His Soft Side - Bab 67 Datang Bulan!

Pada saat Aurora Wu menjawab panggilan Aurora Wu, ia kebetulan baru saja keluar dari kantin, waktu istirahat siang belum berlalu sehingga ia berencana untuk berisitrahat di ruang istirahat sejenak, siapa yang menyangka bahwa Chloe Jian akan meneleponnya setelah ia baru saja berbaring di sofa.

Di dalam panggilannya itu, Chloe Jian memintanya untuk pergi membelikan celana dalam yang baru, lalu mengambil benda yang ia bungkus dengan kantong plastik berwarna hitam di laci kedua meja kerjanya, kemudian mengantar keduanya ke ruang kerja CEO.

Ini juga merupakan pertama kalinya Aurora Wu datang ke ruang kerja CEO di lantai 28, namun ia kini tidak memiliki keinginan untuk melihat keadaannya, karena ia benar-benar merasa penasaran, mengapa Chloe Jian bisa berada di ruang kerja CEO? Apalagi yang terjadi antara dia dengan Colten Huo hingga ia dapat meneleponnya terburu-buru dan memintanya untuk pergi membelikan celana dalam untuknya.

Apakah mungkin...... CEO Huo melihat Pengacara Zhou muncul bersama dengan Chloe Jian hari ini, hal itu memicu emosinya, hingga ia akhirnya menyuruh Chloe Jian ke ruang kerja CEO dan langsung phak phak phak?

Terlebih lagi, ia sepertinya melakukannya secara paksa! Hingga celana dalamnya akhirnya robek, jika tidak, ia benar-benar tidak dapat menemukan situasi lain dimana ia memerlukan celana dalam yang baru.

Ketika teringat akan kemungkinan ini, Aurora Wu pun langsung merasa sangat bersemangat.

Colten Huo, kamu adalah dewa lelaki yang menjadi suami impian dalam negeri ini! Dia, Aurora Wu, tidak akan mungkin mempunyai kesempatan untuk mendapatkannya, namun jika lelaki dewa ini berhasil didapatkan oleh saudara terbaiknya, maka hal ini tidak terlalu jauh berbeda.

Sambil membawa suasana hati yang bersemangat, Aurora Wu kemudian mengetuk pintu ruang kerja Colten Huo.

“Masuk,”suara Colten Huo terdengar sangat dekat, ia sepertinya sedang berada di balik pintu.

Aurora Wu mendorong pintunya dan berjalan masuk, ia kemudian langsung melihat Colten Huo yang sedang bersandar di sisi pintu kaca di area istirahatnya, ia sudah melepaskan jaketnya dan hanya mengenakan kemeja putih serta celana panjang berwarna hitam, lengan kemeja putihnya itu ia gulung, sedangkan dua kancing teratas pada kerah pakaiannya terbuka, kedua tangannya berada dalama saku celananya, kaki panjangnya terlihat bersandar santai, ketika ia melihat Aurora Wu masuk, ia pun melihatke arahnya, sikapnya yang malas-malasan itu, ditambah dengan sisi wajahnya yang sempurna, benar-benar menjadi daya tarik yang sangat kuat.

Astaga, tampan sekali! Aku ingin sekali mengambil ponselku dan mengambil fotonya!

“CEO, CEO Huo, dimana Chloe?” Aurora Wu menatapnya gugup, ia langsung mengelus sudut bibirnya karena ia khawatir ketahuan mengiler melihatnya.”

Colten Huo tidak menjawab, ia hanya mengulurkan tangannya, jari telunjuknya kemudian tertuju ke arah pintu kamar mandi di area istirahat.

Aurora Wu bersiap-siap berjalan ke arhanya, namun ia tiba-tiba teringat akan suatu permasalahan yang sangat sembrono, jika Chloe Jian benar-benar di phak phak oleh Colten Huo, apakah Chloe Jian tidak hanya akan merasa canggung jika ia masuk ke dalam?

Sambil berpikir, Aurora Wu akhirnya menghentikan langkah kakinya, tatapannya terlihat berputar sejenak, ia kemudian menyodorkan barang itu ke tangan Colten Huo,”CEO Huo, aku teringat akan pekerjaanku yang masih belum kuselesaikan, aku harus segera kembali, aku mohon berikan ini kepada Chloe Jian.”

Setelah selesai berbicara, Aurora Wu pun tidak memalingkan kepalanya dan langsung berlari pergi.

Colten Huo melihat benda yang berada di tangannya, lalu melihat ke arah bayangan Aurora Wu yang menghilang dalam sekejap dan meninggikan alisnya, sepertinya apa yang Robin Cheng katakan itu benar, Adik Mei ini benar-benar pengertian.

“Sampai kapan kamu berencana berdiam di dalam?” Colten Huo mengambil bend aitu dan berjalan ke luar pintu kamar mandi, lalu mengetuk pintunya.

“Huhu, kamu mengesalkan!” Chloe Jian duduk di atas toilet, ia menutupi wajahnya dengan suara yang terdengar seakan-akan hendak menangis.

“Kamu datang bulan, aku sudah berbaik hati memperingatimu supaya kamu tidak merasa malu, mengapa kamu masih saja berkata bahwa aku mengesalkan?” Colten Huo mengelus hidungnya, lalu menjawabnya sambil tersenyum.

“Ah! Kamu masih saja mengatakannya!” Teriak Chloe Jian, ia merasa ia benar-benar sangat malu.

Mengapa ia tidak datang bulan lebih awal ataupun lebih lambat, mengapa ia harus datang pada saat ia sedang berdebat dengan Colten Huo, huhuhu, ia sudah membuatnya terlalu kesal hingga ia tidak mneyadari perbedaan pada tubuhnya, akhirnya bagian belakang roknya kini dipenuhi oleh bekas darah.

Terlebih lagi ia masih saja membelakanginya dan berjalan ke arah luar dengan angkuh, hal ini benar-benar sangat memalukan!

“Sudah sudah sudah, aku tidak akan mengatakannya lagi, apakah kamu masih menginginkan benda yang Aurora Wu antarkan untukmu?” Colten Huo terlihat tersenyum, namun ia tidak mengisengi Chloe Jian lagi.

“Mau!” Jawab Chloe Jian, ia selalu datang bulan cukup banyak di hari pertamanya, walaupun belum lama berlangsung, namun celana dalamnya sudah ditembus oleh darah, ia kini hanya duduk di atas toilet, walaupun udaranya tidak terlalu dingin, namun perasaannya itu kurang nayman.

“Bagaimana aku bisa memberikannya padamu jika kamu tidak membuka pintunya?” Tanya Colten Huo.

“Dimana Aurora Wu, suruh dia untuk masuk dan memberikannya padaku!” Chloe Jian mengelus perutnya yang terasa sedikit sakit itu, ia kemudian merasa sebuah aliran hangat lagi-lagi mengalir ke arah bawah.

“Ia berkata bahwa ia masih mempunyai kesibukan lainnya, sehingga ia pun langsung pergi tepat setelah mengantarnya,”jawab Colten Huo sambil memainkan celana dalam kecilnya itu.

“Ah! Aurora Wu, kamu ini benar-benar tidak membela orang yang berada di pihakmu!” Chloe Jian merasa sangat kesal, namun ketika ia merasa kesal, aliran hangat itu kembali turun,”Aduh!”

Ia mengerang sakit.

“Ada apa?” Colten Huo menanyakannya dengan khawatir.

“Perutku terasa sakit!” Chloe Jian kesakitan hingga dahinya mulai berkeringat dingin, perut kecilnya terasa tertusuk-tusuk.

“Cepat keluat, kamu sudah berdiam di dalam selama lebih dari dua puluh menit, apakah kakimu tidak kebas?” Colten Huo mengangkat tangannya dan melihat jamnya.

“Huhu, aku tidak bisa berdiri!” Chloe Jian kesakitan hingga ia hampir menangis.

“Apakah aku harus masuk?” Ketika Colten Huo mendengar suara Chloe Jian berubah, ia pun mulai merasa khawatir.

“Jangan, jangan!” Chloe Jian masih belum mengenakan bawahannya, bagaimana ia mungkin membiarkan Colten Huo masuk dan memperlihatkannya kepadanya.

“Kalau begitu, apakah kamu dapat berdiri sendiri?” Tanya Colten Huo.

Chloe Jian tidak menjawabnya lagi, Colten Huo dapat mendengar suara gesekan, serta suara Chloe Jian yang berteriak kesakitan dari dalam.

“Apakah sangat sakit?” Colten Huo mengerutkan alisnya.

“Huh, kakiku kebas!” Chloe Jian menggenggam sisi dinding, kedua kakinya terasa seperti dihampiri oleh sepuluh juta semut, benar-benar sakit hingga membuatnya menggertak giginya.

Tidak lama kemudian, Colten Huo melihat celah yang muncul dari pintu kamar mandi yang terbuka, ia pun tersenyum dan memberikan celana dalam kecilnya dan pembalutnya, Chloe Jian langsung mengambilnya dan membanting pintunya.

Namun Colten Huo emudian mendengar suara amarahnya dari dalam,”Aurora Wu brengsek!” Yang kemudian diikuti oleh,”Aduh, benar-benar sangat menyakitkan.”

Chloe Jian duduk di toilet, ia mengangkat celana dalam kecil yang transparan itu dan benar-benar tidak percaya akan apa yang ia lihat, Aurora Wu ini benar-benar tidak dapat diandalkan, ia menyuruhnya membeli sebuah celana dalam tetapi ia ternyata membelikan satu yang menusuk mata seperti ini.

Ketika ia teringat bahwa Colten Huo yang menyerahkan celana dalam kecil itu, Chloe Jian benar-benar ingin menangis, ia bahkan mulai merasa ingin mati saja.

“Dong dong,”pada saat ini pintunya kembali diketuk.

“Ada apa?” Tanya Chloe Jian dengan perasaan emosi namun tidak bertenaga.

“Apakah pakaianmu itu masih bisa dikenakan?” Tanya Colten Huo.

Chloe Jian tiba-tba teringat setelah ia mengganti bawahannya, ia kemudian tidak mengenakan apa-apa lagi, ia hanya ingat untuk menyuruh Aurora Wu membelikan celana dalam ketika meneleponnya, namun ia lupa bahwa pakaian dan stokingnya sudah hancur dan benar-benar tidak bisa dikenakan lagi.

“Tidak bisa lagi! Huhu......,”Chloe Jian lagi-lagi merasa ingin menangis, ia tidak akan mungkin bisa keluar tanpa mengenakan stoking serta gaun yang disertai bekas darah, dengan demikian, ia pasti akan menjadi bahan tawa Ming’s Corp.

“Aku punya seragam wanita disini, ambil dan lihat apakah kamu bisa mengenakannya atau tidak,”Colten Huo kembali mengetuk pintunya.

Novel Terkait

The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu