His Soft Side - Bab 560 Buang Selagi Masih Kecil!

Chloe Jian menundukkan kepalanya, Colten sudah bersemangat dan tidak mempunyai sedikitpun maksud untuk menyerah, wajahnya kini pun semakin memerah,”Tapi......”

Chloe Jian masih ingin mencari alasan, namun Colten Huo menciumnya,”Sekali saja, bagaimana?”

“Kalau begitu, lakukan sedikit lebih pelan.” Chloe Jian menggertak giginya dan akhirnya berkompromi dengannya.

Chloe Jian sudah menghitungnya hari ini, mensturasinya sudah terlambat hampir satu bulan, dia sebelumnya mengira bahwa siklus mensturasinya menjadi berantakkan karena efek dari obat yang ia konsumsi, sehingga ia tidak menghiraukannya sedikitpun.

Dengan demikian, berdasarkan cara perhitungan umur kehamilan di internet, kandungannya kini sudah berumur hampir dua bulan!

Pada saat berada di situasi dimana ia tidak mengetahuinya sebelumnya, ia hampir saja melakukannya setiap hari dengan Colten Huo, kehausan lelaki ini terlalu kuat, ia setidaknya melakukan tiga kali setiap harinya, selain merasa lelah, ia tidak meraskan ketidaknyamanan, Hakutaku Bai hari ini juga berkata bahwa setiap indikator dari laporan pengecekan terlihat sangat baik, jadi ia menyetujui Colten Huo karena merasa tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Chloe Jian masih sedang melakukan persiapan mental, namun di sisi lainnya, Colten Huo sudah bersiap-siap mendorong sejak awal.

“Pelan, pelan sedikit......”

“Jangan, jangan tekan aku, aku merasa sedikit tidak nyaman.....”

“......”

Ruangan tersebut berada dalam situasi menawan, setelah selesai, Colten Huo beranjak ke atas tubuh Chloe Jian, dirinya yang tidak sepenuhnya menikmatinya merasa sedikit tertekan,”Cloudy, apa yang terjadi padamu malam ini? Aku tidak pernah melihatmu sesensitif ini sebelumnya.”

Chloe Jian merasa bersalah dan tidak berani menatap mata Colten Huo,”Aku sudah berkata bahwa aku merasa sedikit lelah.”

Colten Huo menajamkan tatapannya, mengulurkan tangannya dan menggenggam dagu Chloe Jian supaya ia menatapnya,”Cloudy, apakah ada hal yang kamu sembunyikan dariku?”

Hati Chloe Jian langsung merasa terekjut, ia kemudian menggelengkan kepalanya,”Tidak, hal apa yang mungkin kusembunyikan darimu?”

“Namun aku merasa kamu terlihat merasa terbebani.” Colten Huo menepuk wajah Chloe Jian, dia sudah melihat perbedaan emosi Chloe Jian sejak awal, namun dia mengabaikannya, ia hanya ingat bahwa mereka membahas mengenai permasalahan anak di mobil tadi sore, namun mereka juga pernah membahas topik ini sebelumnya, sehingga Colten Huo tidak merasa bahwa hal ini akan berdampak terhadap Chloe Jian.

Perasaan Chloe Jian langsung bergemetar, ia mengedipkan matanya dan memutuskan untuk mencobanya sejenak,”Colten Huo, apakah kamu pernah berpikir, jika, aku hanya berkata jika, jika aku benar-benar hamil, apa yang akan kamu lakukan?”

Colten Huo seperti mendengar sebuah lelucon konyol dan langsung mengelaknya,”Tidak mungkin! Kita selalu memperhitungkannya, bagaimana mungkin hamil!”

“Jika saja.” Chloe Jian menatap tajam Colten Huo, hatinya berdebar kencang hingga hampir saja meledak,”Semua hal tidak 100% pasti, jika alat kontrasepsi mengalami kebocoran, atau mungkin menetes——”

“Buang saja!” Colten Huo memotong ucapannya, tatapannya tiba-tiba berubah menjadi berahaya dan terlihat menggelap, bahkan terlihat semakin menakutkan di tengah langit malam.

Ucapan yang belum sempat Chloe Jian sampaikan itu langsung tertahan di tenggorokannya, setitik perasaan senang yang sebelumnya ia sembunyikan itu benar-benar lenyap oleh karena ucapan Colten Huo yang dingin dan tidak berperasaan ini.

Pada saat inilah, Chloe Jian tiba-tiba merasa hatinya sepenuhnya membeku.

Chloe Jian masih saja tidak bersedia mempercayainya, dia tertegun sejenak, seperti sedang memberontak, namun berpura-pura bersikap santai, jarinya berputar pada dada Colten Huo yang dipenuhi keringat,”Jika aku benar-benar hamil, apakah kamu benar-benar rela menyuruhku membuang janinnya? Aku mendengar aborsi itu sangat menyakitkan.”

Colten Huo mengerutkan alisnya, dia selalu saja merasa Chloe Jian terus mengucapkan kata-kata seperti ini hari ini, siapa lagi yang mengatakan sesuatu di depan hadapannya? Atau ——

Colten Huo merasa kemungkinan pertama seharusnya lebih besar!

“Melahirkan anak itu lebih menyakitkan, bahkan berbahaya, aku tidak ingin kamu pergi menghadapi kebahayaan itu!” Colten Huo melihat kesedihan dan kekecewaan yang terpancar dari tubuh Chloe Jian, ia pun melembutkan nada bicaranya, lalu perlahan menggenggam tangannya yang berada pada dadanya,”Jika kamu merasa kesepian seorang diri, bagaimana kalau kita memelihara seekor anjing untuk menemanimu?”

Ini, logika apakah ini? Chloe Jian merasa kesal dan menatap tajam Colten Huo dengan ekspresi yang tidak percaya,”Kamu bersedia memelihara seekor anjing, tetapi tidak rela mempunyai anak sendiri?”

“Cloudy, bisakah kamu tidak meributkannya?” Ekspresi wajah Colten Huo terlihat depresi, tatapannya terlihat bergemilang, ia kemudian berkata,”Aku melakukan semua ini hanya demi kebaikanmu!”

“Demi kebaikanku?” Chloe Jian tiba-tiba meninggikan nada bicaranya, tatapannya bahkan terlihat penuh rasa kesal,”Tidak membiarkanku melahirkan anak, bahkan menyuruhku mengaborsinya jika hamil, apakah ini yang disebut demi kebaikanku?! Colten Huo, apa yang sebenarnya otakmu itu pikirkan?!”

“Cloudy,” Colten Huo juga ikut menegakkan tubuhnya, duduk di tempat tidur, menatap Chloe Jian dengan alis yang mengerut erat, dia sepertinya juga emosi, namun ia berusaha untuk menekan rasa kesalnya dan membujuknya,”Jika kamu memang menyukai anak-anak, kita juga bisa pergi mengadopsi seorang anak!”

Chloe Jian merasa semakin konyol mendengarnya,”Colten Huo, apakah kamu gila, bersedia mengadopsi seorang anak, namun tidak bersedia mempunyai anak sendiri?!”

Ekspresi Colten Huo terlihat menegang, ia kemudian menatap tajam Chloe Jian,”Tidak peduli bagaimanapun pendapatmu, kesimpulannya, aku tidak akan membiarkanmu hamil! Sekalipun hanya jika, jika kamu sesungguhnya hamil, cepat singkirkan selagi masih awal!”

“Colten Huo, kamu——” Chloe Jian merasa kesal dan marah, ia menggenggam erat selimutnya, nafasnya terdengar terengah-engah, ia ingin memarahinya, namun akhirnya menggigit biirnya dan menahannya.

Ia sudah mengatakannya seperti ini, apalagi yang bisa dia katakan?

“Cludy...... Eh......” Colten Huo sepertinya masih ingin mengatakan sesuatu, namun dia tidak meneruskannya, ia hanya beranjak turun dari tempat tidur, lalu masuk ke kamar mandi.

Chloe Jian mendengar suara air yang berasal dari dalam, semua tenaganya terasa habis, ia langsung melemas dan terjatuh ke tempat tidur, ia menggigit erat jarinya dengan ekspresi yang menegang.

Bagaimana? Sikap Colten Huo terlihat sangat tega, jika dia tahu dirinya hamil, ia mungkin saja menyuruhnya untuk mengaborsinya, namun Chloe Jian tentu saja tidak akans etuju.

Dia menginginkan anak ini, benar-benar menginginkannya! Dia tidak akan melukainya!

Dengan demikian, dia hanya bisa memilih untuk menyembunyikannya dari Colten Huo, namun mereka berdua terus bertemu setiap harinya, berapa lama ia bisa menyembunyikannya?

Ketika perutnya membesar, ia pasti tidak akan bisa menyembunyikannya lagi.

Chloe Jian menggigit jarinya, dalam sekejap, pikirannya pun terus memikirkan segala jenis ide.

Pada saat ini, pintu kamar mandi terbuka, Colten Huo baru saja mandi, tubuhnya masih terlihat berembun, ia perlahan berjalan ke sisi tempat tidur, membuka selimut yang menutupi tubuh Chloe Jian, lalu menggunakan handuk hangat untuk membantu Chloe Jian membersihkan bagian bawah.

Karena terkejut, tubuh Chloe Jian pun bergemetar sejenak, ia berpaling dan kebetulan bertemu dengan tatapan Colten Huo yang mendalam.

Walaupun ini adalah hal yang sudah biasa Colten Huo lakukan setelah bercinta, namun Chloe Jian kini merasakan sebuah perasaan yang sulit ia deskripsikan dengan kata-kata.

Ia semakin tidak mengerti, lelaki yang berada di depan matanya ini sangat menyayanginya dan memanjakannya, ia bahkan akan merasa sakit hati sepanjang hari sekalipun hanya digigit seekor nyamuk, mengapa dia selalu saja merasa sangat terganggu setiap kali mengungkit mengenai permasalahan anak, bahkan mampu menuturkan ucapan seperti membuangnya pada saat masih berada pada masa awal.

Colten Huo sebelumnya mengira Colten Huo tidak mau mempunyai anak karena kecelakaan dimana Melisa Chen meninggal karena mengalami kesulitan saat melahirkan anak untuknya, namun semua ini akhirnya terbukti hanya merupakan sebuah hal yang tidak nyata.

Kalau begitu, apa alasannya bertindak setegas ini?

Novel Terkait

Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu