His Soft Side - Bab 283 Selamanya Tak Akan Memaafkanmu!

“Sebenarnya apa yang terjadi padamu saat itu, bagaimana kau bisa...” Chloe Jian tak dapat menahan diri bertanya.

Colten Huo terdiam sejenak, lalu mengajak Chloe Jian duduk di bangku gazebo itu, ia menggesekkan dagunya ke pipi Chloe Jian dan berkata dengan lirih, “Aku menyetir, dan terjadi kecelakaan, adikku...”

“Apa yang terjadi dengan adikmu?” Chloe Jian menjadi panik, firasatnya mengatakan pasti terjadi sesuatu yang buruk.

“Kepalanya terbentur dan ia jatuh koma.” Kata Colten Huo, suaranya terdengar dingin dan ia tak menunjukkan ekspresi apapun, seperti robot. Ia sendiri baru menyadari, setelah lewat bertahun-tahun pun, ia masih tak bisa menerima kepedihan ini.

Meskipun ia telah menyiapkan mental untuk mendengarnya, Chloe Jian tetap terkejut hingga tak bisa berkata-kata, ia menatap Colten Huo dengan ekspresi tenang, tapi dalam hati ia merasa sangat pedih.

“Aku sangat ingin menggantikan posisinya, aku tak bisa menerimanya. Lalu aku meninggalkan rumah dan menelantarkan diri, aku hanya membawa uang beberapa ribu dan pergi merantau ke berbagai negara, berbagai tempat....” Colten Huo berhenti sejenak dan mendongak menatap Chloe Jian, “Sampai aku bertemu denganmu.”

“Jadi saat itu kau sengaja tak memotong rambutmu, tak mencukur janggutmu, dan berpakaian kumal?” Chloe Jian mengerutkan kening, ia sangat ingat pada pria 6 tahun lalu itu.

Ia masih ingat, saat itu libur musim panas, ia dan Ocean Xu pergi ke Gunung Huang, setelah selesai mendaki, karena suatu masalah kecil, mereka bertengkar, dan Ocean Xu yang selama ini selalu bersikap baik padanya bahkan pergi meninggalkannya, maka dengan terburu-buru ia berjalan seorang diri menuju ke hotel, tiba-tiba sebuah tangan menangkap kakinya.

Lalu ia melihat beberapa orang preman sedang menendangi seseorang yang terkapar di tanah, sambil menumpahkan isi tasnya, seolah sedang mencari sesuatu.

Chloe Jian telah belajar taichi dengan kakeknya sejak kecil, ia masih ingat beberapa jurus, menghadapi beberapa preman bukanlah masalah, maka ia segera menghajar para preman yang ingin menggodanya saat melihat kecantikannya itu sampai babak belur, lalu kemudian ia baru menyadari, pria yang terkapar di tanah itu hampir saja kehilangan nyawanya, meskipun penampilannya cukup mengerikan, tapi ia memiliki sepasang mata yang sangat indah dan berkilauan.

Ia terus menatapnya dengan diam, seolah hanya ada dirinya di dalam pandangannya.

Mungkin karena ia merasa tersentuh oleh sepasang mata itu, atau mungkin memang karena takdir, tanpa berpikir panjang Chloe Jian saat itu hanya ingin menyelamatkannya, ia menelepon 120. Ia tak ingin menelantarkan gelandangan kumal ini, maka ia ikut naik ke ambulans untuk menemaninya dan terus merawatnya.

Dan demi gelandangan itu, Chloe Jian juga bertengkar dengan orang-orang di rumah sakit, karena ia sangat kumal dan diperkirakan belum pernah mandi selama berhari-hari, maka tak ada pasien yang mau tinggal sekamar dengannya, maka para suster berencana menaruhnya di anak tangga, saat itu sedang pertengahan musim panas, maka suhu di anak tangga itu sangat panas, Chloe Jian sangat marah, maka Chloe Jian bersikeras menemui kepala rumah sakit untuk berdiskusi dengannya, dan akhirnya ia memesan sebuah kamar satu orang, untuk ditinggali gelandangan itu seorang diri.

Dokter berkata bahwa ia demam tinggi karena daya tahan tubuhnya yang sangat rendah, ia juga sangat malnutrisi dan menderita asam lambung parah.

Tapi Chloe Jian sama sekali tak mengenalnya, dan ia hanya akan tinggal di Gunung Huang selama beberapa hari, sebentar lagi ia akan pulang, maka ia juga takkan bisa merawatnya.

Tapi mungkin semuanya telah ditakdirkan sejak dulu, saat Chloe Jian sedang merasa galau, Ocean Xu datang menemuinya. Saat ia melihat Chloe Jian begitu mempedulikan seorang gelandangan, ia menjadi marah dan segera meledak-ledak, dan saat itu juga ia segera menanyainya, apakah ia memilih ikut pulang dengannya, atau putus.

Saat itu Chloe Jian sangat keras kepala dan temperamen, begitu Ocean Xu mengatakan hal ini, ia segera emosi dan memutuskan hubungan mereka. Maka ia tetap tinggal disana dan merawat gelandangan itu.

Mungkin saat itulah Ocean Xu mulai menjalin hubungan dengan Rosy Lin...

Colten Huo dirawat di rumah sakit selama 3 minggu, dan selama 3 minggu itu Chloe Jian menemaninya, saat itu keluarganya belum terlilit masalah, dan ayahnya sangat baik padanya, maka ia sama sekali tak memikirkan soal uang, saat Colten Huo keluar dari rumah sakit, tagihannya mencapai puluhan ribu, tapi ia tak merasa keberatan. Karena dalam waktu yang singkat itu, mereka mengobrol dengan sangat akrab, ia sangat pandai dan terpelajar, meskipun kadang ekspresi dan nada bicaranya cukup dingin, tapi Chloe Jian tak merasa takut padanya.

Dan ia juga menyadari meskipun penampilan pria ini kumal, tapi ia sebenarnya tidak kotor, hanya saja rambutnya gondrong karena belum dipotong, tapi tubuhnya tidak mengeluarkan aroma busuk, melainkan sangat wangi, dan matanya sangat mempesona. Dan meskipun dirawat di rumah sakit, ia tidak kehilangan semangatnya, ia menunjukkannya beberapa foto di kameranya, ia telah pergi ke berbagai tempat, dan ia telah memotret seluruh tempat di dunia, dan salah satunya ada foto dirinya.

Kadang Chloe Jian berpikir, saat itu ia sungguh impulsif, ia sama sekali tak mengetahui identitas dan latar belakangnya, tapi ia mau merawatnya sampai sedemikian rupa, kalau ternyata ia adalah orang jahat, bukankah akhirnya akan menjadi seperti Si Kerudung Merah yang ditelan serigala dalam kehidupan nyata?

Tapi, ia tetap merawatnya selama 3 minggu, sampai akhirnya keluarganya meneleponnya dan ia harus pulang, ia memberinya banyak uang, tapi ia menolaknya, dan malah memberikan sebuah cincin padanya.

Ia bilang cincin itu sangat penting, maka ia akan kembali untuk menemuinya, Chloe Jian hanya merasa cincin itu cukup penting, tapi ia tak mengindahkannya. Setelah berpisah, ia menemui banyak sekali kesusahan, lalu ponselnya hilang, dan ponsel itu adalah satu-satunya cara Ocean Xu menghubunginya, maka setelah ponsel itu hilang, ia tak lagi menggunakan nomor ponsel itu, maka hubungannya dengan Ocean Xu pun terputus.

Chloe Jian tenggelam dalam nostalgia, tiba-tiba ia tertegun, apakah ini yang disebut takdir? Ia menyelamatkannya, Colten Huo jatuh cinta padanya, dan kembali untuk mencarinya?

“Apa yang sedang kau pikirkan?” melihat Chloe Jian terdiam dalam waktu lama, Colten Huo memegang dagunya dan bertanya dengan lembut.

“Aku sedang berpikir, apakah kau salah menginterpretasikan perasaanmu? Kau hanya merasa berterimakasih padaku, bukan cinta padaku.” Setelah ragu sejenak, Chloe Jian akhirnya mengatakan isi hatinya, ia merasa sebaiknya ia memperjelas hal ini sejak awal, jika tidak, jika setelah ia jatuh cinta padanya, lalu ia memberitahunya semua ini hanyalah kesalahpahaman, ia takkan sanggup menerimanya.

“Apakah kau kira aku sebodoh itu?” Colten Huo merasa jengkel.

“Tapi...” Chloe Jian menggigit bibirnya, wajahnya tampak kecewa.

“Kau khawatir aku membohongimu?” Colten Huo juga cukup mengenal Chloe Jian, mungkin kejadian saat itu meninggalkan trauma yang mendalam untuknya, maka ia jadi takut mengikuti kata hatinya.

Chloe Jian mendongak menatap Colten Huo dan berkata, “Satu-satunya syaratku dalam hubungan cinta hanyalah kesetiaan. Begitu aku menjalani suatu hubungan, aku pasti berusaha memperjuangkannya dengan sepenuh hati, tapi tak ada yang bisa meramalkan masa depan, mungkin saja, perlahan rasa cinta kita terhadap satu sama lain akan memudar.”

Mendengarnya, Colten Huo mengerutkan kening dan hendak mengatakan sesuatu, tapi Chloe Jian memotongnya, “Dengarkan aku dulu, maksudku, jika kau sudah tak mencintaiku, katakanlah padaku, jika kau menghargaiku, jangan berselingkuh di belakangku, jika tidak...”

“Jika tidak apa?” Colten Huo memicingkan matanya.

“Jika tidak, selamanya aku tak akan memaafkanmu.” Kata Chloe Jian dengan tegas.