His Soft Side - Bab 402 Kekuasaan Keluarga Huo

"Tentu saja!" Chloe menaikkan bahunya, "Bagaimanapun juga, kamu begitu pintar dan lucu, aku tentu saja perhatian terhadap kamu!"

Robin menaikkan alisnya, "Mengapa mirip seperti sedang memuji seekor anjing?"

Chloe berkata, "Apakah kamu tidak merasa itu adalah sebuah kehormatan?"

Robin kehabisan kata-kata, "Kamu dan kakak keempat memang adalah orang sejenis, kalian hanya tahu meledek aku saja."

"Bagaimana caranya dia meledek kamu?" Chloe meletakkan masakan untuk Colten, dia lalu lanjut memakan punya dirinya sendiri, dan sambil bertanya dengan santai.

Dia benar-benar sudah lama sekali tidak bertemu dengan Robin, obrolan mereka sangatlah menyenangkan, dia tentu saja harus memperhatikannya, bersamaan dengan itu, dia juga ingin mengetahui lebih banyak mengenai Colten dari Robin.

"Apakah kamu tidak tahu? Kantor Pusat dari Huo's Corp disetting di Kota Qinghu, aku lanjut untuk makan.

Dia memang sudah lama sekali tidak pernah bertemu dengan Robin, selama ini dia selalu lumayan nyaman untuk mengobrol bersamanya, dia tentu saja akan perhatian terhadapnya, bersamaan dengan itu, Chloe juga ingin lebih mengenal Colten lewat Robin.

"Apakah kamu tidak tahu? Kantor pusat Huo's Corp dibentuk di kota Qinghu, ada banyak yang harus dikerjakan, kakak keempat sungguh tidak bertanggung jawab, dia melepaskan kantornya sendiri dan datang menjadi Manager di Ming's Corp, dan semua urusan itu jatuh padaku, kamu tidak tahu betapa sibuknya aku belakangan ini, lihatlah, ini lihat!" Robin mengeluh terus, dia sambil menunjuk kearah matanya sendiri, "Apakah kamu lihat mata panda aku ini? Aku sudah berhari-hari hanya tidur 3-4 jam sehari saja, aku kerja bagai kuda!"

"Aduh, kasihan sekali!" Chloe berpura-pura kasihan, dia sambil menepuk kepala Robin.

Robin menjawab, "Adik Jian, apakah boleh jangan begitu palsu?"

Chloe tertawa, dia tentu saja tahu bahwa sesuai dengan kemampuan Robin, jika Colten menyuruhnya maka dia tentu saja pasti bisa dipercaya, sekarang dia berkata seperti begini hanya saja sedang berpura-pura kasihan sekali saja, yang lebih menarik bagi Chloe adalah kantor pusat Huo's Corp pindah ke kota Qinghu.

Colten biasanya jarang berbicara, dia nyaris tidak pernah mengungkit urusan kerja, Chloe juga tidak pernah terpikiran untuk bertanya, jadi terhadap gerakan Huo's Corp sebesar ini, dia memang tidak tahu.

Lalu Chloe mengalihkan pembicaraannya, "Kantor pusat Huo's Corp mau pindah kesini? Maka Tuan Huo dan Nyonya Huo juga mau pindah ke kota Qinghu?"

"Tidak juga begini, kota Qinghu hanya adalah kantor pusat Huo's Corp di Hua Xia, markasnya masih saja berada di Amerika, namun kabarnya, Nyonya Huo dan Tuan Huo berniat untuk tinggal menetap disini." Robin melirik kearah Chloe dan bertanya, "Adik Jian, bukankah kamu sudah menikah dengan kakak keempat? Mengapa kamu masih memanggil Nyonya Huo Tuan Huo? Bukankah seharusnya memanggil Ayah dan ibu?"

Chloe melirik kearah Robin, dia menghempaskan nafasnya, "Masih perlu dipertanyakan lagi? Tentu saja tidak disenangi!"

Robin menaikkan alisnya, "Tante tidak suka denganmu?"

Chloe mencibir, dia tidak menjawabnya.

Robin menatapi Chloe dan tersenyum, "Tapi adik Jian, kamu juga tidak perlu keberatan, tante orangnya memang begitu, orang yang bisa dipandang olehnya juga memang tidak banyak, dia tidak menyukaimu juga normal saja."

"Jangan mengungkit ini lagi!" Chloe terpikiran Cornelia akan langsung merasa tidak senang, Robin seharusnya masih tidak tahu apa yang terjadi, Chloe juga tidak ingin mengatakannya.

Dari hati paling dalam, Chloe sebenarnya menolak Cornelia, satunya karena mereka tidak mempunyai hubungan darah, dia tidak akan seperti Colten yang mempunyai hubungan darah dengannya, dan juga karena Cornelia juga sudah menunjukkan ketidak sukaannya terhadap Chloe, hanya bertemu beberapa kali saja dan suasananya sangatlah canggung, Chloe juga tidak akan terus membaik-baikan orang meskipun orang tersebut tidak suka dengannya.

"Baiklah, kalau begitu adik Jian, kamu masih ingin tahu tentang apa?" Robin menopang dagunya sendiri dan menatapi Chloe makan, dia merasa ini benar-benar adalah sebuah penikmatan, wanita didepannya ini sungguh cantik, sungguh berbeda dengan wanita yang biasa dia temui, jika bersama dengannya rasanya pasti akan sangat nyaman, Robin terkadang akan berpikir bahwa jika dirinya yang duluan bertemu dengan Chloe, dia juga pasti akan seperti kakak keempatnya langsung mencintai Chloe tanpa ragu-ragu untuk mendapatkan cinta darinya.

Chloe meletakkan sumpitnya dan berpikir sejenak lalu bertanya, "Apakah kamu tahu kejadian hari ini?"

Robin menaikkan alisnya, wajahnya berubah, "Hari ini kamu hampir ditabrak itu?"

"Iya." Chloe menganggukkan kepalanya, dia bertanya lagi, "Colten bilang pelakunya itu setelah diantarkan kekantor polisi dan belum dua jam langsung tiba-tiba mati."

"Aku dengar dari kakak keempat." Robin meletakkan tangannya yang menopang dagu, keningnya dikerutkan, tatapannya yang berada dibalik kacamatanya itu terlihat marah, "Kejadian ini sedikit aneh."

"Lalu, orang itu mati, apakah akan bisa........." Chloe merapatkan bibirya, diwajahnya terlihat penuh kekhawatiran.

"Akan kenapa?" Robin menunggu lama, dia tidak mendengar perkataan Chloe sama sekali, malah menyadari bahwa dia sedang melamun, dia lalu bertanya.

"Maksudku adalah, apakah hal ini akan bisa membawa dampak tidak bagus bagi Colten?" Chloe mengerutkan keningnya, dia terlihat sangatlah khawatir, "Bagaimanapun juga itu terjadi kasus jiwa."

Robin tidak mengatakan apapun, dia malah menatapi Chloe dengan tatapan aneh.

"Mengapa melihatku begini?" Chloe meraba wajahnya, "Apakah diwajahku ada nasi?"

Robin mengelengkan kepalanya dan berkata, "Adik Jian, Apakah kamu sampai sekarang masih tidak jelas akan latar belakang kakak keempat?"

"Tahu, dia adalah pewaris dari Huo's Group, ada apa? Apakah ada hubungannya dengan ini?" Chloe terlihat bingung.

"Lalu apakah kamu tahu kakek buyut dulunya adalah panglima tinggi ketika perang, Keluarga Huo sudah kaya semenjak dinasti Qing, setelah berkembang begitu lama, sekarang keluarganya besar sekali, 49 tahun kemudian, mereka memberikan setengah dari kekayaan mereka untuk perkembangan ekonomi negara, apakah kamu bisa membayangkan setengah dari kekayaan ini?" tanya Robin.

"Bisa dibayangkan!" jawab Chloe.

"Sebelum kakek buyut meninggal, dia bersikeras melarang penerus keluarga ikut campur dibidang politik, namun tidak melambangkan bahwa kita tidak ada relasi!" Robin melanjutkan, "Sekarang hanya mati seorang tersangka saja, dan kakak keempat juga adalah keluarga korban, ada apa hubungannya dengannya? Sekalipun dihiperbolakan, jika ada hubungannya juga tidak bisa mengancam kakak keempat, kami keluarga Huo bukanlah orang biasa! Tentu saja, kakak keempat sebagai penerus keluarga Huo, dia selalu menaati aturan, dia tidak pernah melakukan pembunuhan atau hal lainnnya yang melanggar hukum, bagaimanapun juga dihadapan hukum, semua orang itu sama!"

Chloe mendengar perkataan Robin dan merasa tercengang, dia merasa bahwa dirinya sendiri sungguh terlalu tidak teliti, dia tidak terlalu mengetahui banyak mengenai keluarga Huo, dia masih saja bodoh dan khawatir apakah Colten akan kenapa-kenapa atau tidak, Robin pastilah mengganggap dirinya adalah orang bodoh sekarang.

Namun sambil mendengarkan, Chloe kehabisan kata-kata, pembunuhan dan hal melanggar hukum lainnya, kecuali Colten gila, jika tidak dia mana mungkin akan melakukan hal seperti itu.

Namun Chloe hanya perlu tahu Colten tidak akan terdampak dan dia akan merasa lega.

"Kenapa tidak makan lagi? Kamu tidak akan memberitahuku sudah kenyang kan? Baru segini saja!" Robin melihat Chloe meletakkan sumpitnya dan menunjuk kearah masakan, "Apakah tidak cocok selera? Tidak mungkin, ini dipesan oleh kakak keempat, dia bilang semuanya adalah masakan yang kamu suka."

"Bukan, sedang tidak nafsu makan." Chloe meniru Robin menopang dagunya dan menghempaskan nafasnya.

"Apakah masih sedang mengkhawatirkan kakak keempat?" Robin merasa lucu.

"Tidak, kamu sudah mengatakannya seperti itu, apa lagi yang perlu aku khawatirkan?" Chloe menatapi Robin dan menghempaskan nafasnya, "Aku teringat dengan temanku."

Novel Terkait

Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
5 tahun yang lalu