His Soft Side - Bab 590 Andai Kamu Belum Kembali Juga

Yohan Zhang duduk lagi dan mengernyitkan alis, “Kamu merasa dirimu rendahan tidak?”

Pandangan si wanita jadi kosong seolah ia tenggelam dalam pikirannya sendiri. Berselang beberapa saat, jawaban baru diberikan: “Aku selalu berpikir manusia itu sederajat, tidak ada yang tinggi, rendah, mahal, dan murahan. Dari kecil, walau tidak dilahirkan dalam keluarga kaya, semua pendidikan yang kuterima juga mengarah ke bagaimana menjadi orang yang menjadi berkepribadian baik. Tetapi, sekarang aku tidak tahu apakah mindset ini salah.”

“Jadi, kamu berhasil dirobohkan oleh mereka?” Si pria melipat tangan di atas lutut, jari-jarinya sedikit ditekan.

Si wanita terdiam lagi, lalu merespon: “Aku sangat ragu sekarang. Aku merasa tidak berdaya.”

“Kalau begitu, apakah kamu akan menyerah?” tanya pria itu lagi.

Yang ditanya meletakkan kedua tangan di rambut, lalu menggeleng, “Tidak tahu.”

Chloe Jian benar-benar tidak tahu harus bagaimana. Ia sangat paham keluarga Liao masih sangat sopan padanya sekarang. Kalau ia nanti-nanti masih tidak mau mengindahkan permintaan mereka, mereka pasti akan bertindak semakin keras. Di depan pihak yang jauh lebih kuat dari dirinya ini, si wanita mirip seekor semut yang bahkan tidak punya hak berpendapat.

Lagipula, ibunya masih di tangan mereka.

Sebenarnya, sejak kembali dari Beijing, Chloe Jian sudah punya firasat buruk. Berdasar firasat itu, ia pernah menelepon Beth Ou untuk menyuruhnya menyudahi pemulihan di Beijing dan segera kembali ke Kota Qinghu.

Ketika Edith Bai mengunjungi rumah sakit keesokan harinya, ia diberi tahu bahwa Beth Ou sudah dibawa pergi. Mengira Chloe Jian yang meminta Colten Huo buat mengeluarkannya, ia hanya bertanya sekilas pada si wanita. Tanpa banyak menanggapi, yang ditanya langsung datang ke sana dengan bingung.

Tidak ada yang menelepon Chloe Jian, terus nomor Beth Ou sendiri juga tidak bisa dihubungi. Walau begitu, wanita itu paham betul keluarga Liao merupakan pelakunya.

Mereka mau dia memilih di antara ibunya dan Colten Huo!

Yang satu adalah wanita yang melahirkan dan membesarkannya, sementara yang satunya lagi adalah pria yang sangat dicintai dan mencintainya balik. Bagaimana dia mampu memilih?

Yohan Zhang juga ingin menghela nafas. Jiika dia tidak berhutang budi kepada Colten Huo, bagaimana mungkin seorang inspektur polisi macam dirinya bakal merendahkan martabat dan datang kemari sebagai pengawal pribadi?

Meski demikian, dalam situasi begini, jika dirinya merupakan Chloe Jian, ia juga tidak tahu harus berbuat apa.

“Ayahku wafat dalam kecelakaan waktu aku masih sangat kecil, jadi ibu membesarkanku seorang diri. Waktu itu keluargaku sangat miskin, makanan saja tidak bisa tersedia tiap hari. Ibuku pada siang hari bekerja serabutan, sementara malam harinya memunguti sampah dan botol untuk diuangkan demi biaya pendidikanku. Aku belajar dengan sangat giat dan nilaiku sangat bagus, namun karena latar belakang keluargaku itu, aku setiap saat tetap dipandang rendah. Waktu itu, aku merasa seperti semut yang tidak berharga dan bebas diinjak-injak.” Yohan Zhang meremas rambut. Tiap mengingat masa lalu, segumpal amarah masih muncul dalam rongga dadanya. Pemandangan ketika dirinya diintimidasi dan dibenci masih terekam jelas.

“Terus, apa yang terjadi kemudian?” tanya Chloe Jian. Sebenarnya, tanya harus bertanya pun si wanita sudah tahu si pria mampu membangun kehidupan yang baik. Kalau tidak, dia tidak mungkin menjadi inspektur polisi termuda dalam sejarah seperti saat ini.

“Aku bertemu seseorang. Ia memberiku banyak bantuan yang berkontribusi langsung terhadap pencapaianku hari ini.” Yohan Zhang tidak bercerita secara spesifik.

Chloe Jian tidak bertanya lagi.

“Sebenarnya, aku bercerita ini untuk memberitahumu sesuatu, yakni kita harus kuat kalau mau mendapatkan rasa hormat. Ini pengalaman pribadiku,” ungkap si pria dengan suara yang dalam.

“Aku tidak punya bakat itu. Aku tidak bisa menjadi inspektur polisi,” tanggap si wanita dengan senyum kecut.

“Bisa bermain piano dengan sangat baik, mengapa kamu tidak menjadi yang terkuat dalam bidang ini?” Yohan Zhang bertanya.

Chloe Jian mengangkat alisnya yang indah. Ia menatap Yohan Zhang dengan serius bak menunggu perkataan berikutnya.

Yang ditunggui menyeringai dan tersenyum lebar, “Kamu sebenarnya tidak perlu memedulikan kata-kata Paul Liao. Dibandingkan saudara kembarnya, Ibnu Liao, ia kalah telak. Ia terbiasa bicara tanpa berpikir, sampai-sampai di rumah keluarga Liao saja dia sering dipuluki. Satu lagi, ibunya bermarga Mu.”

Si wanita mengerutkan kening dan mengangguk, “Terima kasih! “

Yohan Zhang menyengir untuk membalas senyuman Chloe Jian. Ada beberapa hal yang hanya bisa ia ungkapkan sampai sini, anggaplah untuk membalas budi Colten Huo dulu.

Beberapa hari telah berlaralu. Menghadapi tenggat waktu yang makin lama makin dekat, Chloe Jian masih pergi bekerja setiap hari. Sepulangnya dari kantor, ia biasa membaca buku di ruang buku atau pun berlatih piano di rumah bunga. Ia sepertinya sama sekali tidak peduli dengan berita pernikahan Colten Huo dan Mona Mu yang makin panas.

Saking santainya dia, Yohan Zhang bahkan tidak bisa menahan kekaguman terhadap dia. Meski begitu, ia juga paham betapa menderita hatinya saat ini.

Suatu sore, berhubung tidak ad akelas, Chloe Jian pulang duluan dari sekolah. Yohan Zhang menjemputnya, lalu ketika mereka sudah mau tiba di vila, pria itu tiba-tiba menerima panggilan telepon. Setelah panggilan berakhir, Yohan Zhang mengabari Chloe Jian bahwa ia harus pergi untuk beberapa hari untuk mengurusi sesuatu. Setelah mengantar si wanita ke depan gerbang vila, ia naik taksi dan bergegas pergi.

Tanpa berpikir panjang, si wanita memarkirkan mobil dan melangkah ke rumah bunga. Walau sekarang pertengahan musim panas, suhu di sana tetap nyaman dan stabil karena ada banyak tanaman pelindung. Ia ingin main piano sekarang!

Sepanjang jalan, villa sangat sepi. Tetapi, situasi ini normal karena hanya petugas perawat tanaman, yang biasa bekerja setiap pagi, lah yang boleh datang ke area ini. Si wanita pun tidak merasakan aneh sedikit pun.

Sampai ketika pintu rumah bunga tidak bisa dibuka, Chloe Jian baru mengernyitkan alis. Walau begitu, ia tidak berpikir panjang dan langsung berusaha membuka lagi pintunya dengan tenaga ekstra. Tanpa disangka-sangka, pintu itu tiba-tiba dibuka seseorang dari dalam. Dengan tenaganya yang besar, si wanita pun terdorong ke depan dengan hanya keburu berteriak “Ah!”. Ia akan segera jatuh……

Secara tidak sadar, Chloe Jian melindungi perutnya.

Akan tetapi, rasa sakit yang ia sudah antisipasi tidak juga datang. Wanita itu malah mencium aroma maskulin yang kuat. Bagai sebuah kain, aroma itu membungkusnya selapis demi selapis. Ia lalu merasakan keberadaan dua lengan besar yang mendekapnya dengan erat.

Chloe Jian tertegun. Pada momen ini, otaknya terasa kosong seperti waktu terhenti. Ia tidak mampu berpikir sama sekali.

Sampai ketika kulitnya yang putih bersih ditempeli sebuah bibir yang hangat, si wanita baru merasa dirinya mirip boneka yang baru dinyalakan. Perasaannya campur aduk, matanya berkaca-kaca dan tidak lama kemudian meneteskan air mata.

“Kamu mengapa baru kembali? Andai kamu belum kembali juga, aku benar-benar tidak menginginkanmu lagi!” keluh Chloe Jian dengan suara sembab. Wanita itu kemudian mengangkat kedua tangan dan memeluk pria yang terus ia pikirkan akhir-akhir ini. Hanya Colten Huo lah yang bisa memahami kuatnya rasa rindu dia.

“Maafkan aku, Cloudy! Maafkan aku!” Colten Huo mengecup wajah, bibir, dan air mata istrinya. Di masa ketika hatinya sangat pilu seperti sekarang, ia hanya ingin memeluknya. Hanya dengan memeluk dia, ia baru bisa merasa puas.

Chloe Jian bersaandar di dada Colten Huo. Tanpa peduli sudah berapa lama dia menangis, tangisannya tidak juga menunjukkan tanda akan berhenti. Ia seolah lagi melampiaskan semua kekhawatiran, kesedihan, dan perasaan terhina yang dialaminya selama mereka terpisah.

Novel Terkait

Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu