, semua kebahagiaan dalam kehidupannya selama tiga puluh tahun terakhir, masih tidak lebih banyak daripada beberapa bulan bersama Chloe Jian.

“Apa yang sedang kamu pikirkan?” Chloe Jian duduk di pinggang Colten Huo, memijat pundaknya.

Berat badannya sangat ringan, sama sekali tidak ada tekanan bagi Colten Huo untuk menanggung beratnya, sebaliknya dia merasa nyaman di bagian pinggangnya.

“Memikirkanmu!” Colten Huo menyipitkan matanya, tatapan matanya tertuju pada wajah Chloe Jian.

“Memikirkan aku untuk apa?” Chloe Jian tersenyum, lalu dia merebahkan dirinya di punggung Colten Huo, dan memainkan telinganya.

“Memikirkan kamu benar-benar beruntung, bisa mendapatkan aku!” ujar Colten Huo.

Chloe Jian tertegun, dan tak tahan untuk menepuk Colten Huo, “Kenapa begitu tidak tahu malu, perkataan ini diucapkan olehmu, bukankah seharusnya sebaliknya?”

Colten Huo membalikkan badannya, menerjang Chloe Jian di bawah badannya. Dia mengulurkan tangan mengusap pipi Chloe Jian, matanya yang tegas berubah menjadi lembut, seperti bisa meneteskan air, “Iya, bisa mendapatkanmu, aku sangat beruntung!”

“Aku juga!” Chloe Jian menatap wajah pria di depannya, hatinya melompat kencang tak terkendali. Wajahnya diwarnai dengan rona merah, lalu dengan malu dia memegangi wajah Colten Huo dan menciumnya, “Aku mencintaimu!”

Colten Huo tersenyum, “Aku juga mencintaimu!”

Saling bertatapan dengan penuh cinta, hati Chloe Jian seperti akan tenggelam ke dalam tatapan mata Colten Huo yang lembut, ciuman, seringan dan selembut bulu, perlahan-lahan menjadi padat, lalu menjadi dalam….

Lama kemudian, ciuman itu berakhir, Chloe Jian juga paham bahwa malam ini Colten Huo tidak memiliki suasana hati untuk melakukan hal itu, tentu saja dirinya juga berharap seperti itu. Bukannya dia tidak suka, tetapi kekuatan fisik Colten Huo terlalu kuat, setiap malam mengingini dia, dia juga tidak sanggup.

“Pergi mandi, istirahat awal!” Chloe Jian mencium Colten Huo, lalu hendak bangkit berdiri, “Aku pergi ambilkan pakaian untukmu.”

Di saat bersamaan, di dalam kamar Natasha Huo, Kak Fang sedang bertelepon dengan Nenek Liao. Natasha Huo berada di sampingnya, hanya saja tatapannya kosong, dan kepalanya selalu tertunduk ke bawah, tidak tahu sedang memikirkan apa.

“Nona, Nyonya ingin berbicara denganmu!” Kak Fang memberikan ponsel kepada Natasha Huo.

Natasha Huo mengangkat kepala, tatapan matanya tertuju pada ponsel itu. Sesaat kemudian barulah dia mengambil ponsel itu, kedua kakinya tidak bisa bergerak, tetapi tangannya masih memiliki sedikit tenaga. Ini juga adalah berkat dia selalu berlatih diam-diam di balik selimut di atas kasur.

“Nenek.” Natasha Huo membuka mulut dan memanggil pelan. Tadi dirinya meminta Kak Fang untuk menelepon pada Nenek Liao, dia juga meminta Kak Fang untuk menyampaikan masalah malam ini dan juga masalah dirinya kepada Nenek Liao.

“Kamu gadis ini, kenapa begitu kejam, sudah membaik juga tidak memberitahu nenek…. Huh, gadis, kamu sudah bersusah!” Mendengar suara Natasha Huo, Nenek Liao langsung membombardirnya dengan serangkaian omelan, tetapi semakin berbicara, dia mendesah dengan sakit hati, lalu mulai menangis.

“Nenek, maaf!” Mata Natasha Huo juga berair, awalnya dia mengira hatinya sudah menjadi dingin dan keras, tetapi sekarang dia baru sadar, ketika menghadapi orang terdekat yang benar-benar mengkhawatirkan dirinya, dia juga akan merasa sakit hati.

“Meminta maaf untuk apa, kamu baik pun sudah cukup! Nenek, nenek ini adalah karena gembira!” Nenek Liao menyeka air matanya, suaranya juga berubah menjadi ceria, “Gadis, ke depannya jika ada masalah, jangan tanggung sendiri, katakanlah yang seharusnya dikatakan, katakan pada nenek, katakan pada kakakmu, dan juga kakak iparmu, nenek sangat suka dengan gadis Cloud, dia adalah gadis baik!”

“Iya, aku tahu, nenek!” Sudut bibir Natasha Huo juga terangkat, “Nenek, aku menelepon padamu, adalah ingin bertanya padamu, bolehkah aku pergi menginap di tempatmu beberapa hari?”

“Boleh, tentu saja boleh!” Nenek Liao berkata dengan senang, “Kamu datang dan lihatlah nenek tari senam, kamu pelan-pelan melakukan rehabilitasi, setelah kamu sembuh, nenek membawamu menari, ini sangat menarik loh!”

Berbicara sampai di sini, Nenek Liao membelokkan pembicaraan, “Oh iya, kenapa tiba-tiba berpikir untuk ke tempatku? Tidakkah nyaman tinggal di tempat kakakmu?”

Natasha Huo terdiam sejenak, lalu berkata, “Ibuku ada di sini, aku tidak ingin melihat dia!”

Mendengar perkataan ini, Nenek Liao pun menghela napas panjang, “Huh, lihatlah kamu dan kakakmu, kenapa hubungan dengannya menjadi seperti sekarang ini?”

Awalnya ketika Natasha Huo meminta Kak Fang untuk menelepon Nenek Liao, dia berpesan secara khusus untuk tidak mengatakan hal di mana dia dicabuli oleh Zafron Huo, tetapi malah ditutupi oleh Cornelia Shen. Nenek Liao sudah berusia tuda, Natasha Huo takut dia tidak akan sanggup menerimanya.

Colten Huo dan Natasha Huo dua kakak beradik sejak kecil tidak disukai oleh Cornelia Shen, Natasha Huo masih lebih baik sedikit, setidaknya tumbuh dan besar di sisi Cornelia Shen, tetapi Cornelia Shen terhadapnya, juga baru membaik setelah dia tidak sadarkan diri karena kecelakaan mobil. Mungkin karena rasa bersalah, intinya, perasaan Natasha Huo kepada Cornelia Shen juga sangat kompleks.